Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In this volume, all facets of research pertaining to security and subjective well-being (SWB) are discussed, including among others, objective and subjective measures of security, multiple security dimensions, the relationship between security and SWB and possible mediators and moderators, cultural and religious influences on security and SWB, present and future security, perceptions of crime in cities and regions and development of relevant indicators, security in a globalized era and its relationship to SWB, security, major events and SWB."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400939
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Tonon, Graciela
"This briefs is dedicated to analyze the relations between quality of life and construction of citizenship of young people in Argentina, considering two specific social scenarios, the community and the university. In the case of community it is important to note that it not imply uniformity, as community means the inclusion of diversity and the achievement of sharing within it, and in the case of university it will be necessary to recognize that as an educational institution the university has expanded his traditional role of production of knowledge, to be an institution of social reference and social support for students. To do this the author will show some of the results of a decade of research in quality of life and young people, using quantitative and qualitative methods."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20401320
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Kania
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan UU No.5 tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman Hayati dan Kepres RI No.100 tahun 1993 tentang Izin Penelitian bagi Orang Asing untuk melindungi kelangsungan hidup sumber daya hayati dari kepunahan akibat kegiatan bioprospeksi yang tidak bertanggungjawab. Metode penelitian yang digunakan adalah metode normatif empiris. Penelitian ini bersifat eksplanatoris dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa studi dokumen dan teknik wawancara menghasilkan data primer dan sekunder. Dari kedua jenis data yang dikumpulkan tersebut, maka dilakukan pengolahan konstruksi dan analisis data melalui metode kualitatif. Pada pelaksanaannya perundangan yang ada belum mengakomodir terlaksananya bioprospeksi yang transparan dan bertanggungjawab. Peraturan perundangan dan lembaga-lembaga yang ada belum memadai dan masih tumpang tindih, bahkan peraturan khusus mengenai bioprospeksipun belum ada. Selain itu, kurangnya sosialisasi kegiatan ini menyebabkan tidak efektifnya perundangan yang ada. Untuk itu pemerintah Indonesia sudah saatnya menyiapkan peraturan perundangan yang memiliki kekuatan hukum berupa undang-undang dan peraturan pelaksanaan sebagai implementasi di lapangan dari undang-undang mengenai bioprospeksi. Meningkatkan sosialisasi bioprospeksi di berbagai kalangan masyarakat sehingga kesiapan Indonesia mengantisipasi aktivitas ini, akan menjamin keuntungan yang optimal dari komersialisasi keanekaragaman hayati."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T16688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filomena Maggino
"This volume is full of cogent analysis of topics and issues related to well being and quality of life, including focused papers on specific population groupings and discrete themes. Some papers provide data on other European nations that allow for comparative assessment, while others set out fresh approaches to evaluating quality of life itself. "
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400700
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Mulatip
"Peran kota sebagai pusat aktivitas utama ekonomi dewasa ini, menjadi days tarik mengaoa pertumbuhan kota perlu diperhatikan. Kota di negara maju maupun berkembang, mempunyai aktivitas ekonomi yang mendominasi aktvitas perekonomian suatu negara secara keseluruhan.
Kota memberikan kemudahan bagi proses produksi serta aktivitas ekonomi lain, dan menyediakan variasi barang dan jasa yang dapat meningkatkan kualitas hidup kota. Di sisi lain, kota dihadapkan pada perrnasalahan serius seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi.
Kota memiliki populasi yang besar, dan cenderung meningkat pesat dari waktu ke waktu. Di Indonesia, penduduk yang tinggal di perkotaan pada tahun 1920, hanya 5,8% (Soegijoko dan Bulkin, 1994), dan tahun 1980 proporsi penduduk perkotaan telah mencapai 22,3% dan tahun 1990 meningkat menjadi 30,9% (Firman dan Prabatmojo, 2001).
Tesis iini mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan kotakota di Indonesia, serta mengkaji bagaimana pola pertumbuhan kota-kota di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk (a) memberikan kontribusi terhadap studi pertumbuhan ekonomi kota, (b) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, serta (c) mengetahui pola pertumbuhan ekonomi kota.
Pertumbuhan kota diukur menggunakan pertumbuhan populasi dan angkatan kerja. Sumber pertumbuhan berasal dari kualitas hidup kota dan produktivitas kola yang diperluas dengan mcmpcrhatikan karakteristik kota. Model ekonometrik pertumbuhan ekonomi diestimasi menggunakan ordinary least squares.
