Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratminah
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh suhu dan waktu penyimpanan terhadap aktivitas lipase dan amilase dalam sediaan tablet dari 4 merek dagang. Aktivitas lipase ditentukan secara turbidimetri dengan menggunakan minyak kelapa sehagai substrat dan diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm. Aktivitas amilase ditentukan secara kolorimetri dengan menggunakan substrat amilum solubel dan diukur pada panjang gelombang 660 nm dengan alat spektrofotometer. Dari keseluruhan tablet yang diuji, aktivitas lipase dan amilase pada tablet-tablet yang disimpan pada suhu dingin lebih stabil dan penurunan aktivitas yang terjadi selama 32 minggu lehih kecil dibandingkan dengan aktivitas tablet-tablet yang disimpan pada suhu kamar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Mansur
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian penentuan aktivitas protease dan lipase dalam sediaan tablet dari 8 merek dagang. Penentuan aktivitas protease dilakukan secara spektrofotometri dengan menggunakan substrat kasein dan diukur, pada panjang gelombang 275 nm. Aktivitas lipase ditentukan secara turbidimetri dengan menggunakan minyak kelapa sebagai substrat dan diukur dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm. Dari keseluruhan tablet yang diuji, aktivitas protease tidak mengalami penurunan, sedangkan aktivitas lipase menunjukan penurunan pada 4 merek tablet dibandingkan dengan yang tercantum di etiket."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Putri Chairani
"Latar belakang: Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronik yang ditandai dengan peningkatan gula darah. Salah satu mekanisme peningkatan gula darah didasari oleh adanya peningkatan aktivitas lipase, glukoneogenesis, dan akumulasi asam lemak bebas. Terapi farmakologi untuk menghambat lipase memiliki banyak efek samping dan akses fasilitas kesehatan terbatas untuk mendapatkan obat. Terapi pengobatan herbal seringkali menjadi terapi alternatif, salah satunya penggunaan okra atau Abelmoschus esculentus. Berdasarkan studi terdahulu, okra memiliki kandungan metabolik sekunder yang berperan dalam efek antidiabetik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan senyawa antioksidan dan aktivitas ekstrak buah okra dalam penghambatan enzim lipase.
Metode: Ekstrak Abelmoschus esculentus diuji kandungan antioksidannya menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil-1-pikrihidrazil). Setelah itu, dilakukan uji aktivitas inhibisi lipase ekstrak Abelmoschus esculentus secara in vitro. Hasil Ekstrak etanol dan etil astetat Abelmoschus esculentus memiliki nilai IC50 aktivitas antioksidan 202,43 ppm dan 494,54 ppm secara berurutan. Ekstrak etanol, heksana, dan etil asetat memiliki potensi inhibisi enzim lipase dengan nilai IC50 56,08 ppm, 98,07 ppm, dan 84,68 ppm secara berurutan.
Kesimpulan: Abelmoschus esculentus memiliki kandungan antioksidan dengan potensi inhibisi enzim lipase yang masuk dalam kategori kuat.

Introduction: Diabetes mellitus is a chronic metabolic syndrome which characterized by an elevation of blood sugar. One of the mechanism that cause elevation of blood sugar based on increasing lipase activity, gluconeogenesis, and accumulation of free fatty acid. Lipase inhibitor therapy has many side effects and there are limited health facilities access on obtaning the therapy. Herbal medicine often becoming an alternatives, one of which is okra or Abelmoschus esculentus. Based on former studies, okra contain secondary metabolic that play a role in antidiabetic. This study is aimed to measure antioxidant activity and lipase inhibitory activity in okra's extracts.
Method: Antioxidant constituent in Abelmoschus esculentus extracts measured by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. The extracts than tested for their in vitro inhibitory activity againts lipase enzyme as antidiabetic.
Result: The IC50 of antioxidant constituent in ethanol and ethyl acetate extracts of Abelmoschus esculentus were 202.43 ppm and 494.54 ppm respectively. Ethanol, hexane, and ethyl acetate extracts have a potention to inhibit lipase with IC50 56.08 ppm, 98.07 ppm, and 84.68 ppm respectively.
