Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sung, Taek Lee
Abstrak :
Indonesia adalah negara yang tercatat sebagai produsen terbesar minyak kelapa sawit didunia. Indonesia memproduksi hampir setengah dari kebutuhan minyak kelapa sawit di dunia. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian, diperkirakan Indonesia memiliki kebun kelapa sawit hingga 12.3 juta hektar Ha pada tahun 2017. Lahan tersebut terdiri dari 4,75 juta hektar perkebunan milik komunitas, 6,8 juta hektar perkebunan milik pribadi dan 752 ribu hektar perkebunan milik pemerintah. Penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis adalah penggunaan cangkang kelapa sawit yang terlebih dahulu akan diairi dengan menggunakan air panas 50°C dan air bertemperatur ruangan 28°C untuk dijadikan agregat pada beton ringan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari subtitusi cangkang pada kuat tekan, kuat lentur, susut, dan kuat tarik belah pada beton. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dianalisis dengan membandinngkan kedua metode perendaman dan dilihat metode apa yang memiliki hasil lebih baik pada kuat tekan, kuat lentur, susut, dan kuat tarik belah.
Indonesia is listed as the largest producer of palm oil in the world. Indonesia produces almost half of the world 39 s palm oil inventories. Based on data from the Directorate General of Plantation, Ministry of Agriculture, Indonesia 39 s oil palm plantation area in 2017 is estimated to reach 12.3 million Hectares Ha. This amount consists of 4, 75 million ha of community plantations, 6.80 million hectares of private plantations and 752 thousand ha of state plantations. The research that will be done by the writer is the use of water pre treatment on oil palm shell as coarse aggregate by using hot water 50°C and room temperature water 28°C, which is called common water in general, to lightweight concrete strength. The scope of the research was undertaken to see the effect of oil palm shell to compressive strength, flexural strength, concrete shrinkage, and direct split in concrete. From the result of concrete strength tests, the research can be analyzed by comparing between those two methods, and it can determine which method gives better result in compressive strength, flexural strength, concrete shrinkage, and direct splitting in concrete test.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimasena Heribowo
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari sifat-sifat kuat ikat pada baja polos yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat ringan polypropylene sebagai pengganti agregat kasar. Ada dua desain campuran digunakan yang mengikuti ACI 211.2.98 dengan perbedaan pada diameter agregat ringan yang digunakan. Satu mix design akan menggunakan 100% aggregate dengan diameter 25mm dan yang lainnya menggunakan campuran 70% 25mm dan 30% 20mm diameter agregat dengan keduanya menggunakan tambahan aditif superplasticizer sebanyak 0,4%. Metode pengujian mengikuti methode RILEM untuk pull-out test dengan menggunakan frame buatan sendiri untuk 12 sampel dari masing-masing campuran dengan diameter baja yang berbeda yaitu 10,12, dan 16 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi menunjukkan nilai kekuatan ikat yang lebih tinggi dengan kenaikan yang tidak linear.
ABSTRACT
This research focused on studying bond properties of plain steel embedded in lightweight concrete with polypropylene lightweight aggregate as the substitute for coarse aggregate. Two mix design are used, one used 100% 25mm diameter aggregate and the other is used 70% 25mm and 30% 20mm diameter aggregate with using additional superplasticizer additive of 0,4%. Testing method is following RILEM for pull out test with self-made frame for 12 sample of each mixture with different steel diameter of 10,12, and 16 mm. The result shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength with nonlinear increase.
