Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damanik, Hanna Derita Lasmaria
Abstrak :
ABSTRAK Dewasa ini masalah keamanan pangan sudah merupakan masalah global, sehingga mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat. Dari hasil monitor Badan POM RI terhadap kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2004 menunjukkan bahwa telah terjadi KLB keracunan pangan. Badan POM menyatakan bahwa praktek higiene dan sanitasi yang rendah akibat tidak memadainya suplai air, fasilitas cuci tangan dan tempat sampah di lingkungan kantin sekolah dan sekeliling sekolah, merupakan faktor utama penyebab masalah keamanan pangan jajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kontaminasi E. coli pada makanan jajanan di warung lingkungan sekolah dasar wilayah Kota Palembang Tahun 2010. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2010. Subjek dalam penelitian ini adalah warung yang ada di dalam lingkungan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan data primer yang yang dilakukan dengan menggunakan metode kusioner dan observasi. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 35 (58,3%), penyimpanan makanan yang tidak memenuhi syarat sebesar 33 (55%), pengangkutan makanan yang tidak memenuhi syarat sebesar 36 (60%), penyajian makanan yang tidak memenuhi syarat sebesar 40 (66,7%), konstruksi bangunan yang tidak memenuhi syarat sebesar 31 (51,7%), fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi syarat sebesar 36 (60%) dan tenaga penjamah yang memenuhi syarat sebesar 42 (70%). Warung jajanan di lingkungan sekolah yang dikategorikan terkontaminasi E. coli sebesar 38 (63,3%). Faktor yang paling dominan terhadap kontaminasi E. coli pada makanan jajanan di lingkungan sekolah dasar adalah variabel pengangkutan makanan (p=0,020 ; OR=4,107) dan konstruksi bangunan (p=0,018 ; OR=4,328) . Disarankan bagi pihak terkait agar melakukan monitoring secara rutin terhadap warung di lingkungan sekolah dasar dan melakukan pembinaan serta memberikan penyuluhan mengenai hygiene sanitasi makanan agar makanan jajanan layak dikonsumsi oleh anak sekolah.
ABSTRACT Today's food security problem is already a global problem, so that take the main attention in setting public health policy. From the monitor results of Indonesia food and drug regulatory department (POM RI) to outbreak events (KLB) of food poisoning in Indonesia in 2004 showed that there had been outbreaks of food poisoning. POM states that the practice of hygiene and sanitation are low due to inadequate supply of water, hand washing facilities and trash in the neighborhood surrounding the school canteen and school, was the main cause of streetfood safety issues. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of contamination of E. coli in streetfood stalls in the primary school environment in the region of Palembang in 2010. This study is a cross sectional study. The study was conducted in April to May 2010. Subjects in this study is that there are stalls in the elementary school environment. This study uses primary data is done by using questionnaire and observation method. The results were obtained picture of the food processing are eligible for 35 (58.3%), food storage is not eligible for 33 (55%), transport of food that does not qualify for 36 (60%), presentation of food that did not meet requirement for 40 (66.7%), construction of buildings that do not qualify for 31 (51.7%), sanitation facilities are not eligible for 36 (60%) and handlers are eligible for 42 (70%). Hawker stalls in the school environment is considered contaminated with E. coli for 38 (63.3%). The most dominant factor to the contamination of E. coli on streetfood in the elementary school environment is variable food transport (p = 0.020, OR = 4.107) and construction of buildings (p = 0.018, OR = 4.328). Suggested for stakeholders to conduct regular monitoring of the stalls at the elementary school environment and conduct coaching and providing counseling about food sanitation hygiene so that appropriate snacks consumed by school children.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31109
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ning Fitri
Abstrak :
Makanan jajanan merupakan salah satu jenis makanan yang sangat dikenal dan umum dikonsumsi oleh masyarakat, tidak terkecuali anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan pada siswa SDN Rawamangun 01 Pagi Jakarta Timur. Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan total sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 (n=150). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan gizi dan makanan jajanan, besar uang jajan, kebiasaan membawa bekal, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh orangtua dengan kebiasaan konsumsi makanan jajanan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan terkait gizi dan makanan jajanan pada siswa dan orangtua melalui kegitan penyuluhan yang hendaknya rutin dilakukan oleh SDN Rawamangun 01 Pagi.
