Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Shinta Adelia Kusumaningtyas
Abstrak :
Makalah ini membahas tentang lanskap budaya yang terkait dengan kosmologi Hindu di Situs Liangan. Situs Liangan terletak di kaki Gunung Sindoro dan berlatar belakang Hindu. Salah satu studi arkeologi dalam melihat situs arkeologi di kawasan Liangan adalah studi arkeologi permukiman, khususnya melalui pendekatan arkeologi lanskap budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekonstruksi aktivitas manusia melalui lanskap budaya dan terkait dengan kosmologi Hindu di Situs Liangan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, Situs Liangan dapat dibagi menjadi empat wilayah dan memiliki ruang lanskap alam berupa dataran tinggi yang dimanfaatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Liangan di masa lalu. Caranya dengan membentuk teras-teras yang berada di sela-sela dinding teras yang dikeraskan dengan balok-balok batu yang biasa disebut talud. Selain itu, terlihat adanya pembagian konsep kosmologis pada areal yang meliputi pekarangan dan areal di luar pekarangan Situs Liangan.
Kata kunci: Situs Liangan, pemukiman, lanskap budaya, kosmologi Hindu, talud, halaman.
This paper discusses the cultural landscape associated with Hindu cosmology at the Liangan Site. The Liangan site is located at the foot of Mount Sindoro and has a Hindu background. One of the archaeological studies in looking at archaeological sites in the Liangan area is the study of settlement archeology, particularly through an archaeological approach to cultural landscapes. The purpose of this research is to reconstruct human activities through the cultural landscape and associated with Hindu cosmology in the Liangan Site. The method used is descriptive analysis. Based on the research results, the Liangan Site can be divided into four areas and has natural landscape spaces in the form of highlands that were utilized and adapted to the needs of the Liangan people in the past. You do this by forming terraces that are in between or terrace walls which are hardened with stone blocks which are commonly called talud. Also, it is seen that there is a division of cosmological concepts in the area including the yard and the area outside the Liangan Site yard.Key words: Liangan site, settlement, cultural landscape, Hindu cosmology, talud, grounds.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ernawati Purwaningsih
Abstrak :
Upacara nyadran Tuk Tempurung di Dusun Liangan, Temanggung merupakan tradisi yang selalu dijaga oleh masyarakat pendukungnya. Tradisi tersebut terus diwariskan secara turun temurun. Namun, semenjak ditemukannya Situs Liangan yang lokasinya di Dusun Liangan, pada tahun 2008, penyelenggaraan upacara tradisi tersebut mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan penyelenggaraan nyadran Tuk Tempurung dan fungsinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan nyadran Tuk Tempurung mengalami perubahan baik dalam hal penyelenggaraan maupun fungsinya. Upacara nyadran Tuk Tempurung yang semula diselenggarakan secara perorangan dan sederhana, setelah ditemukannya Situs Liangan diselenggarakan secara kolektif. Penyelenggaraan nyadran dikemas lebih meriah. Nyadran Tuk Tempurung mengalami perubahan fungsi, yang semula sakral menjadi profan, artinya kepentingan menjadikan upacara tersebut sebagai daya tarik wisata menjadi lebih menonjol daripada esensi dari penyelenggaraan tradisi nyadran Tuk Tempurung.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:3 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sugeng Riyanto
Yogyakarta: Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta, 2017
930 ARKEO 37:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library