Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adzhani Aprilla
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adakah perilaku Myopic Loss Aversion pada Pasar Modal di Indonesia periode 2016-2017. Proksi yang digunakan untuk mengukur periode evaluasi adalah meanreturndaily dan meanreturnweekly dari marketbenchmark dan industrybenchmark, sedangkan untuk penghindaran kerugian, proksi yang digunakan adalah meanreturn volatitily, nilai regresi dan nilai residual dari marketbenchmark dan industrybenchmark. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang melakukan perilaku Myopic Loss Aversion karena dipengaruhi oleh periode evaluasi memiliki nilai meanreturndaily yang lebih besar dibandingkan nilai meanreturnweekly dari harga penutupan saham perusahaan. Hasil dari penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku Myopic Loss Aversion juga terjadi karena dipengaruhi oleh penghindaran kerugian, hal tersebut terlihat pada nilai meanreturnvolatility, nilai regresi, dan nilai residual daily yang lebih besar dibandingkan nilai dari weekly ketiga mean tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat perilaku Myopic Loss Aversionyang dipengaruhi oleh periode evaluasi dan penghindaran kerugian yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan perlu memperhatikan kondisi internal perusahaan dan peristiwa ekonomi relevan yang terjadi.
ABSTRACT
This study aims to analyze whether there is a behavior of Myopic Loss Aversion in the Capital Market in Indonesia for the period 2016-2017. The proxy used to measure the evaluation period is the mean return daily and weekly from the market benchmark and industry benchmark, while for loss aversion, the proxy used is the mean return volatitily, the regression value and the residual value from the market benchmark and the industry benchmark. This study found that companies that conduct Myopic Loss Aversion behavior because it is influenced by the evaluation period has a mean return daily value that is greater than the mean return weekly value of the closing price of the company's stock. The results of this study also found that the behavior of Myopic Loss Aversion also occurs because it is influenced by loss aversion, it can be seen in the mean return volatility, regression value, and residual daily value that is greater than the value of the third mean weekly. This condition indicates that there is a behavior of Myopic Loss Aversion which is influenced by periods of evaluation and avoidance of losses carried out by the company. Thus, the company needs to pay attention to the internal conditions of the company and relevant economic events that occur.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Jihad Dahana Setiawan
Abstrak :
The relationship between sovereign risk and capital flows has been predominantly governed by several behavioral elements. Previous studies have displayed that investors’ reaction mechanism to changes in sovereign credit rating, as proxy of risk, is asymmetric amongst downgrades and upgrades in which the former has been proven to be more impactful to flow of capital. As the influence of loss and risk aversion in the phenomenon is relatively salient from the scope of behavioral finance, we construct a two-phase experiment design which comprises a modified investment game and a risk-elicitation process to attest the said hypothesis. Our result shows that in an investment scheme with different progressions of default risk at treatment and control condition, the median deviation level from the endowment point is much higher in the treatment circumstance with constantly escalating default risk. Hence, loss aversion does exist since individuals are more driven to adjust their investment participation if served with a higher probability of loss. Moreover, we found that risk-aversion is also in play at the design where more risk-averse individuals tend to invest less in most cases. Likewise, we also found that more loss-averse individuals have similar tendency in terms of total investment participation as well. Nevertheless, as this particular finding is beyond our original research questions, we leave the elaborations for future work. ......Perhubungan antara risiko berinvestasi di suatu negara dan aliran modal dipengaruhi oleh beberapa elemen ekonomi perilaku. Berbagai studi sebelumnya telah memperlihatkan bahwa investor memiliki reaksi yang asimetris terhadap perubahan peringkat investasi negara sebagai proksi dari risiko investasi, dimana penurunan peringkat investasi terbukti memiliki dampak yang lebih besar terhadap arus modal dibanding kenaikan. Apabila dilihat dari sudut pandang perilaku keuangan, fenomena tersebut dipengaruhi oleh penghindaran manusia dari kerugian dan juga dari risiko. Oleh karena itu, kami memformulasikan suatu desain eksperimen yang terdiri atas suatu permainan investasi sebagai tahapan yang pertama dan suatu proses elisitasi risiko sebagai tahapan yang kedua untuk membuktikan hipotesis tersebut. Hasil yang kami dapat memperlihatkan bahwa