Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifin P. Soeriaatmadja
Jakarta: UI-Press, 1997
PGB 0521
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Bagir Manan
Depok: Rajawali Press, 2023
342 BAG h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Puspasari Ibrahim
"Tulisan ini mengkaji perihal teknik komunikasi pemasaran efektif yang dilakukan oleh tim Open Government Indonesia (OGI) yang berada di bawah unit kerja presiden bidang pengawasan dan pengendalian pembangunan. Penelitian ini sendiri memiliki tujuan untuk untuk mengetahui komunikasi pemasaran yang efektif di program OGI dalam rangka meraih partisipasi publik. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, diperoleh hasil penelitian bahwa tim OGI telah cukup aktif mengadaptasi teknik komunikasi pemasaran yang umum digunakan oleh lembaga profit namun tetap menyesuaikan pada tujuan OGI yaitu merubah perilaku positif masyarakat dalam hal bernegara, namun sulit untuk mengukur kesuksesan dikarenakan belum adanya bukti nyata dari hal tersebut, tetapi Tim OGI yakin kedepannya akan banyak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan banyak dukungan khususnya dalam hal memasarkan OGI di tingkat nasional karena lahirnya pemimpin - pemimpin di Indonesia yang mendukung nilai - nilai OGI. Akhir tulisan ini menyimpulkan bahwa OGI yang menerapkan konsep komunikasi pemasaran dengan pendekatan Brand Strategy perlu untuk merubah posiSI OGI agar bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat dalam rangka meraih dukungan dari berbagai pihak berpengaruh.

This essay will examine regarding to the technique of effectiveness marketing communications conducted by a team from Open Government Indonesia (OGI) which is under President's Delivery Unit for Development Monitoring and Oversight. This research alone has objective to find out the effectiveness of marketing communications techniques in a OGI program in order to gain public participation. Using qualitative research methods with in depth interview technique, obtained the results of research that the team of OGI has considerable actively adapting technique of marketing communications that commonly used by the profit organizations but still adjust on the OGI's objective, which is the positive behavior change in society in terms of having state, but it is difficult to measure success was due to the absence of a clear evidence of it, but the team of OGI believes in the future they will get many chance to gain a lot of support in terms of widen OGI's market at a national level because the birth of the leaders in indonesia who support the value of OGI .The end of this writing concluded that OGI who implement the concept of marketing communications with the brand strategy approach needs to change the positioning to create direct contact with the basic needs of the community in order to gain support from various influential parties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Badru Zaman
"Pembentukan Lembaga Pemerintahan Non Struktural di Indonesia tidak diikuti dengan adanya cetak biru dalam pelembagaan lembaga pemerintahan non struktural dan beragamnya model peraturan yang membentuknya serta kewenangannya dalam membentuk peraturan perundangan-undangan. Skripsi ini membahas tiga permasalahan utama. Pertama, lembaga non struktural yang memiliki kewenangan untuk membentuk peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang. Kedua, dasar pembentukan lembaga lembaga pemerintahan non struktural dan kewenangannya dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Ketiga, jenis kewenangan yang dimiliki oleh lembaga pemerintahan non struktural dalam membentuk peraturan perundang-undangan. Penulis menggunakan lembaga KPU, KPK, KPPU dan BSSN sebagai bahan untuk dikaji dengan metode yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang seharusnya diinklusikan hanya sebagai kewenangan pemerintahan. Selanjutnya, penulis menganalisis ada 4 (empat) dasar pembentukan lembaga pemerintahan non struktural dan kewenangannya dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, yaitu dibentuk dengan undang-undang dan memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan, dibentuk atas perintah undang-undang dengan undang-undang dan memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan, dibentuk atas perintah undang-undang dengan Keputusan Presiden namun tidak memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan dan dibentuk melalui Peraturan Presiden namun tidak atas perintah Undang-Undang dan tidak memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan. Hasil dari lembaga yang dikaji menunjukan bahwa KPU, KPK, KPPU dan BSSN adalah lembaga non struktural yang berada di bawah kekuasaan eksekutif, namun tidak semua memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan. KPU dan KPK memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan, sementara KPPU dan BSSN tidak memiliki kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan.

The establishment of Non Structural Government Institutions in Indonesia is not followed by a blueprint for institutionalizing Non Structural Government Institutions and the variety of laws that forming it and so its authority of forming laws and regulations. This thesis discusses three main problems. First, non-structural institutions that have the authority to form legislation under the law. Second, the basis for the formation of non-structural government institutions and their authority to forming laws and regulations. third, under the context of duties and functions to run the government, what kind of authority that held by non-structural government institutions in forming laws and regulations. The author uses KPU, KPK, KPPU and BSSN institutions as material to be studied through normative juridical approach method. The results of this study indicate that with the authority being possessed by the government to carry out executive functions and implement laws, the forming of law and regulations under the law shall be included limitedly as governmental authority. Furthermore, the author analyzes there are 4 (four) bases/models to establish Non Structual Government Institutions and its authority to form law and regulations, which is formed by law and has the authority to form legislation, formed by the order of the law and has the authority to form legislation, is formed at the order of the law with a Presidential Decree but does not have the authority to form legislation and is formed through a Presidential Regulation but is not ordered by the Law and does not have the authority to form legislation. The results of this research on the Institutions show that KPU, KPK, KPPU and BSSN are considered as executive authority non-structural institutions, but not all of these institutions have the authority to form legislation. KPU and KPK have the authority to form legislation, while KPPU and BSSN do not have the authority to form legislation.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library