Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Hamdiyanto
"Investor dalam melakukan suatu investasi sangat memperhatikan return yang akan diperoleh oleh mereka, untuk investasi pada portofolio saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta memiliki pergerakan yang fluktuasi dimana memungkinkan bagi investor untuk memperoleh suatu return yang tinggi sesuai dengan ekspektasi atas return yang mereka harapkan dan memiliki suatu risiko investasi yang tinggi.
Pergerakan harga saham dipengaruhi oleh faktor dan makro ekonomi suatu negara dimana dapat dilihat dari fakta ketika Indonesia mengalami krisis di lahun 1998 ikut mempengaruhi jatuhnya Indeks Harga Saham di Bursa Efek Jakarta. INdek Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga mencapai level 276.15 pada tanggal 30 September 1998.
Salah satu industri yang sangat rentan dengan masalah makro ekonomi adalah industri perbankan. Industri Perbankan memiliki peran penting dan memerlukan perhatian yang khusus karena mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan merupakan bagian dari system permbayaran. Menjadi bagian dari system pembayaran membuat perrnasalahan yang timbul pada industri perbankan akan memberikan efek negative terhadap perekonomian. Bukti dari imbas faktor makro ekonomi terhadap industri perbankan dimana telah di tutupnya beberapa bank oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral.
Melihat hubungan yang erat antara variable makro ekonomi terhadap pergerakan saham dan indutri perbankan dapat dijadikan permasalahan yang dilakukan penelitian pada penulisan karya akhir ini, adapun permasalahannya adalah :
1. Bagaimana pengaruh perbankan faktor-faktor makro ekonomi terhadap kincrja saham perbankan?
Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi balk secara bersama atau secara berganda dengan menggunakan software Eviews versi 3.0. Sebelum proses regresi dilakukan maka periu dilakukan pengujian atas model tersebut dengan melakukan uji stasioner, uji multikolinearitas, uji autokorelasi.
Dalam penelitian ini saham-saham yang digunakan sebagai bahan untuk pene[itian ini adalah saham industri perbankan, adapun saham industri perbankan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham Bank Arta Niaga Kencanan, Bank Buana Indonesia, Bank Central Asia, Bank CIC Internasional, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Lippo Bank, Bank Mayapada, Bank Mega, Bank Negara Indonesia, Bank Niaga, Bank NISP, Bank Pan Indonesia, Bank Victoria Indonesia. Data dbank pada sample ini adalah saham industri perbankan yang telah listed pada tahun 2000 dan masih listed di BEJ sampai dengan Oktober 2006
Proses regresi dalam penilitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 metode yang diamati yaitu:
1. Pengaruh return pasar terhadap return saham perbankan
2. Pengaruh variable makro ekonomi trhadap return saham perbankan
3. Pengaruh karakteristik industri terhadap return saham perbankan
4. Pengaruh variable makro ekonomi dan karakteristik industri terhadap return saham perbankan.
Berdasarkan hasil pengeolahan data alas ke empat model yang digunakan di dapatkan hasil yang cukup beragam, dimana ada beberapa saham dari industri perbankkan yang memiliki pengaruh yang signi likan lerhadap keempat model yang diamati dan ada yang tidak berpengaruh signifkan. Ada pula saham yang mempunyai hubungan yang positif dan negative terhadap ke empat model yang diamati.

Investors are really concern regarding return of their investment, having investment portfolio at Jakarta Stock Exchange with fluctuating market movement which there's possibility for investors to gain high return according to their expected return by having high risk investment.
Stock price movement will be affected by macro economic factors on certain country, for Indonesia case when monetary crisis hit in 1998 then following by the crushing of Stocks Composite Index at Jakarta Stock Exchange_ Jakarta Composite Index was down to the lowest IeveI at 276.15 points at September 20th 1998.
Banking industry is one of the sectors having volatility with macro economy changing. Banking industry has important role and need special treatment since influencing by external factor easily and as part of integrated monetary payment system. As part of it, if banking industry suffers problem then giving negative effect to the whole economy system directly. Liquidation of several banks by Bank of Indonesia as regulator is the evidence of influence macro economic factors related to the banking system.