di dalam skema investasi dengan dua perkembangan risiko gagal bayar yang berbeda pada kondisi kontrol dan kondisi perlakuan, data deviasi median dari titik awal jauh lebih tinggi pada kondisi perlakuan dimana risiko gagal bayar selalu meningkat pada setiap tingkatan permainan. Maka dari itu, kami memverifikasi bahwa hipotesis mengenai keberadaan penghindaran kerugian individu adalah benar karena para subyek lebih terdorong untuk menyesuaikan partisipasi investasi mereka ketika dihadapkan pada risiko gagal bayar yang lebih tinggi. Lebih lanjut, kami juga menemukan bahwa hipotesis mengenai keberadaan penghindaran risiko juga benar karena individu yang menghindari risiko cenderung berinvestasi lebih sedikit dibanding yang memiliki preferensi risiko sebaliknya. Kami juga menemukan bahwa individu yang bersifat menghindari kerugian memiliki tendensi yang serupa terhadap total partisipasi investasi mereka. Namun, karena hal ini sebenarnya berada di luar pertanyaan penelitian ini, untuk saat ini temuan tersebut kami tinggalkan untuk dikerjakan di masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuraini Tahir
Abstrak :
Investor ritel di Indonesia mengalami kenaikan jumlah yang pesat selama 2020-2022, yang salah satunya diakibatkan oleh kemajuan teknologi dimana investasi ritel dapat diakses dengan mudah melalui berbagai aplikasi. Riset sebelumnya di negara berkembang seperti Indonesia, India dan Pakistan mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh bias persepsi dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan adanya fitur pada aplikasi seperti penyajian data historis, idealnya investor ritel dapat mengambil keputusan investasi yang lebih rasional. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menganalisis pengaruh bias perilaku overconfidence, representativeness dan loss aversion dalam pengambilan keputusan investasi yang rasional, dengan fitur aplikasi data historis harga saham/reksadana sebagai variabel yang memoderasi hubungan di antaranya. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa bias perilaku overconfidence mempengaruhi pengambilan keputusan investasi rasional secara signifikan, sedangkan representativeness dan fitur aplikasi data historis tidak berpengaruh secara signifikan. Fitur aplikasi data historis tidak signifikan dalam memoderasi hubungan di antaranya. ......Retail investors in Indonesia have experienced a rapid increase during 2020-2022, one of which is due to advances in technology where retail investments can be accessed easily through various applications. Previous research in developing countries such as Indonesia, India and Pakistan indicated that there is influence of perception biases in investment decision making. However, with present investment application features such as presenting price historical data of stocks/mutual funds, ideally retail investors are able to make more rational investment decision. This study applies Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) to analyze the influence of perception biases in making rational investment decisions. Price historical data as application feature acts as a variable that moderates the relationship between them. The result of this study indicates that overconfidence significantly influences rational investment decision making, while representativeness and historical data application features do not have a significant effect. Price historical data as application feature is also not significant in moderating the relationship between them.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfita Intan Putri Permata Damayanti
Abstrak :
Era inklusi keuangan digital telah membawa masyarakat Indonesia untuk menjadi tertarik pada sektor keuangan dengan mengakses literatur keuangan. Di masa Pandemi Covid-19, menurut KSEI (2021), fenomena unik terjadi di mana harga saham yang turun namun jumlah investor individu yang didominasi kaum milenial justru meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bias perilaku yang dapat mempengaruhi investor milenial Indonesia dalam proses pengambilan keputusan. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji kemungkinan pengaruh yang diberikan dari overconfidence, disposition effect, dan loss aversion yang dialami investor milenial Indonesia dalam pengambilan keputusan investasi selama Pandemi Covid-19, dengan juga mengkaji mediating effect untuk literatur keuangan. Dengan menggunakan purposive sampling, sebanyak 1.035 responden yang valid telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Google Form. Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dilakukan sebagai metode kuantitatif yang dipilih untuk mengkaji kondisi tersebut. Overconfidence, disposition effect, dan loss aversion terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan investasi bagi investor milenial Indonesia di masa Pandemi Covid-19. Selain itu, literatur keuangan juga terbukti menerima mediating effect dari overconfidence terhadap keputusan investasi, di atas semua variabel independen lainnya. Penelitian ini diyakini dapat memperluas wawasan investasi, terutama dalam hal proses pengambilan keputusan dan bias perilaku. ......Digital financial inclusion era has bringing up Indonesian people to gain interest in financial sector by accessing more resources to financial literature. During Pandemic Covid-19, referring to KSEI (2021), a unique phenomenon occurred where the price was going down but the numbers of individual investors, dominated by millennials, were increasing. This paper aimed to examine the behavioral biases that may influence Indonesian millennial investors during decision making process. The main focus is examining possibility of given effects from overconfidence, disposition effect, and loss aversion of the Indonesian millennial investors to investment decision making during Pandemic Covid-19, by also examining the mediating effect for financial literature. Using purposive sampling, a total of 1,035 valid respondents were collected using Google Form questionnaire. Structural Equation Modelling (SEM) analysis was conducted as the quantitative chosen method to examine the condition. Overconfidence, disposition effect, and loss aversion are proven to positively affect investment decisions for Millennial Investors during Pandemic Covid-19. Additionally, financial literature is also proven to receive the mediating effect from overconfidence to investment decision, over all other independent variables. This study is believed to broaden the investment insight, especially in terms of decision making process and behavioral bias.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Tun Syakdiah
Abstrak :
Skripsi ini membahas perkembangan metodologi dalam ilmu ekonomi. Perkembangan tersebut berupa ekonomi perilaku yang mengangkat peran asumsi yang tidak riil dan realisme psikologis. Asumsi yang tidak riil merupakan hipotesis para ekonom untuk memperoleh gambaran mengenai persoalan ekonomi. Sedangkan realisme psikologis sebagai cara untuk mengidentifikasi persoalan tersebut. Dalam upaya mengangkat pentingnya peran realisme ilmiah dan penelitian psikologi untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Ekonomi perilaku mendasarkan pengetahuan pada realitas teramati berupa perilaku manusia Human behaviour . Dengan demikian, ekonomi perilaku mampu menganalisis proses pembuatan keputusan ekonomi yang dilakukan oleh individu hingga perilaku sosial melalui pemodelan Loss Aversion. ...... This study discusses the development of methodology in economics. The development are behavioral economics. Behavioral economics that raises the role of unrealistic assumptions and psychological realism. Unrealistic assumptions are the economist's hypothesis to get a abstraction of the economic problem. While psychological realism as a way to identify the problem. In an effort to raise the importance of the role of scientific realism and psychological research to obtain correct knowledge. The behavioral economics bases knowledge on the observed reality of human behavior. Thus, behavioral economics is able to analyze the economic decision making processes undertaken by individuals to social behavior through the modeling of Loss Aversion.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khalis Gagah Pratama
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari tahu pengaruh financial bias terhadap financial planning behavior pada generasi muda yang berumur 17 hingga 35 tahun di area Jabodetabek. Financial bias yang dianalisis dalam penelitian ini adalah overconfidence bias, mental accounting bias, dan loss aversion bias dan financial planning behavior yang dianalisis adalah financial planning behavior dalam berinvestasi. Sampel terdiri dari 101 responden yang memenuhi kriteria dalam mengisi kuisoner. Metode penelitian yang digunakan merupakan regresi linear berganda. Ditemukan bahwa overconfidence bias dan loss aversion bias memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial planning behavior dimana overconfidence bias berpengaruh secara positif dan loss aversion bias berpengaruh negatif. Akan tetapi, mental accounting bias tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial planning behavior. ......This study aims to find out the effect of financial bias on financial planning behavior in young people aged 17 to 35 years in the Jabodetabek area. The financial bias analyzed in this study is overconfidence bias, mental accounting bias, and loss aversion bias and the financial planning behavior analyzed is financial planning behavior in investing. The sample consisted of 101 respondents who met the criteria for filling out the questionnaire. The research method used is multiple linear regression. It was found that overconfidence bias and loss aversion bias have a significant effect on financial planning behavior where overconfidence bias has a positive effect and loss aversion bias has a negative effect. However, mental accounting bias does not have a significant effect on financial planning behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library