Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Islam Akbar Alam
"Latar Belakang : FGF2 merupakan ligan bagi Fibroblast Growth Factor Receptor2(FGFR2). Interaksi dengan reseptor ini memediasi dimerisasi reseptor, fosforilasi, dan aktivasi jalur pensinyalan, seperti jalur Ras-MAPK dan PI3K. Mutasi yang berlebihan melalui sumbu FGF / FGFR dapat menginduksi proliferasi sel kanker, memicu angiogenesis dan limfogenesis, yang mendorong terjadinya metastasis. Penelitian ini mencoba mengevaluasi peran FGF2 pada metastasis kelenjar getah bening aksila pada pasien kanker payudara stadium dini.
Tujuan : Mengetahui hubungan nilai ekspresi FGF 2 pada tumor primer terhadap kejadian metastasis kelenjar getah bening aksila.
Metode : Digunakan studi potong lintang dengan mengevaluasi ekspresi FGF2 pada 47 pasien kanker payudara stadium dini yang menjalani mastektomi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada periode Januari 2014 sampai Desember 2018. Ekspresi FGF2 diperiksa dengan pemeriksaan imunohistokimia, kemudian dievaluasi dan dihubungkan antara ekspresi FGF2 dengan metastasis kelenjar getah bening aksila.
Hasil : Uji Chi Square memperlihatkan nilai p=0.044 (p<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nilai FGF2 pada tumor payudara dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening aksila. Odds ratio 4,22 (CI 95% 0,983-18,1).
Kesimpulan : Peran FGF2 dalam metastasis kelenjar getah bening berhubungan dengan interaksi antara berbagai faktor limfangiogenik dalam mempromosikan limfangiogenesis dan metastasis limfatik. Ekspresi FGF2 yang tinggi memiliki korelasi signifikan dengan angka kejadian metastasis kelenjar getah bening aksila.

Background : FGF2 is a ligand for Fibroblast Growth Factor Receptor 2 (FGFR2). Interaction with this receptor mediate dimerization of receptor, phosphorilation, and activation of signaling pathway, such as Ras-MAPK and PI3K. Overmutation through FGF/FGFR induced proliferation of cancer cells, promoted angiogenesis, lymphogenesis, and metastasis. This study tried to evaluate the role of FGF2 in axillary lymph node metastasis in early-stage breast cancer patients.
Aim : To determined the relationship of FGF 2 expression values in primary tumors to the incidence of axillary lymph node metastases.
Methods :A cross-sectional study was used by evaluating the expression of FGF2 in 47 early-stage breast cancer patients who underwent a mastectomy at the Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital (RSCM) from January 2014 to Desember 2018. FGF2 expression was examined by immunohistochemistry, then evaluated and linked between expression FGF2 with axillary lymph node metastases.
Results : The Chi Square test had a value of p=0.044 (p<0.05) that showed there was a significant relationship between FGF2 value in breast tumors with the incidence of axillary lymph node metastasis. Odds ratio 4.22 (95% CI 0.983-18.1).
Conclusions The role of FGF2 in lymph node metastasis is related to the interaction between various lymphangiogenic factors in promoting lymphangiogenesis and lymphatic metastasis. High expression of FGF2 has a significant correlation with the incidence of axillary lymph node metastasis.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca N. Angka
"Faktor perturnbuhan cndote1 vaskular atau Vascular Endothelial Growth Factor (selanjutnya disebut VEGF) adalah suatu glikoprotein dimer yang dihasilkan oleh sel tumor dan jaringan yang memerlukan pasokan pembuluh darah baru. Beberapa penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara penyebaran ke kelenjar gctah bening ketiak dengan ekspresi VEGF C dan D terutama pada kanker payudara jenis duktal invasif. Ekspresi berlebihan dari VEGF disenai ekspresi berlebihan dari HER2 kanker payudara. Lebih jauh diketahui bahwa ekspresi VEGF berhubungan dengan penyebaran ke kelenjar getah bening ketiak. Pengaruh faktor ini mendorong peneliti untuk mempelajari kanker payudara stadium II dengan HER-2 posltif karena penyebaran ke kelenjar getah benlng ketiak pada sisi yang sama dengan kanker payudara, mulai ditemukan pada stadium II baik pada tumor ukuran di bawah 2 em ataupun pada tumor berukuran lebih dari 2 em. Dalam penelitian ini dinilai poia ekspresi VEGF pada subjek dengan penyebaran ke kelenjar getah bening (N l) dan pada keadaan belum adanya keterlibatan kelenjar getah bening (NO). Ekspresi VEGF dapat diamati dan diukur derajatnya pada jaringan kanker payudara dengan teknik imunohistokimia. Pola ekspresi yang didapatkan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat melihat sifat biologik kanker payudara dalam hal penyebarannya ke kele11iar gctah bening ketiak dan dapat digunakan sebagai faktor prediksi dalam hal penyebarannya.

