Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfitry Ramdan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Kompetensi Komite Audit terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sebagai proyeksi manajemen laba. Kompetensi yang dimiliki oleh Komite Audit sebagai variabel ukur adalah kompetensi dalam bidang akuntansi yang dinilai berdasarkan latar belakang pendidikan akuntansi, pengalaman bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik dan pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang akuntansi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 21 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah melaporkan laporan keuangan secara lengkap pada periode 2006-2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif dipengaruhi secara signifikan dengan koefisien regresi negatif oleh latar belakang pendidikan akuntansi, sedangkan dua variabel indikator lainnya yaitu pengalaman bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik dan pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang akuntansi menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan. ......The effect of committee audit competence of loan loss provisions as a projection of earning management. The competence of audit committee as a measure variable is the competence in accounting that valued based on accounting background, experience works as auditor in accounting firm and work experience in Accounting division. Sample in this research contains 21 banks that listed in IDX that already submit the completed financial report for 2006-2007. The result of this research shows that loan loss provisions is significantly affected with negative coefficient regression by accounting academic background, thus the other 2 variables that is work experience in KAP and work experience in a firm in accounting division shows no significant effect.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25410
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriani Cristina Susianti Magdalena
Abstrak :
Standar IFRS 9 membawa perubahan signifikan pada model untuk menentukan loan loss provisions, yakni expected credit loss model, standar ini efektif sejak 1 Januari 2018. European Bank Central telah melakukan supervisi kepada bank di Eropa sejak tahun 2017 sehingga bank memiliki persiapan yang lebih matang dan dapat mengadopsi tepat waktu. Hal ini menjadi motivasi penelitian ini untuk menguji nilai loan loss provisions dan diskresioner loan loss provisions setelah adopsi IFRS 9, serta peran keahlian akuntansi komite audit dan audit tenure dalam membatasi diskresioner loan loss provisions setelah adopsi IFRS 9 di Eropa. Penelitian ini menggunakan sampel bank konvensional di Eropa periode 2016-2018. Dengan menggunakan analisis univariat dan analisis data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa loan loss provisions setelah adopsi IFRS 9 tidak meningkat signifikan dibandingkan IAS 39, sementara diskresioner loan loss provisions setelah adopsi IFRS 9 meningkat jika dibandingkan IAS 39. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa komite audit dengan keahlian akuntansi belum dapat membatasi diskresioner loan loss provisions setelah adopsi IFRS 9, hanya masa perikatan partner audit dengan bank yang pendek, yang dapat membatasi diskresioner loan loss provisions. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong standard setter untuk membentuk kebijakan tertentu yang lebih dapat membatasi diskresioner loan loss provisions. Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan regulator untuk membatasi masa perikatan partner audit dengan bank, sehingga peran partner audit semakin efektif dalam mengurangi asimetri informasi antara investor dengan manajemen yang pada akhirnya mengurangi diskresioner loan loss provisions.
IFRS 9 standard brings significant changes to the model for loan loss provisions, namely the expected credit loss model, this standard is effective from January 1, 2018. European Central Bank has been supervising banks in Europe since 2017 so banks have better preparation and adopt on time. The motivation of this study to examine the value of loan loss provisions and discretionary loan loss provisions after the adoption of IFRS 9, as well as the role of accounting expertise audit committee and audit tenure to reduce discretionary loan loss provisions after IFRS 9 adoption in Europe. This study uses a sample of conventional banks in Europe in the 2016-2018 period. By using univariate analysis and panel data analysis. The results of this study indicate that loan loss provisions after IFRS 9 adoption do not increase significantly compared to IAS 39, while discretionary loan loss provisions after IFRS 9 adoption increase when compared to IAS 39. The results of this study also prove that accounting expertise audit committees cannot reduce discretionary loans loss provisions after IFRS 9 adoption, only a short period of audit partner engagement with banks can reduce discretionary loan loss provisions. The results of this study are expected to encourage standard setters to form certain policies that can reduce discretionary loan loss provisions. This research can be considered by regulators to limit the audit partner engagement period with banks, so audit partners is more effective in reducing information asymmetry between investors and management, which in turn reduces discretionary loan loss provisions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T55232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh volatilitas laba akibat penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap manajemen laba di perbankan melalui diskresi nilai wajar aset kredit, serta melihat bagaimana pengaruh moderasi self-assessment corporate governance, struktur kepemilikan, dan kualitas audit terhadap hubungan antara volatilitas laba dengan manajemen laba perbankan di Indonesia. Dengan menggunakan data dari 101 laporan bank umum di Indonesia selama tahun 2012, yang merupakan periode efektif untuk pengukuran nilai wajar untuk aset kredit di perbankan, hasil penelitian membuktikan bahwa volatilitas laba berpengaruh positif terhadap manajemen laba bank, dan menemukan bahwa self-assessment corporate governance mampu memperlemah pengaruh volatilitas laba terhadap manajemen laba yang dilakukan perbankan di Indonesia, sementara struktur kepemilikan dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap hubungan antara volatilitas laba dengan manajemen laba perbankan di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh volatilitas laba akibat penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap manajemen laba di perbankan melalui diskresi nilai wajar aset kredit, serta melihat bagaimana pengaruh moderasi self-assessment corporate governance, struktur kepemilikan, dan kualitas audit terhadap hubungan antara volatilitas laba dengan manajemen laba perbankan di Indonesia. Dengan menggunakan data dari 101 laporan bank umum di Indonesia selama tahun 2012, yang merupakan periode efektif untuk pengukuran nilai wajar untuk aset kredit di perbankan, hasil penelitian membuktikan bahwa volatilitas laba berpengaruh positif terhadap manajemen laba bank, dan menemukan bahwa self-assessment corporate governance mampu memperlemah pengaruh volatilitas laba terhadap manajemen laba yang dilakukan perbankan di Indonesia, sementara struktur kepemilikan dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap hubungan antara volatilitas laba dengan manajemen laba perbankan di Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library