Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwie Aprina
Abstrak :
Latar Belakang: Lensa kontak lunak (LKL) torik digunakan untuk mengkoreksi astigmatisma. LKL torik mengkombinasikan kekuatan lensa sferis, kekuatan dan aksis silinder. Dikarenakan banyaknya kombinasi yang mungkin antara ketiga hal tersebut, LKL torik diproduksi dengan kekuatan dan aksis yang terbatas. Keterbatasan LKL Torik yang tersedia di pasaran menyebabkan peresepan LKL torik pada penyandang astigmatisma tidak sesuai dengan kekuatan dan aksis yang seharusnya. Studi oleh Sha et al. meneliti efek ketidaksesuaian kekuatan dan aksis silinder pada penyandang astigmatisma menggunakan kacamata tanpa memperhatikan jarak verteks, hasilnya didapatkan penurunan ketajaman dan kualitas penglihatan pada ukuran dan aksis tertentu. Tujuan: Melakukan evaluasi atas perubahan kekuatan dan aksis silinder LKL Torik pada penyandang astigmatisma ringan-sedang dalam pengaruhnya terhadap kualitas penglihatan, kepuasan, dan vision acceptability. Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik komparatif numerik berpasangan dengan desain penelitian eksperimental dengan double-masking. Dalam uji ini, 20 penyandang astigmatisma diuji untuk kondisi berikut pada hari yang berbeda: koreksi silinder penuh dan pengurangan kekuatan silinder sebesar 0,50, dan 1.0 D. Dilakukan ketidaksejajaran aksis antara –10° dan +10° pada setiap perubahan kekuatan silider. Pada setiap kunjungan, dilakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, sensitivitas kontras menggunakan Pelli-Robson, serta penilaian kejernihan, kepuasan dan Vision Acceptability menggunakan metode VAS. Hasil: Pengurangan kekuatan silinder memiliki perubahan yang signifikan (P<0.05) terhadap semua variabel. Secara keseluruhan, pengurangan kekuatan silinder 1 D lebih memiliki pengaruh (P<0.005) dibandingkan dengan pengurangan kekuatan silinder 0,5 D. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok astigmatisma derajat ringan dan sedang, kecuali pada variabel ketajaman penglihatan saat dikurangi kekuatan silinder 0.5 D. Ketidaksesuaian aksis dengan menambah atau mengurangi aksis sebesar 10 derajat memiliki pengaruh yang signifikan pada semua variabel, kecuali sensitivitas kontras (P>0.05). Kesimpulan: Pengurangan kekuatan silinder LKL torik sebesar 0,5 dan 1 Dioptri serta perubahan aksis  100 memberikan penurunan yang signifikan terhadap ketajaman penglihatan, sensitivitas kontras, kejernihan, kepuasan dan vision acceptability pada penyandang astigmatisma ringan-sedang. Keywords: Astigmatisma, lensa kontak lunak, lensa kontak lunak torik, ketidaksesuaian aksis, kualitas penglihatan ......Background: Toric soft contact lenses (SCL) are used to correct astigmatism. Toric SCL combines the power of a spherical lens, the power and axis of a cylinder. Due to the numerous possible combinations between sphere powers, cylinder powers, and cylinder axes, manufacturers of disposable soft toric contact lenses limit their toric lens range. Because of the limitation, the prescribing of Toric SCL for astigmatism is not in accordance with the power and axis that should be. The study by Sha et al. examined the effect of discrepancies in the power and axis of the cylinder in astigmatism using glasses regardless of the vertex distance, the result was a decrease in visual acuity and quality at certain power and axis. Objective: To evaluate