Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugeng Krismawanto
Abstrak :
Kejadian sindroma kompartemen akibat latihan atau aktivitas berlebihan (Exertional Compartment Syndrome ) yang biasa terjadi pada tungkai bawah, di Indonesia belum pernah dilaporkan. Ini bisa disebabkan memang tidak pernah terjadi atau sistem pendataan yang kurang baik. Dari pengukuran tekanan intrakompartemen anterior tungkai bawah pada siswa calon bintara Polri di SPN Pontianak, sebanyak 63 siswa didapatkan tekanan intrakompartemen sebelum exercise rata-rata 7,3 mmHg dan setekah exercise dengan Ian selama 20 merit didapatkan tekanan rata-rata 10,9 mmHg pada 1 menit setelah selesai lari, dan tekanan rata-rata 8,0 mmHg 5 menit setelah selesai lari. Peningkatan tekanan tersebut masih di bawah 15 mmHg yang merupakan batas tekanan sebelum exercise pada orang yang potensial terjadi exertional compartment syndrome kraals sesuai kriteria dari Pedowitz. Dengan demikian dapat diperldrakan bahwa orang Indonesia memiliki batas anibang yang cukup tinggi untuk terjadinya sindroma kompartemen yang disebabkan oleh latihan atau aktivitas berlebihan.
Incident of the Exertional Compartment Syndrome of the lower leg, there is no case had been report in Indonesia. May be threre is no case or no data in Indonesia. Pre and post exercise pressure of the anterior compartment of the lower leg has been measure from 63 students in military basic training Indonesian Police Department at Pontianak Police Training. Mean pre exrcise pressure is 7,3 mmHg ; one minute post exercise pressure is 10,9 mmHg ; five minute post exercise pressure is 8,0 mmHg. The result is under value from Pedowitz criteria of Exertional Compaertinent Syndrome. Pre or post exercise still at 15 mmHg lowest than Pedowitz criteria I was assumed Indonesian people had high critical value to be exertional compartment syndrome.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Devarie Likumahwa
Abstrak :
Nyeri tungkai bawah adalah salah satu keluhan muskuloskeletal yang sering dialami para penjahit industri garmen UMKM. Menurut penelitian- penelitian yang sudah ada sebelumnya, diketahui bahwa baik stretching ataupun mini-break mampu mengurangi keluhan muskuloskeletal pada pekerja, namun belum pernah ada yang meneliti efektivitas kedua intervensi tersebut pada penjahit industri garmen. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental, dan menggunakan desain two-group pre test-post test. Penelitian ini melibatkan 70 orang subyek penelitian, yang terbagi menjadi 33 orang pada ruang kerja 1, dan 37 orang pada ruang kerja 2. Sebelum diberikan intervensi, terlebih dahulu diambil skor VAS pre- intervensi dari seluruh subyek penelitian, kemudian para subyek mengikuti program intervensi sesuai ruang kerjanya, dimana pada ruang kerja 1 akan diberikan intervensi stretching, dan ruang kerja 2 akan diberikan intervensi mini- break. Kedua intervensi dilaksanakan oleh subyek penelitian selama 2 minggu. Setelah pemberian intervensi, akan dilakukan kembali pengukuran nilai VAS post- intervensi untuk menilai efektivitas dari program intervensi yang telah diberikan. Data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik untuk menilai perbandingan efektivitas kedua kelompok intervensi. Hasil: Terdapat nilai median  selisih VAS pre- post intervensi sebesar 4 pada kelompok stretching, dan nilai median selisih VAS sebesar 2 pada kelompok mini- break. Dari hasil analisis perbedaan penurunan nyeri tungkai bawah antara kelompok intervensi stretching dan kelompok intervensi mini- break diperoleh hasil nilai p <0,001, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara nilai median selisih VAS kelompok stretching dan selisih VAS kelompok mini- break yang signifikan secara statistik. Kesimpulan:  Terdapat penurunan nyeri tungkai bawah setelah pemberian program stretching ataupun pemberian mini- break, namun begitu, efek pengurangan nyeri setelah pemberian stretching lebih baik dibandingkan dengan pemberian mini-break
Lower leg pain is one of the musculoskeletal problem that often felt by a sewing worker of a MSME (Micro, Small, and Medium Enterprises) garment industries. According to previous research, it is known that either stretching or mini- break were able to reduce musculoskeletal problem in workers, but there has never been any research about the effectiveness of both interventions in reducing pain, specifically in lower leg in a sewing worker of a garment industry. Methods: Quasi experimental studies was applied, and using a two group pre test- post test design. This research involved 70 subjects, that was divided into 33 persons in workroom 1, and 37 persons in workroom 2. Before intervention was given to subjects, a pre- intervention VAS were collected first, then subjects followed the intervention program, correspond to their workroom. Stretching intervention was given to subjects in workroom 1, and mini- break intervention was given to subjects in workroom 2. Both intervention were given to the subjects for 2 weeks. After the intervention has been given, the post- intervention VAS was measured to assess the effectiveness of the given interventions. Collected datas will be analyzed using a statistical test to assess the comparison of effectiveness within the intervention groups. Result: From this research, a VAS differences median score of 4 at stretching group, and VAS differences median score of 2 at mini-break group were found. From the analysis of lower leg pain reduction comparison between stretching group and mini- break group, we found a p score <0,001, which means there was a statistically significant difference between VAS difference median score of stretching group and VAS difference median score of mini- break group. Conclusion: There were reduction of lower leg pain after stretching or mini- break programs were given, however, the effect of pain reduction after stretching program was better than mini- break.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library