Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Soraya
"Masa lanjut usia (lansia) merupakan tahap terakhir dari tahapan perkembangan manusia yang sering diidentikan dengan masa penurunan dan ketidakberdayaan. Seiring menurunnya kemampuan fisik, lansia membutuhkan bantuan dalam kehidupannya sehari-hari. Living arrangements pengaturan mengenai dimana dan dengan siapa seseorang tinggal ? adalah salah satu perubahan yang dialami lansia berkaitan dengan aspek psikososial (Papalia, Olds, & Feldman, 2004). Penelitian Silverstein, Cong, dan Li (2006) mengindikasikan adanya pengaruh antara living arrangements dan psychological well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being lansia yang tinggal bersama keluarga di rumah sendiri, lansia yang tinggal di rumah anak, dan lansia yang tinggal di panti werdha. Selanjutnya ingin diketahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan diantara ketiganya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara psychological well-being ketiga kelompok lansia.

Old age is the last phase of human development which often seen as a period of degradation. Since the physical abilities are getting weak, elderly require aid in their everyday life. Living arrangements ? the arrangements of where and with whom someone liveis one of change experienced by elderly related to psychosocial aspect ( Papalia, Olds & Feldman, 2004). Research by Silverstein, Cong, and Li (2006) indicated existence of influence between living arrangements and psychological well-being. By this research, the researchers are willing to find descriptions of psychological well-being of elderly who live in institution, adult children?s house, and own house. Besides, the researchers want to know whether there are difference which significant among the third groups. Result of the research found that there are significant differences among psychological well-being of the third groups of elderly."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Dewiyanti
"ABSTRAK
Terdapat beberapa persoalan yang terjadi pada keluarga di perkotaan dalam meniti karir merumah, antara lain masalah keterbatasan pilihan penyediaan perumahan yang sesuai, terutama yang sesuai dengan pendapatan rendah. Masalah penyediaan rumah yang masih dominan adalah dari sektor formal. Riset yang mengambil kasus di Tangerang Selatan ini berusaha mengungkap aspek informal dari para pencari rumah terutama dalam hal preferensi.
Fokus penelitian adalah korelasi antara keterjangkauan dan pilihan co-residence pada keluarga di perkotaan serta pengaruhnya pada ruang bermukim. Metoda untuk mengungkap fenomena tersebut mengunakan metoda kuantitatif sebagai metoda utama dan kualitatif sebagai metoda pendukung. Pengumpulan data dilakukan melaui observasi, kuesioner dan wawancara, yang dilakukan terhadap pasangan dewasa dengan penghasilan rendah dan sebagai sampel kontrol, warga senior dan lansia dengan penghasilan menengah. Hasil analisis memperlihatkan adanya hubungan antara pendapatan dengan lama co-residence yakni semakin besar pendapatan, semakin lama durasi co-residence. Temuan lainnya pada warga senior dan lansia dengan pendapatan menengah adalah bahwa pendapatan berpengaruh pada karir merumah, semakin besar pendapatan maka semakin meningkat karir merumah. Dari sisi spasial, hubungan pendapatan dan co-residence tersebut mempengaruhi ruang bermukim, living arrangements dan dinamika yang terjadi di dalamnya.

ABSTRACT
There are several problems that occur in urban families, especially newly couples, in building their housing career, among others, the problem of limited selection of appropriate housing, particularly for those with low incomes. Stock problem on housing is still predominantly from the formal sector. This research, which takes place in South Tangerang, is trying to disclose the informal aspect of home seekers, particularly in terms of preference.
The focus of this research is the correlation between affordability and the choice of co-residence of the families in urban areas, and its spacial effect. The method adopted to uncover this phenomenon is a mixed method primarily quantitative and qualitative method to reveal signification. The data collection is carried out through questionnaires, interviews, and observations conducted on adult couples with low incomes and as control sample, on senior citizens and old couples with middle incomes. The results have shown that there is a positive correlation between income with the choice of co-residence, that is the greater the income, the longer the duration of co-residence. Other findings on senior citizens and old couples with middle incomes is that income affects their housing career, that is the greater the household incomes, the more improved the housing career. In terms of spatiality, the correlation between income and co-residence affects their living space, living arrangements and the dynamics that occur within it.
"
2016
T46105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library