Considering relationship between macro economic factors to the stock market movement and banking industry, it becomes interesting topic for further research on this paper. The points will be discussed is
1. How much effect of macro economic factors changing related to the banking stocks performance ?
Process of data transformation will be conducted using regression technique on simple or multiple by software Eviews version 3.0. Before conducting regression process, will be done statistical test to the model using Stationer Test, Multi-Correlation Test, Auto-Correlation Test.
In this research using banking industry stocks as the samples, which are Bank Arta Niaga Kencana, Bank Buana Indonesia, Bank Central Asia, Bank CIC Internasional, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Lippo Bank, Bank Mayapada, Bank Mega, Bank Negara Indonesia, Bank Niaga, Bank NISP, Bank Pan Indonesia, Bank Victoria Indonesia. All sample stocks should have been listed since year 2000 and remains as listed stocks on October 2006 at Jakarta Stock Exchange.
Regressions process on this research will be conducted through 4 observed method, which are:
1. Effect of market return related to the banking industry stocks
2. Effect of macro economic factors related to the banking industry stocks
3. Effect of intrinsic characteristic industry factor related to the banking industry stocks
4. Effect of macro economic factors combining with intrinsic characteristic industry factor related to the banking industry stocks
Based on the data examination through above models which resulting various result, showing some banking industry stocks have significant influence and some of them on the contrary. Some stocks also have positive and negative correlation to the observed model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati Dwiningsih
"Penelitian ini bertujuan memperoleh hasil pengujian pengaruh perbedaan variabel ekonomi makro yaitu Gross Domestic Product, Money Supply, Interest Rate dan Inflation Rate terhadap nilai tukar mata uang rupiah-Indonesia dengan mata uang dollar-Amerika dan rupiah-Indonesia dengan yen-Jepang. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori ekonometrik dasar, teori ekonomi makro dan teori manajemen keuangan intemasional. Teori ekonometrik dasar digunakan untuk menelaah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan melakukan pengujian asumsi dasar klasik karena model yang digunakan adalah multilinear reggresion dengan paket program komputer SPSS 5.0 for windows. Untuk mendefinisikan variabel yang digunakan menggunakan teori ekonomi makro serta menggunakan analisis fundamental dari teori manajemen keuangan internasional. Setelah melakukan analisa secara statistik yang memberikan hasil bahwa diantara keempat variabel independen yang mempengaruhi nilai tukar adalah variabel GDP rid, maka analisa umum dikaitkan dengan definisi GDP dan cara mengukurnya menggunakan Production approach dari teori ekonomi makro.
Penelitian yang terdahulu belum melakukan uji asumsi dasar klasik, sehingga hasilnya secara statistik belurn mencerminkan kondisi yang sesungguhnya, maka dalam penelitian ini pengujian asumsi dilakukan dengan menggunakan cara modifikasi model sehingga didapatkan model yang memenuhi asumsi.
Penelitian ini dilakukan terhadap mata uang rupiah-indonesia yang merupakan wakil dari mata uang lemah (soft currency) terhadap mata uang dollar-Amerika dan yen-Jepang sebagai wakil mata uang yang dianggap kuat (hard currency), didukung pula dengan data tentang nilai ekspor indonesia ke negeri-negeri tujuan dan nilai impor indonesia dari negeri-negeri asal selama tahun 1985-1995, yang mana amerika serikat dan jepang nilainya signifikan dibanding lainnya (lampiran la dan lb).
Hasil yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah secara keseluruhan (bersama-sama) perubahan (delta) perbedaan variabel ekonomi makro yang digunakan secara signifikan mempengaruhi perubahan nilai tukar tetapi secara sendiri-sendiri perubahan perbedaan GDP rill yang mempengaruhi perubahan nilai tukar. Disamping itu ada faktor lain yang kemungkinan dapat mempengaruhi nilai tukar diantaranya alternatif investasi yang lain misalnya IHSG (lndeks Harga Saham Gabungan) yang merupakan wakil dari pasar surat berharga dan juga variabel kualitatif misalnya kejadian sosial, politik dan keamanan yang mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi para pemakai informasi nilai tukar diantaranya pemerintah dalam hal ini Bank Sentral dalam membuat kebijakan terutama kebijakan moneter yang berkaitan dengan pasar uang perlu memperhatikan faktor-faktor ekonomi makro dan faktor Iainnya karena pengaruh kebijakan ke berbagai sektor dan dalam jangka panjang. Bagi produsen maupun konsumen terutama yang berkepentingan dengan nilai tukar juga perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut karena kegiatan yang dilakukan difasilitasi tidak hanya mata uang dalam negeri tetapi juga mata uang asing yang bahkan mengandung resiko yang tidak kecil sehingga perlu memikirkan tentang program lindung nilai.