Vascular Endotbelia1 Growth Factor (VEGF) is a chimeric glycoprotein produced by tumor cells and tissues that require ample blood supply. Some studies have suggested that there is an association between metastasis of cancer cells to the axillary lymph nodes and VEGF C and D especially in ductile invasive breast carcinoma. The over expression from VEGF together with HER-2 were found in 77.2 percent of breast cancer patients. Furthermore evidence suggest that VEGF expression is connected with the spread of cancer to the axillary lymph nodes. We examined breast cancer stage II with HER-2 positive, as the spread of cancer cells to the axillary lymph nodes from the same breast cancer side will only be found at stage H for both tumor under 2 em or more than 2 em. We examined VEGFC the its relationship with axillary lymph node. The results from this research is aimed at monitoring the spread of breast cancer to the axillary lymph nodes and to predict its spread and therefore to find the most effective treatment management for this type of cancer. We analyzed VEGF-C expression in 95 sample breast cancer stage ll with HER-2 positive from 1999 2009. There is no significant associated between VEGF-C expression and axillary lymph node (p = 0.089)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32374
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kentaro Ishii
"ABSTRACT
Purpose
The lymphatic flow along the posterior gastric artery (PGA) is considered of possible clinical importance in terms of lymphatic metastasis; however, little is known about the lymph nodes (LNs) around this artery. The purpose of this study was to establish if LNs exist around the PGA and to evaluate their clinical implications.
Methods
We examined the tissues surrounding the PGA from 21 cadavers to search for LNs. We also investigated the patterns of lymphatic metastases in patients who underwent surgery for gastric neoplasms at our institute to detect their presence along the PGA.
Results
The PGA was identified in 11 cadavers, and LNs around the PGA were detected microscopically in 2 of these. Lymphatic metastasis directly to the LNs at the splenic artery without any metastases was regarded as skip metastasis along the PGA. Skip metastasis was found in two of ten patients who underwent surgery for remnant gastric cancer.
Conclusions
The existence of LNs around the PGA was confirmed, and based on our findings, lymphatic metastasis through the PGA is possible in patients with remnant gastric cancer."
Tokyo: Springer, 2018
617 SUT 48:10 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arqam Athallah Al Hinduan
"Latar Belakang: Karsinoma tiroid papiler (KPT) adalah salah satu bentuk paling umum dari keganasan pada tiroid di dunia. Di Indonesia, ditemukan bahwa dari semua keganasan tiroid, KPT menyumbang 83% dari semua kasus, serta menyumbang 61% dari semua kasus nodul tiroid. Namun secara luas, etiologi sebagian besar kasus masih belum diketahui dan tidak memiliki etiologi spesifik. Varian ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu varian agresif dan non-agresif. Metastasis kelenjar getah bening juga dapat terjadi pada beberapa kasus KPT, dengan penelitian menunjukkan bahwa 50-60% kasus metastasis kelenjar getah bening terjadi. Pasien dengan KPT dan metastasis kelenjar getah bening (KGB) juga terbukti memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien tanpa metastasis KGB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil klinikopatologi KPT dan hubungannya dengan metastasis KGB. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis dan arsip pasien dari Departemen Patologi Anatomi FKUI-RSCM yang telah didiagnosa KPT dari periode Januari 2014 hingga Desember 2018. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan antara varian agresif dan non-agresif dalam kejadian metastasis KGB (p = 0,001). Selain itu, jenis kelamin pasien menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik untuk kejadian metastasis KGB di KPT (p = 0,001). Selain itu, ukuran tumor menunjukkan perbedaan kejadian metastasis KGB yang signifikan secara statistik di PTC (p=0,026). Selanjutnya, invasi jaringan lunak menunjukkan kejadian metastasis KGB yang signifikan secara statistik di KPT (p = 0,001). Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara usia, ukuran tumor, atau invasi limfovaskular pada kejadian metastasis KGB pada kasus KPT. Kesimpulan: Studi menunjukkan bahwa jenis kelamin, varian, ukuran tumor, dan invasi jaringan lunak pada pasien KPT menyebabkan peningkatan risiko terjadinya metastasis KGB. Penelitian di masa depan dapat menggunakan studi longitudinal prospektif untuk melacak data penting dari pasien dengan lebih baik.

