Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Fadilah Budi Retna Putri
"Penumpukan limbah baterai Li-ion menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan karena terdapat kandungan logam berat pada elemen penyusunnya, salah satunya adalah kobalt. Melihat nilai ekonominya yang tinggi, logam kobalt berpotensi untuk dimanfaatkan kembali, salah satunya dengan metode pelindian (leaching) menggunakan asam anorganik, seperti asam klorida (HCl) dan reagen pereduksi, seperti hidrogen peroksida (H2O2) untuk meminimalisir dampak negatif asam anorganik terhadap lingkungan. Persentase maksimum pelindian kobalt mencapai 98,04% dengan kondisi rasio S/L 25 g/L, 2 M HCl, waktu pengadukan 60 menit, kecepatan 400 rpm, konsentrasi H2O2 3 vol.% dan suhu operasi 85℃. Studi kinetika reaksi dicocokan dengan model shrinking core diperoleh energi aktivasi sebesar 62.855 kJ/mol atau 15 kcal/mol. Proses dilanjutkan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan ekstraktan Cyanex 272 untuk memperoleh kemurnian logam yang lebih tinggi. Diperoleh efisiensi ekstraksi maksimum mencapai 98,87%, pada kondisi 0,65 M Cyanex 272, rasio O:A 3:1, pH fasa akuatik 6,5, waktu pengadukan 60 menit, kecepatan 400 rpm, suhu operasi 30℃.

The accumulation of spent Li-ion batteries has an adverse effect on the environment because there are heavy metals content in its component, one of them is cobalt. Seeing its high economic value, cobalt metal has the potential to be recycled, one of which is by leaching using inorganic acid, such as hydrochloric acid (HCl) and reducing reagents, such as hydrogen peroxide (H2O2) to minimize the negative impact of inorganic acids on the environment. The maximum percentage of cobalt leaching reached 98.04% with the condition of the ratio S/L of 25 g/L, 2 M HCl, stirring time 60 minutes, speed of 400 rpm, H2O2 concentration at 3 vol.% And an operating temperature of 85℃. The reaction kinetics study was matched with shrinking core model with an activation energy of 62,855 kJ/mol or equivalent to 15 kcal/mol. The process is continued with the liquid-liquid extraction method using Cyanex 272 extractant to obtain higher metallic purity. Maximum extraction efficiency was obtained at 98.87%, at a condition of 0.65 M Cyanex 272, O:A ratio of 3: 1, pH of acuatic phase 6.5, stirring time 60 minutes, speed 400 rpm, operating temperature 30℃."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Nurasad
"Tahapan proses yang dilakukan untuk pengambilan kembali logam lithium adalah leaching, pembuatan membran emulsi, dan ekstraksi. Limbah baterai Li-Ion dikarakterisasi terlebih dahulu dengan XRD. Hasil XRD menunjukan bahwa terdapat kandungan logam lithium di limbah dalam bentuk LiCoO2. Kondisi optimum untuk proses leaching adalah menggunakan asam sitrat 1,5 M, rasio padatan/cairan: 20 gram/L, dan kecepatan pengadukan 400 rpm pada suhu 550C selama 50 menit dengan hasil 99,3% lithium berhasil ter-leaching. Lalu untuk kondisi optimum proses pembuatan membran emulsi adalah menggunakan 0,03 M Cyanex 921, 8% w/v SPAN 80, 0,05 M H2SO4, rasio volume fasa ekstraktan/fasa internal: 1/1, dan kecepatan pengadukan 1150 rpm selama 60 menit yang mampu menghasilkan membran emulsi dengan tingkat kestabilan diatas 90% setelah 4 jam. Selanjutnya pada proses ekstraksi dengan kondisi optimum pH 6 untuk fasa umpan, rasio volume fasa emulsi/fasa umpan: 1/2, dan kecepatan pengadukan 175 rpm selama 15 menit dengan hasil 63,4% lithium berhasil ter-ekstrak.