2017
S66572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrul Wisma Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK Beton merupakan salah satu material yang mengalami perkembangan signifikan pada industri konstruksi. Salah satu inovasi material beton adalah beton ringan dengan penggunaan agregat kasar ringan berbahan dasar polypropylene PP . Penggunaan beton ringan memungkinkan pengurangan berat sendiri sehingga elemen struktur yang didesain bisa lebih efisien dan ekonomis. Penulis menggunakan agregat halus Cimangkok dan melaksanakan pengujian berat jenis, berat isi, dan analisis saringan. Rancang campur yang digunakan adalah metode volume dengan perbandingan semen : pasir : agregat : air adalah 1 : 2 : 2.6 : 0.9. Penulis merencanakan pengecoran benda uji silinder 15x30 cm dan benda uji balok 7x10x150 cm. Benda uji balok terdiri dari 3 jenis, yaitu P polos , T tulangan tarik , dan K tulangan tarik, tekan, dan sengkang . Seluruh tulangan dan sengkang yang dipakai berdiameter 4 mm. Benda uji balok diuji lentur dengan menggunakan dua metode yaitu lentur murni dan lentur dengan pengaruh geser. Kapasitas momen nominal untuk balok T dan K adalah masing-masing 1.29 kNm dan 2.38 kNm. Berat isi beton ringan adalah 1,690.98 kg/m3. Kuat tekan fc rsquo; aktual silinder umur 28 hari untuk pengujian destruktif dan UPV ultrasonic pulse velocity adalah masing-masing 22.63 MPa dan 26.11 MPa. Kuat tekan aktual balok menggunakan UPV adalah 20.58 MPa. Pada pengujian lentur murni dan lentur dengan pengaruh geser, balok K menunjukkan kurva kekakuan yang relatif besar dibanding balok T dan balok P. Secara umum, pengujian lentur dengan geser menyebabkan balok mengalami keruntuhan terlebih dahulu dibandingkan dengan pengujian lentur murni. Hal ini disebabkan oleh besarnya gaya dalam momen lentur dan gaya geser yang bekerja maksimum pada tengah bentang.
ABSTRACT Concrete is one of the most developed material in construction industry. This thesis portrays innovation in structural lightweight concrete by using lightweight polypropylene PP aggregates. The use of lightweight concrete has been usually predicated on the reduction of its dead load so the structural elements can be designed efficiently. Researcher chose Cimangkok sand as fine aggregates and performed specific gravity, unit weight, and sieve analysis testing. Volume based mix design is used with ratio 1 2 2.6 0.9 cement fine aggregates coarse aggregates water . Concrete batching was performed to mold cylinder 15x30 cm and beam 7x10x150 cm. Beams are designed into 3 categories, P without rebar , T single rebar at bottom , and K confined rebar . 4 mm diameter rebars are used for specimen T and K. Beams are tested flexurally in 2 methods, pure bending and bending with shear. Nominal moment capacity for beam T and K are respectively 1.29 kNm and 2.38 kNm. The average unit weight of concrete cylinder speciments is 1,690.98 kg m3. 28 days compressive strength for destructive and UPV ultrasonic pulse velocity tests are respectively 22.63 MPa and 26.11 MPa. 28 days equivalent compressive strength for beam using UPV test is 20.58 MPa. In pure bending and bending with shear testing, beam K shows greater flexural rigidity than beam T and beam P. Bending with shear in beams caused early failure rather than pure bending. The failure occured due to the combination of bending moment and shear force at middle span.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
Abstrak :
Lightweight concrete from Sidoarjo mud (LUSI) is a lightweight concrete which is made of aggregate as the main is dominated by slica (>50%), alumina (>25%), and iron (>8%), so it is estimated that it can be developed into a lightweight aggregate.
Bandung: Research Institute for Human Settlements , 2020
363 JHS 12:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudia Mutiara Fani
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin bertambah tiap tahunnya, mengakibatkan kebutuhan akan rumah tinggal juga meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada penggunaan material beton sebagai bahan utama dari dalam pembuatan komponen struktural maupun non struktural dari rumah bangunan. Dengan keterbatasan sumber daya alam sebagai bahan penyusun beton, maka diperlukan pemanfaatan limbah yang dapat digunakan sebagai bahan penyusun beton. