Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Imelda Rosalyn
Depok: Universitas Indonesia. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, 2018
796.07 IME p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasuta Arvin Daniswara
"Education for Sustainable Development (ESD) merupakan sebuah pendekatan pendidikan yang dibuat sebagai respon atas upaya mengatasi isu lingkungan dan keberlanjutan dengan menerapkan pemahaman mengenai kedua isu tersebut pada masyarakat. Isu lingkungan merupakan salah satu poin penting dalam keberlanjutan, sebab masalah lingkungan menjadi salah satu penghalang besar dalam pentingnya menjaga ketersediaan sumber daya alam yang diperlukan dalam keberlanjutan. Penulisan makalah ilmiah ini akan menceritakan pengalaman penulis sebagai volunteer fasilitator dalam menjalankan program upaya penerapan ESD yang dilakukan di wilayah Jabodetabek. Dengan menggunakan konsep community development, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia berupaya untuk menerapkan konsep keberlanjutan melalui program edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan pemilihan fokus target audiens sekolah yang berada di wilayah Jabodetabek. Makalah ilmiah ini adalah refleksi kegiatan volunteer fasilitator Panda Mobile WWF Indonesia di Jabodetabek dalam upaya edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai isu lingkungan dan keberlanjutan.

Education for Sustainable Development (ESD) is an educational approach created in response to efforts in addressing environmental and sustainability issues by applying an understanding of the later issues to the community. Environmental issues are a crucial point in sustainability due to environmental problems as one of the great obstacles to maintaining the availability of natural resources necessary for sustainability. This paper will describe the author's experience as a volunteer facilitator in implementing the ESD program conducted in Jabodetabek. Using the concept of community development, the World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia strives to apply the concept of sustainability through educational and community development programs with the focus target audiences being schools in the Jabodetabek area. This paper is a reflection on activities of WWF Indonesia's Panda Mobile volunteer facilitator in Jabodetabek as an attempt to educate and empower the community on environmental and sustainability issues."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Nur Fitriani
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang perilaku orang-orang dalam tindak perundungan di lingkungan sekolah yang terdapat pada film Sonyeo Gwedam. Film ini mengisahkan tentang aksi balas dendam arwah siswi perempuan akibat tindak perundungan yang ia terima semasa Sekolah Menengah Atas. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk memaparkan tindakan perundungan di lingkungan sekolah yang terdapat dalam film Sonyeo Gwedam dan faktor yang membuat perundungan terus bertahan di Korea. Analisis film ini akan menggunakan teori sosiologi sastra sebagai acuan untuk mengidentifikasi tindak perundungan yang terdapat dalam film. Metode yang akan digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik observasi unsur intrinsik film Sonyeo Gwedam. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah tindak perundungan bermula akibat tingginya tingkat persaingan dalam dunia pendidikan di Korea. Peran Bystander yang berada di sekitar korban turut mempengaruhi tindak perundungan tersebut. Pada beberapa kasus korban perundungan akhirnya memilih bunuh diri akibat tidak sanggup menerima segala perlakuan dari pelaku.Kata kunci : perundungan di lingkungan sekolah; bunuh diri di korea; Bystander

ABSTRACT
This journal discussed about bystanders precense in bullying practice at school in the movie called Sonyeo Gwedam. This film talked about revenge action of ghost that became a bullied victim when she was allived. This journal aims to indentified bullying practice at school and analyzed factors that make bullying like behavior in Korea. The analysis will be associated with sociology of literature. The method used is qualitative method with descriptive analysis. Writer will observing plot and dialogue of this movie. The result of this journal shows that the bullying practice happened because high competition in Korean education system. Bystanders also have an important role in bullying practice. In several cases, bullied victim choose to committed suicide because of severe violence they accepted.Keywords : bullying in Korean school; suicide in korea; Bystander"
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Amiati
"Particulate Matter2.5 merupakan polutan yang menjadi perhatian karena sifatnya yang unik. Dengan ukuran kurang dari 25 mikron, polutan ini dapat masuk hingga alveoli. Terdiri dari berbagai bahan dan mampu ditempeli oleh polutan kimia toksik, toksisitas PM2.5 belum dapat ditentukan secara pasti, sumber PM2.5 yang penting yaitu jalan raya. Sekolah yang dekat dengan jalan raya dapat menjadi tempat terpajannya siswa dengan PM2.5. Siswa merupakan kelompok rentan yang menghirup lebih banyak konsentrasi polutan dibandingkan dengan orang dewasa, diperlukan suatu analisis risiko kesehatan pajanan PM2.5 pada siswa sekolah. Asupan harian PM2.5 siswa berada pada rentang 7.30×10-5-14.4×10-4 mg/kg/hari, perhitungan risiko non karsinogenik bernilai dari 0.02-0.36 rentang ini berada dibawah nilai 1 sehingga dapat dikatakan aman

