Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amadeus Dewangga
"ABSTRAK
Penanganan kasus fraktur khususnya pada rahang manusia ( maxilla; rahang atas, mandibula; rahang bawah ) menggunakan alat fiksasi berupa miniplate. Secara komersil titanium merupakan material yang digunakan sebagai material miniplate karena biokompabilitas tinggi terhadap tubuh dan mechanical properties yang tinggi. Tetapi titanium kurang cocok dikarenakan young modulus yang tidak sesuai dengan tulang ( kemungkinan gagal fiksasi ) dan tidak bersifat biodegradeable. Material pengganti yang sudah sering diteliti adalah magnesium karena bersifat biodegradeable dan memiliki mechanical properties yang menyerupai tulang. Tetapi laju korosi magnesium sangat tinggi, sehingga perlu diberi perlakuan tambahan agar penyembuhan fraktur optimal. Penelitian ini berfokus pada komposit berbasis magnesium sebagai upaya mengurangi laju korosi dengan menambahkan karbonat apatit saat proses pembuatan dengan teknik powder metallurgy sebanyak 5%, 10%, dan 15%. Untuk mengetahui mechanical properties dari komposit dilakukan uji tarik dan uji bending dengan metodologi yang sesuai ASTM E8 ( tensile ) dan ASTM E290 ( bending ), dan data diolah untuk mendapat mechanical properties yang sesuai ASTM F67 ( tensile ) dan ASTM F382 ( bending ). Hasil pengujian membuktikan peningkatan mechanical properties dari magnesium murni, dengan kadar 15% yang terbaik, tetapi diperlukan penelitian untuk meningkatkan mechanical properties secara keseluruhan agar lebih sesuai menjadi material miniplate.

ABSTRACT
Fracture cases in maxilla ( upper jaw ) or mandibula ( lower jaw ) can be fixed with a fixation of a miniplate. Commercially the material used is titanium because of high biocompability with human body and good mechanical properties. But actually titanium is not suitable because its young modulus is not the same as human bone ( probable fixation failure ) and its not biodegradeable. A suitable material thats often researched is magnesium because its biodegradeable and more suitable mechanical properties compared to human bone. But corrosion rate of magnesium is high, it is mandatory to give a extra treatment so fracture recovery can be optimal. This research focuses on magnesium based composite as a way to reduce corrosion rate by adding carbonate apatite by 5%, 10%, and 15% in the powder metallurgy process. To figure the composite mechanical properties tensile testing and bend testing is done with methods approved by ASTM E8 ( tensile ) and ASTM E290 ( bending ), and data is processed to get mechanical properties based on ASTM F67 ( tensile ) and ASTM F382 ( bending ). Results shows a improvement of mechanical properties compared to pure magnesium with 15% being the best, but additional research is needed to improve overall mechanical properties so it is more suitable as a miniplate material."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pancar Muhammad Pribadi
"ABSTRACT
Penerapan magnesium sebagai implan merupakan salah satu contoh aplikasi dari penggunaan biomaterial yang marak dikembangkan oleh para peneliti. Namun, salah satu kekurangan dari penggunaan magnesium adalah laju korosinya yang sangat besar. Agar dapat digunakan, magnesium tersebut perlu mengalami modifikasi hingga pada akhirnya, laju korosi dari magnesium tersebut pun tidak menjadi terlalu cepat. Salah satu contoh modifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan magnesium tersebut menjadi sebuah komposit dengan material reinforcement berupa karbonat apatit. Pada penelitian ini, metode yang digunakan dalam fabrikasi implan berbahan komposit logam tersebut adalah dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Pembuatan implan dengan metode powder metallurgy tersebut memungkinkan pembuatan sebuah objek dengan dari material serbuk. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa nilai dari kekuatan produk komposit Mg/5CA, berupa spesimen implan miniplat, memiliki nilai flexural stress sebesar 34,02 MPa, flexural strain sebesar 0,9, dan nilai modulus elastisitas sebesar 3,53 GPa. Rendahnya ketiga nilai properties tersebut menunjukan bahwa proses fabrikasi yang dilakukan masihlah belum sempurna, terutama pada proses sinteringnya.

ABSTRACT
The application of magnesium as implants material is an example of using biomaterial, which is currently being widely studied and experimented by researchers. However, one of its biggest weaknesses is its high corrosion rate. To be commercially used, the magnesium needs some modification in order to retard the corrosion, which occurs after the implantation. One of the available method is to turn the magnesium into a composite material, reinforced with carbonate apatite. In this research, the method to be used in fabricating the metal composite based implant is by powder metallurgy. The method of powder metallurgy in fabricating the miniplate implant enables a product to be fabricated from powder material. Based on the result of this study, it is known that the flexural stress, flexural strain, and the modulus of elasticity are 34,02 MPa 0,9 and 3,53 GPa, respectively. Such low properties value indicate that the fabrication process taken in this study is still considered poor for the material, especially for the sintering process."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library