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa dengan penggunaan limbah cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton ringan mendapatkan hasil kuat tekan berkisar antara 20-23 MPa, nilai kuat tekan tersebut tergolong beton struktural. Beton ringan cangkang kelapa sawit tersebut dapat diaplikasikan pada komponen struktural yaitu pelat lantai, dimana pada sebuah bangunan yang mempunyai volume paling besar dibandingkan komponen lainnya yaitu pelat lantai. Penelitian ini menggunakan proporsi campuran beton pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tetapi tidak menggunakan bahan tambah untuk diaplikasikan pada pelat beton sebagai komponen struktural dalam rumah tinggal. Dengan ukuran sampel pelat yaitu 65x125x300 cm sebanyak 3 sampel. Hasil yang didapatkan berupa respon mekanik akibat lentur murni yang terjadi pada pelat beton ringan cangkang kelapa sawit. ......In accordance with the high demand of building and housing materials, the use of alternative materials from industrial waste is challenging nowadays in Indonesia. As the production of palm oil in Indonesia is large, the solid end from oil manufacturing process is also high. This by products is often called Oil Palm Shell (OPS). In this research, the solid OPS is used as coarse aggregate material to replace the natural ones. Previous research in laboratory shows that the structural requirements of concrete compressive strength is achieved, around 20-23 MPa. In this paper, study on larger element structure, such as slab is performed. To do so, a campaign of experiment was conducted on three samples of identical slab with 12 × 60 × 300 cm3 of size. Mechanical response due to bending that occurs in OPS lightweight concrete slab is presented. Investigation on the slab is emphasized on the pure bending area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Yuta Prayoga
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini di fokuskan pada properti dari kuat rekat beton pada batang besi ulir yang tertanam dalam beton ringan dengan polimer sebagai agregat kasar pada campuran beton ringan. Campuran pertama menggunakan campuran 100 agregat kasar 25mm, pada desain campuran kedua meggunakan ukuran yaitu 70 25mm dan 30 20mm, kedua campuran tersebut menggunakan 0.4 superplasticizer. Total benda uji masing-masing campuran A dan B sebanyak 32 buah dengan diameter yang berbeda yaitu 10,12, dan 16mm. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan benda uji yang memiliki kuat tekan lebih tinggi akan menghasilkan hasil tes kuat tarik yang lebih tinggi.
The purpose of this research is focused on studying the bond properties of deformed steel embedded in lightweight concrete with polypropylene as the coarse lightweight aggregate. By following ACI211.2.98 this research is using two types of mix design which one is using fully 100 of 25mm size of aggregate diameter and the second one is 70 25mm and 30 20mm diameter aggregate sizes, with both of the mix design is using superplasticizer additive 0.4 . The testing method of Pull out test followed RILEM 7 testing method, by using self made frame for 24 sample of the specimens, by each of the mixture is 12 specimens with different diameter of steel bar which is 10, 12, and 16 mm. Final result of this research shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength value.
2017
S66372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Wildan Arrifian
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku kuat lekat tulangan yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat kasar plastik polypropylene. Benda uji yang digunakan berjumlah 72 sampel, yang terdiri dari 3 macam ukuran diameter, yaitu 10 mm, 12 mm, dan 16 mm, baik tulangan polos maupun ulir. Hasil dari penelitian ini yaitu pada tulangan ulir, kuat lekat disebabkan oleh mekanisme interlocking, sedangkan tulangan polos disebabkan oleh adhesi. Tulangan ulir memiliki perkembangan tegangan lekat yang lebih ductile dibandingkan dengan tulangan ulir, namun memiliki kegagalan yang tiba-tiba. Mekanisme friksi yang terjadi pada tulangan polos lebih besar dan signifikan daripada tulangan ulir.
ABSTRACT
This study is mainly focused on investigating bond behavior on reinforcement bar embedded in polypropylene lightweight concrete. The specimen consist of 72 samples, with 3 different diameter, 10 mm, 12 mm, and 16 mm, on plain bar and deformed bar. The result shows that bond strength on deformed bar is contributed by interlocking mechanism, whereas adhesion is contributed in plain bars. Deformed bars bond strength development is more ductile compared to plain bars. Due to its bigger contact area, plain bars friction is bigger and more significant than on the deformed bars. But, the failure mode on deformed bar is not ductile at all.
