Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini berupaya menyelidiki ingatan sejarah Indonesia dan figur pemimpin pada etnis mayoritas pribumi Jawa dan etnis bukan pribumi Tionghoa. Di dalam proses sejarahnya, Indonesia telah membentuk konstruksi sosial atas dua perbedaan identitas (pribumi dan bukan pribumi) yang dapat menciptakan sentimen negatif pemimpin yang berbeda. Saat kebijakan berbau diskriminasi dicabut pasca tahun 2002, toleransi dan interaksi antar kelompok tersebut meningkat. Diduga interaksi itu turut mempengaruhi pola ingatan akan sejarah keindonesiaan dan figur pemimpin. Guna membuktikan argumen tersebut, etnis Jawa sebagai perwakilan identitas pribumi dan merupakan etnis mayoritas serta etnis Tionghoa sebagai kelompok bukan pribumi dijadikan sebagai subjek penelitian. Pertanyaan dalam bentuk asosiasi kata dan kuesioner dalam bentuk pertanyaan terbuka disebar pada 558 partisipan (Jawa= 61.5%, Tionghoa= 38.5%) berusia 15-40 tahun (M= 20.96%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut etnis Tionghoa peristiwa sejarah 17 Agustus 1945 dan G 30 S sebagai peristiwa sejarah yang paling penting. Tiga tokoh yang paling diingat menurut kedua kelompok adalah Soekarno, Gus Dur, dan Soeharto yang menjelaskan representasi sosial akan figur pemimpin secara hegemonik ada pada sosok presiden. Di pihak lain, temuan mengenai ingatan sejarah menjelaskan bahwa tidak hanya peristiwa politik, namun peristiwa traumatik juga menjadi pusat ingatan sejarah dan figur pemimpin bagi etnis Tionghoa dan etnis Jawa
"
Lengkap +
JIPSIUG 5:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Johannes A. P.
"Tesis ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif terhadap data kepustakaan atau data sekunder. Yang menjadi permasalahan adalah apakah pengambilalihan saham mayoritas lewat pasar modal oleh investor asing tunduk pada ketentuan investasi langsung atau tidak langsung dan apa akibat dari ketidakpastian hukum tersebut terdapat kegiatan investasi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pandangan hukum tentang pembelian saham mayoritas melalui investasi portofolio oleh investor asing. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan masukan dalam upaya mengatasi dampak ketidakpastian hukum bagi investor asing pada investasi portofolio.
Tesis ini menyimpulkan bahwa pengambilalihan saham mayoritas lewat pasar modal oleh investor asing tunduk baik pada ketentuan investasi langsung maupun ketentuan investasi tidak langsung pada saat pembelian saham mayoritas tersebut bertujuan mengambilalih perusahaan terbuka dan/atau berdampak pada perubahan pengendalian baik secara langsung maupun tidak langsung oleh investor asing. Sumber permasalahan yang menyebabkan munculnya ketidakpastian hukum pembatasan pembelian saham mayoritas oleh investor asing lewat pasar modal yaitu adanya adopsi hukum enterprised based definition sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Penanaman Modal Indonesia.
Hal ini menyebabkan pertama, sulitnya pasar modal Indonesia memilah-milah jenis transaksi investasi portofolio yang bersifat spekulatif dan potensial merugikan yang berdampak sistemik; kedua, terjadinya benturan antara kepentingan pemerintah yang mengutamakan kepentingan nasional dan investor asing yang hendak melakukan pembelian saham mayoritas; ketiga, investor asing merasa diperlakukan tidak adil yang mengakibatkan keraguan investor dalam menanamkan modal di Indonesia.

This thesis utilizes a normative juridical research method of literature data or secondary data in its analysis. It attempts to identify whether the acquisition of majority shares through capital markets by foreign investors are subject to the provisions of direct investment or indirect investment regulations. It further analyzes the impact of these legal uncertainties on investment activities in Indonesia. The main objective of this thesis is to provide legal opinion concerning legal basis for acquiring majority shares through portfolio investment by foreign investors. Analysis of the impact of the legal uncertainties of the acquisition of majority shares by foreign investors will specify input for addressing problems arising from the uncertainties.
The thesis concludes that the acquisition of majority shares through capital markets by foreign investors are subject to both the provisions of direct investment and indirect investment if the intention of the foreign investors to acquire a company or to control the management of a company. The very roots problems of legal uncertainties of such acquisition emanates from legal adoption of enterprise based definition as stipulated in Indonesian Investment Law No. 25 of the year 2007.