Penelitian ini hanya menggunakan data untuk kuartal 1 tahun 1985 sampai kuartal IV tahun 1995 karena ketersediaan data yang ada sehingga kurang menggambarkan kondisi masa sekarang akan tetapi paling tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penelitian lanjutan dengan topik tentang nilai tukar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamid Ponco Wibowo
"Perkembangan perbankan syariah mulai meningkat setelah dikeluarkan UU No. 10/1998 yang merupakan penyempurnaan dari UU No.7/1992 tentang Perbankan. Dalam sekitar 5 tahun saja sejak diberlakukan Dual Banking System, pelaku bank syariah bertambah menjadi 10 bank. Hasil survei Bank Indonesia di beberapa propinsi di Jawa dan Sumatra pada tahun 2000-2001 menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap perbankan syariah cukup. tinggi. Hasil survey tersebut antara lain menyimpulkan bahwa nasabah potensial bank syariah mencapai 78%. Sejalan dengan hal ini, kinerja perbankan syariah juga mulai menunjukkan perkembangan yaitu dengan meningkatnya asset, Financing to Deposit Ratio atau LDR dan kemampuan untuk memperoleh laba juga cenderung meningkat.
Sebagai lembaga intermediasi, kinerja perbankan syariah pada dasarnya erat berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian. Perubahan variabel ekonomi makro di samping dapat berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian juga dapat berdampak terhadap kinerja perbankan. Pada umumnya, beberapa variabel ekonomi makro yang seringkali digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kegiatan perekonomian adalah Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, dan Suku Bunga.
Untuk melihat pengaruh variabel ekonomi makro terhadap kinerja perbankan syariah, telah disusun model mekanisme transmisi dalam suatu diagram yang menggambarkan pengaruh variabel ekonomi makro tersebut terhadap variabel-variabel internal keuangan perbankan syariah.
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan data statistik selama kurun waktu 4 tahun (2001 - 2004) yang diolah dengan menggunakan model persamaan simultan maka pengaruh variabel ekonomi makro terhadap kinerja perbankan syariah selama ini berjalan melalui jalur transmisi beberapa variabel internal keuangan perbankan (Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan) sebelum pada akhirnya berpengaruh terhadap permodalan bank (Capita Adequacy Ratio). Satu hal yang cukup menarik dari hasil penelitian ini adalah perubahan suku bunga tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Reeturn is one of the motivator in investment process.Most of the investors use the indicator of return to compare to other investment alternatives...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tendi Haruman
"Return is one of the motivator in investment process. Most of the investors use the indicator of return to compare to other investment alternatives. Return indicator measurement with historical method are useful to make sure the investment are succeed and to predict the opportunity in the future. This research try to analysize the factors that influence return such as fundamental factors, macro economic indicator, micro economic indicator and systematic risk"
2005
MUIN-XXXIV-11-Nov2005-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, G. P. Washinthon
"Industri ritel modern yang berkembang pesat saat ini sedikit banyak akan mempengaruhi struktur pasar dan persaingan di Industri tersebut. Perkembangan yang begitu pesat selain diakibatkan oleh perubahan perilaku berbelanja masyarakat, juga diakibatkan oleh perubahan kebijakan pemerintah pada industri tersebut. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, bisa disebut sebagai awal dari perubahan yang secara menyeluruh pada industri ritel modern Indonesia.
Mengacu kepada kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan IMF, maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan keppres No.99 Tahun 1998 yang selanjutnya diperbaharui dengan Keppres No.96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanaman modal. Dengan terbitnya keppres ini membuat pemodal-pemodal asing dalam Industri ritel tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Industri ritel yang semakin diramaikan oleh pemodal asing, mengacu kepada salah satu teori pada Organisasi Industri mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur (structure), perilaku (conduct) dan kinerja (performance) industri ritel modern.