Street/snack food is one type of food is very well-known and commonly consumed by all ages, including school children. The purpose of this study was to determine the factors associated with snack food consumption behavior in students of SDN 01 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur. Research design used in this study is a cross sectional and total sample was all students grades 4 and 5 (n=150). Result in this study showed that there was a relationship between knowledge of nutrition and food snacks, pocket money, a packed for lunch habits, peer influence and parental influence with street/snack food consumption behavior. The researcher suggest that school should improve knowledge about nutrition and street/snack food to their student and parents.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Wibawa
Abstrak :
Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, sehingga makanan harus aman untuk dikonsumsi. Penyakit bawaan makanan adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme pathogen. Makanan jajanan merupakan salah satu hasil produk dari tempat pengolahan makanan dan banyak dijumpai di lingkungan sekitar sekolah serta umumnya rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak usia sekolah. Selain mempunyai peran yang menguntungkan makanan jajanan mempunyai risiko untuk menimbulkan masalah kesehatan seperti kejadian keracunan makanan di sekolah. Beberapa faktor yang dapat memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui makanan adalah perilaku yang tidak higienis, adanya sumber penyakit menular, adanya media dan resipien. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi higiene sanitasi makanan jajanan serta faktor yang mempengaruhinya di kabupaten Tangerang tahun 2006. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang (Cross Sectional), dengan memanfaatkan data sekunder kegiatan pengawasan makanan dan minuman yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang terhadap pedagang makanan jajanan di Sekolah Dasar di Kabupaten Tangerang tahun 2006. Sampel pada penelitian ini adalah makanan jajanan yang diambil dari 159 Sekolah Dasar di kabupaten Tangerang tahun 2006 adapun variabel yang diamati adalah : pengetahuan, perilaku, peralatan sarana air bersih, sarana pembuangan Iimbah, tempat pembuangan sampah dan lokasi usaha, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kontaminasi bakteri E.CoIi. Hasil penelitian menunjukan sampel makanan yang terkontaminasi sebanyak 37,1%. Untuk pengetahuan Iebih dari separuh (62,9%) tidak baik, Sedangkan untuk perilaku sebagian besar tidak baik (76,7%). Lokasi usaha lebih dari separuh tidak memenuhi syaraf (53,5%). Bggitu pula untuk peralatan yang digunakan lebih dari separuhnya yaitu 57,2% tidak memenuhi syarat. Sedangkan untuk fasilitas sanitasi menunjukan hampir sebagian besar kondisi tempat sampah tidak memenuhi syarat (93,1%), untuk sarana air bersih hampir sebagian besar (75,5%) tidak memenuhi syarat. Begitu pula untuk sarana pembuangan limbah 86,2% tidak memenuhi syarat. Hasil uji bivariat menunjukan hanya empat variabel yang bermakna yaitu : pengetahuan (p = 0,028), perilaku (p = 0,009), peralatan (p = 0,039) dan sarana air bersih (p= (1,037) sehingga variabel ini masuk menjadi kandidat analisis multivariat. Pada analisis multivariat lalu dilakukan seleksi kandidat dengan memasukan variabel dengan nilai p<0,2S. Dari hasil akhir analisis multivariat tersebut diketahui bahwa perilaku merupakan variabel murni yang mempengaruhi terjadinya kontaminasi pada makanan jajanan (p = 0,011) dengan nilai OR 3,2 (95% : CI) dengan persamaan matematisnya adalah sebagai berikut : Logit (kontaminasi makanan) = 0,297 + 1,158*perilaku = 0,81 Saran secara akademik adalah perlunya perbaikan metode dalam penyusunan kuesioner dan kejelasan dalam Iangkah kerja ketika mengambil sampel. Saran secara praktis adalah Dinas Kesehatan hendaknya meningkatkan upaya pembinaan dan pengawasan atau inspeksi sanitasi terhadap pedagang