2017
S68740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Aria Wiryawan
Abstrak :
ABSTRAK
Polyethylene terephthalate (PET) merupakan poliester termoplastik yang diproduksi secara komersial melalui produk kondensasi. PET adalah bahan dasar dari botol plastik dengan berat jenis berkisar antara 0.92-0.96 dan akan mengeras bila dipanaskan. Berdasarkan karakteristik fisik dari PET, dalam studi ini telah dilakukan penelitian limbah botol plastik PET sebagai bahan baku pembuatan agregat kasar ringan dan menggunakannya dalam campuran beton ringan. Agregat kasar ringan dihasilkan dari pembakaran botol PET, hasil pembakaran diperoleh agregat dengan bentuk tidak beraturan dan bersudut dengan tekstur permukaan halus. Karakteristik geometrik agregat ringan tersebut menyerupai agregat kasar pada umumnya. Pengujian sifat fisik agregat diperoleh berat jenis sebesar 1,316, penyerapan air 1,140%, berat isi 820 kg/m3, dan keausan agregat 28,40%. Dari pengujian kuat tekan hancur agregat terhadap 2 ukuran spesimen kubus diperoleh kuat tekan hancur agregat plastik kubus (5_5_5) cm lebih besar 1,06 kali dibandingkan dengan kubus (15_15_15) cm. Namun dalam perhitungan rancang campur beton ringan nilai kuat tekan hancur agregat kubus (15_15_15) cm yang digunakan. Dalam studi ini, agregat ringan plastik dan agregat halus normal (pasir alam) diklasifikasikan berdasarkan ukuran spesimen kubus yang digunakan yaitu kubus beton (5_5_5) cm dan (15_15_15) cm sehingga diperoleh beton ringan agregat bergradasi normal dan beton ringan agregat bergradasi modifikasi. Dari hasil pengujian beton ringan agregat plastik meliputi pengujian beton segar dan beton yang telah mengeras memperlihatkan beton segar agregat plastik mempunyai kelecakan yang baik, berat isi kering 1742 kg/m3, kuat tekan ratarata beton ringan bergradasi normal (263,333 ? 270,757) kg/cm2 dan kuat tekan rata-rata beton ringan bergradasi modifikasi (228,374 ? 263,333) kg/cm2. Kuat tekan beton yang didapat dengan menggunakan kuat tekan mortar maksimum masih dibawah kuat tekan target rencana sebesar 287,2 kg/cm2, modulus elastisitas sebesar (104612-104642) kg/cm2, Poisson?s Ratio (0,2201-0,2212). Berdasarkan pada hasil kuat tekan beton ringan terjadi penurunan kekuatan untuk beton ringan dengan spesimen kubus ukuran (5_5_5) cm sebesar 0,97 kali lebih kecil dibandingkan dengan beton ringan spesimen kubus ukuran (15_15_15) cm, hal ini diperkirakan terjadi karena agregat plastik dengan gradasi yang lebih kecil mempunyai porositas yang besar sehingga berpengaruh pada kuat tekan beton ringan yang dihasilkan. Besarnya porositas yang terjadi pada agregat dengan gradasi yang lebih kecil dikarenakan pola pemecahan yang berulang-ulang pada saat mendapatkan gradasi agregat tersebut dan diperkirakan timbul retak-retak pada struktur dalam agregat. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengujian porositas dimana untuk agregat ringan ukuran (6.35-4.75) mm porositasnya sebesar 28,37% sedangkan agregat ringan ukuran (25,4-9,5) mm porositasnya hanya sebesar 12,67%.
ABSTRACT
Polyethylene terephthalate (PET) is classified as thermoplastic polyester that is commercially produced by condensation system. PET is used as the basic raw material to produce plastic bottle with specific gravity ranging between 0.92-0.96 and will become hardened when it has heated. Based on physical characteristic of PET, this study has been done an investigation about PET as basic raw material for lightweight coarse aggregates and the usage of these aggregates in lighweight concrete. Lightweight coarse aggregates for lightweight concrete produced from burned plastic PET bottle. The shape of aggregates were irregular and angular with smooth surface. The geometric characteristic of aggregates were generally look like of coarse aggregate. The test results of physical properties of aggregates such as specific gravity is 1,316, density is 820 kg/m3, and the resistance of abration is 28,40%. Aggregates crushing strength result of lightweight coarse aggregate show on a size cube of (5_5_5) cm has strength larger by 1,06 times compared to a size cube of (15_15_15) cm, but in the calculation of lighweight concrete mixture were used the aggregates crushing strength of cube (15_15_15) cm. In this study, lightweight coarse and fine aggregate were classified according to the size of concrete cube so there are two different type of lightweight concrete, a modification and normal grade. Based on test of lightweight concrete including fresh and hardened concrete show that the fresh concrete has good workability, dry weight of concrete 1742 kg/m3, the average strength of lightweight concrete with a normal grade were ranging between (263,333-270,757) kg/cm2 and a modification grade were ranging between (228,374-263,333) kg/cm2, strength of concretes results with the used that have maximum strength mortar were still below the target strength equal to 287,2 kg/cm2, modulus of elasticity was ranging between (104612-104642) kg/cm2, and Poisson?s ratio was ranging between (0,2201-0,2212). Based on the result of compressive strength of lightweight concrete, the decrease in strength of concrete cube (5_5_5) cm was occured because of the aggregates that were used have relatively high porosity. High porosity was occured because of repeatedly crushing process to get smaller aggregates, and its process would cause fracture in interstructure of aggregates. The result of porosity test show that lightweight coarse aggregate with size (6.35-4.75) mm or the smaller ones has porosity 28,37% compared by coarse aggregate with size (25,4-9,5) mm that has porosity only 12,67%.
