Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Trianto
Abstrak :
Seiring dengan berakhirnya abad ke 20, masalah lingkungan menjadi hal yang utama. Manusia dihadapkan pada serangkaian masalahmasalah global.yang membahayakan biosfer dan kehidupan manusia.Salah satu masalah lingkungan yang cukup utama adalah pencemaran udara oleh hasil pembakaran mesin, yang menimbulkan efek pemanasan global. Penggunaan mesin dalam proses industri merupakan faktor yang tidak terelakkan, dan akan semakin terus bertambah. Sementara itu disisi lain, . kebutuhan akan bahan bakar juga akan makin terus meningkat. Sef11entara sumber dari bahan bakar fosil yang terbatas dan terus berkurang serta tidak dapat di produksi ulang, menyebabkan dilakukan penelitian untuk mencari sumber bahan bakar lain (alternatif) . Salah satu solusi pemenuhan dua kebutuhan _ diatas, pencarian dan penggunaan bahan bakar yang dapat diproduksi ulang dan ramah lingkungan, adnlah biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar pengganti atau aditif terhadap bahan bakar diesel fosil (petroldiesel) yang berasal dari mahluk hidup. Studi ini adalah 'tentang pembuatan biodiesel yang berasal dari lemak sapi yang telah digunakan sebagai minyak penggoreng (deep frying oil) untuk menggoreng kentang yang biasa digunakan di restoran cepat saji. Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan minyak goreng dari lemak sapi yang telah tidak digunakan atau bekas apakai Uelantah). Konsep dasar dari pernbuatan biodiesel ini adalah reaksi ·transesterifikasi, antara alkohol (metanol) dengan trigliserida (lemak) yang menghasilkan metil ester. Hasil penilitian menunjukkan, ternyata karakteristik metil ester yang terbuat dari lemak sapi bekas dipakai untuk menggoreng kentang cukup untuk memenuhi standar internasional. Dan dengan kemurnian yang dicapai sebesar 94,85 % mencukupi untuk memenuhi kategori bahan ~akar minyak diesel no. 2-D, yang digunakan pada mesin-mesin industri dan kendaraan berat, baik secara utuh atau sebagai bahan pencampur.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafael Pascalis Tanudio
Abstrak :
Proses perengkahan katalitik termal merupakan salah satu proses untuk mengolah minyak hewani menjadi bahan bakar bio. Pada penelitian ini bahan bakar bio jenis renewable diesel disintesis dari lemak sapi dalam reaktor menggunakan katalis CaO. Proses sintesis renewable diesel dilakukan menggunakan reaktor autoclave berpengaduk diberikan perlakuan yang berbeda tiap prosesnya dengan perbedaan suhu (375℃ dan 400℃) untuk sampel dan jumlah katalis yang digunakan sebanyak 3 wt% dan 5 wt% dari umpan yang digunakan yaitu lemak sapi sehingga didapatkan 4 sampel renewable diesel (RD-1 hingga RD-4) dengan harapan mendapatkan yield dan konversi, sehingga dapat ditentukan kondisi operasi yang optimal untuk sintesis renewable diesel. Setelah berhasil disintesis produk cair organik didistilasi untuk mendapatkan fraksi renewable diesel dan dikarakterisasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk melihat nilai viskositas, bilangan asam, densitas, titik beku, dan bilangan iodin, serta menggunakan GC-MS untuk mengidentifikasi fraksi komponen dan FTIR untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari hasil sintesis. Renewable diesel akan dibandingkan antar sampel untuk memperoleh karakteristik terbaik yang akan dibandingkan dengan bahan bakar solar. Dari hasil pengujian diperoleh spesifikasi renewable diesel seperti densitas, viskositas, bilangan iodin, bilangan asam, dan titik beku sudah memenuhi standar SNI, namun untuk spesifikasi bilangan asam pada sampel RD-1 dan RD-3 belum memenuhi SNI. Nilai yield dan selektivitas tertinggi diperoleh pada sampel RD-4 dengan suhu 400℃ dan katalis CaO sebanyak 5% wt, diperoleh selektivitas sebesar 91,83% dan yield sebesar 44,3% dengan sisa oksigenat sebesar 16,99%......Catalytic thermal cracking process is one of the processes to convert animal