Hasil analisis memperlihatkan kepadatan pcnduduk secara negatif signifikan mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Spesialisasi ekonomi secara negatif signifikan mempengaruhi pertumbuhan jasa, sedangkan primacy dan manufaktur secara positif signifikan mempengaruhi pertumbuhan kota.
Pendapatan dan pengeluaran pemerintah tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan kota. Tingkat pendidikan secara positif signifikan mempengaruhi pertumbuhan kota. Sedangkan variabel geografis dan ukuran kota, secara umum tidak signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan kota.
Implikasi kebijakan yang dapat diambil pemerintah untuk mempengaruhi pertumbulan ekonomi adalah melalui mekanisme pendapatan dan alokasi pc:adapatan pemerintah. Pendapatan dialokasikan pada sektor publik dan sektor pendidikan menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup kota. Pembangunan dan distribusi pusat pertumbuhan dalam kawasan regional perlu dipertimbangkan untuk mengurangi tekanan perpindahan penduduk yang kuat menuju kota besar.

In recent times. role of cities as a centre of economic activity have been a fascination why cities growth need to be studied. In the world, cities have an economic activity that dominate as whole economic activity.
Cities facilitate production, trade, and other economic activity, and provide consumers with wide variety of goods and services so they increase cities' standard of living. Unfortunately, cities also have a serious problems as economic activity raise.
Cities have a large population, and show a rapidly increasing tendency of urbanization. In the 1920. Indonesian cities population had only reached 5.8% (Socgijoko and Bulkin. 1994), reached 22,3% in 1980, and increased to 30.90% in 1990 (Finnan and Prabatmojo, 2001).
This thesis studies the factors that cause cities growth in Indonesia, and studies how about cities growth pattern. Basic goals of thesis is to give a contribution to research of urban economic growth, to understand what makes cities growth and to understand pattern of cities economic growth.
Cites growth are measured by labor force and population growth. Source of growth come from cities' quality of life and productivity that are extended by characteristics of cities. The model of economic growth is estimated using ordinary least squares.
The results show that density is negatively correlated with labor force growth. Specialization is negatively correlated with growth of labor force of service. while primacy and manufactur are positively correlated with cities growth.
Government's expenditure and revenue a re not si gnificantly c on-eiated with cities growth. Education k positively correlated with cities growth. Whereas, dummy variabels are not significantly correlated with cities growth.
Government's policy that can be done to influence economic growth are by mechanism and allocation revenue. Revenue can be allocated to public sectors and education that increase cities quality of life and productivity. Development and distribution of centre of growth in regional area can be considered to decrease urbanization on large cities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunoto
"Sebagai pendahuluan pidato pengukuhan saya ini, ingin saya ingatkan kembali mengenai tujuan pembangunan nasional Indonesia dan pembangunan kesehatan. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia. Sedangkan pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan peningkatan derajat kesehatan melalui upaya peningkatan kesehatan masyarakat, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Fakultas Kedokteran, sebagai bagian dari Universitas, secara struktural berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi secara fungsional tugas utamanya adalah membantu Departemen Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia seutuhnya, sehat dalam arti jasmani, rohani, dan sosial. Fakultas Kedokteran, sebagai produsen dokter, seyogyanya selalu memperhatikan keinginan dan kebutuhan pemakainya atau consumer-nya dan juga penyedia/pemesannya atau provider-nya. Pemesannya yang utama adalah Departemen Kesehatan; di samping itu juga Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen terkait lainnya. Produk yang berupa dokter umum dan dokter spesialis, dengan sendirinya, harus memenuhi persyaratan yang diminta oleh instansi tersebut di atas.
Pemakai atau consumer-nya adalah masyarakat dari golongan rendah, menengah,dan atas, baik tingkat sosioekonominya maupun tingkat pendidikannya. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang terus berkembang sesuai dengan kiprah pembangunan bangsa melalui GBHN dan REPELITA-REPELITA-nya. Sebagai dampak pembangunan yang terencana, terus-menerus, dan berkesinambungan, keadaan masyarakat pun dengan cepat berubah, bait tingkat sosioekonominya maupun tingkat pendidikannya. Sebagian masyarakat tingkat pendidikan dan sosioekonominya memang telah maju, tetapi tidak sedikit pula, bahkan sebagian besar, masih rendah. Ketidakseragaman tingkat pendidikan dan sosioekonomi ini mempunyai dampak pula di dalam permintaan akan pelayanan kesehatan. Di satu pihak orang menginginkan pelayanan medis yang spesialistik, bahkan superspesialistik. Namun, di pihak lain orang mengharapkan pelayanan yang sederhana dan murah harganya, sekaligus yang tepatguna, berdayaguna, dan berhasilguna.
