Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randolph A. Tjahja
Abstrak :
Dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2001 tentang penyediaan dan pelayanan pelumas dan dicabutnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1998 tentang penyediaan dan pelayanan pelumas dan dihapuskannya monopoli Pertamina dalam pengadaan pelumas di dalam negeri membuat banyak pelumas impor yang beredar di Indonesia. Salah satu cara untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada adalah dengan program kepuasan pelanggan. Masalah yang dihadapi CV CMD adalah tidak diketahuinya apa saja yang telah diberikan kepada pelanggan yang telah memenuhi harapan pelanggan, apakah pelanggan sudah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh CV CMD, dan faktor-faktor apa yang membuat pelanggan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Dan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam tesis ini adalah untuk mengetahui pelayanan yang dapat memenuhi harapan pelanggan, mengetahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang telah diberikan dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pengukuran kualitas pelayanan menggunakan metode yang diperkenalkan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry tentang kualitas pelayanan dengan lima dimensi pengukuran yaitu dimensi berwujud (tangible), keandalan (reliability), keresponsifan (responsiveness), keyakinan (assurance), dan empati (empathy) yang kemudian penulis menyusun 21 set pertanyaan yang ditanyakan kepada para pelanggan. Dari hasil penelitian dengan diagram kartesius disarankan kepada CV CMD untuk melakukan perbaikan pada penggunaan alat uji dan alat demo yang lebih modern, mencetak brosur dan katalog produk dengan material yang berwarna sehingga menarik secara visual, dan berusaha untuk selalu menjaga pengadaan produk yang dibutuhkan oleh pelanggan agar tidak terjadi kekosongan ataupun kehabisan stok.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 9456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Martisunu
Abstrak :
Minyak pelumas yang bermutu tinggi biasanya telah diramu dengan berbagai aditif antara lain aditif untuk meningkatkan kekentalan, menghambat korosi, anti oksidan, aditif pembersih dan anti aus. Meskipun penambahan aditif kedalam minyak pelumas tersebut relatif kecil (hanya sekitar 1% - 3%) namun nilai tambah dari minyak lumas dasar menjadi minyak lumas beraditif yang siap pakai adalah cukup tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari cara sintesis dari jenis aditif Zn-dialkilditiofosfat (Zn-ddf), serta untuk mengetahui cara pemurnian hasil sintesis identifikasi dan karakterisasi senyawa Zn-ddf. Dalam studi ini dilakukan sintesa salah satu aditif yang digunakan sebagai aditif minyak pelumas yaitu aditif anti oksidan Seng dialkilditiofosfat (Zn-ddf). Aditif anti oksidan Zn-ddf dari suatu minyak pelumas disintesa dalam reaktor sederhana dengan mereaksikan fosforpentasulfida dengan variasi bermacam macam gugus alkohol (isobutanol, isopropanol, etanol, 2-butanol, metanol, dll) dan Zn-asetat dalam suasana nitrogen. Setelah proses pemurnian dan rekristalisasi, kristal Zn-ddf berwarna putih berhasil didapatkan. Produk sintesis ini berupa kristal putih yang bertitik leleh sekitar 50°C - 141°C. Hasil analisa Seng dialkilditiophosphat dengan spektrofotometer FT-IR menghasilkan pita-pita serapan yang khas untuk senyawa Zn-dialkilditiophosphat (Zn-ddf) yang menunjukkan adanya ikatan PO - C pada daerah 950 - 1100 cm-1. Berdasarkan analisa unsur terhadap produk Zn-ddf secara perhitungan dan secara percobaan menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian Born & koleganya. Lebih lanjut hasil sintesa ini cukup murni dengan sifat-sifat kimia yang mirip seperti diuraikan dalam beberapa acuan. ......High Quality of Lubricant Oil was made by a process with varieties of additives such as: viscosity index improver, corrosion inhibitor, anti oxidant & anti wear, detergent etc. Although the addition of additive into the base lubricant