This adoption has caused some constraints as follows: first, it is difficult for the Indonesian capital market to identify and to sort out the type of portfolio investment transactions that are speculative and potentially have unintended adverse impact which leads to systemic problems; secondly, the occurrence of conflict of interest between giving priority to national interests and the interests of foreign investors intending to acquire majority shares; third, the uncertainties of legal limitation of majority share acquisition cause doubts of investing in Indonesia as foreign investors feel that they are unfairly treated.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T26695
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nishigaki, Torul
"The rapid development of computer-based communication technologies, typified by the advent of the Internet, is said to be giving rise to a novel form of community. The paper considers, primarily in reference to the Japanese context, whether such an electronic community can really claim universality, allowing individuals to communicate with each other across the existing boundaries of nation-states, corporations, and the family and how it will affect the existing socio-political structure. One focus of discussion is a government-funded Japanese project, the 'Fifth Generation Computer System Project' (FGCSP), which was carried out over a decade beginning in 1982. A critical assessment of the project bears out that its failure should not be ascribed, as is often done, to its having concentrated on developing hardware technologies with limited applicability, but rather to a serious flaw in its basic design, namely its misperception about 'universal language'. In the electronic community as it exists now, English is essentially accorded the status of the 'universal language', the one indispensable for access to the Internet. It is argued here, however that such a state of things, if allowed to continue, is bound to hinder fruitful communications among various societies with diverse natural languages and social and cultural values peculiar to them, and to create, for the non-English world, a problem of 'language discrimination' by driving a wedge between the elite few proficient in English and the non-English-speaking majority."
Lengkap +
Oxford: Institute of Social Science, University of Tokyo, 1998
SSJJ 1:2 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Buehler, Michael
"The Islamization of politics in Indonesia after 1998 presents an underexplored puzzle: why has there been a rise in the number of shari'a laws despite the electoral decline of Islamist parties? Michael Buehler presents an analysis of the conditions under which Islamist activists situated outside formal party politics may capture and exert influence in Muslim-majority countries facing democratization. His analysis shows that introducing competitive elections creates new pressures for entrenched elites to mobilize and structure the electorate, thereby opening up new opportunities for Islamist activists to influence politics. Buehler's analysis of changing state-religion relations in formerly authoritarian Islamic countries illuminates broader theoretical debates on Islamization in the context of democratization. This timely text is essential reading for students, scholars, and government analysts."
Lengkap +
United Kingdom: Cambridge University Press, 2016
e20528725
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Priscilla Kohar
"ABSTRACT
Shareholders dispute poses one of the most alarming problems in private companies, especially those that are regarded as a family owned company. The familial relations entwining the ownership and the management of a family owned company creates a big opportunity for majority shareholders to exercise their rights to the detriment of others. Various jurisdictions have addressed such issue by projecting the concept abuse of rights by majority shareholders abus de majorit . The concept is not only aimed to detect which behavior is considered as an abuse but also to provide legal measures for minority shareholders and companies. This research discusses the forms of abuse of rights committed by majority shareholders, the protection against such behavior, and the courts stance when faced with cases regarding disputes between shareholders. The juridical normative research concludes that majority shareholders tend to resort to certain forms of abuse of rights. It also found that there are several legal measures available under the Indonesian Company Law that can be used as a protection against majority shareholders abuse of rights. Moreover, the examination of cases suggests that the court tends to favor the minority shareholders interest when deciding disputes between shareholders. Nevertheless, the result of the research also suggests that there are still problems surrounding the legal measures available and that more stringent rules are needed to protect the minority shareholders and the Indonesian Companies interests.

