Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asyifa Putri Ramadhani
"Pandemi Covid-19 merupakan masalah yang harus segera diselesaikan. Menurunnya sektor perekonomian serta keterbatasan fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 membuktikan ketidaksiapan pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Keadaan pemerintah selama krisis perlu kerja sama dan dukungan dari pihak lain, seperti warga negara. Pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 adalah mereka yang memiliki kesadaran dan peduli dengan kondisi lapangan, di antaranya adalah relawan. Selain pemerintah yang mengoperasikan kegiatan relawan Covid-19, lembaga zakat juga berkontribusi dalam mengumpulkan relawan untuk membantu menangani Covid-19. Milenial merupakan generasi yang memiliki potensi tinggi dalam aktivitas relawan karena memiliki jumlah tertinggi kedua setelah generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja determinan yang mempengaruhi intensi milenial untuk terlibat menjadi relawan Covid-19 serta potensinya terhadap kerelawanan di masa depan. Penelitian ini menggunakan model Structural Equation Modeling (SEM) dengan subjek lembaga zakat di Indonesia pada tahun 2021. Kegiatan kerelawanan dalam penelitian ini adalah kegiatan nonmaterial sehingga berbentuk keterlibatan langsung di lapangan. Kegiatan kerelawanan akan membantu pemerintah dalam menangani krisis tidak hanya saat pandemi Covid-19, namun juga krisis di masa depan. Temuan dalam penelitian ini membuktikan bahwa religiusitas, sikap, kendali perilaku, serta perilaku masa lalu berhubungan positif dengan intensi kerelawanan Covid-19 pada milenial. Selain itu, intensi milenial dalam keterlibatannya menjadi relawan Covid-19 ternyata memiliki pengaruh positif terhadap intensi mereka terlibat kembali menjadi relawan di masa yang akan datang. Para relawan yang terlibat memiliki intensi yang kuat untuk kembali berperan menjadi relawan dan membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan negara di masa depan. Penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga zakat merupakan salah satu alat untuk kerja sama antara pemerintah dan warga negara untuk menyelesaikan krisis yang sedang dihadapi serta berpotensi untuk membantu memecahkan masalah negara lainnya dengan kerelawanan di masa depan.
......The Covid-19 pandemic is a problem that must be resolved immediately. The decline in the economic sector and limited health facilities for Covid-19 patients prove the government's unpreparedness in dealing with this problem. The state of the government during a crisis needs cooperation and support from other parties, such as citizens. The parties involved in handling Covid-19 are those who have awareness and care about field conditions, including volunteers. In addition to the government operating Covid-19 volunteer activities, zakat institutions also contribute to gathering volunteers to help deal with Covid-19. Millennials are a generation that has high potential in volunteer activities because they have the second highest number after generation Z. This study aims to find out what are the determinants that influence millennial intentions to become involved as Covid-19 volunteers and their potential for volunteering in the future. This study uses amodel Structural Equation Modeling (SEM)with the subject of zakat institutions in Indonesia in 2021. Volunteer activities in this study are non-material activities so that they take the form of direct involvement in the field. Volunteering activities will assist the government in dealing with crises not only during the Covid-19 pandemic, but also future crises. The findings in this study prove that religiosity, attitudes, behavior control, and past behavior are positively related to the intention of Covid-19 volunteerism among millennials. In addition, millennial's intention to be involved in being a Covid-19 volunteer turned out to have a positive influence on their intention to be involved again as a volunteer in the future. The volunteers involved have a strong intention to return to their role as volunteers and help the government solve the country's problems in the future. This study shows that the zakat institution is a tool for cooperation between the government and citizens to resolve the current crisis and has the potential to help solve the problems of other countries with volunteerism in the future.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eprilia Mumtahanah
"Zakat merupakan salah satu instrumen alternatif yang ditawarkan oleh Islam yang mampu menjadi solusi dari masalah kemiskinan termasuk permasalahan ekonomi di Indonesia. Namun penerimaan dana zakat saat ini hanya berkisar 6,2 triliun Rupiah Pendapatan ini masih bisa dikatakan kecil jika dibandingkan potensinya penerimaan zakat yang ada. Melihat hal tersebut, strategi untuk meningkatkan dan optimalisasi penerimaan dana zakat sangat diperlukan. Karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penerimaan dana zakat dan menganalisis efektivitas pengelolaan dana zakat, serta strategi yang diterapkan akan dilakukan oleh lembaga zakat. Penelitian ini menggunakan metode data Envelopment Analysis (DEA) dalam menghitung efisiensi penerimaan dana zakat per tahun, menggunakan metode Allocation to Collection Ratio (ACR) di menghitung efektivitas pengelolaan dana zakat, dan melakukan wawancara mengenai strategi penerimaan dana zakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi penerimaan dana zakat dari kelima lembaga tersebut memiliki nilai 0,963. Sedangkan rata-rata
efektivitas kelima institusi tersebut memiliki nilai 98,54% atau bisa dikatakan sangat Efisien karena dekat dengan 1. Di sisi lain, strategi penerimaan dana zakat di lembaga atau Lembaga zakat telah berevolusi untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi Kurangnya kesadaran masyarakat membuat realisasinya masih jauh dari potensi yang ada.