the changes in the power and axis of SCL Toric in mild-moderate astigmatism in impact on vision quality, satisfaction, and vision acceptability. Methods: In comparative analytic, experimental, double-masking design, 20 people with astigmatism were tested for the following conditions on different days: full cylinder correction and under correction of cylinder power by 0.50 and 1.0 D. Axis was also misaligned between –10° and +10° for each change in cylinder power. For each configuration, participants were examined their visual acuity by Snellen chart, contrast sensitivity with Pelli-Robson Chart, and assessed clarity, satisfaction and vision acceptability using the VAS method. Results: Undercorrecting cylinder power had a significant change (P<0.05) on all variables. Overall, undercorrection by 1 D was more significantly different (P<0.005) than a reduction in cylinder power of 0.5 D. There was no significant difference between the mild and moderate astigmatism groups, except for the visual acuity when undercorrection by 0.5 D. Misalignment by 100 had a significant effect on all variables, except contrast sensitivity (P>0.05). Conclusion: Undercorrection of cylinder of toric SCL by 0.5 and 1 D as well as misalignment of 100 had a significant effect on visual acuity, contrast sensitivity, clarity, satisfaction and vision acceptability in people with mild to moderate astigmatism.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Putri Samira
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan: Untuk mengevaluasi perbandingan ketebalan kornea dan morfologi sel endotel penderita miopia sedang dengan pemakaian harian lensa kontak lunak hidrogel konvensional (nelfilcon A) terhadap silikon hidrogel (lotrafilcon B) selama 1 bulan. Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis tersamar tunggal pada 17 pasien (34 mata) dengan miopia sedang yang dibagi secara acak untuk memakai lensa kontak lunak nelfilcon A atau Lotrafilcon B. Ketebalan kornea sentral (CCT), Coefficient of variation (CV), dan persentase sel heksagonal (6A) diukur menggunakan mikroskop spekuler non-con robo Konan sebelum penelitian (pre-fitting), 1 minggu serta 1 bulan setelah pemakaian lensa kontak lunak. Pasien juga dievaluasi mengenai adanya efek samping subyektif dan komplikasi selama memakai lensa kontak. Hasil: Terdapat 64,7% subyek dengan riwayat pemakaian lensa kontak lunak sebelumnya, dimana 52,9% diantaranya adalah pemakai hidrogel konvensional yang tidak teratur. Setelah evaluasi 1 bulan, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara pemakai Nelfilcon A dengan Lotrafilcon B dalam hal: ketebalan kornea sentral (p=0,285; uji Mann Whitney), CV (p=0,587; uji t tidak berpasangan), dan 6A (p=0,353; uji t tidak berpasangan). Analisis general linear model terhadap waktu pengukuran mendapatkan perbedaan yang bermakna pada seluru subyek meliputi penurunan CCT (p=0,001) dan CV (p=0,001), serta peningkatan 6A (p=0,022) pada test within subject effect. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan CCT, CV, dan 6A yang bermakna secara statistik antara pada pemakaian harian lensa kontak lunak Lotrafilcon B dan Nelficon A. Pasien dengan riwayat penggunaan lensa kontak sebelumnya mendapatkan manfaat dengan pemakaian nelfilcon A dan lotrafilcon B dalam hal perbaikan hipoksia jaringan berupa: penurunan ketebalan kornea dan perbaikan morfologi sel endotel.