is relatively small and contain only 1% - 3 % of the synthesis product, to improve chemical base lubricant, the additional value of lubricant additive is ready to use becomes high enough. The aim observation is learning synthesis method from anti oxidant Zn-dialkilditiophosphat (Zn-ddf) to understand purification of the synthesis product identification and characterization compound Zn-ddf. Zn-ddf from lubricating oil additive was synthesized in a simple reactor by reacting phosphorous pentasulfida with varieties of alkil alcohol and Zinc acetate under nitrogen condition. After purification and recrystalization process a white crystal of Zn-ddf was successfully obtained. The synthesized product has melting point of approximately 5I7°C - 142 °C. The result of zinc dialkildithiophosphat analysis using spectrophotometer FTIR, produce describing band which is specific band for Zn dialkilditiophosphat (Zn-ddf), this show PO-C relationship in area 950 - 1100 cm-1. Based on elemental analysis on Zn-ddf indicated that percentage obtained from the experiment can be compared to the percentage obtained from the calculation the result is same as the result by Born & co. The crystal has a sufficient purity and has similar chemical properties to those of Zn-ddf described in the reference.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Abdul Manan Usman
Abstrak :
[ABSTRAK
Lubricant Oil diproses untuk berbagai keperluan dalam bentuk cairan, padat atau gas. Tujuan utama adalah untuk mengurangi gesekan dan menghaluskan gerakan dan menghaluskan gerakan satu permukaan atas yang lain. Used Lubricant Oil yang digunakan biasanya dibuang ke lingkungan dan menyebabkan banyak kerusakan seperti kesehatan (penyakit kanker). Sebagai pencegahan, re-refining adalah satu treatment untuk menghasilkan base oil yang berkualitas bagus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodelkan dan mensimulasikan used lubricating oil re-refining process menggunakan Aspen Plus. Hasil simulasi dibandingkan dengan Abdul Karim (2004) bersama kalkulasi Percent Sludge Removal (PSR). Hasil PSR menggunakan Aspen Plus di bandingkan dengan data eksperimen dan data simulasi CHEMCAD dalam bentuk grafik yang menunjukkan bahwa Aspen Plus memiliki trend yang mirip dengan eksperimen dan CHEMCAD. Hasil yang di dapat menunjukkan bahwa PSR meningkat dengan meningkatnya optimum value pada 2g KOH/L isopropanol. ABSTRACT
Lubricant oil is processed to various purposes in a form of liquids and might be in a form of solid or gas. The main purpose is to reduce the friction and smoothens the movement of one surface over another. The used lubricant oil usually disposed to the environment and the contaminated oil causes many damages to many aspect such as health (cancer disease). As a prevention of any damages, re-refining is one of the treatments to produce high quality of base oil. The aim of this research study is to model and simulate a used lubricating oil re-refining process using Aspen Plus. The simulation result is compared with Abdul Karim (2004) along with the Percent Sludge Removal (PSR) calculation. The resulted PSR using Aspen Plus data is compared to experiment data and simulation data of CHEMCAD in a graph which shows that the Aspen Plus has similar tred to both experiment and CHEMCAD. Results have shown the amount of Sludge removed increases to the optimum value at 2g KOH/L isopropanol;Lubricant oil is processed to various purposes in a form of liquids and might be in a form of solid or gas. The main purpose is to reduce the friction and smoothens the movement of one surface over another. The used lubricant oil usually disposed to the environment and the contaminated oil causes many damages to many aspect such as health (cancer disease). As a prevention of any damages, re-refining is one of the treatments to produce high quality of base oil. The aim of this research study is to model and simulate a used lubricating oil re-refining process using Aspen Plus. The simulation result is compared with Abdul Karim (2004) along with the Percent Sludge Removal (PSR) calculation. The resulted PSR using Aspen Plus data is compared to experiment data and simulation data of CHEMCAD in a graph which shows that the Aspen Plus has similar tred to both experiment and CHEMCAD. Results have shown the amount of Sludge removed increases to the optimum value at 2g KOH/L isopropanol, Lubricant oil is processed to various purposes in a form of liquids and might be in a form of solid or gas. The main purpose is to reduce the friction and smoothens the movement of one surface over another. The used lubricant oil usually disposed to the environment and the contaminated oil causes many damages to many aspect such as health (cancer disease). As a prevention of any damages, re-refining is one of the treatments to produce high quality of base oil. The aim of this research study is to model and simulate a used lubricating oil re-refining process using Aspen Plus. The simulation result is compared with Abdul Karim (2004) along with the Percent Sludge Removal (PSR) calculation. The resulted PSR using Aspen Plus data is compared to experiment data and simulation data of CHEMCAD in a graph which shows that the Aspen Plus has similar tred to both experiment and CHEMCAD. Results have shown the amount of Sludge removed increases to the optimum value at 2g KOH/L isopropanol]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rista Kurnia
Abstrak :
ABSTRAK
Biodegradasi menggunakan bakteri merupakan salah satu solusi alternatif pengelolaan pencemaran lingkungan oleh senyawa hidrokarbon dengan memanfaatkan aktivitas makhluk hidup. Bacillus subtilis dan P. aeruginosa diketahui merupakan bakteri yang dapat melakukan biodegradasi hidrokarbon dalam minyak bumi. Bacillus subtilis dan P. aeruginosa juga mampu melakukan biodegradasi pada tanah yang terkontaminasi limbah oli. Kultur tunggal dan campuran B. subtilis InaCC B289 serta P. aeruginosa InaCC B290 dipilih untuk diuji kemampuannya mendegradasi hidrokarbon dalam oli bekas. Konsentrasi oli 1 , 10 , 17 , dan 20 digunakan sebagai sumber hidrokarbon. Pengukuran dilakukan terhadap parameter dissolved oxygen DO , pH, dan optical density OD . Analisis degradasi senyawa hidrokarbon dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry GC-MS . Nilai pH, DO, dan OD tidak berbeda nyata P > 0,05 . Hasil GC-MS menunjukkan bahwa kedua bakteri tersebut memiliki kemampuan dalam mendegradasi hidrokarbon. Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 dan kultur campuran hanya mampu mendegradasi hidrokarbon dengan berat molekul rendah, sedangkan B. subtilis InaCC B289 mampu mendegradasi hidrokarbon dengan berat molekul rendah maupun tinggi dengan penurunan total hidrokarbon sebesar 57,72 .
ABSTRACT<>br> Biodegradation using bacteria is one of the alternative solutions in management of environmental contamination by hydrocarbon compounds by utilizing the activity of living organisms. Bacillus subtilis and P. aeruginosa are known to be bacteria that can perform biodegradation of hydrocarbons in petroleum. Bacillus subtilis and P. aeruginosa are also capable in biodegradation of soil contaminated with lubricant oil waste. Single and mixed cultures of B. subtilis InaCC B289 and P. aeruginosa InaCC B290 were selected to be analyzed for their capability to degrade hydrocarbons of used lubricant oil. Used lubricant oil with 1 , 10 , 17 , and 20 concentrations are used as sources of hydrocarbons. Parameters of dissolved oxygen DO , pH, and optical density OD were measured. Analysis of hydrocarbon compounds degradation was carried out using Gas chromatography Mass Spectrometry GC MS . Values of DO, pH, and OD were not significantly different P 0.05 . GC MS results show that both bacteria have the capability to degrade hydrocarbons. Pseudomonas aeruginosa InaCC B290 and mixed cultures are only able to degrade low molecular weight hydrocarbons, while B. subtilis InaCC B289 is able to degrade low and high molecular weight hydrocarbons with a total reduction of hydrocarbons 57,72 .