2006
S35863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Rizki Yuandry
Abstrak :
ABSTRACT
Beton ringan merupakan beton yang menggunakan campuran agregat kasar ringan dan pasir, sesuai spesifikasi SNI 03-2461-2002, memiliki berat isi antara 1680-1840 kg/m3, kuat tarik belah antara 2-2.3 MPa, dan kuat tekan antara 17-28 MPa. Agregat kasar ringan polipropilen yang dilapisi pasir dipakai dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancang campur yang menghasilkan beton ringan struktural sesuai spesifikasi diatas, dan mendapatkan hubungan tegangan tarik vs regangan tarik secara empiris melalui pengujian tarik langsung serta melalui simulasi numerik memakai ANSYS Student terhadap suatu uji pull-out, untuk mengetahui pengaruh tulangan pengekang pada beton ringan terhadap perilaku kuat lekat tulangan baja. Simulasi numerik uji pull-out tanpa tulangan pengekang dibuat sebagai perbandingan. Pada simulasi numerik hasil formulasi empiris tegangan-regangan tarik akan digunakan bersama-sama properti beton ringan lainnya yang didapat dari penelitian orang lain. Hasil dari penelitian ini dari secara berturut rancang campur 1: berat isi 1660.38 kg/m3, kuat tarik belah 1.9 MPa, kuat tekan 19.44 MPa, rancang campur 2: berat isi 1717.89 kg/m3, kuat tarik belah 2.3 MPa, kuat tekan 23.16 MPa, dan rancang campur 3: berat isi 1763.43 kg/m3, kuat tarik belah 2.26 MPa, kuat tekan 25.72 MPa. Ketiganya sudah memenuhi persyaratan beton struktural dalam SNI 03-2461-2002. Secara empiris didapat kuat tarik langsung beton berbanding lurus dengan akar kuadrat kuat tekan beton. Sedangkan, tegangan lekat hasil simulasi numerik pull-out dengan tulangan kekang memiliki nilai yang mirip jika dibandingkan dengan tegangan lekat pull-out tanpa tulangan kekang hasil eksperimen dan hasil simulasi numerik studi ini.
ABSTRACT
As specified in SNI 03 2461 2002, lightweight concrete is a concrete using a mixture of lightweight coarse aggregate and sand, where it has bulk density between 1680 1840 kg m3, tensile splitting strength between 2 2.3 MPa, and compressive strength between 17 28 MPa. In this study, sand coated polypropylene is used as coarse aggregates. The purpose of this study is to obtain mix design that produce structural lightweight concrete as specified above, and to obtain empirical relation between tensile stress and tensile strain via direct tensile test. Beside those two studies, another study to understand the influence of confining reinforcement on lightweight concrete in reinforcing bar rsquo s bond strength behavior is numerically simulated using ANSYS Student for pull out cases. Numerical analysis pull out test without confining reinforcement is made for comparison. In numerical analysis, empirical formula of tensile stress strain will be used together with other lightweight concrete properties obtained from other researches. The results of bulk density, tensile splitting strength, and compressive strength from this study can be presented sequentally where, mix design 1 properties 1660.38 kg m3, 1.9 MPa, 19.44 MPa, mix design 2 1717.89 kg m3, 2.3 MPa, 23.16 MPa, and mix design 3 1763.43 kg m3, 2.26 MPa, 25.72 MPa. All three of them have met the requirements of structural concrete in SNI 03 2461 2002. Empirically obtained, direct tensile strength of the concrete is directly proportional to square root of concrete compressive strength. Whereas, bond strength of pull out numerical analysis with confining reinforcement has similar value if compared to experimental results and numerical analysis of bond strength on pull out test without confining reinforcement.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dwisetyowati
Abstrak :