ABSTRAK
Sengketa antar pemegang saham merupakan salah satu masalah yang paling mengkhawatirkan dalam perseroan tertutup khususnya perseroan tertutup yang merupakan perseroan milik keluarga. Hubungan keluarga yang mengikat kepemilikan dan pengelolaan perseroan milik keluarga menciptakan peluang besar bagi pemegang saham mayoritas untuk menggunakan hak mereka tanpa menghiraukan kerugian yang yang dapat diciptakan oleh hal tersebut. Pembahasan mengenai masalah ini telah dilakukan oleh berbagai Negara, dengan menciptakan konsep bernama, abuse of rights by majority shareholders abus de majorit. Konsep ini bukan hanya ditujukan untuk menempatkan perilaku apa saja yang dapat dikategorikan sebagai sebuah penyalahgunaan hak, namun juga ditujukan untuk menyediakan upaya hukum yang dapat digunakan oleh pemegang saham minoritas maupun perseoran yang merasa dirugikan. Penelitian ini membahas bentuk-bentuk abuse of rights by majority shareholders, perlindungan terhadap perilaku tersebut, dan sikap pengadilan ketika dihadapkan dengan kasus perselisihan antar pemegang saham. Penelitian yuridis normatif ini menyimpulkan bahwa pemegang saham mayoritas cenderung menggunakan beberapa bentuk abuse of rights. Selain itu, penelitian ini pun menemukan adanya berbagai upaya hukum yang dapat digunakan sebagai perlindungan terhadap perilaku tersebut. Eksaminasi terhadap putusan yang ada menunjukkan bahwa pengadilan cenderung mendukung kepentingan pemegang saham minoritas ketika memutuskan sengketa antara pemegang saham. Namun, penelitian ini juga menunjukkan betapa pentingnya pemberlakuan aturan yang lebih ketat untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan Perseroan Terbatas. Hal ini dikarenakan adanya permasalahan dalam upaya hukum yang tersedia. "
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Wara Restiyadi
"Kelompok minoritas keturunan Cina dalam kebijakan asimilasi sebagai penguatan konsep nation-building selama ini mengambil salah satu ciri budaya dari `suku asli', misalnya seperti yang terjadi di Tegal Alur, Jakarta Barat adalah dengan mengambil ciri budaya orang Betawi, sebagai kelompok mayoritas. Setiap kelompok lalu tetap menggunakan ciri budayanya sekaligus ciri budaya campur yang khas sebagai bagian dari tradisi keturunan Asli, yaitu keturunan Cina yang sudah berasimilasi dengan "pribumi". Identitas sebagai keturunan asli inilah yang kemudian sering digunakan oleh keturunan Cina di Tegal Alur dalam berinteraksi dengan otoritas negara sebagai penguasa lokal yang berasal dari kelompok mayoritas.
Didalam interaksi terdapat pendikotomian antara "Pribumi" dan "non-Pribumi" yang dilakukan penguasa lokal sebagai wakil otoritas negara dengan menempatkan keturunan selalu menjadi the other dari "pribumi". Otoritas negara ini cenderung me'minta' disembunyikannya identitas keturunan yang berbeda dengan identitas otoritas negara yang"pribumi". Hal ini mengakibatkan kelompok minoritas keturunan baik asli tidak dapat memakai identitasnya secara bebas. Karena ketika identitas tersebut digunakan maka yang terjadi adalah perlakuan diskriminatif terhadap mereka. Tindakan diskriminatif ini muncul dalam interaksi antara otoritas negara dan keturunan Cina asli, terutama ketika otoritas negara merasa posisinya sebagai kelompok mayoritas akan terancam dengan memberi ruang bagi kelompok minoritas untuk bebas bergerak dalam semua domain yang dikhawatirkan akan meminggirkan kelompok mayoritas. Akhirnya kelompok minoritas yang berada dalam otoritas negara pun memilih untuk menyembunyikan identitasnya dibalik identitas sebagai bagian dan kelompok mayoritas "pribumi"."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The capability of a national to solve the problem and, at the same time, to gain development can be seen at the effort to create a stable and strong government, so that it can work effectively. Any government system's user always strives for creating that condition by developing political power's ruler of majority, by means of using Majority General System Election and Strategic Coalition. This paper will discuss the effort how to combine the creation of Majority General System Election with strategic Coalition in order to create a stable and strong government."
JUIPJPM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nafila Mundhi Pertiwi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis secara empiris pengaruh tingkat diversifikasi usaha dan struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan dengan ukuran perusahaan, investment in fixed asset, dan financial leverage sebagai variabel kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan dalam industri sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI periode 2008-2015, dengan total 320 observasi. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Proksi yang digunakan pada diversifikasi usaha adalah Herfindahl complement Hc dan Entropy Index. Penelitian ini membagi sampel penelitian atas dua kelompok, yaitu less diversified dan more diversified. Hasil dari penelitian ini untuk kelompok less diversified bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. Untuk kelompok more diversified terdapat hasil yang tidak signifikan antara diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. Serta hasil yang tidak signifikan antara struktur kepemilikan dan kinerja perusahaan pada dua kelompok sampel penelitan.

ABSTRACT
This article focuses on the relationship between corporate diversification and ownership structure to corporate performance with corporate size, investment in fixed assets, and financial leverage as control variabels. The sample in this study consist of 40 companies in the industrial sector of trade, services, and investments are listed on the Indonesian Stock Exchange from 2008 to 2015, with a total of 320 observations. This study used multiple linear regression model. The proxies used in level of diversification are Herfindahl complement Hc and Entropy Index. This study divides the sample into two groups, namely, less diversified and more diversified. The results of this study to the group less diversified is significant negative relationship between diversification and firm performance. The result of more diversified group there was not significant between diversification and firm performance. The results were not significant between ownership structure and performance of the company in two groups of research samples."