......Zakat is one of the alternative instruments offered by Islam which is able to be a solution to the problem of poverty including economic problems in Indonesia. However, the current receipt of zakat funds is only around 6.2 trillion Rupiah. This income can still be said to be small when compared to the potential existing zakat receipts. Seeing this, a strategy to increase and optimize the receipt of zakat funds is needed. Therefore, this study aims to determine the efficiency of receiving zakat funds and to analyze the effectiveness of zakat funds management, as well as the strategies implemented by zakat institutions. This study uses the data Envelopment Analysis (DEA) method in calculating the efficiency of receiving zakat funds per year, using the Allocation to Collection Ratio (ACR) method in calculating the effectiveness of zakat fund management, and conducting interviews about zakat fund acceptance strategies. The results of this study indicate that the average efficiency of receiving zakat funds from the five institutions has a value of 0.963. While the average the effectiveness of these five institutions has a value of 98.54% or can be said to be very efficient because it is close to 1. On the other hand, the strategy for receiving zakat funds in zakat institutions or institutions has evolved to adapt to technological developments.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah Widyaningsih
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja zakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY dengan menggunakan Indeks Zakat Nasional IZN , yang merupakan indeks komposit yang mengukur perkembangan zakat di tingkat nasional atau tingkat provinsi. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY , baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota pada tahun 2015 ndash; 2016. Selain itu, data primer juga diperoleh dari wawancara dan pemberian kuesioner kepada 62 responden yang mendapat dana zakat produktif sebagai modal usaha pada tahun 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sengaja , sedangkan data sekunder diperoleh dari data literatur. Kinerja BAZNAS di Provinsi DIY dinilai berdasarkan dimensi makro dan mikro. Penelitian ini merupakan salah satu yang pertama menguji kinerja zakat di wilayah tertentu dengan menggunakan dimensi makro dan mikro dari IZN. Dimensi makro menunjukkan bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam berkontribusi terhadap pengembangan lembaga zakat, sedangkan dimensi mikro didasarkan pada perspektif lembaga zakat dan penerima zakat mustahik . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja zakat di Provinsi DIY kurang baik, dengan nilai indeks sebesar 0,38. Pada dimensi makro, kondisi perzakatan di Provinsi DIY juga tidak baik nilai indeks 0,07 , sedangkan untuk dimensi mikro, kinerja BAZNAS di Provinsi DIY dan dampak zakat sudah cukup baik nilai indeks 0,59.

ABSTRACT
The objective of this study is to measure and evaluate the zakat performance in Daerah Istimewa Yogyakarta DIY Province by using the National Zakat Index NZI , which is a composite index that measures the development of the zakat at the national and province level. Primary data for this study were obtained from the National Board of Zakat BAZNAS located in Yogyakarta Province DIY , both at the provincial and district city levels in 2015 2016. Moreover, the primary data were also collected from 62 respondents who received productive zakat funds as venture capital in 2016. The participants were selected by using the purposive sampling technique, whereas the secondary data were obtained from a literature review. The data were analyzed by examining the macro and micro dimensions of the NZI. This study is one of the first attempts to examine the zakat performance in a specific region using the macro and micro dimensions of the NZI. The macro dimension indicates how the role of the government and society contributes to the development of zakat institutions, whereas the micro dimension is based on the perspectives of zakat institutions and zakat recipients mustahik . The results show that the zakat performance in DIY Province is unsatisfactory, with a score index of 0.38. For the macro dimension, the zakat distribution in DIY Province is also unsatisfactory a score index of 0.07 , whereas for the micro dimension, the zakat distribution is satisfactory a score index of 0.59 ."
2017
T49774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library