Conclusion: Abelmoschus esculentus containts antioxidants and have a potention to inhibit lipase which include in strong category.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noris Rahmatullah
"ABSTRAK
Proses konvensional untuk memproduksi biodiesel adalah transesterfikasi trigliserida dan alcohol dengan menggunakan katalis alkali. Proses ini memiliki beberapa kelemahan dari segi produk samping dan proses pemurnian. Untuk mengatasi masalah ini, katalis alkali dan alkohol dapat digantikan oleh enzim lipase dan alkil asetat. Beberapa penelitian melaporkan bahwa metal asetat dan etil asetat dapat digunakan sebagai donor alkil untuk sintesis biodiesel dari minyak kedelai menggunakan enzim Candida antactica lipase, Candida rugosa lipase and Porcine pancreatic lipase. Pada penelitian ini, kinetika dari reaksi interesterfikasi trigliserida dengan menggunakanmetil asetat dan berbagai jenis enzim dipelajari lebih lanjut. Model yang dibuat berdasarkan mekanisme Ping Pong Bi Bi. Model yang dibuat divalidasi/difitting dengan menggunakan data penelitian yang telah dilaporkan sebelumnya.Model dapat menggambarkan interesterfikasi dari reaktan dan produk. Hasil dari penelitian ini adalah konstanta laju reaksi dari setiap reaksi. Secara keseluruhan, konstanta yang dihasilkan memiliki sensitifitas yang baik.

ABSTRACT
Conventional process to produced biodiesel is transesterification of triglycerides and alcohol in the presence of alkaline catalyst. This process has some problem in side product and purification process. To overcome this problem, alkaline catalyst and alcohol can be replaced with lipases and alkyl acetate. Some studies have been reported that methyl acetate and ethyl acetate can be used as alkyl supplier to synthesis biodiesel from soybean oil and fat using Candida antactica lipase, Candida rugosa lipase and Porcine pancreatic lipase. In this research, the kinetics of interesterification of triglyceride with methyl acetate and Candida antactica to produce biodiesel was further studied. The kinetic model based on reversible Ping Pong Bi Bi mechanism was constructed. The model was applied to the experimental results of interestesterification behavior done by others researchers. The model can describe the interesterification behavior of the reactants and products in their experimental results. The results from this research are kinetics constant for every reaction. Generally, kinetics constant have good sensitivity. "
2009
T25900
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Romauli Tryana Oktavia
"Telah dilakukan penelitian dengan tujuan memperoleh isolat-isolat khamir dari tanah dan sedimen di Cagar Alam Muara Angke yang menghasilkan lipase dan mengetahui besar aktivitas lipase dari isolat-isolat khamir tersebut, sejak Juni hingga Desember 2005. Penapisan lipase terhadap 99 isolat khamir dari tanah dan sedimen di Cagar Alam Muara Angke dilakukan dengan metode Kouker & Jaeger (1986) yang telah dimodifikasi. Hasil penapisan lipase menunjukkan 89 isolat khamir menghasilkan lipase, yang diperlihatkan dengan terbentuknya zona perpendaran jingga di sekitar koloni khamir. Isolat-isolat khamir tersebut umumnya memiliki koloni berwarna merah, tekstur menyerupai lendir, profil menggunung, permukaan licin, tepi rata; ukuran sel (3--7) x (1--5) μm, bentuk sel bulat, semi bulat hingga oval, dan tipe pertunasan multipolar. Aktivitas lipase hasil penapisan dinyatakan dalam Indeks Aktivitas Lipase (IAL). IAL terbesar yaitu 3,47 dihasilkan oleh isolat SD 215. Isolat khamir dengan IAL pada urutan pertama hingga urutan ke-10 dipilih untuk diuji kembali, yaitu delapan isolat khamir dari sedimen perairan mangrove (SD 215, SD 242, SD 2413, SD 2426, SD 2421, SD241, SD 2419, SD 245) dan dua isolat dari sedimen perairan laut (SD 3415, SD 3413). Dilakukan pengujian aktivitas lipase secara kuantitatif dengan teknik titrasi berdasarkan Kamzolova dkk. (2005) terhadap sepuluh isolat khamir tersebut. Satu unit aktivitas lipase didefinisikan sebagai satu μmol asam lemak yang dibebaskan per menit pada kondisi pengujian. Hasil pengukuran menunjukkan isolat SD 2421 memiliki aktivitas lipase tertinggi yaitu 1,36 Unit/ml."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S31401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Britsanti Dewi Hernawati
"Sukrosa ester merupakan suatu senyawa ester karbohidrat yang telah
memiliki beragam kegunaan, baik itu sebagai surfaktan hingga menjadi produk
pangan yang bersifat rendah kalori. Senyawa sukrosa ester ini merupakan produk
oleokimia yang telah banyak disintesis secara reaksi organik konvensional. Pada
reaksi konvensional tersebut terdapat keterbatasan, seperti adanya kondisi reaksi
temperatur yang cukup ekstrim. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya degradasi
bahan baku ataupun dapat dihasilkannya berbagai produk sampingan lainnya.
Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan lipase sebagai biokatalisator pada
reaksi esterifikasi antara asam lemak minyak kelapa sawit dengan sukrosa untuk
mensintesis senyawa sukrosa ester. Pada penelitian ini dilakukan isolasi lipase
ekstrak kasar dari bakteri Pseudomonas aeruginosa, serta penentuan karakteristik
enzim tersebut dan penerapannya sebagai biokatalisator pada reaksi esterifikasi
asam lemak minyak sawit dengan sukrosa. Hasil yang diperoleh, yaitu nilai
aktivitas katalitik lipase sebesar 16, 4307 umol/ menit mg Substrat pada kondisi
optimum pH 7 dengan temperatur reaksi 30oC, dengan aktivitas spesifik 55,1468
U/ mg protein. Lipase hasil isolasi tersebut belum dapat berperan sebagai
biokatalisator reaksi esterifikasi, karena terlalu kecilnya nilai aktivitas lipase
ekstrak kasar yang dihasilkan."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S30710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Hermansyah
"A large number of studies have been made on the triglyceride hydrolysis using lipase. However, the kinetics of the formation behavior of the intermediates, such as the diglyceride and monoglyceride, is still not clear, Triolein was hydrolyzed by Candida rugosa lipase in the biphasic oil-water system having a definite interfacial area. The ejects of the operating factor, such as the oil-water interfacial area and the initial enzyme concentration, on the consecutive hydrolysis behavior were investigated The kinetic model was proposed by considering a Langmuir adsorption isotherm of lipase in the bulk of the water phase on the oil-water interface and an irreversible pseudo first order consecutive reaction mechanism. The model well described the ejects of the initial enzyme concentration and the interfacial area on the consecutive triolein hydrolysis for not only the end product bitt also the intermediate products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
JUTE-21-2-Jun2007-151
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Nawfal Hamid
"ABSTRAK
Biodiesel merupakan metil ester hasil proses transesterifikasi dari trigliserida dengan suatu sumber alkil. Tetapi pada proses transesterifikasi pada umumnya akan terbentuk produk samping berupa gliserol. Gliserol dapat menjadi pengotor pada biodiesel yang harus dipisahkan melalui sebuah proses separasi sebelum biodiesel dapat digunakan. Pada penelitian ini, akan diproduksi biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit dan dimethyl carbonate DMC yang akan direaksikan di dalam reaktor. Selain itu, juga akan dibuat biodiesel dengan variasi katalis enzim lipase pada proses transesterifikasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh produk biodiesel non-gliserol dengan sumber alkil dimethyl carbonate pada reaksi transesterifikasinya, memperoleh produk biodiesel dengan katalis enzim pada reaksi transesterifikasinya, mendapatkan kondisi pembentukan biodiesel terbaik dengan variabel rasio mol alkil : minyak, dan memperoleh biodiesel dengan kualitas terbaik, diukur dari karakteristik viskositas, densitas, dan titik kabut. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mereaksikan minyak kelapa sawit dengan DMC untuk mendapatkan biodiesel non-gliserol, serta mereaksikan minyak dengan methanol dan katalis enzim lipase. Variasi yang diberikan adalah rasio DMC:minyak pada sintesis biodiesel non-gliserol dan rasio methanol:minyak pada sintesis biodiesel secara enzimatik. Produk biodiesel kemudian diukur yieldnya dengan menggunakan Gas Chromatography, kemudian biodiesel dilakukan pengujian viskositas, densitas, dan titik kabut untuk dibandingkan dengan standar biodiesel yang sudah ditetapkan. Produk biodiesel yang dihasilkan memiliki kadar yang cukup tinggi tanpa produk samping gliserol sehingga tidak perlu ada tahapan pemurnian dan biodiesel dapat langsung digunakan, serta memiliki kualitas sebaik biodiesel yang sudah komersial dengan pengukuran beberapa karakteristik.

ABSTRAK
Biodiesel is a methyl ester transesterification process result of triglyceride with an alkyl source such as alcohol. However, the transesterification process would formed byproducts such as glycerol. Glycerol is an impurities in biodiesel which must be separated before biodiesel is used. In this research, will be produced biodiesel made from palm oil and dimethyl carbonate DMC to be reacted. Also, biodiesel will be made with lipase as the catalyst in the transesterification process. The purpose of this research is to gain non glycerol biodiesel product with dimethyl carbonate as the reagent, to gain biodiesel product with enzyme catalyst in the transesterification process, to obtain the best biodiesel product with variation of molar ratio between the alkyl and the oil, and to obtain the best biodiesel quality seen by four characteristics methyl ester yield, density, viscosity, and cloud point . The research method is to react the palm oil with DMC to gain the non glycerol biodiesel product, and to react the palm oil with methanol and lipase. Variations given is the molar ratio of DMC oil in the non glycerol biodiesel production, and molar ratio of methanol oil in the enzymatic biodiesel production. The yield of produced biodiesel is then measured using Gas Chromatography, then the methyl ester yield, viscosity, density, and cloud point are tested to compare between the produced biodiesel and the standard that has been set. The expected result of this research biodiesel is to produce methyl ester with high yield without a byproduct glycerol so there is no more purification stages and biodiesel can be directly used, as well as having biodiesel product with good quality like the commercial biodiesel product."
