Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catur Putri Miftahul Jannah
"Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri besar di Indonesia. Pada pembuatan pulp dan kertas, diperlukan suatu proses delignifikasi yang bertujuan untuk memisahkan struktur lignin yang masih tersisa dalam pulp. Umumnya, pada proses delignifikasi digunakan bahan kimia seperti klorin dioksida, yang pada akhirnya akan menghasilkan limbah kimia yang lebih berbahaya. Dalam rangka mengurangi limbah kimia, maka digunakan proses biodelignifikasi menggunakan mikroorganisme, yaitu jamur. Jamur pelapuk putih diketahui dapat memproduksi berbagai enzim. Penelitian ini memfokuskan pada enzim lignin peroksidase (LiP), yaitu salah satu enzim ligninolitik yang dihasilkan oleh jamur pelapuk putih dan dapat mendegradasi lignin dengan tujuan untuk melakukan optimasi media yang menghasilkan aktivitas enzim terbaik serta mengkarakterisasi LiP dari isolat jamur hasil penelitian sebelumnya. Optimasi dilakukan pada empat media, yaitu PDB (media 1); PDB+Serbuk bambu (media 2); PDB+Serbuk bambu+serbuk daun nanas (media 3), dan glukosa+serbuk bambu (media 4). Hasil penelitian menunjukan bahwa media yang paling baik adalah media 3 dengan nilai aktivitas enzim 6,605 μmol.mL−1. Kemudian LiP yang didapat dikarakterisasi dengan melakukan pengujian terhadap suhu, pH, dan profil kinetika enzim. Suhu optimum untuk LiP adalah pada suhu 30ºC dengan aktivitas 9,874 μmol.mL−1. Sedangkan untuk pH optimum diperoleh pada pH 5,0 dengan nilai aktivitas tertinggi sebesar 6,787 μmol.mL−1. Kemudian untuk kinetika enzim LiP pada rentang konsentrasi substrat veratril alkohol paling baik adalah 0,4 mM pada media 3 dengan nilai Vmaks sebesar 34,2465 μmol.mL−1.menit−1 serta Km sebesar 1,0958 μmol.mL−1. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jamur yang diteliti berpotensi mendegradasi lignin karena memiliki aktivitas enzim yang cukup baik.

The pulp and paper industry is one of the major industries in Indonesia. In the manufacture of pulp and paper, a delignification process is needed which aims to separate the remaining lignin structure in the pulp. In general, chemicals such as chlorine dioxide are used in the delignification process, which in turn will produce more hazardous chemical waste. In order to reduce chemical waste, a biodelignification process is used using microorganisms, namely fungi. White rot fungi are known to produce various enzymes. This research focuses on the enzyme lignin peroxidase (LiP), which is a ligninolytic enzyme produced by white rot fungi that can degrade lignin. This study aims to optimize the media that produces the best enzyme activity and to characterize LiP from fungal isolates from previous studies. Optimization was carried out on four media, namely PDB (media 1); PDB+bamboo powder (media 2); PDB + bamboo powder + pineapple leaf powder (media 3), and glucose + bamboo powder (media 4). The results showed that the best medium was media 3 with an enzyme activity value of 6.605 μmol.mL−1. Then the LiP obtained was characterized by testing the temperature, pH, and enzyme kinetics profile. The optimum temperature for LiP is 30ºC with an activity of 9.874 μmol.mL−1. Meanwhile, the optimum pH was obtained at pH 5.0 with the highest activity value of 6.787 μmol.mL−1. Then for LiP enzyme kinetics in the range of substrate concentrations veratril alcohol the best was 0.4 mM in medium 3 with a Vmax value of 34.2465 μmol.mL−1.minute−1 and Km of 1.0958 μmol.mL−1. Based on these results, it can be concluded that the fungi studied have the potential to degrade lignin because they posses good enzyme activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Narinita Agustina
"Delignifikasi dilakukan untuk memisahkan lignin dari lignoselulosa sehingga dapat diperoleh kandungan selulosa yang tinggi. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk delignifikasi antara lain adalah secara kimia, termokimia, fisika, dan biologis. Metode delignifikasi secara biologis dengan menggunakan bantuan enzim ligninolitik merupakan metode alternatif dibandingkan dengan metode lainnya karena memiliki beberapa keuntungan seperti murah dan lebih ramah lingkungan. Dalam biodelignifikasi ini, mikroorganisme yang digunakan adalah jamur pelapuk putih. Artikel review ini bertujuan untuk memahami faktor dan kondisi yang memengaruhi aktivitas dan produksi dari enzim lignin peroksidase. Lignin peroksidase merupakan peroksidase paling efektif dan dapat mengoksidasi senyawa fenolik dan non-fenolik. Untuk meningkatkan aktivitas dan produksi enzim lignin peroksidase dapat dilakukan dengan cara menggunakan mediator yang tepat, suhu dan pH optimal, serta memodifikasi media pertumbuhan jamur. Dari perbandingan beberapa penelitian, didapatkan bahwa aktivitas dari enzim lignin peroksidase dapat ditingkatkan dengan menggunakan veratryl alkohol sebagai inducer, suhu diatur dalam rentang 25 – 35oC, dan pH optimal antara 3 – 5, serta penambahan veratryl alkohol, ion Mn2+, dan Tween 80 dalam konsentrasi yang tepat. Efektivitas lignin peroksidase mendegradasi lignin cukup baik sehingga direkomendasikan untuk digunakan dalam biodelignifikasi enzimatis.

Delignification is a process that separates lignin from cellulose in lignocellulose compounds to acquire cellulose in high purity. Delignification can be done by physical, chemical, thermochemical, and biological methods. Delignification by biological methods incorporates the use of ligninolytic enzyme as an alternative way from the other methods, as it has several advantages from its cost efficiency and is more environmentally friendly. Ligninolytic enzyme used in biodelignification processes are acquired from white rot fungi microorganisms.. This review article is made with the aim of determining the factors and conditions that influence the activity and production of the lignin peroxidase enzyme. Lignin peroxidase is found to be the most effective out of the peroxidase enzymes and can oxidize phenolic and non-phenolic compounds. To increase the activity and enzyme production of lignin peroxidase, several factors can be modified, such as mediator, temperature, pH level, and the growth media of the fungi. To find the most optimal condition for lignin peroxidase activity and production, numerous researches in lignin peroxidase optimization are compared and analyze in this review. In this review, lignin peroxidase activity can be optimized further by using veratryl alcohol as an inducer, with temperature set around 25 – 35oC, and an optimal pH level in an acidic environment from 3-5, also the addition of veratryl alcohol, Mn2+, and Tween 80 in the right concentration are critical. The lignin-degrading efficacy of lignin peroxidase is quite remarkable and is recommended in enzymatic biodelignification processes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S70484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library