Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Rini Anisa
Abstrak :
ABSTRAK
Nyeri kaki merupakan salah satu bentuk ketidaknyamanan yang bila dibiarkan dapat menimbulkan dampak yang merugikan. Mahasiswa program profesi Ners merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami nyeri kaki. Oleh karena itu perlu dipelajari lebih lanjut mengenai faktor determinan nyeri kaki yang terjadi pada kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan nyeri kaki yang dialami mahasiswa program profesi Ners. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 101 orang yang dipilih menggunakan teknik aksidental. Hasil dari penelitian ini menggambarkan mahasiswa yang menjadi partisipan lebih dari separuh berjenis kelamin perempuan 87,1 dengan median usia 23 tahun. Penelitian ini juga menunjukkan kejadian nyeri kaki dialami oleh mahasiswa terjadi pada lebih dari separuh mahasiswa 76,2. Faktor risiko yang berhubungan dengan nyeri secara bermakna adalah lama berdiri dan berjalan p = 0,004 dan kesesuain alas kaki p = 0,032. Faktor lain yang ditemukan secara statistik tidak bermakna pada penelitian ini adalah jenis kelamin p = 0,5, usia p = 0,27, postur kaki p = 0,511, dan IMT p = 1,00. Berdasarkan hasil tersebutdiharapkan dilakukan modifikasi terhadap faktor risiko yang dapat menyebabkan nyeri kaki sehingga kejadian nyeri kaki dapat berkurang.
ABSTRACT
Foot pain is one form of discomfort that if left could cause an adverse impact. Professional nurse program students are one of a group which at risk of undergo footpain. Hence it is needed to learn more about foot pain that occurring in this group. This research aims to understand the determinant factor of foot pain that experienced by the professional nurse program students. This research used descriptive analytic study withcross sectional approach. This research used accidental sampling method and get 101 students as the sample. The result of this research shows more than half of the participants are female 87,1 and the median of the age was 23 years old. This research also showed more than half of the students experienced foot pain 76,2. Basedon the statistic analysis, risk factors that associate with foot pain and have significant aretime of stand and walk p 0,004 and conformity of footwear p 0,032. Other factors that found not statistically significant in this research are sex p 0,5, age p 0,27,foot posture p 0,511 and IMT p 1,00. Based on these results, modification of the risk factor that can cause foot pain should be upheld.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septyana Eka Putri
Abstrak :
Praktik klinik dapat menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa profesi ners yang dapat mengakibatkan burnout. Burnout akan berdampak pada performa selama praktik klinik, terutama dalam berperilaku caring ketika memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout dengan perilaku caring mahasiswa profesi ners. Dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 89 mahasiswa profesi ners di satu perguruan tinggi di Jawa Barat. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling. Burnout diukur menggunakan maslach burnout inventory yang telah dimodifikasi dan perilaku caring menggunakan caring behavior inventory-24. Hasil uji pearson menunjukkan skor burnout dengan skor perilaku caring berkorelasi sedang dan negatif, serta bermakna (r= -0,460; p<0,001). Penelitian ini juga mendapatkan rerata skor dimensi kelelahan emosional paling tinggi dibanding dimensi lain dan dimensi menciptakan hubungan positif dari perilaku caring mahasiswa profesi ners masih rendah. Kesimpulan: Burnout berhubungan dengan perilaku caring, yaitu semakin tinggi tingkat burnout semakin rendah skor perilaku caring. Institusi pendidikan keperawatan perlu mengavaluasi iklim pembelajaran klinik dan merancang program untuk mencegah burnout selama pendidikan profesi agar tidak berdampak pada perilaku caring mahasiswa terhadap pasien. ......Clinical practice can be a burden for nursingstudents and its can cause burnout. Burnout will have an impact on performance during clinical practice, especially in caring behavior when providing nursing care. This study aimed to determine the relationship between burnout and caring behavior of nursing students. With a cross-sectional design, this study involved 89 students of the nursing students in clinical stage at one university in West Java. The sample was selected by simple random sampling technique. Burnout was measured using a modified Maslach Burnout Inventory and caring behavior using Caring Behavior Inventory-24. The results of the Pearson test showed that the burnout score with caring behavior score was moderately and negatively correlated and significant (r = -0.460; p <0.001). This study also found that the average score of the emotional exhaustion dimension was the highest compared to other dimensions of burnout and the dimension positive connectedness in the caring behavior of the nurse profession students was still low. Conclusion: Burnout is related to caring behavior, the higher the burnout level will impact to the lower the caring behavior score. Nursing education institutions need to evaluate the clinical learning climate and design programs to prevent burnout during professional education so as not to have an impact on student caring behavior towards patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthasya Amanda
Abstrak :
Mahasiswa merupakan salah satu populasi yang berisiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi dengan menerapkan sleep hygiene yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesadaran dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur mahasiswa profesi ners di dua institusi yang menyelenggarakan program profesi ners di Jakarta dan Depok. Desain penelitian menggunakan analitik korelatif - cross sectional yang melibatkan 120 mahasiswa profesi ners yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quallity Index untul mengukur variabel kesadaran tentang sleep hygiene, praktik sleep hygiene, dan kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kesadaran sleep hygiene dengan kualitas tidur (p=0,807, α= 0,05). Akan tetapi, terdapat hubungan yang bermakna antara praktik sleep hygiene dan kualitas tidur dengan kekuatan korelasi sedang (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Penerapan praktik sleep hygiene yang baik mengunakan sleep hygiene diary perlu dirancang dan diprogramkan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