Introduction: Papillary thyroid carcinoma (PTC) is one of the most common forms of malignant thyroid in the world. In Indonesia, it is found that out of all thyroid malignancies, PTC accounts for 83% of all the cases as well as accounting 61% of all thyroid nodule cases. Broadly though, the etiology of most cases remains unknown and does not have a specific etiology. The clinicopathological characteristics of PTC consists of age, sex, tumor size, lymphovascular invasion, soft tissue invasion, and variant of the PTC. Lymph node metastasis (LNM) may also occur in some cases of PTC, with research showing that 50-60% of LNM cases occurring. Patients with PTC and LNM have also shown to have a worse prognosis compared to their counterparts without LNM. This study aims to find the clinicopathological profile of PTC and its association with the LNM. Methods: This research is a descriptive analytical research using a retrospective method using secondary data from medical records and patient archives from the Department of Anatomical Pathology FKUI-RSCM that had been diagnosed with PTC from a period of January 2014 to December 2018. Results: This study found that there are differences between aggressive and non-aggressive variants in the occurrence of LNM (p =0.001). In addition, the sex of the patient and tumor size showed statistically significant differences for LNM occurrences in PTC (p = 0.001 and p=0.026, respectively). Furthermore, soft tissue invasions showed statistically significant differences of LNM occurrences in PTC (p = 0.001). This study also found that there were no significant differences of age or lymphovascular invasion in the occurrence of LNM in cases of PTC. Conclusion: The study shows that the sex, variant, tumor size, and presence soft tissue invasion in patients with PTC are associated with the increased risk of LNM occurrence. Future research may use prospective longitudinal studies to better keep track of essential data from patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Rizky Putri
"Latar belakang: Tipe histologi kanker tiroid yang paling banyak ditemukan adalah karsinoma tiroid papiler (KTP) yang memiliki prognosis lebih baik dibandingkan dengan jenis tipe histologi lainnya. Meskipun demikian, 10% dari KTP mengalami rekurensi atau metastasis jauh setelah operasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, CD133 adalah penanda sel punca kanker yang dapat digunakan untuk memprediksi kesintasan. CD133 dapat muncul sebagai alat diagnostik prabedah penting untuk mengidentifikasi pasien yang mendapat manfaat dari diseksi leher yang lebih luas. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan ekspresi CD133 dengan metastasis kelenjar getah bening (KGB) leher dan agresivitas varian KTP. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain studi potong lintang. Sampel diambil dengan cara consecutive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien KTP yang sudah dioperasi definitive dan terdapat blok paraffin yang layak diproses. Data klinikopatologis seperti usia, jenis kelamin, varian subtipe, T pada TNM, keterlibatan KGB leher, dan stadium kanker diperoleh dari rekam medis. Dilakukan pewarnaan imunohistokimia pada jaringan tiroid yang tersimpan dan tingkat ekspresi CD133 disajikan dalam bentuk H-score. Analisis statistik dilakukan menggunakan program SPSS 25.0. Hasil: Didapatkan 40 sampel dengan 20 subjek KTP dengan metastasis KGB dan 20 subjek KTP tidak dengan metastasis KGB. Dari analisis data, didapatkan perbedaan rerata H-score yang signifikan antara kelompok varian subtipe agresif dan non-agresif (p = 0,006) dan terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi CD133 dan varian subtipe agresif (p = 0,005) dengan OR 7,917 (IK95% 1,711-36,633). Terdapat perbedaan rerata H-score yang signifikan antara kelompok stadium 1, 2 dan 3 (p = 0,010) dan hubungan yang signifikan secara statistik antara ekspresi CD133 dan stadium (p = 0,009). Kesimpulan: Peningkatan ekspresi CD133 tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian metastasis KGB leher pada pasien KTP tetapi memiliki hubungan yang signifikan dengan agresivitas subtipe KTP.