Berkembangnya penggunaan plastik merupakan dampak positif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; tetapi intensitas penggunaan plastic yang semakin tinggi atau banyak dalam berbagai tipe produk, menyebabkan bahan plastik menyumbangkan masalah yang cukup serius bagi lingkungan. Hal ini disebabkan banyak produk plastik yang digunakan belum ramah terhadap lingkungan, dengan artian sulit untuk terurai atau terdegradasi. Mengacu kepada penelitian sebelumnya bahwa plastik jenis Polyethylen Terepthalate (PET), yang biasa digunakan sebagai kemasan air minum, dapat digunakan menjadi agregat kasar ringan dengan berat jenis agregat sebesar 1,3. Dalam Penelitian ini, digunakan metode yang sama dalam hal proses pembuatan agregat dan rancang campur yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Proses pertama adalah pengumpulan bahan baku agregat yaitu botol plastik PET, selanjutnya dilakukan pemotongan botol dengan ukuran ± 4-5 cm. Kemudian, plastik dibakar dengan menggunakan minyak tanah. Pembakaran plastic menghasilkan agregat dengan bentuk sesuai wadahnya. Oleh karena itu dilakukan pemecahan agregat hingga gradasi yang diinginkan. Penelitian ini dititikberatkan mengenai sifat-sifat mekanis dari beton ringan yang menggunakan agregat kasar ringan dari plastik PET selain uji tekan yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Namun pada penelitian ini uji tekan tetap dilakukan sebagai pembanding dengan hasil sebelumnya. Sifat-sifat mekanis tersebut diantaranya adalah modulus elastisitas tekan dan tarik, angka perbandingan Poisson, kuat tarik belah, kuat lentur, kuat geser, kuat tarik beton, susut dan rangkak beton. Hasil akhir yang didapat dari penelitian ini adalah nilai kekuatan untuk masing-masing sifat mekanis beton. Untuk uji tekan yang dilakukan diperoleh nilai yang sangat jauh berbeda dibanding hasil pada penelitian sebelumnya yaitu sebesar 36,82%. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan kehalusan permukaan agregat yang dihasilkan dari proses pembakaran botol plastik, kandungan air pada proses pengecoran, bentuk serta gradasi agregat yang dihasilkan. Kuat tekan yang dihasilkan pada penelitian ini sebesar 129,5117 kg/cm2 dimana untuk sifat mekanis beton ringan yang lain mempunyai korelasi terhadap nilai tersebut. Berdasarkan kuat tekan yang dihasilkan, beton ringan tersebut dapat digunakan untuk struktural ringan.
Research and technology development gives a good influence to the escalation of plastic material utilizing; but utilization increase of many kind plastic products cause some serious problems to the environment. As we know, many kind of plastic products, which are used, give negative influences to the environment as they are very difficult to be decomposed. Based on the previous research that Polyethylen Terepthalate (PET) plastic, which usually use as mineral water bottle, can be used as lightweight coarse aggregate. Lightweight coarse aggregate which is made from PET has 1,3 specific gravity. In this research, used the same method with the previous research for making lightweight coarse aggregates and mix design. For the first step, colecting basic material of the aggregate which is mineral water bottle PET, then cut the plastic bottle with size ± 4-5 cm. After that, burn the plastic with using petroleum. The plastic burning produce aggregate with shape same as the container. Because of that, we have to crushing the aggregat until gadation that we need. This research emphasizes about mechanical properties of lightweight concrete which use lightweight coarse aggregate from PET. Testing for the compressive strength of concrete had done in the previous research, but we did it again in this research to compare the result. Research of mechanics characteristic that we do except the compressive strength are modulus of elasticity, elastic modulus, Poisson?s ratio, splitting tension strenght, flexural strength, shear strength, shrinkage and creep. The final result from this research is strenght value of each lightweight concrete mechanic characteristic. Result of the compressive strength lightweight concrete is different with result of previous research. The different is about 36.82 %. It is caused by the different smooth surfaces of lightweight coarse aggregates which result from the burning process plastic bottle, water content, shape and gradation of coarse aggregate. Result of the compressive strength in this research is 129.5117 kg/cm2. The strenght of mechanical properties have correlation with that compressive strength value. Based on the result of the compressive strength, this lightweight concrete can be use for light structural.
2008
S35170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>