Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki sebagai sarjana perikanan IPB, Widan Mathlubi berhasil menyulap limbah kulit ikan menjadi makanan ringan yang dikemas dalam bentuk kerupuk ikan yang kaya akan protein....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Nurfaiz
Abstrak :
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kurang lebih 62.388 Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tersebar di Indonesia. Dalam pengelolaan hasil laut, limbah hasil pengolahan ikan memiliki proporsi 30‒40% dari total berat ikan yang terdiri dari padatan dan cairan yang dapat menjadi ancaman bagi lingkungan dan sumber eutrofikasi di pesisir, jika tidak dikelola dengan baik. Anaerobic Digester (AD) dapat menjadi salah satu alternatif pengolahan sebagai penghasil biogas dan limbah ikan dapat dimanfaatkan sebagai substratnya, namun terdapat beberapa kekurangan yaitu memiliki Long-Chain Fatty Acids dan konsentrasi logam ringan yang tinggi, sehingga menggangu bakteri metanogen, serta dapat mendegradasi protein yang menyebabkan konsentrasi tinggi amoniak bebas (NH3). Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan penambahan susbtrat lain dengan variasi rasio menggunakan komposisi massa substrat limbah ikan, sampah makanan, kotoran sapi, dan serbuk gergaji yaitu 40:40:15:5 (reaktor A) dan 30:30:20:20 (reaktor B). OLR yang digunakan yaitu 2,5 kg VS/m3.hari. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Depok selama 15 hari dalam kondisi mesofilik menggunakan 2 (dua) reaktor skala pilot berkapasitas 1.200 L. Penelitian ini bertujuan menganalisis reduksi padatan dan logam ringan, serta produktivitas dan komposisi biogas. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan eksperimental skala pilot. Pengolahan data dilakukan menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Hasil penelitian menunjukkan reaktor A dan B (secara berurutan) mampu mereduksi padatan sebesar 97,42±0,76% dan 97,95±0,21%; reduksi logam Natrium (Na) 91,56±0,66% dan 73,85%±5,73%, Calcium (Ca) 99,55±0.22% dan 99,52±0.04%, Kalium (K) 94,89±0,51% dan 91,56±0,23%, Magnesium (Mg) 95,08±0,64% dan 96,77±0,39%; menghasilkan volume biogas 190,73±L/kg.VS dan 205,74±72,94 L/kg.VS; methane yield 122,36±32,85 L.CH4/kg.VS dan 131,76±45,78 L.CH4/kg. Pengukuran komposisi gas CH4 64,19±5,24% dan 64,12±2,03%, CO2 35,57±5,20% dan 35,79±2,02%, H2S 0,24±0,10% dan 0,08±0,09%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara variasi rasio komposisi massa substrat reaktor A dan B terhadap volume dan komposisi gas, serta reduksi padatan dan logam ringan. ......Indonesia is a maritime nation with roughly 62,388 Fish Processing Units (UPI) dispersed throughout the nation. In marine product management, fish processing waste has a proportion of 30‒40% of the total fish weight consisting of solids and liquids that can be a threat to the environment and a source of eutrophication on the coast, if not managed properly. The anaerobic digester (AD) is a viable alternative for biogas production because it can utilize fish waste as a substrate. However, it has certain disadvantages, including the presence of high levels of light metals and long-chain fatty acids, which can disrupt the methanogen bacteria and break down proteins that raise free ammonia (NH3) concentrations. Thus, another substrate was added to this study in a different ratio based on the mass composition of sawdust, food waste, cow dung, and fish waste substrates, specifically 40:40:15:5 (reactor A) and 30:30:20:20 (reactor B). The OLR used is 2.5 kg VS/m3.day. This study used 2 (two) 1,200 L pilot-scale reactors with mesophilic conditions over a 15-day period at the Al Hikam Student Islamic Boarding School in Depok. This study aims to analyze the reduction of solids and light metals, as well as the productivity and composition of biogas. The research methods used are quantitative descriptive approaches and pilot scale experiments. Data processing was carried out using IBM SPSS Statistic 25 software. The results showed reactors A and B (respectively) were able to reduce solids by 97.42±0.76% and 97.95±0.21%; metal reduction Sodium (Na) 91.56±0.66% and 73.85%±5.73%, Calcium (Ca) 99.55±0.22% and 99.52±0.04%, Potassium (K) 94.89±0.51% and 91.56±0.23%, Magnesium (Mg) 95.08±0.64% and 96.77±0.39%; resulting in a biogas volume of 190.73±L/kg. VS and 205.74±72.94 L/kg. VS; methane yield 122.36±32.85 L.CH4/kg. VS and 131.76±45.78 L.CH4/kg. Measurement of CH4 gas composition 64.19±5.24% and 64.12±2.03%, CO2 35.57±5.20% and 35.79±2.02%, H2S 0.24±0.10% and 0.08±0.09%. The results showed no significant difference between variations in the ratio of mass composition of reactor substrates A and B to gas volume and composition, as well as reduction of solids and light metals.