Introduction: Ten percent of papillary thyroid carcinoma (PTC) cases experience recurrence or distant metastasis after surgery. Based on previous research, CD133 is a cancer stem cell marker that can be used to predict survival. CD133 can emerge as an important preoperative diagnostic tool to identify patients who would benefit from neck dissection. Objective: To evaluate the association between CD133 expression and neck lymph node metastasis and aggressive variants of PTC. Methods: This research is an analytical study with a cross-sectional design. Samples were taken through consecutive sampling according to inclusion and exclusion criteria. Inclusion criteria were PTC patients who undergone definitive surgery with eligible paraffin block. Clinicopathological data were obtained from medical records. Immunohistochemistry staining was performed, and CD133 expression levels were presented as H-score. Statistical analysis was conducted using SPSS 25.0 software. Results: A total of 40 samples were obtained. From the data analysis, a significant difference in mean H-score was found between aggressive and non-aggressive subtype variant groups (p = 0,006), and there was a significant association between CD133 expression and aggressive subtype variant (p = 0,005) with an odds ratio of 7,917 (95% CI 1,711-36,633). There was a significant difference in mean H-score between stage groups (p = 0,010) and a statistically significant association between CD133 expression and stage (p = 0,009). Conclusion: Increased CD133 expression is not significantly associated with the occurrence of neck lymph node metastasis in PTC patients but is significantly associated with the aggressiveness of PTC variants."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis
"ABSTRAK
Nama : LilisProgram Studi : Program Doktor Ilmu Biomedik Judul Disertasi : Peran Faktor Inflamasi Kronis dan Lingkungan Mikro Tumordi Stroma Peritumor dan Hubungannya dengan InvasiParametrium dan Metastasis KGB pada Karsinoma SelSkuamosa Serviks Stadium IB-IIA Pendahuluan: Salah satu penyebab tingginya angka kematian kanker serviksadalah kemampuan invasi dan metastasis sel kanker. Lesi di serviks sering disertaidengan inflamasi kronis dan peran inflamasi kronis dalam karsinogenesis telahdiketahui. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi faktor respons inflamasi danlingkungan mikro tumor LMT sebagai faktor prediksi invasi parametrium danmetastasis pada KGB pelvis.Metode: Terseleksi 75 kasus karsinoma sel skuamosa KSS serviks stadium IBIIAyang telah dihisterektomi dan limfadenektomi di RSUP Dr. CiptoMangunkusumo, Jakarta dan RSUP Dr. Hasan Sadikin RSHS , Bandung.Terdapat 15 kasus dengan invasi parametrium dan 18 kasus dengan metastasisKGB. Semua kasus dipulas H E dan imunohistokimia IHK yang dilakukan dilaboratorium PA-RSHS. Penanda untuk faktor inflamasi adalah CD4, CD8,CD68, IgG, dan penanda LMT adalah ?-SMA, TSP-1, CD31, VEGF-C. Semuapenanda dinilai pada stroma di 5 area LPB. Ekspresi IHK untuk sel inflamasikronis dihitung secara kuantitatif dan semikuantitatif untuk LMT. Hubunganantara reaksi inflamasi kronis dengan invasi parametrium dan metastasis KGBdianalisis dengan uji Mann-Whitney dan untuk faktor LMT dengan uji Chisquare.Hasil: Tiga variabel respons inflamasi kronis yaitu jumlah sel CD8 , CD68 ,IgG dan tiga faktor LMT yaitu imunoekspresi TSP-1, CD31, VEGF-C lebihrendah pada KSS serviks yang disertai invasi parametrium dibandingkan tanpainvasi parametrium. Terdapat hubungan jumlah sel CD8 p=0,015 dan VEGF-Cimunoekspresi yang rendah p=0,032 dengan kejadian invasi parametrium. Hasilanalisis ROC, didapatkan bahwa jumlah sel CD8 dengan titik potong