Atas dasar hal diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola hubungan antara struktur, perilaku terhadap performance pada perusahaan ritel modern yang sudah gopublik yang merupakan bagian dari industri ritel modern. Oleh karena kondisi makro ekonomi juga turut menentukan intensitas industri ritel modern, maka pada penelitian ini juga akan melibatkan indikator makro ekonomi sebagai salah satu yang mempengaruhi kinerja industri ritel modern. Indikator yang digunakan adalah tingkat inflasi dan PDB Indonesia.
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini baik dalam bentuk perusahaan berbadan hukum maupun perusahaan perseorangan, akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Olen karena kesulitan tersebut, maka penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan-perusahaan ritel modern yang sudah go-publik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, dengan membuat model persamaan regresi linear berganda yang dianalisa dengan metode kuadrat Lerkecil biasa (method of ordinary least square, OLS), dengan menggunakan program Eviews 3.0 sebagai alat Bantu pengolahan data. Data yang digunakan untuk masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat adalah data dalam bentuk time series yang dibuat dalam triwulanan, untuk periode waktu dari triwulan pertama tahun 1998 sampai dengan triwulan tiga tahun 2005.
Secara umum hasil yang diperoleh adalah bahwa struktur dan perllaku perusahaan mempengaruhi performans dengan sifat yang sama pada seluruh perusahaan yang diteliti, tetapi dengan besaran yang berbeda-beda. Sementara variabel makro tidak semua secara signifikan mempengaruhi kinerja (performance) perusahaan. Ada kinerja yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan PDB, ada juga yang tidak sama sekali. Yang menarik dan membutuhkan kajian lebih lanjut adalah, bahwa variabel struktur (pangsa pasar) justru lebih besar mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki pangsa pasar terkecil. Sementara pada perusahaan dengan pangsa pasar paling besar, variabel struktur (pangsa pasar) hanya mempunyai pengaruh yang kecil dalam menentukan variasi kinerja (performance) perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Prakoso
"Prospek investasi saham berdasarkan syariah di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakatnya yang sebagian besar beragama Islam. Pada dasarnya prinsip syariah adalah suatu perjanjian ataupun kontrak yang berdasarkan hukum Islam antara pemilik dana dengan peminjam dana untuk pengelolaan dana, keperluan pembiayaan usaha, atau kegiatan lain yang sesuai dengan prinsip syariah, mengandung unsur pembagian basil berdasarkan nisbah ekuivalen atau bagi basil (mudharabah).
Karp akhir ini untuk mencari faktor yang paling berpengaruh dari perubahan ekonomi makro terhadap perubahan return Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Harga Saham Gabungan. Maka peneliti akan mencoba mencari korelasi perubahan Jakarta Islamic Indeks dan indeks Harga Saham Gabungan yang dipengaruhi oleh perubahan variabel makro ekonomi mulai tahun 2001 sampai tahun 2005.
Hasil analisa data dapat terlihat bahwa kurs dan inflasi yang terdistribusi normal sedangkan rJIJ, rihsg, rsbi dan rri2 tidak terdistribusi normal. Hasil uji satasioner dapat dilihat bahwa data return Jakarta Islamic Indeks (JII), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), inflasi, kurs, m2 adalah stasioner sedangkan rsbi (1 bulan) tidak stasioner !arena probability adalah 0.7436 lebih besar dari 0,05 maka perlu dilakukan transfonnasi first difference yaitu dari ordo 0 menjadi ordo 1.
Dan analisa data dapat dilihat bahwa inflasi dan sbi 1 bulan terdapat korelasi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0.228342, Kurs dan uang beredar (M2) juga terdapat korelasi lcbih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0.600638. Uang beredar (M2) terdapat korelasi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,098219. Hal ini menunjukan bahwa antar variabel tersebut mernpunyai korelasi positif atau terjadi multikolinieritas. Peningkatan nilai inflasi maka pemerintah akan mena&kan suku bunga untuk mengendalikan laju inflasi. Dengan adanya kenaikan suku bunga maka masyarakat akan cenderung untuk menabung daripada untuk mcmbclanjakannya sehingga uang yang beredar (M2) akan naik pula. Hal ini menunjukan bahwa antar variabel tersebut terjadi multikolinieritas. Walaupun terdapat korclasi antar variabel diatas dan signifikan, namun tetap dimasukan regresi karma salah satu penyelesaian bila terdapat korelasi antar variabel adalah dengan mendiamkan saja atau tetap memasukkan variabel tersebut ke dalam model regresi (Gujarati,2003).