Pola penyakit masyarakat pun telah banyak mengalami transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular dan kanker. Ada sementara orang yang berpendapat bahwa dalam waktu dekat ini akan tetap terdapat 2 puncak penyakit tidak menular seperti tersebut di atas dan 2 puncak penyakit menular seperti hepatistis dan penyakit AIDS, serta beberapa penyakit menular yang sukar ditekan morbiditasnya, seperti demam berdarah. Ada sebagian penyakit yang telah terbasmi, seperti cacar dan ada penyakit yang telah dapat dieliminasi, seperti patek (frambusia). Diharapkan pada akhir PELITA V yang akan datang, penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti tetanus, difteri, batuk rejan, tuberkulosis dan polio pun sudah dapat dibasmi atau dieliminasi sehingga tidak akan merupakan masalah kesehatan masyarakat lagi.
Diare, walaupun sudah tidak terlalu menakutkan, dengan masih adanya kejadian luar biasa (KLB), yang masih sering menghiasi surat kabar dengan berita kematiannya, masih tetap merisaukan para pejabat di lingkungan Departemen Kesehatan dan Bappenas, anggota DPR dan masyarakat sendiri.
Melihat situasi dan perkembangan tersebut di atas, Fakultas Kedokteran sebagal produsen dokter harus selalu memantau dan menyesuaikan diri agar produk-produknya tetap mutakhir (up to date) dan tidak ketinggalan zaman. Ini berarti bahwa, secara teratur, Fakultas Kedokteran harus selalu menyesuaikan kurikulum dan metode pendidikannya. Meluluskan dokter yang langsung siap pakai jelas tidak mungkin. Hal ini karena, begitu mahasiswa lulus dokter dan mulai bekerja di masyarakat, permasalahan penyakit yang dihadapinya sudah berubah. Oleh karena itu yang perlu dipersiapkan ialah agar para dokter lulusan baru itu dapat siap memecahkan masalah dan dapat cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi masyarakat yang dihadapinya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perkenankan saya menyampaikan pidato pengukuhan saya mengenai Peranserta perguruan tinggi, terutama Fakultas Kedokteran, melalui tridarma perguruan tingginya, dalam menunjang program pembangunan pemerintah di bidang kesehatan, guna meningkatkan kualitas hidup anak pada khususnya dan manusia pada umumnya, namun yang saya batasi hanya mengenai peransertanya di bidang pemberantasan penyakit diare."
Jakarta: UI-Press, 1991
PGB 0109
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlyta Hafiyah
"Tiap orang memiliki pertanyaan tentang makna hidupnya. Ia menilai dan mengevaluasi apakah hidupnya telah bermakna atau tidak. Pertanyaan demikian muncul saat seseorang memasuki periode dewasa. Dalam psikologi, perhatian terhadap hidup bermakna atau makna hidup terarah pada teori Victor Frank] dan Abraham Maslow. Muncul beberapa tes yang dikembangkan berdasarkan masing-masing dari teori dua tokoh tersebut, seperti Purpose in Life test yang dikembangkan berdasarkan teori Frank] dan Personal Orientation Inventory yang dikembangkan berdasarkan teori Maslow. Namun, muncul beberapa kritik terhadap kedua alat tes itu, sehingga dikembangkan alternatif pengukuran baru bernama Life Regard Index (LRI).
Alat ini dikembangkan oieh Battista & Almond (1973) berdasarkan studi literatur penggunaan istilah meaningful life dan analisis metaperspektif terhadap teori Frank] dan Maslow. Meaningful life atau hidup bermakna didefinisikan secara operasional sebagai positive life regard yang berarti: keyakinan individu bahwa is memenuhi sebuah kerangka hidup atau tujuan hidup yang memberikannya pemahaman yang bemilai akan hidupnya (Battista & Almond, 1973). LRI kemudian disusun atas dua subskala: framework dan fulllment. Setiap subskala terdiri dari 14 item dan berupa 5 -point scale.