makanan jajanan di Sekolah Dasar secara rutin, adanya kerjasama dengan pihak sekolah dalam upaya pengelolaan kantin sekolah yang sehat serta penyediaan fasilitas sanitasi yang diperlukan. Upaya Iainnya adanya Iomba kantin seknlah sehat yang bisa memotivasi perilaku hidup bersih dan sehat pada pedagang makanan jajanan di sekolah serta membuat sentra makanan jajanan dengan menggabungkan para pedagang dalam satu tempat. ......It has been known that food is one of the human basic needs. Therefore, food should be safe to be consumed. Food born disease is a disease that originated from food that contaminated by pathogenic microorganism. Street food is a food that produced, processed and mainly found in the area surrounding the school and routinely consume by most of the students in their break time. Although it is found that street food has an advantages side, but it is also has a risk on their health, like food poisoning. Some factors that could be occurring in food born disease are: unhygienic behavior, the source of the contagious disease, the media, and the recipient. The main purpose of the study is to describe the condition of sanitation hygienic of the street food and factors related to the condition, at the district of Tangerang 2006. The study use the cross sectional design with secondary data obtained from the activities of food and drink monitoring that carried out by the Health District Authority of Tangerang towards food street vendors in all Primary School in Tangerang. Samples are food from street food that sells in 159 Primary School at the district of Tangerang. Variables observed are including the knowledge, behavior, eating utensils and clean water, waste disposal appliance, the garbage storage, and the location on where the food is selling. The E. coli contamination is being the dependent variable of the study. The study found that food sampled has have contaminated is around 37.1%. More than half (62.9%) has poor knowledge, and mainly (76.7%) has poor behavior. Mostly (53.5%), the location on where the food is selling has poor condition. Same situation for the condition of eating utensils, 57.2% have unconditional state. Meanwhile, most of sanitary facilities are in poor condition, 93.1% of garbage storages are unconditional, 75.5% of clean water facilities are poor, as well as 86.2% of waste disposal appliances. From the bivariate analysis, there four variables are found have significant relationship, i.e. knowledge (p = 0.028), behavior (p = 0.009), utensils (p = 0.039), and clean water appliances (p = 0.037), which lead to included to multivariate analysis. From the final analysis of multivariate, it has found that behavior is to be the sole variable that influences the occurrence of street food contamination (p = 0.011) with OR 3.2 (95% C.I) with its mathematical formulation is: Logit (food contamination) = 0.297 + 1.158*behavior = 0.81 Suggestion on academic issues is suppose to improve the method of questionnaires arrangement and clarification on the step of activities on sampling. Suggestion in practical issue, for the Health Authority that suppose to increase the capacity building and sanitary monitoring or inspection towards street food vendors surrounding the school in routinely base. There is a need on good collaboration between school management in order to obtain a healthy school canteen, as well as providing the sanitary facilities that urgently needed. Other form of endeavor is to create a healthy canteen competition in order to encourage the clean and healthy lifestyle towards street food vendors, as well as creating the center for street food that merging all street vendors into one selling location.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Wibawa
Abstrak :
Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia, sehingga makanan harus aman untuk dikonsumsi. Penyakit bawaan makanan adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi oleh mikroorganisme pathogen.