fats into biofuel. In this study, renewable diesel is synthesized from animal fats or more specifically beef tallow in a reactor with the help of CaO catalyst. Renewable diesel synthesis process is carried out using a stirred autoclave reactor with different treatment for each process with differences in temperature (375℃ and 400℃) and the amount of catalyst used is 3% by feed weight and 5% by feed weight of beef tallow, hence 4 (four) renewable diesel samples denominated by RD-1, RD-2, RD-3, and RD-4, to obtain different results of yield and conversion so that the optimal condition for renewable diesel synthesis is obtained. Renewable diesel was characterized based on the Standar Nasional Indonesia (SNI) to see the value of viscosity, acid number, density, freezing point, and iodine number. GC-MS and FT-IR analytics is also used to identify fraction component of sample and to identify functional groups of the product. Renewable diesel will be compared between samples to obtain the best characteristics that will be compared with conventional diesel fuel. The research resulting in the specifications of renewable diesel such as density, viscosity, acid number, freezing point and iodine number which meet the SNI standard, but the acid number specifications for RD-1 and RD-3 samples do not meet SNI standard. The highest yield and selectivity values were obtained in the sample RD-4 with a temperature of 400℃ and a CaO catalyst of 5% wt, obtained selectivity of 91,83% and yield of 44,3% with a residual oxygenate of 16,99%.
Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azhari
Abstrak :
Transesterifikasi adalah reaksi kimia yang mengubah minyak hewani menjadi biodiesel yang berguna melalui proses kimia transesterifikasi. Pada penelitian ini, biodiesel diproduksi dengan cara mentransesterifikasi lemak sapi dalam reaktor dengan katalis CaO berbahan dasar cangkang telur puyuh. Enam sampel menjalani transesterifikasi pada suhu 55 OC dengan perbedaan jumlah katalis yang digunakan (1,5 wt%, 6,5 wt%, dan 10 wt%). Variasi jenis katalis, yang terdiri dari katalis komersial dan berbasis limbah, juga dipakai dalam penelitian ini. Katalis CaO berbasis limbah disintesis dari cangkang telur puyuh melalui proses kalsinasi pada suhu 900 OC dengan durasi 2 jam. Katalis berhasil disiapkan dengan persentase hasil 92,4% kalsium oksida. Hasil pengujian sampel terbaik ditunjukkan oleh biodiesel dengan penggunaan katalis berbasis limbah 6,5% dan katalis komersial 6,5%. Untuk biodiesel dengan katalis berbasis limbah 6,5%, diperoleh yield 91,747%, densitas 856 kg/m3, viskositas 5,2915 mm2/cst, angka keasaman 0,94 mg-KOH/g, dan angka iodin 33,96 g-I2/100g. Untuk biodiesel dengan katalis komersial 6,5% diperoleh yield 90,236%, densitas 861,1 kg/m3, viskositas 5,414 mm2/cst, angka keasaman 4,13 mg-KOH/g, dan angka iodin 29,37 g-I2/100g. Angka keasaman standar dengan maksimum 0,5 mg-KOH/g tidak dipenuhi oleh kedua sampel. ...... Transesterification is a chemical reaction that transforms animal oils into useful biodiesel by the chemical process of transesterification. In this study, the biodiesel is produced by transesterifying beef tallow in a reactor with a CaO catalyst made from quail eggshell. Six samples are subjected to transesterification at a temperature of of 55 OC with different amounts of catalyst being used (1.5 wt%, 6.5 wt%, and 10 wt%). A variation of catalyst type, that consists of the commercial and waste-based catalyst, is also integrated to this study. Waste-based CaO catalyst is synthesized from quail eggshells through a calcination process at 900 OC with the duration of 2 hours. The catalyst was successfully prepared with the yield percentage of 92.4% calcium oxide. The best sample test results were exhibited by the biodiesel with the usage of 6.5% waste-based catalyst and 6.5% commercial catalyst. For biodiesel with 6.5% waste-based catalyst, 91.747% yield, 856 kg/m3 density, 5.2915 mm2/cst viscosity, 0.94 mg-KOH/g acidity number, and 33.96 g-I2/100g iodine number were obtained. For biodiesel with 6,5% commercial catalyst, 90.236% yield, 861.1 kg/m3 density, 5.414 mm2/cst viscosity, 4.13 mg-KOH/g acidity number, and 29.37 g-I2/100g iodine number were obtained. The standard acidity number with the maximum of 0.5 mg-KOH/g is not satisfied by both samples.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Widjaja