Particulate Matter2.5 is becoming international concern due to its unique nature. With a size less than 25 microns, these pollutants can penetrate deep to the alveoli. Consisting of a variety of materials and capable of plastering by toxic chemical pollutants, the toxicity of PM2.5 can not yet be determined with certainty. One of the important sources of PM2.5 is the road traffic. Populations close to the source of exposure will have potential hazards, one place with a densely populated such as school. Schools close to the highway may be the site of exposure to students with PM2.5. Students are a vulnerable group that inhale more concentrations of pollutants than adults, a risk analysis of PM2 exposure to school students is required. The daily intake of PM2.5 students is in the range of 7.30 × 10-5-14.4 × 10-4 mg / kg / day, the calculation of non carcinogenic risk is 0.02-0.36, this range is below the value of 1 so it can be that the hazards are not considered a threat to public health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arya Pradipta
"Di lingkungan sekolah volume pejalan kaki memiliki karakteristik yang berbeda di bandingkan dengan kawasan perdagangan, industri dan perkantoran. Pejalan kaki khususnya siswa - siswi sekolah memiliki karakteristik yang beragam ketika berjalan. Dengan beragamnya gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tak terduga yang beresiko menimbulkan kecelakaan, apabila bercampur dengan lalu lintas kendaraan, sehingga keselamatan pejalan kaki di lingkungan sekolah, pola pergerakan penyeberangan dan tingkat pelayanan fasilitas penyeberangan pejalan kaki dijadikan pertimbangan penting dalam merencanakan fasilitas transportasi khususnya di lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini menganalisa tentang karakteristik penyeberangan pejalan kaki pada daerah studi yaitu pada lingkungan sekolah, sehingga sebagai perencanaan dan perancangan sarana dan prasarana pejalan kaki dapat mempertimbangkan karakteristik pejalan kaki tersebut pada lngkungan sekolah, selain itu penelitian ini juga menganalisa tentang pola pergerakan dan waktu tunggu penyeberangan pejalan kaki yang dapat memberikan informasi jenis fasilitas penyeberangan yang sesuai dengan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) pada lingkungan sekolah. Pada penelitian ini untuk menganalisis perilaku pejalan kaki yang menyeberang akan digunakan analisis mikroskopik. Peninjauan secara mikroskopik digunakan karena untuk melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu. Dengan melakukan penelitian secara mikroskopik maka dapat diketahui karakteristik, perilaku dan pola pergerakan pejalan kaki secara individu. Penelitian secara mikroskopik ini juga dapat melihat perjalanan pejalan kaki secara individu dalam posisi dan waktu, dimana variabel yang digunakan adalah N(nomor pejalan kaki), T(waktu), X dan Y (koordinat lokasi). Lokasi pengamatan penelitian ini berada pada lingkungan sekolah yaitu pada jalan raya Bahagia Raya, Kota Depok, tepatnya berada pada SDN Mekar Jaya 11 dan SDN Abadi Jaya 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam kaitannya dengan perencanaan dan perancangan fasilitas-fasilitas penyeberangan di lingkungan sekolah. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat mewakili tipikal perilaku pejalan kaki di lingkungan sekolah.

In school area pedestrian volume has different characteristic in comparing to commerce area, industry and white colars. Pedestrian especially students has immeasurable characteristic when run. With having immeasurable it movement of schoolchild having the character of and off the cuff is ices unforeseen generates accident, if mixed with vehicle traffic, so that safety of pedestrian in school area, movement pattern of crossing and level of service of crossing facility of pedestrian is made by important consideration in planning transportation facility especially in school area. Intention of this research analysis about crosswalk characteristic of pedestrian at study area at school area, so that as planning and scheme of pedestrian facilities and basic facilities can consider the pedestrian characteristic at school area, besides this research also analyses about movement pattern and crossing lay time of pedestrian which can give information of crosswalk facility type of matching with Zona Selamat Sekolah ( ZoSS) at school area. At this research to analysis behavior of pedestrian crosswalk will be applied microscopic analysis. Sighting microscopic is applied by see behavior of journey happened in each individual. By doing research microscopic hence knowable of characteristic, behavior and movement pattern of pedestrian individually. Research microscopically this also can see journey of pedestrian individually in position and time, where variable applied is N(pedestrian number), T(time), X and Y (location co-ordinate). Location of observation of this research stays at school area at roadway Bahagia Raya, Depok, precisely stays at SDN Mekar Jaya 11 and SDN Abadi Jaya 1. Result of this research expected serve the purpose of one of reference in the relation with planning and scheme of crosswalk facilities in school area. Population applied in this research expected able to represent is typical behavior of pedestrian in school area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50555
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Justian
"ABSTRAK
Lingkungan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan yang tidak nyaman dapat mengakibatkan menurunnya efektivitas suatu kegiatan, baik prosesnya, maupun hasilnya. Belajar adalah salah satu aktivitas yang sangat mudah dipengaruhi efektivitasnya. Belajar adalah sebuah aktivitas yang membutuhkan daya konsentrasi tinggi. Semakin tinggi konsentrasi belajar, semakin optimal hasil pembelajarannya. Dalam skripsi ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kebisingan terhadap performa belajar pada murid SD, dan juga seberapa tinggi batasan kebisingan yang dapat diterima oleh anak SD dengan menggunakan Design of Experiment untuk selanjutnya dianalisa dengan Mode Adequacy Checking. Setelah diteliti, hasil yang didapat adalah pajanan kebisingan dapat mempengaruhi performa belajar murid SD secara signifikan pada level di atas 53 DBA.

