Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abbiyah Sausan Ulfa
"PET (Polietilena Tereftalat) merupakan kemasan botol plastik berwarna dengan tingkat konsumsi terbesar keempat di dunia. Konsumsi PET di Indonesia meningkat mencapai 7% per tahun hal ini dapat menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendaur ulang limbah PET dengan menggunakan proses sederhana dalam menghilangkan warna dari limbah PET. Hasil penghilangan warna limbah PET akan digunakan sebagai alternatif sumber karbon untuk sintesis carbon nanotube (CNT). Warna limbah PET yang digunakan adalah biru dan hijau. Agen penghilang warna yang terpilih adalah hidrogen peroksida (H­2O2) karena merupakan reagen yang ekonomis dan ramah lingkungan. Limbah PET berwarna dan H2O2 akan dipanaskan ke dalam sistem oil bath pada suhu 110oC dan tekanan 1 atm.
Hasil waktu penghilangan warna untuk limbah PET biru lebih cepat dibandingkan limbah PET hijau yaitu 72 dan 115 menit per 15 gram limbah PET. Kualitas penghilangan warna limbah PET biru lebih baik dibanding hasil penghilangan warna limbah PET hijau karena memiliki nilai reflektansi lebih dekat dengan limbah PET tidak berwarna. Proses sintesis CNT dari plastik limbah PET biru yang sudah dihilagkan warnanya menghasilkan yield sebesar 8,58%. Diameter rata rata kristal CNT yang dihasilkan dari proses ini diperoleh sebesar 37 nm. Hal ini menunjukkan bahwa plastik limbah PET yang sudah dihilangkan warnanya dapat digunakan sebagai sumber karbon dalam sintesis CNT.
......The level consumption of Polyethylene Terephthalate (PET) as a packaging of colored beverage bottles occupies the fourth largest in the world. In Indonesia, PET consumption increased reaches 7% per year so that it can cause environmental impacts. This study aims to process the recycling PET waste by obtaining a simple potential process to remove the color from PET waste. The decolorized PET waste will be an alternative carbon source for Carbon Nanotube (CNT) synthesis. The colors of PET waste are blue and green bottles. The selected color removal agent is hydrogen peroxide (H2O2) because it is inexpensive reagent and has lower toxicity to environment. The colored PET waste and H2O2 will be heated in the oil bath system at temperature 110oC and pressure 1 atm.
The result showed that color removal time for blue PET waste faster than the green PET waste, 72 and 115 minutes per 15 grams PET waste. The quality of color removal of blue PET waste is better than the result of color removal of green PET waste because it has a reflectance value closer to colorless PET waste. The CNT synthesis process from plastic blue PET waste which has been color-treated yields a yield of 8.58%. The average diameter of CNT crystals produced from this process is obtained at 37 nm. This shows that PET waste plastic which has been discolored can be used as a carbon source in CNT synthesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Khanza Kamilia
"
Penyimpanan dan transportasi gas alam merupakan tantangan utama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Adsorbed Natural Gas (ANG) adalah suatu metode potensial untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan gas alam. Pada penelitian ini, digunakan adsorben dari limbah botol polietilena tereftalat (PET) sebagai potensi pemanfaatan limbah plastik dalam sumber energi terbarukan. Pembuatan karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pre-treatment bahan baku, karbonisasi, aktivasi kimia dengan KOH 4 M, dan aktivasi fisika dengan aliran gas N2. Karbon aktif yang diperoleh kemudian dimodifikasi melalui proses impregnasi logam NiO dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2% untuk mengetahui kemampuannya sebagai adsorben. Berdasarkan karakterisasi melalui metode uji bilangan iodin, SEM, dan EDS, diketahui bahwa sampel karbon aktif yang terimpregnasi NiO 2% menunjukan hasil terbaik dengan luas permukaan 997,65 m2/g. Kemudian, dilakukan uji kapasitas adsorpsi dan desorpsi gas alam pada sampel nonimpregnasi dan sampel terimpregnasi untuk mengetahui peningkatan kapasitas penyimpanan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif terimpregnasi NiO 2% pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 138,9 g/kg.
......Storage and transportation of natural gas has become a major challenge in optimizing the use of renewable energy. Adsorbed Natural Gas (ANG) is a potential method to increase natural gas storage capacity. In this research, adsorbents from waste polyethylene terephthalate (PET) bottles were used as a potential of plastic waste as a renewable energy source. The preparation of activated carbon is carried out through several stages, namely pre-treatment of raw materials, carbonization, chemical activation with KOH 4 M, and physical activation with N2 gas flow. The activated carbon obtained was then modified through a NiO metal impregnation process with varying concentrations of 0.5%, 1% and 2% to determine its ability as an adsorbent. Based on characterization using the iodine number test method, SEM, and EDS, it is known that the activated carbon sample impregnated with 2% NiO showed the best results with a surface area of 997,65 m2/g. Then, natural gas adsorption and desorption capacity tests were carried out on non- impregnated samples and impregnated samples to determine the increase in natural gas storage capacity. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by 2% NiO impregnated activated carbon at a temperature of 28 oC and a pressure of 9 bar which was able to reach 138,9 g/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library