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Pengolahan tepung ikan dari limbah hasil perikanan sebagai bahan baku pupuk organik telah mulai berkembang di Indonesia. Pemanfaatan ini memberikan nilai ekonomis bagi limbah hasil perikanan dan devisa negara serta berdampak positif bagi lingkungan. Di sisi lain, ekspor tepung ikan untuk pupuk dengan pasar tunggal Jepang mengalami penolakan karena sering terkontaminasi hewan selain ikan, seperti material sapi dan material ayam yang dikhawatirkan akan menjadi media pembawa penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontaminasi material hewan selain ikan pada tepung limbah ikan untuk pupuk dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR), mengetahui pada tahapan proses mana terjadinya kontaminasi material hewan selain ikan, serta pengembangan sistem pengolahan tepung limbah ikan untuk pupuk dengan mengadopsi sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), yang dilakukan di suplier atau pengumpul di Muara Angke - Jakarta serta unit pengolah tepung ikan di Sidoarjo dan Banyuwangi - Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap suplier dan unit pengolahan tepung limbah ikan, kontaminasi material ayam dan material sapi positif terdeteksi melalui identifikasi DNA dengan metode pengujian PCR, yaitu 133 bp untuk ayam dan 271 bp untuk sapi. Perlakuan penambahan bulu ayam pada tepung ikan sebesar 5%, 10%, 15% dan 20 % memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap peningkatan protein non nitrogen tepung ikan, sehingga penambahan material ayam diduga sengaja ditambahkan untuk mengelabui (economic fraud) peningkatan protein tepung ikan. Penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) secara kosisten dapat meningkatkan jaminan mutu tepung limbah ikan. Peran pemerintah dalam sistem sertifikasi, yaitu sertifikat HACCP untuk proses pengolahan tepung ikan dan sertifikat kesehatan (Health Certificate) untuk produk akan mampu menyelesaikan kasus penolakan tepung limbah ikan di negara importir khususnya Jepang. Direkomendasikan bahwa pengolahan tepung ikan untuk pupuk perlu menerapkan sistem pengendalian mutu berdasarkan konsepsi HACCP.
ABSTRACT
Processing of fish meal from fishery waste as raw material for organic fertilizer has been processed in Indonesia. The utilization of fishery waste generate economic value and foreign exchange as well as posotive impact to the enviroment. On the other hand, export of this product to Japan, considered as a single market destination, have been rejected quite often due to its contaminated by other animal material such as bovine and chicken which could be used as media of diseases. The objection of this study are to identify animal material contamination other than fish in fish meal product using polymerase chain reaction (PCR) methode and processing step contaminated, as well as development of product processing system by adopting HACCP in supplier and processing unit in Muara Angke – Jakarta, Sidoarjo – East Java and Banyuwangi - East Java. The result shows that in the supplier and processing unit, contaminants of bovine and chicken material have been detected using DNA identification by polymerase chain reaction (PCR), which are 133 bp for chicken and 271 bp for bovine material. Treatments carried out by addition of chicken feather of 5%, 10%, 15% and 20% to the product, show significantly different increasing of protein content detected, of which this economic fraud have always done by supplier and processor. Consistent implementation of HACCP system will increasing the quality assurance of product. Government roles in HACCP certification system for product processing ang Health Certificate to the product will give solution to eliminate rejection in country destination, especially Japan. It is highly recommended that application of the haccp system in processing of fish meal shall be implemented.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T38684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library