Debats dalam serangkaian studinya (1990, 1993, 1995) kemudian meneliti aspek psikometris dari LRI dan mengadaptasi LRI di Belanda. Penelitian ini mengikuti studi Debats untuk mengadaptasi LRI ke dalam konteks masyarakat Indonesia. Hasil uji psikometris memberikan data yang memuaskan. LRI teruji valid dan reliabel. Selain itu ditemukan juga adanya perbedaan pandangan akan hidup bermakna antara fase-fase dalam periode dewasa muda."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Mareti
"ABSTRAK
Kualitas kehidupan seksual merupakan prediktor kesehatan mental dan kehidupan
individu. Penelitian cross sectional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan
antara fungsi seksual dengan kualitas hidup perempuan. Pengambilan sampel
menggunakan proporsi sesuai kriteria inklusi dengan 305 responden perempuan
usia produktif di Provinsi DKI Jakarta. Uji regresi linier berganda menyatakan
bahwa ada hubungan antara domain lubrikasi dengan domain kesehatan fisik p =
0.00, ada hubungan antara domain gairah seksual dengan domain psikologis p =
0.06, ada hubungan antara domain gairah sekual dengan domain hubungan sosial
p = 0.00, ada hubungan antara domain kepuasan seksual dengan domain
lingkungan kualitas hidup perempuan p = 0.00. Adanya hubungan antara fungsi
seksual dengan kualitas hidup perempuan semakin memperkuat bahwa kualitas
hidup perempuan bergantung pada fungsi seksual perempuan sehingga pengkajian
tentang kebutuhan seksual dan pemberian edukasi seksualitas penting untuk
digalakkan baik di pelayanan rumah sakit maupun pelayanan maternitas
komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan

ABSTRACT
Sexual life quality is a predictor for mental health and individual life. This cross
sectional research aims at identifying the association between sexual function and
women's life quality. Sampling using the appropriate proportion of respondents
inclusion criteria with 305 respondents of women of reproductive age in Special
Capital Region of Jakarta. Multiple regression analysis shows that there is a
relation between lubrication domain with physical health domain p = 0.00, sexual
arousal domain with psychological domain p = 0.06, sexual arousal domain with
social relations domain p = 0.00, sexual satisfaction domain with environment
domain p = 0.00. There is association between sexual function and women’ life
quality reinforces that women’s life quality depends to female sexual function
there for the assessment sexual needs and education sexuality is important to be
encouraged both in hospital or maternal community care to improve the women’s
life quality"
2016
T45839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilsiana Jatiputra
"Penelitian ini mengenai kualitas hidup pria pasca-Infark Miokard Akut (IMA) pada tiga tahap kesembuhan, yaitu tahap kesembuhan 1-2 minggu, 3-4 bulan dan 12-13 bulan pasca-IMA, ditinjau dari psikologi kesehatan. Tujuan penelitian ialah 1) mendeskripsikan kualitas hidup dan kebiasaan hidup pasca-IMA pada setiap tahap kesembuhan, bila dibandingkan dengan pra-IMA; 2) membandingkan kualitas hidup dan kebiasaan hidup pasca-IMA antara berbagai tahap kesembuhan; dan 3) mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasca-IMA.
Kualitas hidup pasca-IMA menunjukkan sejauh mana kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dan berintegrasi kembali ke kehidupan normal, meliputi kemampuan untuk melaksanakan fungsi sehari-hari (fisik, psikologis, dan sosial) setelah menderita IMA. Dimensi kualitas hidup yang diukur ada enam, yaitu dimensi psikologis (kecemasan, kemarahan, depresi), fungsional (aktivitas hidup sehari-hari), peran sosial (bekerja), keintiman (hubungan seks), kepuasan umum, dan fisik.
Variabel yang diteliti pengaruhnya terhadap kualitas hidup pasca-IMA adalah tahap kesembuhan, strategi mengatasi-stres (konfrontatif, menghindar) yang dipilih dalam upaya mengatasi stres yang berkaitan dengan IMA dan berbagai masalah yang ditimbulkan IMA, dukungan sosial (kuantitatif, kualitatif, istri) yang dapat berfungsi sebagai penahan stres, pendidikan, usia, dan jenis pekerjaan. Juga diteliti pengubahan kebiasaan hidup sebagai salah satu respons yang dilakukan dalam upaya mengatasi stres yang berdampak terhadap hasil proses kesembuhan.