Abstract
Environment can affects an individual's performance in doing their activities. An uncomfortable environment will reduce activity effectiveness, in either process and results. Learning is an activity which requiring high concentration. The higher one person could concentrate, more optimal the learning result. In this paper, the author tries to analyze how the noise influence elementary students performance in learning, and also the noise limit which still toleratable for the students by using Design of Experiment and then do the analyze with Mode Adequacy Checking. The result suggest that the noise exposure could affect elementary students? learning performance significantly on the level above 53DBA."
2012
S43411
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nigel Ashifa Harmen
"ABSTRACT
School is a place for children and adolescent to study, however in some research it was found that bullying also often occur in school. Bullying experience is a negative experience that can affect the student rsquo s mental health. Therefore, this study is aimed to identify the students perception to school environment and obtain the correlation between bullying experience and students perception to school environment.Method This study was using cross sectional design with the subject of this study was students from grade 7 9 in five junior high school in Jakarta. This research was part of another research entitled Adolescent, Mental health, Wellbeing and bullying that received money from DRPM UI. Questionnaire that used was traditional bullying questionnaire from Nansel and 4 questions that stated the students perception to their school environment. One hundred twenty students who randomly selected, were involved in this study and divided into four groups, which are the victims group, perpetrator groups, and both victim and perpetrator groups. All of the data were analyzed with Spearman rsquo s correlation rank test using SPSS for Mac version 21.Result of this research showed that there was a weak correlation between students victim, perpetrator and both perception on school safety and bullying behavior in victims,perpetrator, and victim and perpetrator groups. r 0.2, r 0.3, r 0.25. A weak correlation was found between Teacher or other adult act to stop bullying and bullying experience in victim group, perpetrator group, and both victim and perpetrator group, where the coefficient correlation are r 0.3,r 0.2,r 0.21 respectively. To conclude, a major part of students have a good perception on school environment. Therefore, the school condition need to be maintain hence the students will always feel that their school is giving a consistent support.