The adequate sleep hygiene practice can reduce poor sleep quality. This study aimed to determine the relationship sleep hygiene awareness and practice to sleep quality among nursing professional students at two institutions on Jakarta and Depok. This study was correlative analytics with a cross-sectional approach that involved 120 nursing students in the professional practice stage who selected by simple random sampling. This study used the Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire to measure awareness of sleep hygiene, practices of sleep hygiene and sleep quality. Results showed that there was no significant correlation between sleep hygiene awareness and sleep quality (p=0,807, α= 0,05). However, sleep hygiene practice had moderately significant correlation to sleep quality (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Application of adequate and best sleep hygiene practices using sleep hygiene diary needs to develop and to plan as a nursing intervention for improving sleep quality in nursing care toward patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Ihza Fadilla
Abstrak :
Efikasi diri mahasiswa profesi ners program reguler dapat berkontribusi terhadap kesiapan pada saat mahasiswa menjalani prosedur keperawatan yang kompleks di lahan praktik. Mahasiswa profesi yang memiliki efikasi diri rendah menyebabkan ketidakyakinan dalam melaksanakan prosedur keperawatan kompleks yang dijalaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara efikasi diri pada mahasiswa profesi ners program reguler dengan tingkat kesiapan dalam melaksanakan prosedur keperawatan yang kompleks. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik total sampling berjumlah 207 responden mahasiswa profesi ners program reguler di tiga institusi dengan akreditasi baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara efikasi diri mahasiswa profesi ners program reguler dengan tingkat kesiapan dalam melaksanakan prosedur keperawatan yang kompleks (p = 0,000; α = 0,05). Peneliti merekomendasikan juga terkait program yang dapat diaplikasikan di setiap institusi terkait peningkatan efikasi diri mahasiswa sebelum melaksanakan berbagai macam prosedur keperawatan di lahan praktik profesi, yang berfungsi untuk meningkatkan keyakinan mahasiswa dan optimalisasi pelaksanaan praktik di berbagai wahana.
Self-efficacy of profession students in nurse regular programs can contribute towards readiness while student through complex nursing procedures on practical field. Profession students who have low self-efficacy can cause uncertainty in order to do a complex nursing procedure. This research aims to know about the relationship between self-efficacy of profession students in nurse regular programs with readiness level in implementing complex nursing procedures. This research uses descriptive design with cross sectional method, collecting data using total sampling technique over 207 respondents of profession students in nurse regular programs in three different institutions with good accreditation. The result of this research shows that there is a meaningful relationship between profession students in nurse regular programs with readiness level in implementing complex nursing procedures (p = 0,000; α: 0,05). Researcher also recommends a related applicable program on each institution in terms of enhancing student's self-efficacy before doing many types of nursing procedures in practical profession field, which functioning for increasing student's certainty and optimization of practical implementation in every mode.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Alawiah
Abstrak :
Kebudayaan dapat memengaruhi perilaku dan persepsi sehat dan sakit seseorang. Asuhan keperawatan secara peka budaya diperlukan untuk memahami kebutuhan klien dengan budaya yang beragam. Efikasi diri sangat diperlukan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya agar memberikan kepercayaan dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya sehingga menghasilkan perilaku caring yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners. Penelitian ini melibatkan 102 orang mahasiswa profesi ners yang berasal program regular dan ekstensi menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pengumpulan data secara cross sectional dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya mahasiswa profesi ners sudah sangat tinggi dilihat dari proporsinya (83,2%) dan perilaku caring mahasiswa profesi ners juga sangat baik dilihat dari proporsinya (93,67%). Hasil uji analisis dengan menggunakan uji spearman rho menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring mahasiswa profesi ners (p value = 0.0001). Penelitian ini menyarankan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat efikasi diri dalam pemberian asuhan keperawatan peka budaya terhadap perilaku caring pada tahap akademik sarjana yang sudah memulai praktik di rumah sakit, maupun perawat di yang bekerja di rumah sakit. ......Culture can influence a person's behavior and perception of health and illness. Culturally sensitive nursing care is needed to understand the needs of clients with diverse cultures. Self-efficacy is very necessary in carrying out culturally sensitive nursing care in order to provide confidence in performing cultural nursing care so as to produce good caring behavior. This study aims to determine the relationship of self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing profession students. This study involved 102 professional students from both regular and extension programs using a descriptive correlation design with cross sectional data collection methods with purposive sampling technique. The results showed that self-efficacy in providing nursing care to nursing professional students was very high seen from the proportion (83.2%) and caring behavior of nursing professional students was also very good seen from the proportion (93.67%). The results of the analysis using the Spearman Rho test showed that there was a significant relationship between self-efficacy in providing cultural care to the caring behavior of nursing professional students (p value = 0.0001). It is recommended that further research be conducted on the level of self-efficacy in providing cultural care for caring behavior at the academic level who have started practicing in hospitals, as well as nurses working in hospitals.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library