Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jessica Sjah
Abstrak :
Beton merupakan material getas dan lemah terhadap tarik dibandingkan baja. Salah satu solusi untuk mengatasi kelemahan beton adalah penambahan serat plastic jenis polypropylene dalam bentuk kemasan air minum pada material beton. Berangkat dari keberhasilan fiber reinforced concrete, maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan cacahan limbah gelas plastik PP dalam meningkatkan kinerja beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektifitas penggunaan cacahan limbah plastik PP terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat geser beton dengan fc? = 25 MPa, di samping itu untuk mengurangi penumpukan limbah gelas plastik minuman yang terus meningkat setiap tahun.

Kadar cacahan polypropylene yang ditambahkan pada beton normal adalah 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %); 18,0 kg/m3 (2,00 %); 27,0 kg/m3 (3,00 %) untuk pengujian kuat tekan dengan umur benda uji 7 hari dan 28 hari, serta 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %) untuk pengujian kuat geser dengan umur benda uji 28 hari.

Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan untuk uji tekan beton, uji geser beton dan uji modulus elastisitas beton. Benda uji percobaan uji tekan dan uji modulus elastisitas beton adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Benda uji percobaan uji geser beton adalah balok double ? L dengan ukuran ( 5 , 7 30 20 × × ) cm⊃³;.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Material Departemen Sipil Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hasil pengujian akan dibahas dengan analisa kuantitatif, analisa kualitatif dan analisa biaya. Metode pengujian untuk material dasar dan beton mengacu pada ASTM Standard, sedangkan untuk metode rancang campur beton berdasarkan U.S. Bureau of Reclamation.

Dari hasil penelitian beton, dapat disimpulkan dengan bertambahnya kadar cacahan, cenderung adanya penurunan slump pada penambahan kadar cacahan lebih besar dari 0,30%. Dari hasil pengujian, pada penambahan kadar cacahan polypropylene 1,00% terjadi peningkatan kuat tekan 7 hari sebesar 5,000%. Sedangkan tidak ada peningkatan kuat tekan yang signifikan pada kuat tekan 28 hari. Pada penambahan kadar 0,50% peningkatan kuat geser 28 hari sebesar 42,647%.
Concrete as construction material is known brittle material and has weak tensile strength, compared to steel material. Therefore, need an alternative solution to improve characteristics of the concrete. One of the alternative solution is by adding fiber polypropylene plastic waste on normal concrete.

Based on the successful of fiber reinforced concrete, this research is done by adding crushed polypropylene plastic waste to improve characteristics of the concrete material. The object of this research is to learn the effect of usage polypropylene plastic waste in compressive and shear strength with fc? = 25 MPa, besides to decrease urban waste problem.

The proportion of crushed polypropylene added to normal concrete are 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %); 18,0 kg/m3 (2,00 %); 27,0 kg/m3 (3,00 %) for compressive strength test on 7 days and 28 days, also 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %) for shear strength test on 28 days.

The tests consist of compressive test, shear test and modulus of elasticity test. The specimen for compressive and modulus of elasticity test is cylinder with 15 cm diameter and 30 cm height. The specimen for shear test is double ? L beam with sizing ( 5 , 7 30 20 × × ) cm³.

The research is done at Structure and Material Laboratory Civil Engineering Department, University of Indonesia. This research used experimental method. The result of experiment will analyze by quantitative analysis, qualitative analysis and cost analysis. Standard test method for raw material and concrete is based on ASTM Standard. Mix design method is based on U.S. Bureau of Reclamation. The result for slump test remain stable by adding crushed polypropylene plastic waste until 0,30%. After proportion of crushed polypropylene is higher than 0,30% added on normal concrete, slump value will decrease.

