Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anjas Biki Lesmana
" ABSTRAK
Penelitian ini membahas tingkat kerentanan wilayah terhadap bencana letusan Gunungapi Guntur dengan faktor penentu kerentanan berupa keadaan sosial ekonomi. Daerah penelitian merupakan kawasan rawan bencana letusan Gunungapi Guntur yang didapat dari pemetaan kawasan terdampak letusan terakhirnya pada tahun 1847 masehi, dengan satuan unit analisis berupa desa/kelurahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Social Vulnerability Index (SoVI) yang merupakan metode penelitian kuantitatif dalam penelitian kerentanan sosial. Metode ini mengonversi data-data sosial ekonomi wilayah ke dalam angka-angka, yang selanjutnya diolah untuk mendapatkan tiga kelas pembobotan: tinggi, sedang, dan rendah. Hasil pengolahan data sosial ekonomi dianalisis secara spasial dengan pembanding berupa data penggunaan tanah. Berdasarkan analisis dari hasil pengolahan data sekunder dan hasil survei lapang, desa dengan tingkat kerentanan tinggi dan sedang terletak pada daerah dengan dominasi penggunaan tanah berupa pertanian yang memiliki tingkat kesejahteraan sosial rendah. Desa dengan tingkat kerentanan rendah terdapat pada daerah dengan dominasi penggunaan tanah berupa kawasan terbangun yang memiliki kesejahteraan sosial tinggi.

ABSTRACT
This study about area vulnerability level of Guntur Volcano eruption based on its social economy condition, a social vulnerability. The research area is the entire village that listed as disaster-prone area of Guntur Volcano based on its latest eruption in 1847 AD. Social Vulnerability Index (SoVI) is used as a quantitative method in area vulnerability studies to calculate the social vulnerability level in each village. SoVI convert eight type social economy data into numbers and classify it into three classes that represent the vulnerability level for each village, those classes are: high, moderate, and low. Furthermore, those classified data are analyzed spatially by land use in each village. The analysis result shows that areas with high and moderate vulnerability level are those villages that dominated by agriculture and commonly have a low social welfare. Areas with low vulnerability level are those constructed village and commonly have a high social welfare.
"
2014
S61763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Andika Ariwibowo
"ABSTRACT
Letusan Gunung Galunggung merupakan salah satu bencana besar di Indonesia. Letusan yang berlangsung selama sekitar delapan bulan ini telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk di tiga kabupaten di Jawa Barat. Kajian ini mencoba menjabarkan mengenai upaya pemerintah, terutama pemerintahan Orde Baru dalam penanganan bencana letusan Gunung Galunggung. Kajian ini memiliki peran penting dalam melihat alur perkembangan penanganan bencana oleh Pemerintah Indonesia, khususnya pada masa pemerintahan Orde Baru yang dikenal dengan sistem pemerintahan terpusat. Penanganan bencana merupakan upaya penanganan langsung terhadap pada korban sesaat setelah bencana terjadi. Kajian ini menggunakan metodologi sejarah dengan menggali pada sumber-sumber yang merekam dan mendokumentasikan peristiwa ini. Kesimpulan dari kajian ini adalah bahwa pemerintahan Orde Baru menggunakan perangkat sipil dan meliter dalam upaya penanganan bencana. Pengaruh dari konsolidasi penanganan yang dilakukan secara sistematik ini berjalan dengan sangat baik antara aparat pemerintah, peneliti, militer, dan tim SAR dalam menangani para pengungsi dan dampak bencana yang lain."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wakhid
"Latar Belakang: Bencana letusan gunung berapi berdampak pada fisik, psikologis dan sosial budaya. Tujuan:Menganalisis efektivitas model intervensi keperawatan jiwa untuk membangun ketangguhan keluarga dalam mengatasi trauma pasca letusan gunung berapi. Metode: Operational research dengan desain quasy experimental pre-postest with control group design. Penelitian dilakukan di Kabupaten Magelang pada bulan Mei-Juni 2023, terhadap 9 perawat, 40 kader kesehatan jiwa dan 82 keluarga, dipilih secara purposive, menggunakan instrumen Post Traumatic Growth Inventory. Analisis statistik meliputi univariat, bivariat dengan uji independent t-test, dependent t test, chi square, dan General Linear Model Repeated Measure. Hasil: tahap 1 didapatkan 5 tema yaitu respons emosional, kebutuhan perlindungan bagi kelompok rentan, kebutuhan dukungan terkait sumber penghasilan yang hilang, kebutuhan konseling untuk trauma, dan rasa nyaman membantu. Tahap 2 model, modul dan buku kerja hasil dari konsultasi pakar, dan tahap 3 didapatkan model intervensi keperawatan jiwa untuk meningkatkan ketangguhan keluarga dalam mengatasi trauma pasca bencana letusan gunung berapi efektif menurunkan trauma pada keluarga. Simpulan: Model intervensi keperawatan jiwa untuk meningkatkan ketangguhan keluarga dalam mengatasi trauma pasca bencana letusan gunung berapi efektif menurunkan trauma pada keluarga. Saran: Model ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kapasitas perawat puskesmas, kader kesehatan dan keluarga dalam penanganan trauma pasca bencana pada keluarga.