ABSTRACT
Objective: To compare corneal thickness and endothelial cell morphology in myopic patients wearing 1 month hydrogel conventional and silicon hydrogel contact lenses in daily wear. Methods: This is a prospective, single blind, randomized study. Seventeen (34 eyes) myopic patients were randomly assigned to wearing either nelfilcon A or lotrafilcon B. Central corneal thickness (CCT), Coefficient of variation (CV), and percentage of six-sided cell (6A) were examined using specular microscope non-con robo Konan. Changes in CCT, CV, and 6A were evaluated before contact lenses fitting as well as 1 week and 1 month after the treatment. Patients were also evaluated for any subjective side effects and complications during the treatment period. Results: There were 64,7% subjects with history of contact lens weares and 52,9% of them was hydrogel wearers. After 1 month daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B, no statistically differences changes in CCT (p=0,285; Mann Whitney test), CV (p=0,587; unpaired t test) dan 6A (p=0,353; unpaired t test). General linear model analysis in follow up evaluation with test of within subject effect revealed decreased CCT(p=0,001) and CV (p=0,001), also increased 6A (p=0,022) in all subjects. Conclusions: There were no statistically difference CCT, CV, and 6A between daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B. Subjects with history of contact lens weares gained advantages in oxygen availability, which is decrease in corneal thickness and improvement of endothelial cell morphology., Objective: To compare corneal thickness and endothelial cell morphology in myopic patients wearing 1 month hydrogel conventional and silicon hydrogel contact lenses in daily wear. Methods: This is a prospective, single blind, randomized study. Seventeen (34 eyes) myopic patients were randomly assigned to wearing either nelfilcon A or lotrafilcon B. Central corneal thickness (CCT), Coefficient of variation (CV), and percentage of six-sided cell (6A) were examined using specular microscope non-con robo Konan. Changes in CCT, CV, and 6A were evaluated before contact lenses fitting as well as 1 week and 1 month after the treatment. Patients were also evaluated for any subjective side effects and complications during the treatment period. Results: There were 64,7% subjects with history of contact lens weares and 52,9% of them was hydrogel wearers. After 1 month daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B, no statistically differences changes in CCT (p=0,285; Mann Whitney test), CV (p=0,587; unpaired t test) dan 6A (p=0,353; unpaired t test). General linear model analysis in follow up evaluation with test of within subject effect revealed decreased CCT(p=0,001) and CV (p=0,001), also increased 6A (p=0,022) in all subjects. Conclusions: There were no statistically difference CCT, CV, and 6A between daily wear of nelfilcon A and lotrafilcon B. Subjects with history of contact lens weares gained advantages in oxygen availability, which is decrease in corneal thickness and improvement of endothelial cell morphology.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weni Puspitasari
Abstrak :
Tujuan: Menilai perubahan lapisan air mata dan parameter meniskus air mata menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) sebelum dan sesudah pemakaian lensa kontak hydrogel konvensional dan silikon hydrogel. Metode: 52 sukarelawan miopia ringan-sedang dilibatkan dalam penelitian ini dan dipilih secara acak untuk menggunakan bahan hydrogel (Nelfilcon-A) pada satu mata dan bahan silikon hydrogel (Lotrafilcon-B) pada mata sebelahnya selama 14 hari. Pemeriksaan lapisan air mata dilakukan melalui pemeriksaan Non-invasive Tear Breakup Time dan Schirmer-1, serta parameter meniskus air mata menggunakan OCT sebelum dan 14 hari sesudah penggunaan lensa kontak. Hasil: Subjek terdiri dari 80,8% perempuan dan 19,2% laki-laki, dengan usia rerata 22,8±1,79 tahun. Median delta NIBUT (pre-post) adalah -3,4 detik (-11,3-1,4) pada kelompok Nelfilcon-A dan -4,6 detik (-18,5-2,7) pada kelompok Lotrafilcon-B (p=0,008). Median delta Schirmer 1 didapatkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok LKL. Median delta tinggi meniskus air mata pada adalah -18,5 (- 57,0-96,0) μm pada kelompok Nelfilcon-A dan -11,5 (-53,0-87,0) μm pada kelompok Lotrafilcon-B (p=0,556). Median dimensi delta area meniskus air mata adalah -1795,0 (-7596-4372) μm2 pada kelompok Nelfilcon-A dan -1181,5 (-8188- 8770) μm2 pada kelompok Loftrafilcon-B (0=0.728) μm2. Median delta volume meniskus air mata adalah -0.08 (-0.29-0.18) μL pada kelompok Nelfilcon-A dan - 0.08 (-0.32-0.34) pada kelompok Lotrafilcon-B. Tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna antara parameter meniskus air mata di kedua kelompok LKL. Tidak terdapat korelasi antara NIBUT, tes Schirmer-1 dan parameter meniskus air mata. Kesimpulan: Penggunaan lensa kontak Nelfilcon-A harian dan Lotrafilcon- B mingguan selama 2 minggu dapat menyebabkan perubahan lapisan air mata (NIBUT memendek dan penurunan parameter meniskus air mata).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library