Hasil uji D-W menunjukkan bahwa Jakarta Islamic Index dan Index Harga Saham Gabungan diarca tidak ada autokorelasi. Dari basil analisa berdasarkan E-views 5.0, temyata yang signifikan pada a = 5% adalah kurs dengan probability dibawah 0,05 (0.00330) untuk Jll dan probability dibawah 0,05 (0.00250) untuk IHSG. Hubungan antara return Jakarta Islamic Index dan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan variabel makro dapat dilihat dari persamaan seperti dibawah ini:
Rill = 0.0153 - 0.2999 inflasi - 0.8384 kurs + 0.7582m2 - 8.75796dsbi
RIHSG = 0.0156 - 0.2290 inflasi - 0.7454 kurs + 0.4028 m2 - 10.6913 dsbi
Analisis dilakukan dengan menggunakan Granger causality test bahwa hubungan return Jll dengan sbi terdapat pengaruh, dimana probabilitasnya di bawah 5% (Ho ditolak) hanya untuk lag 1, begitu sebaliknya antara sbi dengan return ill terdapat pengaruh, dimana probabilitasnya di bawah 5% (Ho ditolak) hanya untuk lag 1 sedangkan antara return Jll dengan variabel ekonomi makro Iainnya (kurs, inflasi, uang beredar) tidak terdapat pengaruh, dimana probabilitasnya lebih dari 5% (Ho diterima).

The prospect of investment in Islamic stock exchange in Indonesia is expected to grow due to the fact that most Indonesians arc Moslems. The basis of Islamic (Syariah) principle is an agreement or contract base on Islamic law between lender and borrower for fund management, business financing, or any other activity, which contain a profit sharing.
The purpose of this study is to find out what element in macro economics change which is the most influencing factor towards the return of Jakarta Islamic Index (JIl) and the IHSG. In this study I try to look for the correlation between the changes in .111 and II-ISG which are influents by the change in macro economic variables since the year 2001 to 2005.
We could see from the result of data analysis that exchange rate and inflation were distributed normally while 011, rihsg, rsbi, and rm2 were not distributed normally. From the stationary test we could see that the data of return .Ill, IHSG, inflation, exchange rate, m2 were stationer, while return of sbi (I month) is not stationary. The probability of rsbi was 0.7436 (more than 0.05), so it is necessary to perform first difference transformation from order 0 to order I .
Data analysis showed that correlation of inflation and sbi (I month) is 0.228342, correlation of exchange rate and m2 is 0.600638, and correlation of m2 is 0.098219, all three are larger than 0.05. The data revealed that those variables have a positive correlation or multi colinierity. With an increase of inflation rate, the government will increase the saving rate to control the inflation. Rather than spending it, people tend to save their money when the saving rate increased, which will have an effect on the m2, so there are multi colinierity for those variables. Those variables are included in the regression because the solution of correlation of variables is to leave it or to include the variables into the regression (Gujarati, 2003).
D-W test result revealed that there is no auto correlation of i l l and IHSG. E-views 5.0 analysis showed that variables which are significant at a = 5% is exchange rate, with probability less than 0.05 (Ml = 0.00330 and IHSG = 0.00250).