Lengkap +
2017
S66576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkita Alamanda
"Organisasi internasional memiliki berbagai klasifikasi, salah satunya dibedakan menurut sifat supranasional dan intergovernmental. Organisasi internasional yang bersifat supranasional dan intergovernmental memiliki perbedaan dalam beberapa hal, termasuk dalam pengambilan suara untuk pengambilan keputusan, organisasi internasional yang bersifat intergovernmental seperti halnya organisasi internasional pada umumnya, memerlukan suara bulat dalam pengambilan keputusan, sedangkan organisasi internasional yang bersifat supranasional menggunakan suara terbanyak dalam pengambilan keputusan, hasil dari pengambilan keputusan tersebut mengikat negara anggotanya. Uni Eropa sebagai organisasi internasional memiliki sejarah yang panjang sejak pembentukannya, selain itu Uni Eropa juga memiliki perbedaan dengan organisasi internasional lainnya, karena sejak awal Uni Eropa dibentuk sebagai organisasi supranasional. Hal tersebut selanjutnya mempengaruhi berbagai hal, salah satunya mengenai pengambilan keputusan dalam Uni Eropa.
Skripsi ini berusaha memaparkan permasalahan-permasalahan tersebut dengan menggunakan bentuk penelitian yuridis-normatif, sehingga menghasilkan data deskriptif-analitis yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan di atas. Pada kesimpulannya, pengambilan keputusan dalam Uni Eropa terkait dengan institusi-institusi yang berwenang serta pengambilan suara yang digunakan. Uni Eropa selain mengenal pengambilan suara secara bulat, juga mengenal pengambilan suara menggunakan suara terbanyak, dan sejak berlakunya Traktat Lisbon semakin banyak bidang-bidang yang diputuskan berdasarkan suara terbanyak, dalam mekanisme Uni Eropa dikenal sebagai qualified majority voting (QMV).

International organizations are classified in numerous ways, depending on the purpose for which the classification is being made, for instance the distinction between intergovernmental and supranational organizations. Intergovernmental and supranational organizations have different characteristics, including in the decision making process. Intergovernmental organization enjoys the unanimous approval from all members to adopt a decision, which is different in supranational organization, majority voting is become the main system. European Union as an international organization has supranational characteristics for the very first time, which take an effect on several things and decision making process in particular.
This thesis explains how that matters perform in juridical-normative method. At the conclusion, the decision making process always related to the institution's power and the voting system. However, the European Union recognizes not only unanimity, but also qualified majority voting (QMV) as the voting system which is needed in many areas, especially after the Lisbon Treaty 2007 came into force.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43311
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Andiani
"ABSTRAK
Branded E-Stickers BES merupakan opsi brand promotion terkini dan inovatif yang digunakan oleh pengguna social messenger untuk berkirim pesan dengan lebih atraktif dan menarik. Untuk mengetahui efektivitas dari opsi brand promotion ini, diteliti pengaruh penggunaan Branded E-Stickers BES dalam perspektif social capital terhadap brand attitudes dan brand purchase intentions. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data dari 358 pengguna LINE messenger menggunakan metode multiple regression analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa social capital memiliki peranan penting dalam menginfluensi brand attitudes dan brand purchase intentions. Referent ties, brand attitudes, dan intensitas penggunaan BES memiliki pengaruh langsung direct effect yang signifikan dan positif terhadap brand purchase intentions. Sementara itu, majority ties, sociability, self disclosure, self presentation, dan featured-character brand fit mempengaruhi brand purchase intentions secara tidak langsung melalui mediasi brand atitudes. Penelitain ini memberikan bukti empiris bahwa BES dapat memfasilitasi pengguna LINE messenger untuk mengembangkan social capital yang mereka miliki. Oleh karena itu, para marketer dapat mengambil kesempatan ini untuk mempromosikan brand mereka menggunakan BES.

ABSTRACT
Branded E Stickers BES is one of the brand new and innovative tool to promote brand using interactive way that enabled social messenger users to chat more attractively with other users. To examine the effectiveness of this new marketing tool, this study investigates the effect of Branded E Stickers BES usage on Brand Attitudes and Brand Purchase Intentions, in the perspective of social capital theory. Total 358 Indonesian LINE messenger users filled the questionnaire. Through multiple regression analysis, the results show that social capital plays important role in influencing users rsquo brand attitudes and brand purchase intentions. Referent ties, brand attitudes, and intensity of BES usage have direct significant and prositive effect on brand purchase intentions while majority ties, sociability, self disclosure, self presentation, and featured character brand fit indirectly influence brand purchase intentions through brand attitudes. Since Branded E Stickers can facilitate LINE users to develop their social capital, marketers should take this opportunity by promoting their brand through Branded E Stickers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>