Abstrak :
Proses perengkahan katalitik termal pada penelitian ini bertujuan untuk mengolah lemak hewani menjadi bahan bakar bio. Pada penelitian ini, bahan bakar bio jenis disintesis dari lemak sapi dalam reaktor autoclave berpengaduk menggunakan katalis MgO dengan variabel perbedaan suhu (370℃ dan 400℃) dan jumlah katalis yang digunakan sebanyak 3%wt dan 5%wt dari berat umpan. Reaksi dilakukan dengan harapan mendapatkan yield dan konversi terbaik dari keempat sampel, sehingga dapat ditentukan pengaruh kondisi operasi untuk sintesis renewable jet fuel. Setelah berhasil disintesis produk cair organik didistilasi untuk mendapatkan fraksi renewable jet fuel dan dikarakterisasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ASTM D7566 untuk melihat nilai viskositas, bilangan asam, densitas, titik beku, dan bilangan iodin, serta menggunakan Gas Cromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS) untuk mengidentifikasi fraksi komponen dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari hasil sintesis. Renewable jet fuel akan dibandingkan antar sampel untuk memperoleh karakteristik terbaik yang kemudian akan dibandingkan dengan avtur konvensional. Persentase nilai konversi dan yield tertinggi diperoleh pada sampel RJF-D dengan suhu 400℃ dan katalis MgO sebanyak 5% wt, diperoleh konversi sebesar 38,25% dan yield sebesar 14,75%. Dari hasil pengujian sampel terbaik yaitu sampel RJF-D diperoleh spesifikasi renewable jet fuel seperti densitas dan viskositas sudah memenuhi standar SNI, sehingga sampel RJF-D dapat dicampur dengan avtur bersandar SNI sehingga dapat menghasilkan avtur berstandar ASTM D7566 dengan kadar campuran maksimal 17,17%. ......The thermal catalytic cracking process in this study aims to process animal fats into biofuels. In this study, biofuel was synthesized from beef tallow in a stirred autoclave reactor using MgO as a catalyst with a variable temperature difference (370℃ and 400℃) and the amount of catalyst used was 3%wt and 5%wt of the weight of the feed. The reaction was carried out in the hope of obtaining the best yield and conversion from the four samples, so that the effect of operating conditions on the synthesis of renewable jet fuel could be determined. After successfully synthesized, the organic liquid product was distilled to obtain a renewable jet fuel fraction and characterized based on the Indonesian National Standard (SNI) and ASTM D7566 to see the value of viscosity, acid number, density, freezing point, and iodine number, as well as using Gas Chromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS) to identify component fractions and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) to identify functional groups of the synthesized products. Renewable jet fuel will be compared between samples to obtain the best characteristics which will then be compared with conventional jet fuel. The highest percentage of conversion value and yield was obtained in the RJF-D sample with a temperature of 400℃ and as much as 5%wt MgO catalyst, 38.25% conversion and 14.75% yield were obtained. From the results of testing the best sample, namely the RJF-D sample, the specifications for renewable jet fuel such as density and viscosity have met the SNI standard, so that the RJF-D sample can be mixed with SNI-based jet fuel so that it can produce jet fuel with ASTM D7566 standard with a maximum mixture content of 17.17%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library