Saran secara akademik adalah perlunya perbaikan metode dalam penyusunan kuesioner dan kejelasan dalam langkah kerja ketika mengambil sampel. Saran secara praktis adalah Dinas Kesehatan hendaknya meningkatkan upaya pembinaan dan pengawasan atau inspeksi sanitasi terhadap pedagang rnakanan jajanan di Sekolah Dasar secara rutin, adanya kerjasama dengan pihak sekolah dalam upaya pengelolaan kantin sekoIah yang sehat serta penyediaan fasilitas sanitasi yang diperlukan. Upaya lainnya adanya lomba kantin sekolah sehat yang bisa memotivasi perilaku hidup bersih dan sehat pada pedagang makanan jajanan di sekoiah serta mernbuat sentra makanan jajanan dengan menggabungkan para pedagang dalam setempat. ......It has been known that food is one of the human basic needs. Therefore, food should be safe to be consumed. Food born disease is a disease that originated from food that contaminated by pathogenic microorganism. Street food is a food that produced, processed and mainly found in the area surrounding the school and routinely consume by most of the students in their break time. Although it is found that street food has an advantages side, but it is also has a risk on their health, like food poisoning. Some factors that could be occurring in food born disease are: unhygienic behavior, the source of the contagious disease, the media, and the recipient. The main purpose of the study is to describe the condition of sanitation hygienic of the street food and factors related to the condition, at the district of Tangerang 2006. The study use the cross sectional design with secondary data obtained from the activities of food and drink monitoring that carried out by the Health District Authority of Tangerang towards food street vendors in all Primary School in Tangerang. Samples are food from street food that sells in 159 Primary School at the district of Tangerang. Variables observed are including the knowledge, behavior, eating utensils and clean water, waste disposal appliance, the garbage storage, and the location on where the food is selling. The E. coil contamination is being the dependent variable of the study. The study found that food sampled has have contaminated is around 37.1%. More than half (62.9%) has poor knowledge, and mainly (76.7%) has poor behavior. Mostly (53.5%), the location on where the food is se/lintl, has poor condition. Same situation for the condition of eating utensils, 57.2% have unconditional state_ Meanwhile, most of sanitary facilities are in poor condition, 93.1% of garbage storages are unconditional, 75.5% of clean water facilities are poor, as well as 86.2% of waste disposal appliances. From the bivariate analysis_ there four variables ale found have significant relationship, i.e. knowledge (p = 0.028), behavior (p = 0.009), utensils (p — 0.039), and clean water appliances (p = 0.037), which lead to included to multivariate analysis. From the final analysis of multivariate, it has found that behavior is to be the sole variable that influences the occurrence of street food contamination ( p = 0.011) with OR 3.2(95% C.1) with its mathematical formulation is: Logit (rood con(amination) 0.297 + /.158*behavior = 0.81 Suggestion on academic issues is suppose Lo improve the method of questionnaires arrangement and clarification on the step of activities on sampling. Suggestion in practical issue, for the Health Authority that suppose to increase the capacity building and sanitary monitoring or inspection towards street food vendors surrounding the school in routinely base. There is a need on good collaboration between school management in order to obtain a healthy school canteen, as well as providing the sanitary facilities that urgently needed. Other form of endeavor is to create a healthy canteen competition in order to encourage the clean and healthy lifestyle towards street food vendors, as well as creating the center for street food that merging all street vendors into one selling location.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ani
Abstrak :
ABSTRAK