ABSTRACT
Name LilisStudy Program Doctor in Biomedical ScienceTitle The role of chronic inflammation and tumormicroenvironment factors in parametrial invasion andpelvic lymph node metastasis in stage IB IIA of cervicalsquamous cell carcinoma Introduction One of the causes of the high mortality rate of cervical cancer is theability of cancer cells to invade and metastasis. Cervical lesions oftenaccompanied by chronic inflammation and the role of chronic inflammation incarcinogenesis is known. The objectives of this study is to explore inflammationresponse and tumor micro environment TME as predictors for parametrialinvasion PI and pelvic lymph node metastasis LNM .Methods Seventy five cases of cervical squamous cell carcinoma CSCC stageIB IIA which had underwent radical hysterectomy and lymphadenectomy at Dr.Cipto Mangunkusumo Hospital RSCM , Jakarta and Dr. Hasan Sadikin Hospital RSHS , Bandung were selected. There were 15 cases with PI and 18 cases withLNM. All slides were stained at pathological anatomy laboratory of RSHS, usingH E and immunohistochemistry IHC staining methods. Markers forinflammation factors are CD4, CD8, CD68, IgG and TME markers are SMA,TSP 1, CD31, VEGF C. All markers were evaluated in five fields of the stromaunder HPF magnification. The IHC expression of immune cells werequantitatively evaluated and semiquantitatively for TME. The association betweeninflammation response with PI and LNM were analyzed using non parametricalMann Whitney test and Chi square test for TME.Results Three variables of chronic inflammation response, CD8 , CD68 , IgG cell count and three TME expression variables, i.e., TSP 1, CD31 , VEGF C ,were lower in CSCC with parametrium invasion compared to in CSCC withoutparametrium invasion. A significant association between CD8 cell p 0,015 andVEGF C low expression p 0,032 with PI is identified. The ROC showed that acut off of CD8 cell count"
2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debbie Yournita
"Kanker payudara merupakan kanker paling sering pada wanita dan merupakan penyebab kematian kedua tersering dari seluruh kanker di dunia. Metastasis merupakan penyebab utama kematian pasien kanker payudara. Status kelenjar getah bening (KGB) digunakan untuk mengidentifikasi prognosis, stadium tumor, serta penentuan modalitas terapi. Nottingham Prognostic Index (NPI) juga dapat digunakan dalam memprediksi prognosis dan kesintasan pasien. Salah satu biomarker yang diharapkan dapat memprediksi adanya metastasis KGB dan memperkirakan kesintasan pasien yaitu CD133. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi protein CD133, sehingga dapat digunakan sebagai faktor penanda kemungkinan terjadinya metastasis KGB dan memprediksi kesintasan pasien pada karsinoma payudara invasif no special type (NST). Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol terhadap kasus mastektomi karsinoma payudara invasif NST di RSCM periode Januari 2019 sampai Desember 2022. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 30 kasus karsinoma payudara invasif NST dengan metastasis KGB dan 30 kasus tanpa metastasis KGB. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara consecutive sampling. Dihitung skor NPI. Didapatkan perbedaan bermakna ekspresi CD133 pada karsinoma payudara invasif NST dengan dan tanpa metastasis KGB. Ekspresi CD133 tinggi lebih banyak ditemukan, yaitu 24 kasus (80%). Didapatkan korelasi yang bermakna antara ekspresi CD133 dan skor NPI. Ekspresi CD133 tinggi lebih banyak ditemukan pada kasus dengan NPI >5,4 (buruk), yaitu 20 kasus (66,7%).

