Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Paulita Deca
Abstrak :
ABSTRAK
Tehnologi komunikasi telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan. Medium radio sebagai salah satu hasil dari kemajuan tehnologi komunikasi telah lama . terbukti dapat dipergunakan sebagai medium pendidikan. Pendidikan melalui radio digunakan sebagai alternatif pemecahan dalam menghadapi masalah pendidikan seperti masalah sarana, dana, serta waktu. The Listening Post (LP) sebagai sarana belajar jarak jauh, menawarkan pengajaran bahasa Inggris melalui medium radio yaitu radio Sonora ditambah dengan panduan berupa surat kabar yaitu harian The Jakarta Post. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pendapat pendengar acara LP terhadap program LP yang diselenggarakan melalui radio Sonora. Dntuk mengetahui hal tersebut, peneliti mengadakan penelitian mengenai pendapat pendengar tentang waktu dan lamanya penyiaran, daya tarik acara LP, materi, gaya penyampaian, maksud cerita, musik serta iklan yang merupakan satu kesatuan paket acara LP. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dan responden penelitian ini berjumlah 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan cenderung berperan dalam pembentukan pendapat. Sedangkan variabel usia dan jenis pekerjaan tampaknya tidak terlalu mempengaruhi pembentukan pendapat. Selain itu, yang juga berperan dalam pembentukan pendapat adalah pengalaman responden selama mengikuti acara LP yang melalui frekuensi mendengarkan dan mulainya responden mendengarkan acara tersebut. Hasil penelitian selanjutnya mengungkapkan upaya pengelola acara membuat acara ini dan memberikan dilihat bahwa menarik manfaat tersendiri bagi para pendengarnya.
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Celia Nova Felicity
Abstrak :
Owa kalimantan (Hylobates albibarbis) merupakan spesies owa endemik yang hanya dapat ditemukan di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Populasi H. albibarbis termasuk ke dalam kategori Endangered (terancam) menurut IUCN dan terus mengalami penurunan akibat degradasi dan fragmentasi habitat, perdagangan ilegal dan perburuan liar, serta perubahan iklim. Penelitian mengenai distribusi H. albibarbis telah dilakukan di kawasan restorasi lahan gambut bagian selatan, Katingan Mentaya Project, Kalimantan Tengah. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan peta distribusi H. albibarbis dan memperoleh data estimasi jumlah kelompok H. albibarbis yang berada di kawasan tersebut. Pengambilan data dilakukan 5 hari sepekan selama 7 pekan dari bulan Maret hingga Juni 2022. Metode yang digunakan adalah triangulasi (auditory sampling) dan ground survey. Triangulasi dilakukan di 4 lokasi dengan jumlah pengulangan sebanyak 3 kali di setiap lokasi. Selama 12 hari pengambilan sampel suara, tercatat sebanyak 124 suara vokalisasi H. albibarbis. Hasil metode triangulasi menunjukkan bahwa 11 kelompok H. albibarbis terdistribusi di hutan gambut wilayah selatan pada jenis vegetasi hutan rawa gambut campuran. Selama periode penelitian, terjadi perjumpaan langsung dengan H. albibarbis sebanyak 8 kali. Hasil metode ground survey menunjukkan bahwa terdapat 20 spesies pohon pakan dan 10 spesies pohon tidur yang berada di sekitar wilayah distribusi dan titik perjumpaan dengan H. albibarbis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa wilayah hutan yang dihuni oleh H. albibarbis masih mampu mendukung pergerakan dan menyediakan sumber daya bagi H. albibarbis, meskipun kebakaran pernah terjadi di bagian hutan tersebut.
......The bornean white-bearded gibbon (Hylobates albibarbis) is an endemic species that can only be found in Central Kalimantan and West Kalimantan. The population of H. albibarbis is classified as Endangered (threatened) according to IUCN and continues to decline due to habitat degradation and habitat fragmentation, illegal trade and hunting, and climate change. Research on the distribution of H. albibarbis has been conducted in the southern peatland restoration area, Katingan Mentaya Project, Central Kalimantan. This study was aimed to generate a map of the distribution of H. albibarbis and obtain estimation data for the number of H. albibarbis groups in the area. Data collection was carried out 5 days a week for 7 weeks from March to June 2022. The method used is triangulation (auditory sampling) and ground survey. Triangulation was conducted at 4 locations with a total of 3 times in each location. During 12 days of voice sampling, 124 vocalizations of H. albibarbis were recorded. The results of the triangulation method showed that 11 groups of H. albibarbis were distributed in the southern peat forest on mixed peat swamp forest vegetation types. During the study period, there were 8 direct encounters with H. albibarbis. The results of the ground survey method showed that there were 20 species of feeding trees and 10 species of sleeping trees around the distribution area and the point of encounter with H. albibarbis. These results indicate that the forest area inhabited by H. albibarbis can still support movements and provide resources for H. albibarbis, even though there have been fires in those parts of the forest.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library