Di Indonesia kasus kematian balita sebesar 19% karena diare dan rata-rata setiap tahun 100.000 anak meninggal karena diare. Mustkajaya merupakan salah satu Kecamatan yang ada di bekasi, Jawa Barat merupakan permasalahan terhadap terjadinya kasus diare pada usia 6-12 tahun pada 3 tahun terakhir, berturut-turut dari tahun 2004,2005 dan 2006 dari sebesar 10,58% menjadi 13,78% dan naik menjadi 16,42. Berdasarkan hasil pemeriksaan makanan jajanan bulan April 2007 dari 35 sampel yang diperiksa terdapat 19 (54,2%) sampel jajanan makanan yang terkontaminasi (E.coli) dan 16 sampel (45,8%) tidak terkontaminasi.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi makanan jajanan dan faktor lain dengan diare dan hubungan jumlah kuman dengan diare. Penelitian dilakukan di Kecamatan Mustikajaya Kota Bekasi mulai bulan Mei ? Juli 2007 dengan desain penelitian kohort diamati ke depan terhadap anak anak sekolah dasar yang tidak diare sebelumnya. Survei dilakukan terhadap anak anak sekolah dasar yang mengkonsumsi makanan jajanan di sekolah dan makanan jajanan yang bersifat hight risk di sekolah dasar diambil sampelnya untuk diketahui apakah kontaminasi makanan jajanan, umur, jenis kelamin, kebiasaan cuci tangan, jenis makanan jajanan dan alergi anak sekolah dan pengetahuan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan perilaku orang tuanya berpengaruh terhadap kejadian diare. Uji yang digunakan t-test dan chi square untuk menguji hubungan antara kontaminasi makanan jajanan, jenis kelamin, kebiasaan cuci tangan, jenis makanan Hubungan kontaminasi..., Sri Ani, FKM UI, 2007 iii jajanan, alergi, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan perilaku dan jumlah kuman. Regresi Logistik Ganda digunakan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan diare. Setelah dianalisis, anak sekolah yang diare sebesar 6,1% dan tidak diare 93,9%, makanan terkontaminasi dikonsumsi oleh 48,1% dan tidak terkontaminasi oleh 51,9% anak. Ada 4 variabel yang berhubungan dengan kejadian diare yaitu kontaminasi makanan, jenis makanan jajanan, pekerjaan dan penghasilan orang tua. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian diare adalah kontaminasi makanan jajanan.. Untuk menanggulangi masalah tersebut diperlukan penyuluhan terhadap anak sekolah dasar dan para pedagang tentang makanan jajanan yang berkualitas dan sehat (hygienis) untuk mencegah terjadinya diare pada anak sekolah.
2007
T41318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Hesrinawati
Abstrak :
ABSTRAK
Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi gizi bagi anak-anak usia sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan baik yang disediakan oleh kantin sekolah maupun pedagang kaki lima dan umumnya rutin dikonsumsi oleh sebagian anak usia sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kualitas makanan jajanan dengan kontaminan kimia dan biologi pada jajanan di sekolah dasar. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik penjamah makanan, meliputi pendidikan, pengetahuan dan perilpenulis sertta variabel pendukung seperti fasilitas sanitasi yang meliputi sanitasi tempat berjualan dan sanitasi alat. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (Cross Sectional). Dengan sampel sebanyak 30 penjamah makanan dan makanan jajanan di 6 titik sekolah dasar di wilayah Cipinang Besar Utara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jajanan yang tidak memenuhi syarat (mengandung bahan tambahan makanan) sebanyak 27 makanan jajanan, sedangkan makanan yang mengandung E. Coli Sebanyak 10 makanan. ABSTRACT
Snack food holds an important role in providing energy intake of nutrition for children of school age. In the neighborhood around the school a lot of good common snack food provided by the school cafeteria and vendors and generally regularly consumed by most children of school age. The purpose of this study was to determine the quality of the analysis of snack food with chemical and biological contaminants in snacks in elementary school. Variables examined in this study include characteristics of food handlers, including education, knowledge and behavior variables sertta support such as sanitary facilities which include sanitary place to sell and sanitation tools. This study used a cross-sectional design (cross-sectional). With a sample of 30 food handlers and food snacks in six primary schools in the region point Cipinang Besar Utara. Results from this study indicate that snacks are not eligible (containing a food additive) as much as 27 snack foods, while foods containing E. Coli A total of 10 food.