Formula ofill and IHSG are:
R11l = 0.0153 - 0.2999 inflation - 0.8384 exchange rate + 0.7582 m2 -- 8.7579 dsbi R1 HSG = 0.0156 - 0.229 inflation -0.7454 exchange rate + 0.4028 m2 - 10.6913 dsbi
Analysis is completed using Granger causality test which showed influence of sbi to return ill and vice versa for lag 1 (probability less than 5%, Ho rejected). There is no influence of other variables (exchange rate, inflation, m2) to return ill (probability more than 5%, Ha accepted)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Aryanto Waspodo
"Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh antara pertumbuhan variable -- variable makro Produk domestic Bruto, Inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dan variable -- variable falctor khusus perusahaan Net Profit Margin, nilai pasar dari perusahaan terhadap pertumbuhan Return On Equity ( ROE ) balk secara parsial maupun simuttan di perusahaan - perusahaan dalam industri otomotiv di Indonesia dalam kurun waktu 1996 sampi 2005_ Perumusan masalah tersebut dituangkan dalam hipotesis penelitian dengan menggunakan pengujian hipotesis nol yang secara garis besar menguji tidak adanya pengaruh dari variable - variable independent seperti tersebut di atas terhadap variable dependen pertumbuhan return on equity.
Latar belakang serta landasan penelitian ini didasarkan pada formula Du-Pont tentang ratio financial dan teori Arbitrage Pricing Theory ( APT' ) yang dikembangkan oleh Roll dan Ross ( 1986 )_ Menurut teori APT, rate of return merupakan fungsi dari faktor -- faktor eksternal dan internal perusahaan yang mempengaruhi keuntungan perusahaan.. Faktor eksternal adalah factor ekonomi micro di Negara dimana perusahaan tersebut berada Faktor internal adalah factor tertentu dari perusahaan yang Iangsung mempengaruhi tingkat keunt mgan.
Populasi penelitian adalah semua perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sedangkan sample penelitian dipilih sembilan perusahaan yang bergerak di industri otomotive dan komponennya, terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1996 hingga tahun 2005. Data yang diambil dari Bank Indonesia, Biro Pusat Statistik dan Bursa Efek Jakarta adalah data kwartal ( quarterly data) time series yang diolah dalam ben uk Data Panel ( Pooled Data ). Sedang pengujian statistrk dilakukan melalui metode Ordinary Least Square, Generalized Least Square dan Fixed Effect Model. Uji klasik statistik yang meliputi evaluasi outliers, stationeritas, multikolinearitas, heteroskedatisitas dan otokorelasi digunakan untuk mengetahui validitas data
Dan hasil analisa uji t maupun uji F disimpulkan bahwa pertumbuhan net profit margin, nilai pasar perusahaan, produk domestic bruto, inflasi dan nilai tukar Rupiah I USD baik secara individu maupun secara bersama - sama mempengaruhi pertumbuhan return on equity. Hasil uji tersebut menunjukan bahwa variabel mikro pertumbuhan net profit margin berpengaruh positive sedang nilai pasar perusahaan berpengaruh negative, dan variabel makro pertumbuhan produk domestic bruto serta nilai tukar Rupiah 1 USD berpengaruh positive sedang inflasi berpengaruh negative terhadap pertumbuhan ROE. Dari variabel - variabel tersebut variabel mikro pertumbuhan net profit margin mempunyai pengaruh terbesar_ Nilai Pasar Perusahaan mempunyai koefisien negative tidak seperti yang diharapkan berkoebisien positi£ Hal ini disebabkan Debt to Equity Ratio dari perusahaan yang tergabung dalam penelitian lebih dari satu dan membesar seiring dengan melemahnya Rupiah dan naiknya rate SBI, Dengan membesamya hutang saat rupiah melemah diperkirakan hutang dalam mata uang asing, menaikan Nilai Pasar Perusahaan. Beban bunga yang tinggi terutama periode 1997 - 2000 menyebabkan menurunnya Net Profit Margin (setelah interest dan tax ) sehingga menununkan ROE.

The objective of this thesis is to evaluate the influence of macro-economic variables i.e Gross Domestic Product, Inflation, Rupiah to US Dollar Exchange Rate and the firm specific factors i.e net profit margin, market value of the firm to the growth of company's return on equity ( ROE) individually and simultaneously in publicly Listed Otomotive Companies in Indonesia within 1996 to 2005. Research objectives are represented in the research hypothesis of null hypothesis. The null hypothesis tests that independent variables do not influence dependent variable of return on equity.
Research is based on empirical data and derived from Du-Pont formula for financial ratios and Arbritrage Pricing Theory ( APT) proposed by Roll and Ross in 1986. APT says rate of return is a function of external and internal factors of the firm. The external factors arethe country's macro-economic factors where the firms are. The internal factors are the specific factors of the firm which affecting the profit of the firm.
