Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiradikrama
"Naskah ini berisi salinan beberapa teks suluk, termasuk diantaranya Suluk Wujil, Suluk Linglung, dan lain-lain, diturun dari naskah KBG 671. Walaupun keterangan di luar teks menyebutkan judul Suluk Gatholoco, namun ternyata teks ini tidak ditemukan dalam naskah.
Kolofon pada teks Suluk Wujil menyebutkan hari Rabu Legi, 23 Rajab, Dal 1751 (24 Maret 1824). Tarikh tersebut kemungkinan menunjukkan saat penyalinan naskah babon terdahulu. Suluk Linglung juga terdapat kolofonnya, menyatakan naskah disalin pada tanggal 23 Januari 1888 oleh WIradikrama, seorang abdidalem di Kasepuhan. Tarikh tersebut adalah tarikh penyalinan KBG 671.
Suluk Wujil menceritakan ajaran Pangeran Wahdat kepada seseorang bernama Wujil tentang agama Islam yang sesungguhnya. Ajaran tersebut berkaitan dengan tasawuf Islam. Selain itu juga diuraikan tentang ajarah Seh Malaya mengenai wayang Pandawa dan Kurawa dengan symbol keislaman.
Suluk Linglung juga menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan tasawuf Islam, seperti uraian tentang napi isbat, napi nakirah, napi jinis, dan lain-lainnya.
Suluk Wujil, yang konon dikarang oleh Sunan Bonang (Pigeaud 1968:493), telah dibicarakan dalam Poerbatjaraka 1938 dan Paterson 1985. Naskah lain berisi teks Suluk Wujil adalah LOr 8620 yang juga merupakan salinan dari KBG 54. Tentang Suluk Wujil ini periksa juga YKM/W.311, SMP/MN.314.14, Rp.326.14, dan LOr 8620.
"
[s.l.]: [s.n.], [s.a.]
PW.134-A 18.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Masning Salamah
"Suluk merupakan karya sastra Jawa yang memuat informasi mengenai konsep-konsep serta berisikan ajaran mistik Islam atau tasawuf. Bagian terakhir dari Naskah Kitab Duryat, yang disebut Suluk Linglung Sunan Kalijaga, ditulis dalam huruf Arab pegon dan berbahasa Jawa. Bagian terakhir naskah ini berbentuk tembang macapat mengenai kehidupan Sunan Kalijaga. Bagian ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan ditulis dalam bahasa Latin oleh tim Balai Pustaka pada tahun 1993. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bahwa ajaran Islam di Jawa pada masa SLSK merupakan gabungan ajaran Jawa-Islam-Hindu-Buddha. Hal itu memberikan gambaran bahwa Islam yang dijalankan oleh masyarakat Jawa pada masa itu merupakan gabungan kejawaan, keislaman, kehindu-buddhaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Kemudian pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis hermeneutik untuk menganalisisnya. Hasil dari penelitian ini ditemukan gabungan mistisisme Jawa-Islam-Hindu-Buddha dalam teks SLSK yang ditunjukan dari beberapa bait yang berisi mengenai upaya menjauhi dan menahan segala nafsu duniawi untuk mencapai penyatuan dengan Tuhan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat gabungan mengenai mistisisme Jawa-Islam-Hindu-Buddha yang dibuktikan dengan cara mencapai keadaan mistis.

Suluk is a Javanese literary work that contains information about concepts and includes Islamic mystical teachings or Sufism. The final part of the Manuscript of the Duryat Book, called Suluk Linglung Sunan Kalijaga, is written in Arabic Pegon script and in the Javanese language. This last part of the manuscript takes the form of macapat poetry about the life of Sunan Kalijaga. It was later translated into Indonesian and written in Latin script by a team from Balai Pustaka in 1993. This study aims to provide knowledge that Islamic teachings in Java during the time of SLSK were a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist teachings. This illustrates that the practice of Islam by the Javanese community at that time was a blend of Javanese, Islamic, Hindu, and Buddhist elements. The method used in this study is a qualitative descriptive method with literature study techniques. The approach used is a philosophical hermeneutic approach for analysis. The results of this study found a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist mysticism in the SLSK text, as indicated by several verses that discuss the effort to avoid and restrain all worldly desires to achieve union with God. The conclusion of this study is that there is a combination of Javanese-Islamic-Hindu-Buddhist mysticism, as evidenced by the ways to achieve a mystical state."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library