Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yayuk Sasmitaningsih
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordhi Farhansyah
Abstrak :
BAGIAN I Analisis Situasi Musik hampir tidak bisa lagi dipisahkan dari gaya hidup kaum muda, teknologi internet membuat industri musik semakin berkembang. Indonesia minim media musik, padahal musik Indonesia beragam. Oleh karena itu Indonesia butuh media musik baru. BAGIAN II Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype Manfaat Bagi Khalayak: Khalayak memperoleh informasi musik baru Membantu khalayak mengapresiasi musik Memberikan edukasi musik Manfaat bagi penerbit: Menjadi institusi yang memiliki peranan mengedukasi masyrakat Membuat citra musik di Indonesia lebih baik Mendapat keuntungan dari pihak pengiklan Tujuan: Memenuhi kebutuhan pembaca Membantu pembaca mengapresiasi musik Membuka wawasan Mencari keuntungan BAGIAN III Prototype Yang Dikembangkan Majalah digital Reprise adalah majalah yang memberikan edukasi musik untuk kalangan anak muda dan dewasa muda yang fokus membahas musik-musik baru. Reprise ditujukan untuk pembaca usia 18-30 tahun SES A dan B yang tertarik di dunia musik. Majalah ini terbit setiap bulan BAGIAN IV Evaluasi Evaluasi diadakan per edisi dan per tahun. Evaluasi per edisi melibatkan seluruh karyawan setiap bulan. Evaluasi per tahun diadakan setahun sekali dengan melakukan survey dan FGD. BAGIAN V Anggaran Total Investasi Awal = Rp 259.953.900 Total Pengeluaran Per Bulan = Rp 116.290.300 Total Pengeluaran Tahun Pertama = Rp 1.479.483.000 Total Pengeluaran Tahun Kedua = Rp 1.632.931.960 Target Pendapatan Tahun Pertama = Rp 1.365.000.000 Target Pendapatan Tahun Kedua = Rp 1.802.000.000 BEP akan dicapai di tahun kedua ......PART I Situation Analysis Music can never be parted from youth lifestyle, internet technology made the music industry grow bigger. Indonesia has few music media,whereas Indonesia has many different music genres. Therefore, Indonesia needs new music media. PART II Benefits and Goals Benefits for Audience: Audiences get new music information Helping the audiences to appreciate music more Giving music education Benefits for Publisher: Becoing an institution that has the role to educate the society To make Indonesian music image better To get the benefit from advertisers Goals: To fulfill the reader needs Helping the reader appreciate music To get insight To get benefits PART III Developed Prototype Reprise digital music magazine is a magazine that gives music education to young adult that focuses in discussing new music. Reprise’s target audience is reader whose age is between the range of 18-30, SES A and B who is interested in music. This magazine is published every month. PART IV Evaluation Evaluation is executed each edition and each year. Per edition evaluation involve all staffs each month. Per year evaluation held once a year with survey and FGD. PART V Budgeting Initial Investment = Rp 259.953.900 Monthly Expenditures Total = Rp 116.290.300 First Year Expenditures Total Rp 1.479.483.000 Second Year Expenditures Total = Rp 1.632.931.960 First Year Revenue Target = Rp 1.365.000.000 Second Year Revenue Target = Rp 1.802.000.000 BEP is assumed should be contained in the second year
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aldis Shanahan Raiputra
Abstrak :
Majalah Aktuil terbit pertama kali pada tahun 1967 di Bandung, di prakarsai oleh anak-anak muda pecinta musik yang bercita-cita mendirikan sebuah majalah. Inspirasinya datang dari majalah-majalah musik Belanda yang beredar di Indonesia saat itu, seperti Pop Foto dan Actueel. Kedua majalah tersebut membawa ekses budaya tanding dari tulisan-tulisannya, akibat dari tren hippies yang mendunia. Akibatnya, Aktuil pun menjadi sarana budaya tanding berkembang di Indonesia. Apalagi, di Indonesia sendiri telah tumbuh jurang generasi yang datang dari perbedaan aspirasi dan kegagalan komunikasi antara anak muda dan orangtua, mirip dengan latar belakang hippies di Amerika Serikat. Aktuil, yang didirikan oleh anak muda untuk anak muda menjadi oase dalam polemik generation gap, dengan membawa sebuah budaya tanding yang membantu anak muda mendefinisikan dirinya sendiri dan lepas dari ekspektasi orangtua.
Aktuil magazine was first published in Bandung in 1967, initiated by music loving youths whose dreams were to establish a magazine. The inspiration came from Dutch music magazines which available in Indonesia at that time, such as Pop Foto and Actueel. Both magazine brought counter culture excess from their articles, influenced by hippies trend which was a big hit around the world. As a consequence, Aktuil, too, became a device for counter culture to blossom in Indonesia. Particularly because a generation gap, generated from aspiration contrariety and communication fiasco between the parents and the youths, was apparent around the nation, similar to what had happened before hippies in United States. Aktuil, made by youths for youths became an oasis in generation gap polemic by propagating counter culture which help the youths defined themselves and got out from the parents rsquo expectations.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S68148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library