The population of the research is publicly companies listed in Jakarta Stock Exchange, the samples are nine companies in otomotive and otomotive's component industry sector listed in Bursa effect Jakarta from 1996 till 2005. Data sources are Bank of Indonesia, Biro Pusat Statistic and Jakarta Stock Exchange. Data is quarterly data and compiled in Panel or Pooled Data. Data are balanced meaning that data were available for all firms and all years. Three statistical methods are applied -- Ordinary Least Squares, Generalized Least Square and Fixed Effect Model to analyze the influence of country and firm specific effects on ROE within and across firms and time. The classical statistic test is used to evaluate the validity of data from the existence of outliers, stationarity, multicollinearity, heterskedasticity and autocorellation.
The conclution from 1-statistic test and F-statistic test is the growth of net profit margin, market value of the firm, gross domestic product ( GDP ), inflation and Rupiah to US Dollar Exchange Rate individually and simultaneously influence the growth of return on equity (ROE ). Micro-economic variable Net Profit Margin Growth has positive influence while Market Value of the Firm variable gives negative influence. Macro-economic variables GDP and Exchange rate Rp/USD have positive influence, Inflation variable has negative influence to ROE growth. Net Profit Margin growth variable contributes highest impact than other variables. Market Value of Firm has unexpected result Le negative coefficient due to observed firms had Debt to Equity Ratio ( DER) higher than I. Their DER grew following Rupiah drop and increasemeni of Bank of Indonesia rate. The increasement of debt increased the Value of Firms. High interest rate burden in 1997 - 2000 impacted the Net Profit Margin and decreased the ROE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuspradoto Budi Jati
"Kebijakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menanggulangi kemiskinan di Indonesia bukanlah hal bare. Pada masa Orde Lama kebijakan tersebut diintegrasikan ke dalam program Penasbede. Sejak masa Orde Baru kebijakan tersebut dilaksanakan dari penjabaran Trilogi Pembangunan, GBHN, dan Repelita.
Krisis ekonomi tahun 1998 telah menyebabkan kemiskinan kembali menjadi fokus perhatian dalam perekonomian Indonesia.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah kinerja ekonomi makro regional telah berperan dalam mengurangi kemiskinan masyarakat di daerah?
Oleh karena variabel-variabel ekonomi makro regional yang mempengaruhi kemiskinan bersifat multi dimensi, maka dalam penelitian yang dilakukan variabel ekonomi dibatasi pada pertumbuhan ekonomi (perkembangan PDRB per kapita riil non-tambang dan penggalian), inflasi (Indeks Harga Konsumen), jumlah penduduk, dan pengeluaran pembangunan APBD Tingkat I per kapita di 26 propinsi.
Hasil penelitian terhadap variabel pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa di 17 (tujuh belas) propinsi variabel tersebut berpengaruh tehadap penurunan kemiskinan, sedangkan di 9 (sembilan) propinsi perkembangannya didapati tidak berpengaruh.
Inflasi (IHK) terbukti meningkatkan kemiskinan di 14 (empat belas) propinsi, sedangkan di 12 (dua belas) propinsi lainnya perkembangan inflasi tidak berpengaruh terhadap meningkatnya kemiskinan.
Perkembangan jumlah penduduk di 13 (tiga belas) propinsi telah berpengaruh terhadap peningkatan kemiskinan. Sementara 13 (tiga belas) propinsi lainnya perkembangannya tidak berpengaruh dalam terhadap meningkatnya kemiskinan.
Terdapat 17 (tujuh belas) propinsi dimana pengeluaran pembangunan per kapita berdampak pada penurunan kemiskinan. Sedangkan terdapat 9 (sembilan) propinsi pengeluaran pembangunannya tidak berpengaruh dalam menurunkan kemiskinan.
Sementara itu, krisis ekonomi berpengaruh terhadap meningkatnya kemiskinan di 21 (dua puluh satu) propinsi, meskipun di 5 (lima) propinsi Iainnya tidak berpengaruh."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas IndonesiaI, 2006
T17133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lora Ayuda Minerva
"Mengutip pernyataan bahwa "pertumbuhan ekonomi pada 2006 akan terus melambat dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya" (Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, Bisnis Indonesia, 22 November 2005), maka pembuatan karya akhir ini ditujukan untuk melihat sisi terbaik yang harus dicapai dari pencarian dua macam jenis kinerja portfolio yang tergolong saham teraktif dan saham defensive stocks diakhir tahun 2005 melalui pendekatan teori Efficient Frontier dan Single Index Model.
