Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Kegiatan dalam PTO meliputi pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi perubahan atau alternatif terapi. Tujuan PTO adalah meningkatkan efektivitas terapi, meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) dan biaya pengobatan, serta menghormati pilihan pasien. Manfaat PTO adalah terhindarnya pasien dari risiko klinik dan efisiensi biaya. Persiapan yang perlu dilakukan sebelum PTO adalah seleksi pasien untuk menentukan prioritas pasien yang akan dipantau mengingat keterbatasan jumlah apoteker. PTO yang dilakukan harus dikomunikasikan dengan dokter dan perawat melalui metode komunikasi SOAP (Subjective Objective Assessment Plan) sebagai dokumen tertulis. Penulisan SOAP harus menyatakan kesinambungan dan keterkaitan antara data subyektif dengan data obyektif. Pemberian obat pada pasien usia lanjut merupakan tantangan yang kompleks dan memerlukan pertimbangan cermat antara manfaat dan potensi bahaya. Kompleksitas muncul karena perubahan terkait usia antara lain adanya perubahan komposisi dan fungsi tubuh, komorbiditas, termasuk gangguan sensorik dan kognitif, serta adanya polifarmasi. Polifarmasi berhubungan dengan efek samping dan lama perawatan di rumah sakit. Mengidentifikasi dan menghindari polifarmasi dapat memberikan hasil yang lebih baik pada pasien usia lanjut dan membantu meningkatkan kualitas hidup.

Drug Therapy Monitoring (PTO) is an activity to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients. Activities in PTO include assessing drug options, dosage, method of administering drugs, response to therapy, adverse drug reactions (ROTD), and recommendations for changes or alternative therapy. The goal of PTO is to increase the effectiveness of therapy, minimize the risk of Adverse Drug Reactions (ROTD) and treatment costs, and respect patient choices. The benefits of PTO are that patients avoid clinical risks and cost efficiency. Preparations that need to be made before PTO are patient selection to determine the priority of patients who will be monitored considering the limited number of pharmacists. The PTO carried out must be communicated with doctors and nurses using the SOAP (Subjective Objective Assessment Plan) communication method as a written document. SOAP writing must state the continuity and connection between subjective data and objective data. Administering medications to elderly patients is a complex challenge and requires careful consideration of benefits and potential harms. Complexity arises due to age-related changes, including changes in body composition and function, comorbidities, including sensory and cognitive disorders, and polypharmacy. Polypharmacy is associated with side effects and length of hospital stay. Identifying and avoiding polypharmacy can lead to better outcomes in elderly patients and help improve quality of life.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Suksmaningdyah Widyaningrum
"ABSTRAK
Dermatoglifi adalah gambaran sulur dan p ola sulur yang terdapat pada ujung jari, telapak tangan serta kaki. Pada Denelitian ini telah dilakukan analisis dermatoglifi terhadap penderita limfoma malignum Hodgkin (LH) dan non- Hodgkin (LMNH) yang dibandingkan terhadap kelompok normal. Metode yang digunakan dalam pengambilan gambaran dermatoglifi ujung jari serta telapak tangan, menurut cara yang dilakukan oleh Cummins & Midlo. Dari hasil analisis dermatoglifi terhadap kelompok LH menunjukkan frekuensi pola 'whorl' 40%, 'loop' ulna 56,67%, 'loop ' radial 1,30 dan 'arch' 2%, dengan nilai indeks Dankmeijer 5,0 dan indeks Funithata 68,9. Pada kelomcok LMNE, frekuensi pola 'whorl' 39,46%, 'loop' ulna 56,52%, 'loon' radial 1,34 dan 'arch' 2,68/L, dengan nilai indeks Dankmeijer 6,8 dan indeks Furuhata 68,2. Sedangkan untuk kelompok normal, pola 'whorl' mempunyai frekuensi 37,330A' , 'loop' ulna 60, 'loop' radial 12 dan 'arch' 1,67%, dengan nilai indeks
Dankrneijer 4,5 dan indeks Furuhata 61,2. Jumlah rata-rata total triradius ujung jari tangan kelompok LH 14,07,dengan jumlah rata-rata total sulur 160,13 dan besar sudut atd rata-rata 84,53 derajat. Pada kelompok UVINH, jumlah rata-rata total triradius 13,63, jumlah rata-rata total sulur 146,33 dan besar sudut atd rata-rata 86 derajat. Untuk kelompok normal, jumlah rata-rata total triradius 13,63, jumlah rata-rata total sulur 157,33 dan besar sudut atd rata-rata 79,05 derajat. Frekuensi garis lipatan 'simian' pada kelompok LH adalah 6,67% dan lipatan 'Sydney' 26,67%. Pada kelompok LMNH, frekuensi garis lipatan 'simian' dan lipatan 'Sydney' masing-masing 36,67%. Sedangkan pada kelompok normal, frekuensi garis lipatan 'simian 6,67% dan lipatan 'Sydney 3,33%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Derrnatogiifi ujung jari tangan antara kelompok LH, LMNH dengan kelompok normal, tidak menunjukkan perbedaan; (2) Denmatogiifi telapak tangan, yaitu besar sudut atd dan frekuensi garis lipatan telapak tangan antara kelompok LH, LMNH dan normal menunjukkan perbedaan nyata.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library