Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Debi
"Demensia adalah keadaan di mana seseorang mengalami penurunan atau gangguan kognitif. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah memperoleh prevalensi demensia serta menganalisis faktor risiko mana yang paling dominan terkait demensia pada lansia di Jakarta Barat pada tahun 2014. Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan kepada lansia (berusia ≤60 tahun) vegetarian dan non vegetarian pada vihara terpilih di Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama bulan April - Mei 2014. Jumlah responden yang diperoleh yaitu 130 orang. Demensia diukur dengan menggunakan Standardized Mini Mental Examination (SMMSE), di mana skor ≤24 dikatagorikan menjadi demensia. Prevalensi demensia pada lansia di Jakarta Barat pada tahun 2014 cukup besar, yaitu 42,3%. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,02), pola diet vegetarian (p value = 0,001), asupan vitamin B2 (p value = 0,042), vitamin B6 (p value = 0,048), Vitamin B12 (p value = 0,032), dan riwayat penyakit jantung (p value = 0,008) dengan demensia pada lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Pola diet vegetarian merupakan faktor protektif yang paling dominan terhadap demensia. Lansia dengan pola diet nonvegetarian memiliki risiko 4,5 kali terkena demensia dibandingkan dengan lansia yang menganut pola diet vegetarian setelah dikontrol dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, asupan vitamin A, asupan vitamin B2, asupan vitamin B6, asupan asam folat, asupan vitamin B12, asupan seng, aktivitas fisik, riwayat penyakit stroke, dan riwayat penyakit jantung. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan desain studi yang berbeda.

Dementia is a condition which cognitive has decreased or a condition which someone had cognitive impairment. The objective of this research was to know prevalence of dementia and to find which of the risk factor is the dominant factor that is related to dementia in elderly at West Jakarta in 2014. The design of this study is cross sectional. The population of this study is elderly (≤60 year) which is vegetarian dan non vegetarian at four chosen temple which located in West Jakarta. This study was conducted in April - Mei 2014. Total respondent in this research was 130 respondent. Dementia was measured using Standardized Mini Mental Examination (SMMSE), which score ≤24 been categorized into dementia. Prevalence of dementia in Elderly in West Jakarta in 2014 is 42,3%.Statistical test showed that dementia has significantly associated with age ( p value = 0,02), vegetarian dietary pattern (p value = 0,001), vitamin B2 intake (p value = 0,042), vitamin B6 intake (p value = 0,048), Vitamin B12 intake (p value = 0,032), dan history of heart disease (p value = 0,008). Vegetarian dietary pattern was the most dominant protective factor that related with demensia. Elderly with nonvegetarian dietary pattern is 4,5 times at risk of dementia than elderly with vegetarian dietary pattern, after controlled with age, gender, level of education, vitamin A intake, vitamin B2 intake, vitamin B6 intake, folate intake, vitamin B12 intake, zinc intake, physical activity, stroke history, and heart disease history. Futher research should be done by using different study design."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esthika Dewiasty
"Latar Belakang: Indonesia mempunyai prevalensi malnutrisi yang tinggi pada usia lanjut, yang dipengaruhi oleh inadekuasi asupan nutrien. Inadekuasi asupan nutrien pada usia lanjut di Indonesia merupakan masalah dengan prevalensi tinggi, high impact, dan menimbulkan beban ekonomi yang tinggi. Produk susu merupakan nutrient dense food yang potensial untuk intervensi masalah inadekuasi asupan nutrien. Produk susu dapat ditoleransi oleh usia lanjut di Indonesia, namun belum diteliti apakah berhubungan dengan asupan nutrien pada populasi usia lanjut Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan rerata asupan energi dan nutrien, serta mengetahui hubungan antara konsumsi produk susu dengan adekuasi asupan nutrien pada kelompok dairy user dibandingkan non dairy user pada usia lanjut di Indonesia