From the compressive test on 7 days, there is 5,00% of compressive strength improvement by adding 1,00% of crushed polypropylene plastic waste on normal concrete. From the compressive test on 28 days, there is no significant result of compressive strength improvement. From the shear test on 28 days, there is 42,65% of shear strength improvement by adding 0,50% of crushed polypropylene plastic waste on normal concrete
2008
S35280
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Chandra
Abstrak :
Beton sebagai material konstruksi dikenal getas (brittle) dan lemah terhadap tarik dibandingkan dengan material baja. Penelitian para ahli menunjukkan peningkatan daktilitas beton melalui penambahan serat pada material beton. Salah satu jenis serat yang sering digunakan adalah serat Polypropylene (PP), yang juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gelas kemasan air mineral. Berangkat dari peningkatan jumlah limbah gelas plastik, maka penggunaannya sebagai material tambahan pada beton diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah perkotaan, dan dalam jangka panjang diharapkan dapat mengurangi biaya pembangunan rumah tinggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektifitas penggunaan cacahan limbah plastik PP terhadap peningkatan kuat tarik dan kuat lentur beton normal (fc - = 25 MPa). Kadar cacahan PP yang ditambahkan pada beton normal adalah 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; 9,00; 18,00 dan 27,00 kg/m3 atau dalam volume fraksi adalah 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70; 1,00; 2,00 dan 3,00% untuk pengujian kuat tarik yang dilakukan pada benda uji umur 7 dan 28 hari, serta 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; dan 9,00 kg/m3 atau dalam volume fraksi adalah 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70 dan 1,00% untuk pengujian kuat lentur yang dilakukan pada benda uji umur 28 hari. Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan tarik belah, pembebanan lentur dan modulus elastisitas. Benda uji untuk pengujian tarikbelah dan modulus elastisitas adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan benda uji percobaan pembebanan lentur adalah balok 10x10x55 cm3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, dimana percobaan dilakukan untuk mendapatkan kumpulan data, yang kemudian akan dianalisa secara statistik kuantitatif dan kualitatif.. Metode Analisis Rancang Campur yang digunakan adalah Metode US. Bureau. Benda Uji dibuat di Laboratorium Bahan Departemen Sipil FTUI. Standar Uji yang digunakan baik untuk pengujian material dasar, beton muda dan beton yang sudah mengeras mengacu pada Standar ASTM. Penambahan jumlah cacahan plastik polypropylene pada kadar tertentu akan menurunkan workabilitas dari beton, hal ini ditunjukkan dengan penurunan slump beton seiring dengan peningkatan kadar cacahan. Dari Hasil Pengujian didapat, penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum tidak memiliki pengaruh yang berarti pada tegangan tarik beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,3% umur 7 hari, yaitu sebesar 10,989%; dengan tegangan tarik berkisar antara 0,456 - 0,648 ' c f . Hal ini secara umum diakibatkan karena ikatan atau gaya adhesi antara cacahan dengan matriks beton lebih lemah dari gaya kohesi antara matriks beton itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan uji tarik belah, dimana cacahan plastik pada benda uji yang terbelah tidak putus akibat pembebanan, melainkan masih tersambung, sedangkan material. Sedangkan Penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum meningkatkan tegangan tarik lentur beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,7% umur 28 hari, yaitu sebesar 17,098%; dengan tegangan tarik lentur berkisar antara 0,853 - 1,056 ' c f .
Concrete as construction material is known brittle and possess relatively weak tensile strength, compared to steel material. Experiments done by the experts shows an improvement in ductility of concrete by adding fiber to concrete material. One of the fibers that often used is Polypropylene (PP) fiber, which also used as a raw material in mineral water plastic glass manufacture. The increase of amount of plastic glass waste, gives an idea to use it as an addition material in concrete. It expects decrease the urban waste problem, and in long term, to reduce the cost to build a house. The purpose of this experiment is to study the effect of usage of PP plastic waste in tensile and flexural strength of normal concrete with fc' 25 MPa. The amount of crushed PP added to normal concrete are 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; 9,00; 18,00 and 27,00 kg/m3 or in fraction volume are 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70; 1,00; 2,00 and 3,00% for tensile strentgh test which done in age 7 and 28 days, also 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; and 9,00 kg/m3 or in fraction volume are 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70 and 1,00% for flexural strentgh test which done in age 28 days. The test is consist of splitting tensile test, flexural test and modulus elasticity test. The sample for tensile and modulus elasticity test is cylinder with 15 cm diameter and 30 cm height, as for the flexural test is beam with size 10x10x55 cm3. In this experiment the experimental method will be used, where the experiment done to collect data, and the data will be analyzed quantitative and qualitative statistically. The Mix Design Method used is US. Bureau Method. The sample will be made in Material Laboratory, Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, University of Indonesia. The Standard to test the constituent materials, fresh concrete and hard concrete is based on ASTM Method. The addition of crushed polypropylene plastic in specific amount will decrease the workability of concrete, shown by the decrease of concrete's slump as the increase of crushed plastic amount. The Test shows that the addition of crushed polypropylene plastic will not influence the tensile stress of normal concrete, generally. The highest increase happened in volume fraction 0.3% age 7 days, with 10.989%; and the tensile strengths have range from 0.456 ' 0.648 ' c f . This is generally because the bond or adhesion between the plastic and matrix is weaker then the cohesion of the matrix itself. It is proved by the splitting tensile test, where the plastics are do not yield by the loading, as for the aggregates are crushed by the loading. As for the flexural tensile stress, it tends to increase. The highest increase, happened in volume fraction 0.7% age 28 days, with 17.098%; and the flexural strengths have range from 0.853 ' 1.056 ' c f .
2008
R.01.08.22 Cha p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library