ABSTRAK
Sekolah merupakan tempat anak dan remaja menuntut ilmu, namun dalam beberapa penelitian menunjukan bahwa perundungan juga banyak ditemukan dalam sekolah. Pengalaman perudungan tersebut merupakan pengalamn negative yang berdampak terhadap kesehatan jiwa anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengdetifikasi persepsi anak terhadap lingkungan sekolah dan mendapatkan korelasi antara pengalaman perudungan dan persepsi anak terhadap lingkungan sekolah.Metoda: Merupakan penelitian dengan desain potong lintang dengan subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas 7-9 di lima sekolah menengah pertama di Jakarta. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Adolescent, Mental health, Wellbeing and bullying yang mendapatkan dana penelitian dari DRPM UI. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner perundungan tradisional dari Nansel dan empat buah pertanyaan yang menyatakan persepsi siswa/I terhadap lingkungan sekolahna. Seratus dua puluh siswa/i yang di pilih secara acak terlibat dalam penelitian ini dan terbagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok korban perundungan, kelompok pelaku perundungan, dan kelompok korban sekaligus pelaku perundungan. Semua data di analisa dengan uji rangking korelasi Spearman rsquo;s dengan memakai SPSS untuk Mac versi 21.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat korelasi lemah antara persepsi siswa/i korban,pelaku,keduanya terhadap keamanan sekolah dengan pengalaman perundungan baik pada kelompok korban, pelaku dan kelompok korban dan pelaku dengan masing ndash; masing koefisien korelasi r=-0.2, r=-0.3, r= -0.25. Korelasi lemah ditemukan antara sikap guru atau orang dewasa lainnya untuk menghentikan perundungan dengan dengan pengalaman perundungan pada kelompok korban, pelaku dan kelompok korban dan pelaku dengan masing- masing koefisien korelasi r=-0,3,r=-0,2 dan r=-0,21. Kesimpulan sebagian besar siswa/i mempersepsikan lingkungan sekolah dengan baik, dan berkorelasi lemah dengan pengalaman perundungan. dengan demikian kondisi sekolah tersebut harus tetap dipertahankan agar siswa/i terus merasa bahwa sekolah mereka merupakan sekolah yang memberikan dukungan secara konsisten."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Raisya
"ABSTRAK
Perilaku ramah lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam inisiatif pelestarian alam karena proses kerusakan yang terjadi pada lingkungan dilakukan karena ketidak-pedulian manusia. Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor yang membentuk perilaku ramah. Ada beberapa teori yang menjelaskan perilaku ramah lingkungan, antara lain teori Value-Belief- Norm VBN dan Nature Relatedness NR . Dalam model VBN dijelaskan bahwa perilaku ramah lingkungan merupakan suatu hasil dari proses pembentukan value, yang membentuk belief, yang selanjutnya akan membentuk personal norms, dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku ramah lingkungan. Sedangkan NR dianggap sebagai sebuah trait kepribadian yang berperan dalam perilaku ramah lingkungan. Sayangnya sebagian besar penelitian yang mengggunakan VBN dan NR dilakukan dengan partisipan negara-negara Barat. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah model VBN dengan tambahan variabel nature dapat menjelaskan perilaku ramah lingkungan. Selain itu ingin diketahui apakah siswa yang mendapatkan pendidikan khusus melalui kurikulum sekolah alam akan menunjukkan perbedaan pada variabel- VBN maupun NR. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMP sekolah alam 219 orang dan siswa SMP sekolah umum 196 orang. Alat ukur yang digunakan adalah General Environmental Behavior Kaiser, Oerke, 2007, The Brief Values Scale Stern, 2000, The New Environmental Paradigm: Revised Dunlap, 2007, Awareness of Adverse Consequences, Ascription of Responsibilities dan Personal Norms Han, 2015 , dan The Nature Relatedness Scale Nisbet Zelenski, 2009 . Melalui model perhitungan model SEM diketahui bahwa variabel yang dapat menjelaskan perilaku ramah lingkungan secara signifikan hanyalah nature relatedness r = 0.81 , sementara variabel biospheric values, new environmental paradigm, awareness of adverse consequences, ascription of responsibilities dan personal norms ditemukan tidak mempengaruhi Perilaku Ramah Lingkungan secara signifikan. Dengan menggunakan independent sample t-test, ditemukan tiga variabel yang secara signifikan berbeda diantara kelompok siswa sekolah alam dan umum yaitu: Ascription of Responsibility, Personal Norms, dan Perilaku Ramah Lingkungan. Pada variabel ascription of responsibilities dan personal norms, ditemukan bahwa siswa sekolah umum memiliki skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah alam. Sementara pada variabel Perilaku Ramah Lingkungan, siswa di sekolah alam secara signifikan memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah umum. Hasil yang diperoleh akan dibahas lebih lanjut dalam bagian diskusi pada makalah ini.

ABSTRACT
Pro environmental behavior is a factor that is most important in explaining humans rsquo initiative to conserve nature. Thus, an understanding of how this behavior is adopted is important to know to prevent futher casualties towards the environment. The VBN model gives a thorough explanation that Pro Environmental Behavior which origins from a persons values, to their beliefs and finally their personal norms. This research also includes nature relatedness NR since it is considered more or less as a personality trait that contributes to pro environmental behavior. Unfortunately, most of the researches, which includes the VBN model and the NR variable, can only found in western contexts. Other than that, this research tries to find whether or not there will be any significant differences in the level of both VBN and NR between pupils that go to a general school and nature based schools. Participants in this research are middle school pupils from nature based schools 219 participants and from a general school 196 participants . Through Structural Equation Model, it is found that the only variabel significant to determine Pro Environmental Behavior is Nature Relatedness r 0.81 , thus the modified VBN Model that is proposed in this research cannot be applied. Other variables that do not significantly to predict pro environmental behavior are variables biospheric values, new environmental paradigm, awareness of adverse consequences, ascription of responsibilities and personal norm. Another finding in this research is that through an Independent Sample T Test, pupils from a general school curriculum have a significantly higher score in ascription of responsibilities and personal norms compared to pupils who attend a nature based school curriculum. In addition to that, pupils who attend a nature based school curriculum are proven to have a significantly higher score in Pro Environmental Behavior compared to pupils who attend a normal based school curriculum. Results that were obtained will later be discussed in the discussion section. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>