2017
S68064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ova Maratus Shafwah
"Proses produksi pada reaktor biogas dari limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) sering menghadapi masalah karena keterbatasan laju hidrolisis. Keterbatasan ini terjadi akibat terbentuknya lumpur dan gumpalan yang mengurangi voulme efektif digester biogas serta mengurangi potensi biogas yang dihasilkan. Lumpur dan gumpalan yang dihasilkan berasal dari tingginya kandungan dan juga serat yang ada pada POME. Berbagai upaya telah dilakukan seperti pengambilan secara manual maupun pengadukan secara mekanik atau dengan turbulensi melalui pemompaan cairan dengan kuat. Namun, upaya tersebut memerlukan tambahan alat, SDM dan energi sehingga biaya proses produksi terus meningkat. Sebagai alternatif lain, maka pemanfaatan lipase dan xilanase menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pretreatment yang dapat meminimalisir kandungan padatan hemiselulosa dan minyak atau lemak di dalam POME. Lipase dapat menghidrolisa lemak dan minyak menjadi asam lemak rantai pendek dan xilanase dapat menghidrolisa hemiselulosa menjadi monomernya, sehingga memudahkan produksi biogas. Pada penelitian ini telah terbukti bahwa pretreatment dengan xilanase dan lipase mampu menurunkan total suspended solid (TSS) sebesar 49,21 %; total solid (TS) sebesar 34, 52 % dan meningkatkan gula pereduksi sebesar 44,37 %, selain itu mampu menurunkan minyak dan lemak sebesar 88,82 pada konsentrasi 4 %. Serta menignkatkan produksi biogas sebanyak 52,17 % dan penghilangan chemical oxygen demand (COD) sebesar 49,7 %.

The production process at biogas reactors from Palm Oil Mill Effluent (POME) often faces problems due to limited hydrolysis rates. This limitation occurs due to the formation of mud and lumps which reduce the effective volume of the biogas digester and reduce the potential for biogas produced. The sludge and lumps produced come from the high content and fiber present in the POME. Various treatments have been made such as manual extraction or mechanical stirring or by turbulence through strong fluid pumping. However, these treatments require additional tools, human resources and energy so the production process costs continue to increase. As an alternative, the use of lipase and xylanase is a promising alternative for pretreatment that can minimize the content of hemicellulose and oil or fat in POME. Lipase can hydrolyze fat and oil into short-chain fatty acids and xylanase can hydrolyze hemicellulose into its monomer, thus facilitating biogas production. In this study it was proven that pretreatment with xylanase and lipase was able to reduce total suspended solid (TSS) by 49.21%; total solid (TS) of 34, 52% and increasing reducing sugar by 44.37%, besides that it can reduce oil and fat by 88.82 % at a concentration of 4%. As well as increasing biogas production by 52.17% and removal chemical oxygen demand (COD) by 49.7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Wati
"Enzim adalah suatu protein yang bekerja sebagai katalisator organik, mengatur reaksi-reaksi kimia dalam setiap organisme (1). Enzim-enzim yang sepanjang waktu terdapat di dalam plasma dan melakukan fungsi fisiologiknya dalam plasma dikenal sebagai enzim khas plasma seperti lipase lipoprotein, pseudokolinesterase dan proenzim-proenzim untuk pembekuan darah. Enzim-enzim tersebut di atas umumnya disintesis di dalam hati tetapi terdapat dalam darah dengan konsentrasi yang sama atau lebih tinggi dibandingkan konsentrasinya di dalam jaringan (2).Enzim-enzim plasma yang tidak melakukan fungsi fisiologiknya di dalam plasma dikenal sebagai enzim tidak khas plasma. Enzim-enzim ini terdapat di dalam sel organ atau jaringan tertentu, dan dalam keadaan normal hanya sejumlah kecil yang ada dalam plasma. Bila terjadi kerusakan organ atau jaringan, aktivitas enzim-enzim ini di dalam plasma akan meningkat melebihi keadaan normal. Kenaikan aktivitas enzim-enzim ini di dalam plasma selain tergantung pada konsentrasinya di dalam jaringan, juga pada luas organ yang rusak dan lokasi enzim di dalam sel (2,3). Contoh enzim tidak khas plasma yaitu enzim fosfatase asam, enzim "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>