Sampel penelitian adalah 100 pria, berusia 30-68 tahun, terdiri dari tiga kelompok, yaitu 35 orang yang mendapat IMA pertama 1-2 minggu sebelumnya, 34 orang yang mendapat IMA 3-4 bulan sebelumnya, dan 31 orang yang mendapat IMA 12-13 bulan sebelumnya, tidak mendapat CABG atau PTCA, yang berasal dari RS Jantung Harapan Kita, RSCM, dan RS Saint Carolus. Desain penelitian adalah non-experimental, between-groups, time-design, bersifat cross-sectional.
Instrumen yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan lima self report inventories, yang sebagian besar dimodifikasi dan diterjemahkan dari Belanda. Wawancara terstruktur dipakai untuk mendapatkan data demografis, dimensi fisik, fungsional, bekerja, hubungan seks, kepuasan umum, dan kebiasaan hidup. Self report inventories dipakai untuk mengukur kemarahan, kecemasan, depresi, strategi mengatasi-stres, dan dukungan sosial.
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan MANOVA, ANOVA, Chi-square, dan uji t adalah sebagai berikut: Dari enam dimensi kualitas hidup pasca-IMA yang diteliti, subjek mengalami penurunan dalam empat dimensi, yaitu peran sosial, keintiman, fungsional, dan fisik. Kepuasan umum cukup tinggi, sedangkan pada dimensi psikologis terdapat perubahan pada menurunnya kemarahan pada tahap 1-2 minggu pasca-IMA dan meningkatnya depresi pada tahap 12-13 bulan pasca-IMA. Kecemasan pada semua tahap kesembuhan tidak berbeda dengan pra-IMA.. Kualitas hidup pasca-IMA tidak berbeda antara berbagai tahap kesembuhan pasca-IMA.
Selain tahap kesembuhan, yang berpengaruh terhadap dimensi psikologis kualitas hidup pasca-IMA adalah pendidikan, merokok pasca-IMA, dan strategi mengatasi-stres. Semakin rendah pendidikan, semakin tinggi kecemasan dan depresi pasca-IMA. Pada yang merokok pasca-IMA terdapat depresi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang tidak merokok pasca-IMA. Semakin banyak subjek menghindar dalam upaya mengatasi-stres, semakin rendah kecemasan. Walaupun strategi menghindar ini untuk jangka pendek dapat menurunkan stres, namun bila dilakukan terus menerus untuk jangka waktu panjang dapat lebih memperburuk keadaan, karena masalah yang sebenarnya tidak terpecahkan. Di lain pihak, strategi konfrontatif yang ditujukan terhadap sumber stres ternyata tidak berhasil menurunkan stres. Semakin banyak subjek berusaha mengatasi masalah secara konfrontatif, semakin tinggi kecemasan dan depresi yang dirasakan. Kegalauan ini, bila berlangsung dalam waktu yang lama akan berdampak negatif terhadap kesembuhan. Saran untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam upaya mengatasi-stres secara konfrontatif adalah pemberian bimbingan cara-cara penanggulangan stres.
Dukungan sosial yang dapat menurunkan stres adalah dukungan sosial kuantitatif, khususnya pada tahap 1-2 minggu pasca-IMA semasa penderita merasa sangat tidak berdaya dan sangat tergantung, dan pada tahap 12-13 bulan pasca-IMA semasa orang lain telah mulai terbiasa dengan penderita dan kurang banyak memberikan dukungan sosial lagi. Pada tahap 3-4 bulan pasca-IMA, dukungan sosial kuantitatif yang lebih tinggi menimbulkan kecemasan yang lebih tinggi. Dukungan sosial kualitatif dan dukungan sosial istri tidak mempunyai efek terhadap dimensi psikologis. Berdasarkan hasil ini disimpulkan bahwa di lingkungan budaya Indonesia, hanya istri saja tidak cukup untuk menurunkan stres, tetapi seluruh keluarga besar harus turut memberikan dukungan sampai jauh setelah IMA berlalu, namun dalam memberikan dukungan sosial agar disesuaikan dengan keperluan penderita, khususnya pada bulan-bulan pertama pada masa awal penyesuaian diri terhadap IMA.