......Background: Volcanic eruption disasters have physical, psychological and socio-cultural impacts. Objective: Analyze the effectiveness of the psychiatric nursing intervention model to build family resilience in overcoming trauma after volcanic eruptions. Method: Operational research with a quasi experimental pre-posttest design with control group design. The research was conducted in Magelang Regency in May-June 2023, on 9 nurses, 40 mental health cadres and 82 families, selected purposively, using the Post Traumatic Growth Inventory instrument. Statistical analysis includes univariate, bivariate with independent t-test, dependent t test, chi square, and General Linear Model Repeated Measure. Results: stage 1 found 5 themes, namely emotional responses, protection needs for vulnerable groups, support needs related to lost sources of income, need for counseling for trauma, and comfort in helping. Stage 2 models, modules and workbooks are the results of expert consultations, and stage 3 provides a mental nursing intervention model to increase family resilience in dealing with post-volcanic eruption disaster trauma that is effective in reducing trauma in families. Conclusion: The mental nursing intervention model to increase family resilience in dealing with post-volcanic eruption trauma is effective in reducing family trauma. Suggestion: This model can be applied to increase the capacity of community health center nurses, health cadres and families in handling post-disaster trauma in families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mundardjito
"ABSTRAK
Masalah perpindahan pusat kerajaan Mataram Kuno pada abad I0 dari daerah Jawa Tengah ke Jawa Timur pernah menjadi salah satu isu penting dalam kajian arkeologi dan sejarah kuno Indonesia dalam tahun 1930-an. Namun demikian belum mendapat tanggapan yang memadai. Dalam buku monumentalnya berjudul Hindu-Javaansche Geschiedenis, Dr. N.J. Krom mengajukan pendapat bahwa Ietusan Gunung Merapi, yang dalarn kenyataannya
merupakan gunung api paling aktif di Indonesia, dianggapnya mungkin menjadi faktor penyebab terjadinya perpindahan tersebut, selain faktor-faktor lain yang dikemukakannya pula yaitu: pemberontakan oleh vazal yang ada di Jawa Timur, wabah penyakit epidemik, dan pertimbangan politik (Krom 19311206--9).
Seiain Dr. J.G. de Casparis (1958), yang menanggapi masalah itu dari sudut ancaman kerajaan Sriwijaya dan adanya kesadaran akan pentingnya perdagangan interinsuler, dan Dr. B. Schrieke (1957) yang melihatnya dari segi beratnya beban masyarakat dalam pembangunan sejumlah besar candi di Jawa Tengah, Boechari memandangnya dari segi letusan Gunung Merapi. Menurut Bocchari (1976) perpindahan pusat kerajaan Matararn Kuno ke Jawa Timur itn disebabkan oleh gejala alam yang hebat yaitu letusan gunung api yang dahsyat di Jawa Tengah yang tidak Iain ialah Gunung Merapi.
Sebagai hipotesis sudah tentu pemyataan hubungan sebab-akibat antara letusan gunung api dan pindalmya pusat kerajaan itu harus dibuktikan atau didukung oleh data yang memadai. Berkenaan dengan hal itulah penelitian ini bertujuan untuk lebih dahulu memberikan dan memahami perilaku alam Gunung Merapi beserta kegiatan-kegiatan dan pengaruhnya pada bentang lahan daerah Merapi Selatan, sebagai tempat di mana masyarakat Jawa Kuno masa itu bermukim dan memanfaatkan potensi lingkungan alamnya untuk keperluan hidupnya. Dengan menggunakan prlnsip uniformitarianism, informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan interpretasi arkeologi yang berguna sehingga akan lebih terbuka kesempatan bagi kita untuk menilai Iebih jauh apakah hipotesis tersebut dapat didukung atau tidak."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library