Metode: Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Indonesian Study of Lactose Intolerance in Elderly Population. Desain penelitian potong lintang. Waktu penelitian bulan Januari-Juli 2021 menggunakan data pasien di Unit Rawat Jalan Geriatri Terpadu RSCM Jakarta dengan sampling konsekutif. kriteria inklusi adalah usia 60 tahun atau lebih dan tinggal di komunitas bersama keluarga. Kriteria eksklusi adalah gangguan fungsi kognitif berat, kondisi klinis yang mempengaruhi hasil uji intoleransi laktosa, serta menolak berpartisipasi dalam penelitian. Analisis bivariat menggunakan uji t-test atau alternatifnya, chi-square atau alternatifnya, sesuai dengan jenis variabel yang diuji. Analisis multivariat untuk adjustment variabel perancu menggunakan regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 103 partisipan menjadi subjek penelitian ini. Terdapat perbedaan asupan protein (p=0.003), kalsium (p<0.001), vitamin D (p <0.001), vitamin B12 (p=0.002) pada kelompok dairy user dibandingkan non-dairy user. Tidak didapatkan kemaknaan statistik pada uji bivariat maupun multivariat yang menganalisis hubungan antara konsumsi produk susu dengan adekuasi asupan energi dan nutrien, namun didapatkan perbedaan proporsi inadekuasi asupan nutrien pada kedua kelompok.
Kesimpulan: Tidak terdapat beda rerata asupan energi, karbohidrat, dan lemak pada kedua kelompok. Terdapat perbedaan rerata asupan protein, kalsium, vitamin D, dan vitamin B12 pada kedua kelompok. Belum dapat dibuktikan hubungan antara konsumsi produk susu dengan adekuasi asupan nutrien pada populasi orang usia lanjut di Indonesia, namun didapatkan perbedaan proporsi inadekuasi asupan nutrien yang bermakna secara klinis pada kelompok dairy user dibandingkan non- dairy user.

Background: Indonesia is a country with high prevalence of malnutrition, which is strongly caused by inadequacy of nutrients intakes. The problem of inadequate intakes of nutrients in Indonesia older adults is a problem with a high prevalence, high impacts, and high economic burden. Dairy products as nutrient dense foods are beneficial to improve inadequacy of nutrients intakes, and well tolerated by older adults in Indonesia. Yet, lack of data on association between dairy products consumption and nutrients intakes in this population.
Objectives: The aims of this study were to determine the difference in the mean intakes of energy and nutrients, as well as to investigate association between dairy products consumption and adequacy of nutrients intakes in the dairy user group compared with non-dairy users in Indonesian elderly population.
Methods: A cross-sectional study, as a part of the Indonesian Study of Lactose Intolerance in Elderly Population was conducted in January-July 2021 using patients’ data at the Geriatric Outpatient Clinic, Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, with consecutive sampling. Inclusion criteria were older adults (60 years or older) and community-dwelling. Exclusion criteria were subjects with severe cognitive impairment, having clinical conditions that affected the results of the lactose intolerance test, and unwillingness to participate in the study. Bivariate analysis used t-test or chi square, in concordance with the variables. Multivariate analysis using logistic regression was performed to assess the association between milk consumption and adequacy of energy and nutrients intake, adjusted by confounding variables.
Results: A total of 103 participants enrolled as the subjects of this study. There were different mean intakes of protein (p=0.003), calcium (p<0.001), vitamin D (p<0.001), vitamin B12 (p=0.002) between dairy users and non-dairy users. There was no statistical significance in bivariate and multivariate analyses of association between dairy products consumption and adequate intake of energy and nutrients. Yet we found different proportions of nutrients inadequacies between dairy user (mild to moderate inadequacies) and non-dairy users (moderate to severe inadequacies).
Conclusion: We found pronounced different mean intakes of protein, calcium, vitamin D, and vitamin B12 in dairy users compared with non-dairy users. Although association between consumption of dairy products and adequate intake of nutrients in Indonesian elderly population cannot be confirmed, yet we found clinically important difference proportions of nutrients inadequacies between dairy user and non-dairy users.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library