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primananda Tavianti Yuliana
Abstrak :
Used Bleaching Earth Cake (UBEC) tergolong kedalam limbah B3 sehingga membutuhkan penanganan yang komperhensif. Berdasarkan karakteristik UBEC, ada beberapa alternatif pengolahan yang dapat digunakan untuk mengelola dan memaksimalkan penggunaan dari UBEC. Oleh karena itu dalam penelitian ini diuji karakteristik fisik dan kimia dari UBEC untuk mengetahui potensi nya sebagai Refuse Derived Fuel (RDF). Setelah itu dilakukan perbandingan 2 skenario pengolahan. Skenario pertama adalah pembakaran UBEC sebagai RDF pada rotary kiln kemudian abu yang dihasilkan akan digunakan sebagai subtitusi agregat halus pada pembuatan beton K350. Skenario kedua adalah pembakaran UBEC sebagi RDF pada Compressed Air Furnace dimana abu yang dihasilkan digunakan subtitusi semen pada pembuatan mortar pasangan tipe N. Sehinga didapatkan skenario mana yang terbaik dalam integrasi pengolahan limbah UBEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UBEC terdiri dari material bleaching earth (Monmorillonite 53.3% and Klinoptilolith 40%), residu oli, dan pengotor (logam berat, residu karbonc, dan lain lain.). UBEC juga memenuhi standar kriteria sebagai RDF. Pada skenario 1 kuat tekan terbaik produk beton dicapai pada penggantian komposisi pasir dengan 10% ash rotary dimana kuat tekannya mencapai 38,45 Mpa dan daya serapnya 5,8%. Pada skenario 2 kuat tekan mortar pasangan tidak dapat terdeteksi dengan adanya penggantian semen dengan ash CAF. Kuat tekan diteliti melalui produk beton dan yang terbaik dicapai pada penggantian komposisi semen dengan 10% ash CAF dimana kuat tekannya mencapai 31,40 Mpa dan daya serapnya 9,3 %. Kedua komposisi terbaik tersebut telah diuji TCLP nya dan kedua nya memenuhi standar baku mutu PP 101 tahun 2014. Berdasarkan perbandingan aspek, kualitas produk olahan abu pembakaran, penaatan pada peraturan lingkungan dan keamanan produk terhadap lingkungan, serta nilai ekonomis dari tiap skenario dapat ditentukan skenario pengolahan terintegrasi yang paling baik dalam mengolah UBEC adalah skenario 1 ......Used Bleaching Earth Cake (UBEC), is categorized as hazardous waste that requires comprehensive handling. Refering to UBECs characteristic, there are view alternative treatments that can be use to handle and maximizing the utilities of UBEC.  Therefore, in this study tested the physcical and chemical characteristic of UBEC to determine its potential as Refuse Derived Fuel (RDF). After that a comparison of 2 processing scenarios was carried out. The first scenario is the combustion of UBEC as RDF on the rotary kiln, then the resulting ash will be used as subtle aggregate substitution in the manufacture of K350 concrete. The second scenario is the combustion of UBEC as RDF in Compressed Air Furnace (CAF) where the resulting ash is used as cement substitution in the manufacture of N-type mortar masonry. So we may conclude the best integrated treatment scenario to carry out for treating UBEC. The result showed that UBEC consisted of earth bleaching materials (Montmorillonite 53.3% and Klinoptilolith 40%), oil residues, and impurities (heavy metals, carbon dioxide residues, etc.). UBEC also meets the criteria standards for RDF. In scenario 1 the best compressive strength of the concrete product is achieved by replacing the composition of the sand with 10% rotary ash where the compressive strength reaches 38.45 Mpa and its water absorption is 5.8%. In scenario 2 the mortar masonry compressive strength cannot be detected by the replacement of cement with CAF ash. Compressive strength was examined through concrete products and the best was achieved by replacing cement composition with 10% ash CAF where the compressive strength reached 31.40 Mpa and its water absorptionis 9.3%. The two best compositions have been tested for TCLP and both of them meet the quality standard of PP 101 year 2014. Based on the comparison of view aspects: the quality of refined ash products, compliancewith environmental regulations and product safety for the environment, and also the economic value of each scenario,we can be determined the best integrated processing scenario in by processing UBEC in scenario 1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library