Pembahasan menitikberatkan pada pencarian saham portfolio yang akan dibentuk pada awal tahun 2005 untuk dapat mencerminkan kekonsistensian terhadap perhitungan kinerja portfolio yang baik diakhir tahun 2005. Saham portfolio yang dibentuk pada awal tahun tersebut merupakan hasil analisis saham terpilih dari data historikal tahun-tahun sebelumnya, dan perhitungan kinerja portfolio tersebut merupakan hasil atau prestasi berinvestasi selama satu tahun di 2005,yang nilai akhirnya dapat diterima sebagai alternatif kelanjutan ataupun sebagai strategi untuk berinvestasi diawal tahun 2006.
Periode penelitian yang dipakai adalah dari bulan .lanuari 2002 sampai dengan bulan Desember 2005, di mana data yang diperoleh dari pihak-pihak terkait merupakan data sekunder, scperti adjusted closing price dari JSX weekly statistic dan data suku bunga periode satu bulanan yang diambil dari website Bank Indonesia.
Data-data tersebut diolah dan menghasilkan beberapa alternatif saham portfolio pada awal tahun 2005 dan satu kinerja portfolio terbaik pada akhir tahun 2005. Nilai yang didapat dari dua model pembentukan portfolio dan model Sharpe bagi perhitungan kinerja dua portfolio terscbut,adalah merekomendasikan pemakaian saham portfolio LQ45 dengan dasar perhitungan teori Single Index Model. Bilamana keadaan yang akan datang adalah sama dengan keadaan 2005, dimana ramalan pergerakan ekonomi yang tetap melambat terjadi, maka hasil pemilihan portfolio dan perhitungan kinerja LQ45 tersebut merupakan rekomendasi yang dapat diusulkan kepada para investor untuk melakukan pendekatan diversitikasi sahamnya sebagai bentuk investasi diawal tahun 2006, dengan harapan keuntungan yang optimal tetap dapat diperoleh lewat hasil analisis tersebut.
Kecenderungan untuk dapat diterimanya rekomendasi diatas, dapat diasumsikan dari perhitungan hipotesis yang menjelaskan bahwa kinerja saham portfolio LQ45 memang memiliki cukup bukti untuk dapat dikatakan lebih besar dari kinerja saham portfolio consumer goods.Dengan mengasumsikan nilai interval keyakinan 95% maka anggapan tersebut dapat diperhitungkan.

According to the Central Bank Governor's statement, the economic growth during 2006 will continue to slow down compared to past projection". The purpose of this thesis is to seek which portfolio, between stocks that are classified in LQ45 (considered as most liquid stocks) and consumer goods (considered as defensive stock), could come out with the best performance taking into account the current macro economic situation using the Efficient Frontier and Single Index Model Theory.
The main of focus of this study is to elucidate the stock portfolio originated during the beginning of 2005 and seeks the outcome it will achieve by the end of the year. This portfolio of 2005 consists of stocks with the best performance based on its historical data, where as the portfolio performance based on the investment during 2005. Meanwhile it would be used for investment during 2006 as an investment strategic.
The data's used in this research consists of the stocks adjusted closing price quoted from JSX weekly statistics and the monthly interest rate quoted from Bank Indonesia's website during the period from January 2002 until December 2005. The data that were scrutinized resulted a solution that the stock portfolio with the best performance and considered for the 2006 investment portfolio are the stocks classified in LQ 45 using the single index model theory as an approach.
The recommendation to investors who plans to invest during the beginning of 2006 is to focus on LQ 45 stock portfolio. Therefore considering the dawdling economic growth that economist has forecasted this portfolio could come up with the optimum investment during 2006. The reception of this recommendation can be assumed from the hypothesis that vindicates LQ 45's performance resulted in a better performance compared to consumer goods portfolio. Considering the 95% confidential level, this assumption could be accountable."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>