Universitas Indonesia, 2016
S62147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Dwi Putranto
Abstrak :
Bakteri Escherichia coli ditemukan mencemari jajanan anak sekolah dasar yang dapat meningkatkan risiko diare. Jajanan berisiko tinggi terkontaminasi bakteri E.coli karena diolah dan disajikan dalam kondisi yang tidak higienis. Kelurahan Sempur Kota Bogor merupakan wilayah dengan kejadian diare tertinggi pada tahun 2016 dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aqmarina (2014), 64,3% sampel makanan jajanan di salah satu Kelurahan Kota Bogor terkontaminasi bakteri E.coli. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan E.coli pada makanan jajanan dengan kejadian diare akut pada anak SD di Desa Sempur Kota Bogor Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode angket, observasi, dan sampling makanan jajanan. . bivariat. Proses pendataan dilakukan pada bulan Mei 2019 dengan 132 responden dan 30 sampel jajanan. Berdasarkan analisis statistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keberadaan bakteri E.coli pada jajanan dengan kejadian diare akut pada anak sekolah dasar (p = 0,016; OR = 2,522). Jenis makanan jajanan juga berhubungan nyata dengan kejadian diare akut (p=0,048; OR=2,124). Kebiasaan mencuci tangan juga berhubungan bermakna dengan kejadian diare akut (p=0,031; OR=2,304). Sedangkan frekuensi jajan dan tempat sampah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut.
Escherichia coli bacteria were found to contaminate elementary school childrens snacks which can increase the risk of diarrhea. Snacks are at high risk of being contaminated with E.coli bacteria because they are processed and served in unhygienic conditions. Sempur Village, Bogor City, was the area with the highest incidence of diarrhea in 2016 and based on research conducted by Aqmarina (2014), 64.3% of samples of snack food in one of the Bogor City Villages were contaminated with E.coli bacteria. This study was conducted to see the relationship between E.coli in street food and the incidence of acute diarrhea in elementary school children in Sempur Village, Bogor City in 2019. This study used a cross-sectional research design with questionnaire, observation, and snack food sampling methods. The data collection process was carried out in May 2019 with 132 respondents and 30 samples of snacks. Based on statistical analysis, the results of this study showed that there was a significant relationship between the presence of E.coli bacteria in snacks and the incidence of acute diarrhea in elementary school children (p = 0.016; OR = 2.522). The type of snack food was also significantly related to the incidence of acute diarrhea (p=0.048; OR=2.124). Hand washing habits were also significantly related to the incidence of acute diarrhea (p = 0.031; OR = 2.304). While the frequency of snacks and trash bins did not have a significant relationship with the incidence of acute diarrhea.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Albiner
Abstrak :
Kebutuhan energi, protein, dan zat besi dapat disumbangkan oleh makanan jajanan masing-masing sekitar 36%, 29%, dan 52%. Namun, makanan jajan yang tersedia disamping tidak selalu sehat dan bergizi juga perilaku sisiwa tidak selalu positif untuk kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh media visual poster dan leaflet terhadap perilaku makanan jajanan pelajar suatu SMA di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, 2009. Dengan desain eksperimen kuasi one pre- and post-test group, penelitian dengan perlakuan pajangan poster dan leaflet di sekolah ini menilai pengaruh intervensi 2 minggu setelah perlakuan. Analisis data dilakukan dengan metode uji T-berpasangan terhadap sampel 80 pelajar kelas khusus. Sebelum dan setelah perlakuan, skor rata-rata pengetahuan siswa adalah 1,99 dan 3,00, skor rata-rata sikap adalah 1,80 dan 3,00. Tindakan konsumsi makanan para pelajar juga meningkat sebelum (x=1,76) dan sesudah (x=1,86) intervensi. Terdapat perbedaan yang bermakna antara perilaku konsumsi makanan jajanan pada anak sekolah sebelum dan sesudah intervensi. Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan gizi menggunakan media poster dan leaflet mampu meningkatkan perilaku gizi anak sekolah. Disarankan pihak sekolah dan puskesmas menggunakan poster dan leaflet sebagai salah satu media penyuluhan gizi menyampaikan informasi gizi tentang makanan jajanan dan isu kesehatan lain untuk mempromosikan upaya kesehatan sekolah.