Breast cancer is the most prevalent malignancy in women and the second largest cause of cancer-related death worldwide. The main cause of breast cancer’s high death rate is metastasis. Lymph node status is used to identify prognosis, tumor stage, and determine therapeutic modalities. Nottingham Prognostic Index (NPI) can be used to predict prognosis and patient survival. The biomarker that can predict lymph node metastasis and predict patient survival is CD133. This study aims to determine the expression of CD133 protein, which can be used as a marker for the possibility of lymph node metastasis and predict patient survival in invasive breast carcinoma of no special type. This study used a case control design on a mastectomy operation for invasive breast carcinoma NST cases at RSCM from January 2019 to December 2022. The study sample was divided into 2 groups, 30 cases of invasive breast carcinoma NST with lymph node metastasis and 30 cases without lymph node metastasis. The sample was taken by consecutive sampling. NPI score was calculated. There was a significant difference in CD133 expression in invasive breast carcinoma NST with and without lymph node metastasis. High CD133 expression was found more in invasive breast carcinoma NST with lymph node metastasis (24 cases or 80%). There was significant correlation between CD133 expression and NPI score. High CD133 expression was found more in invasive breast carcinoma NST with poor NPI (20 cases or 66,7%). "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad
"Data epidemiologi menunjukkan bahwa dari semua keganasan tiroid, sekitar 80% hingga 85% di antaranya adalah karsinoma tiroid papiler (KTP). Biomarker untuk memprediksi metastasis KGB leher kini mulai banyak diteliti pada pasien KTP seperti matrix metalloproteinase (MMP) dan vascular endothelial growth factor (VEGF). Meskipun belum terdapat kesepakatan diagnostik terhadap MMP-9 dan VEGF-C sebagai prediktor metastasis KGB pada KTP, beberapa studi telah menunjukkan hubungan keduanya terhadap metastasis KGB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara MMP-9 dengan VEGF-C pada metastasis KGB leher pada pasien KTP. Peneliti melakukan studi desain potong lintang di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Pasien yang terdiagnosis KTP berdasarkan pemeriksaan histopatologi diinklusi dalam penelitian ini. Pasien yang telah terbukti memiliki metastasis jauh dan data tidak lengkap dieksklusi dalam penelitian. Ekspresi MMP-9 dan VEGF-C diteliti di Laboratorium Patologi Anatomi FKUI/RSCM. Sebanyak 62 pasien diinklusi dalam penelitian ini, dengan proporsi 80,6% perempuan dan 19,4% laki-laki. Ekspresi MMP-9 ditemukan lebih tinggi pada kelompok metastasis (p<0,001). Hal yang sama juga terjadi pada perbedaan median ekspresi VEGF-C, yang mana median ekspresi penanda ini pada kelompok metastasis lebih tinggi dibandingkan non-metastasis (p<0,001). Peneliti menemukan bahwa terdapat korelasi positif dan bermakna antara H-score MMP-9 dan VEGF-C, dengan koefisien korelasi 0,618. Terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi MMP-9 dan VEGF-C dengan kejadian metastasis KGB leher pada pasien KTP. Ekspresi MMP-9 dan VEGF-C ditemukan lebih tinggi pada kelompok metastasis. Peningkatan ekspresi MMP-9 juga berkorelasi positif dengan peningkatan ekspresi VEGF-C. 

Approximately 80% to 85% of thyroid malignancies were papillary thyroid carcinoma (PTC). Biomarkers to predict cervical lymph node metastases have now begun to be widely studied in PTC patients, such as matrix metalloproteinase (MMP) and vascular endothelial growth factor (VEGF). Although there was no diagnostic agreement on MMP-9 and VEGF-C as predictors of lymph node metastasis in PTC, several studies have shown an association between the two for lymph node metastasis. This study aims to determine the relationship between MMP-9 and VEGF-C in cervical lymph node metastases in PTC patients. A cross-sectional design study was conducted at Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta. Patients diagnosed with PTC based on histopathological examination were included in this study. Patients with distant metastases were excluded from the study. The expression of MMP-9 and VEGF-C was investigated at the Anatomical Pathology Laboratory FKUI/RSCM. A total of 62 patients were included in this study, with 80.6% female and 19.4% male. The MMP-9 expression was found to be higher the metastatic group (p<0.001). The same results were also found in VEGF-C expression, where the median expression of this marker in the metastatic group was higher than the non-metastatic group (p<0.001). We found a significant and positive correlation between the H-score of MMP-9 and VEGF-C (correlation coefficient of 0.618). There is a significant relationship between the expression of MMP-9 and VEGF-C with the cervical lymph node metastases in PTC patients. The MMP-9 and VEGF-C expression was higher in the metastatic group. The increased MMP-9 expression is also positively correlated with increased VEGF-C expression."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library