The process to acquire lithium metal are leaching, creation of emulsion membrane, and extraction. The spent Li-Ion battery was characterized first by XRD. Result of XRD showed that there is lithium in spent battery in the form of LiCoO2. The optimum condition for leaching process is using citric acid 1,5 M, solid/liquid ratio: 20 gram/L, and stirring speed 400 rpm in 550C for 50 minutes with result 99,3% lithium successfully leached. Then the optimum condition to make emulsion membrane is using 0,03 M Cyanex 921, 8% w/v SPAN 80, 0,05 M H2SO4, extractant phase/internal phase volume ratio: 1/1, and stirring speed 1150 rpm for 60 minutes able to produce emulsion membrane with stability level of above 90% after 4 hours. Next in extraction process with optimum condition pH 6 for external phase, emulsion phase/external phase volume ratio: 1/2, and stirring speed 175 rpm for 15 minutes with result 63,4% lithium successfully extracted."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Rianitya
"Perkembangan teknologi yang pesat menjadikan penggunaan telepon seluler yang semakin meningkat. Penggunaan telepon seluler yang cukup besar ini, menyebabkan meningkatnya limbah baterai, terutama baterai li-ion. Berbagai zat kimia yang membentuk baterai li-ion akan menjadi polutan bagi lingkungan dan harus dikelola dengan tepat. Logam lithium dan kobalt merupakan salah satu logam yang dapat mencemari lingkungan. Namun, kedua logam tersebut merupakan logam berharga yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Metode yang dapat dilakukan untuk memperoleh logam-logam berharga tersebut, yaitu dengan proses leaching dan ekstraksi cair-cair. Salah satu leaching agent yang sering digunakan adalah asam anorganik, namun penggunaan asam ini tidak ramah lingkungan karena terdapat kemungkinan pelepasan gas yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Sehingga, untuk proses leaching yang ramah lingkungan digunakan asam organik seperti asam sitrat (C6H8O7) dengan penambahan agen reduksi yaitu hidrogen peroksida (H2O2) untuk meningkatkan efisiensi proses leaching agar didapatkan hasil yang terbaik. Pada penelitian ini, digunakan 1,5 M C6H8O7, 2% v/v H2O2 pada kondisi operasi 80oC selama 30 menit, menghasilkan logam Li dan Co ter-leaching sebesar 98,224% untuk logam Li dan 95,264% untuk logam Co. Larutan hasil leaching yang diperoleh akan dilakukan proses ekstraksi cair-cair sinergis menggunakan Cyanex 272 dan penambahan 0,05 M TBP untuk meningkatkan hasil ekstraksi. Hasil proses ekstraksi cair-cair dengan konsentrasi ekstraktan Cyanex 272 0,1 M dan TBP 0,05 M, pH fasa akuatik 5,5 selama 30 menit waktu pengadukan, menghasilkan logam Li dan Co yang terekstraksi sebesar 89,082% logam Li dan 94,995% logam Co.

The rapid development of technology has made the use of cell phones increasing. The increasing use of cell phones is causing increased waste of batteries, especially li-ion batteries. The various chemicals that make up li-ion batteries will become pollutants for the environment and must be managed properly. Lithium and cobalt are metals that can pollute the environment. However, both metals are valuable metals that can be utilized in various fields. Methods that can be used to obtain these valuable metals are leaching and liquid-liquid extraction. One of the leaching agents that is often used is inorganic acid, but the use of this acid is not environmentally friendly because there is the possibility of releasing gases that are harmful to the environment and human health. Thus, for the environmentally friendly leaching process, organic acids such as citric acid (C6H8O7) are used with the addition of a reducing agent, namely hydrogen peroxide (H2O2) to increase the efficiency of the leaching process to obtain the best results. In this study, leaching process will use 1,5 M of C6H8O7 and 2% v/v of H2O2, with the operating condition 80oC in 30 minutes leaching time resulting 98,224% Li and 95,264% Co extracted. After obtaining the leachate liquor, proceed with synergistic solvent extraction using Cyanex 272 and adding TBP to improve the percentage of extraction. The result from solvent extraction with Cyanex 272 0,1 M and TBP 0,05 M, pH aquatic phase 5,5 in 30 minutes extraction time is 89,082% Li and 94,995% Co being extracted."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library