Street food plays an important role in students? nutrition. About 36%, 29%, and 52% of energy, protein, and iron, respectively, can be contributed by street food. The aim of the research was to know effect of nutritional extension using healthy food poster and leaflet on street food consumption behaviour among Senior Height School students in District of Mandailing Natal. The research is quasi-experiment with one pre- and post-test group design. The intervention was conducted by displaying poster and giving leaflet to students. Effects of interventions were evaluated two weeks after intervention. Subjects are 80 students. Data were analyzing by using paired sample T-test. Result showed that the average scores of knowledge of students were 1.99 and 3.00 before and after intervention, respectively. The average scores of attitude were 1.80 and 3.00 before and after intervention, respectively). Also, the practice of food consumption among students also increases (1.76 and 1.86 for before and after intervention, respectively). There was a significant difference in street food consumption behavior among students between before and after intervention. It can be concluded that nutritional extension using visual posters and leaflets increase student?s nutritional behaviour. It is suggested that, both school and puskesmas, use poster and leaflet as media of nutritional extension regarding street food and other health issues to promote school health.
2010
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Andyna Hazairin
Abstrak :
Makanan jajanan berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan gizi anak saat berada di lingkungan sekolah. Akan tetapi, makanan jajanan juga rentan terhadap kontaminasi patogen penyakit salah satunya yaitu bakteri. Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti ingin menganalisis kontaminasi bakteri Escherichia coli E.coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar SD dengan dihubungkan dengan higiene sanitasi sebagai salahs satu faktor penyebab terjadinya kontaminasi makanan. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Subjek penelitian yaitu 51 penjamah makanan yang berjualan di dalam maupun di luar Sekolah Dasar SD Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan masih tingginya kejadian diare dan ditemukan kasus keracuanan makanan jajanan di salah satu Sekolah Dasar SD di Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode TPC Total Plate Count, sebesar 16 makanan jajanan 31,4 positif terkontaminasi bakteri E.coli. Berdasarkan hasil uji Chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku higiene perseorangan OR = 4,500 [CI 95 1,20-16.81], sanitasi tempat penyajian makanan OR = 5,146 [95 CI 1,243 ndash; 21,30], dan wadah makanan matang OR = 4,167 [95 CI 1,194 - 14,54]. Dari hasil uji regresi logistik, didapatkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap kontaminasi bakteri E.coli pada makanan jajanan adalah faktor sanitasi tempat penyajian makanan OR = 4,932 bersamaan dengan faktor wadah makanan matang OR = 3,980. Disarankan untuk dilakukan peningkatan program kantin sehat di tiap sekolah, pemberian penyuluhan dan pelatihan higiene sanitasi kepada para penjamah makanan, penyediaan fasilitas sanitasi pada tempat penyajian makanan, serta penyediaan apron serta sarung tangan pada penjamah makanan.
Food snacks has an important role to provide the nutrition for school age children. However, it is vulnerable to be contaminated by pathogens such as bacteria. Food contamination can be caused by several factors, one of them is food hygiene sanitation. Therefore, this study aimed to determine hygiene sanitation factors associated with Escherichia coli E.coli contamination in food snacks which sold at primary school located in Kecamatan Jatiasih, Bekasi. This study is a croos sectional study that was conducted in Maret April 2018. The subject of this study are 51 food handlers that selling food snacks inside or outside the primary school area. This study uses primary datas by using questionnaire and observation method, moreover contamination of E.coli in food snacks measured by Total Plate Count TPC method. The result of this study indicates that 16 31,4 food snacks sold around primary schools in Kecamatan Jatiasih, Bekasi are contaminated by E.coli. Furthermore, the result from Chi square test indicates that there are association between personal hygiene OR 4,500 CI 95 1,20 16.81 , sanitation of food stall OR 5,146 95 CI 1,243 ndash 21,30, and food container OR 4,167 95 CI 1,194 14,54. The result from logistic regression indicates that sanitation of food stall OR 4,93 and food container OR 3,98 are the most dominant factors to E.coli contamination in food snacks that sold around primary school in Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Suggested for the stakeholders to improve the ldquo kantin sehat rdquo program in every school in Bekasi City, give a counselling and training about hygiene sanitation for food handlers, provide sanitation facility, aprons, and gloves for food handlers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library