Penurunan dalam dimensi peran sosial (bekerja) dipengaruhi oleh pendidikan, tidak oleh usia dan jenis pekerjaan. Ternyata semakin rendah pendidikan, semakin besar penurunan jumlah jam kerja dari pra-IMA ke pasca-IMA. Pengubahan kebiasaan hidup pasca-IMA yang dipersepsikan sebagai penyebab utama serangan jantung subjek, seperti merokok dan diet yang diperkirakan dapat menurunkan tekanan darah tinggi cukup bermakna.
Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah cukup banyak masalah yang dihadapi pada masa pasca-IMA masalah-masalah dalam bekerja, hubungan seks, fisik, depresi -yang bila dapat dikurangi dan diatasi akan dapat meningkatkan kualitas hidup pasca-IMA.
Rehabilitasi yang disarankan untuk meningkatkan kualitas hidup pasca-IMA di samping rehabilitasi fisik adalah rehabilitasi psikologis dan sosial melalui konseling atau pun gabungan pendidikan kesehatan dan program penanggulangan stres."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D156
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Soetopo
"Fenomena perpindahan penduduk desa-kota di kota-kota di negara berkembang telah mengakibatkan pertambahan penduduk, khususnya di kota-kota besar. Hal ini karena adanya pengaruh daya dorong dan daya tarik kota, seperti berkembangnya industrialisasi dan terbukanya kesempatan kerja diberbagai sektor lapangan ketja. Perkembangan kota yang pesat dalam dasawarsa terakhir dapat menimbulkan dampak negatif maupun positif seperti kerusakan lingkungan, kelangkaan tanah, kelangkaan sumber air dan penyediaan perumahan dan permukiman serta kesempatan kerja. Sebagai antisipasi dampak di atas, khususnya permukiman dan perumahan telah berkembang kota baru atau perrnukiman skala besar di sekitar kota induk (Jakarta), diantaranya kota baru Bumi Serpong Damai.
Sementara itu, studi mengenai masalah pembangunan kota terhadap kualitas hidup masyarakat lokal yang tergusur akibat pembangunan kota relatif masih sedikit.
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana dampak proses pembangunan kota baru BSD terhadap pendapatan, kesempatan kerja penduduk asli terkena gusur (2) Apakah penyediaan air bersih dan pengelolaan limbah (sampah), sudah memadai dan tidak merusak Iingkungan (3) Bagaimana dampak interaksi social antara penduduk lokal dengan penduduk kota baru BSD. Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut : ?Pernbangunan kota baru mandiri Bumi Serpong Damai berhubungan dan berdampak terhadap kualitas hidup masyarakat tergusur (asli)"
Hasil analisis penelitian pada atas di tiga desa yaitu Rawabuntu, Rawamekar Jaya dan Desa Jelupang, ditemukan kesimpulan bahwa proses pembangunan kota mandiri Bumi Serpong Damai memberi nilai positif dan negatif kepada masyarakat sekitar kota baru tersebut. Dampak positif dan negatif ini ditunjukkan, antara lain:
1. Meningkatnya pendapatan masyarakat di desa sekitar Bumi Serpong Damai 1997 dibandingkan 1987 menimbulkan dampak positif. Namun dalam penelitian ini dicatat bahwa masih kurang memberi kesempatan kerja bagi penduduk loka1?

The impact of Urbanization phenomenon in Development Country is population growth in a big city. The push and pull factors are the issues for a big city as industrial development and job opportunity in any sector of occupation. The rapid growth in the last decade can damage the environment : less land, less water, less housing and less job opportunity. To anticipate the rapid growth of Jakarta, especially for the housing problem there are some satellite towns development around out side Jakarta, Bumi Serpong Damai satellite town for example.
Regardless, there are only a few studies of town development problem to local people who have to move because of that satellite town development.
The aim of this research are :
1. How is the impact of Bumi Serpong Damai process to local people in income and job opportunity.
2. Is there any dean water and good performer rubbish controller available.
3. Is there any social interaction between local people and the Bumi Serpong Damai new city corner.
To achieve the goal, there is a hypothesis for this research : " There is a relation between the development of Bumi Serpong Damai Satellite Town by the quality of live of the people who moved because of the Bumi Serpong Damai development ".
The researches in Rawabuntu, Rawamekar Jaya and Jelupang Villages found that the process in Bumi Serpong Damai satellite town development has positives and negatives value to the people who lived around the Bumi Serpong Damai town.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>