Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Honggo Simin
"Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan misi Indonesia Sehat 2010 bertujuan untuk mengangkat derajat kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat melalui pembangunan yang berwawasan kesehatan. Dalam masa globalisasi dimana arus informasi menjadi begitu cepat, berbagai jenis pelayanan tersedia dimana-mana, tuntutan terhadap kualitas suatu produk yang makin tinggi. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan di Kalimantan Barat melalui Proyek Kesehatan IV telah dilaksanakan berbagai kegiatan peningkatan mutu layanan. Pihak Kantor Wilayah Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat menyadari bahwa perlunya suatu perubahan perbaikan menyeluruh untuk mengantisipasi kelemahan layanan yang diberikan oleh jajaran kesehatan, agar layanan yang diberikan itu sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat. Dinas Kesehatan Kota Pontianak merupakan perangkat daerah Kota Pontianak. Dinas ini mempunyai 5 Seksi dan 1 subbagian Tata Usaha. Masing-masing seksi mempunyai spesifikasinya sendiri-sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui budaya organisasi dan perilaku manajerial di Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pontianak serta hal-hal yang berpengaruh terhadap budaya organisasi dan perilaku manajerial Seksi tersebut.
Hasil analisa pada pelanggan seksi menunjukkan adanya perubahan pada budaya organisasi dan perilaku manajerial Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. Dan pengamatan kegiatan rutin anggota seksi terliba+ bahwa anggota seksi berhubungan erat dan akrab satu sama lainnya, cenderung bertindak sebagai pelaksana. Banyaknya jabatan rangkap dalam seksi serta adanya jabatan yang lowong. Dari wawancara mendalam dan pengisian kuestioner anggota seksi terkesan bahwa motivasi anggota seksi terutama adalah mementingkan prestasi. Dalam hubungan antar individu terkesan suasana kerja yang baik, saling mendukung, tidak hambatan dalam berkomunikasi. Dalam sarana yang ada dan yang dibutuhkan diperoleh bahwa kelengkapan dan kecukupan sarana yang ada belum bisa mencukupi kebutuhan. Sedangkan pola kepemimpinan yang diterapkan cenderung berorientasi pada penyelesaian pekerjaan. Lingkungan sosial terkesan dapat menerima hal-hal yang dikerjakan oleh seksi. Sedangkan dukungan atasan cukup baik, terkesan tidak mengintervensi kegiatan staf.
Saran yang diberikan sehubungan dengan hasil penelitian tersebut adalah atasan lebih memberikan perhatian terhadap jabatan rangkap dan jabatan yang lowong, perlunya memberdayakan staf seksi sehingga bisa lebih berfungsi sebagai pengelola program daripada sebagai seorang pelaksana kegiatan program. Suasana kerjasama yang sudah baik jangan menjadi kendur, karena merupakan awal yang baik dalam menanggulangi masalah yang dihadapi.

Factors that Affect the Organization Culture Change and Managerial Behavior in Communicable Disease Control Section of Health Department in Pontianak Year Health Department of the Republic of Indonesia with its Healthy Indonesian 2010 vision intends to enhance the level of health reach individual, family and society through health-oriented development. In global era in which information is exchanged rapidly, any kind of service is available everywhere and demands on quality product increase. To improve the quality of health service provided in West Kalimantan through Health Project IV, all efforts of health service improvement have been performed. The health provincial office of West Kalimantan realizes that there is a necessity for total improvement to anticipate weaknesses of service provided by health workers so that such service may satisfy people's needs. This study was aimed at examining organization culture and managerial behavior in Communicable Disease Control Section of Health Department in Pontianak City and factors that influence such organization culture and managerial behavior of the section. The health department of Pontianak City is one of the city's local apparatus. This department consists of five units and one administration unit. Each unit has different task specification.
Result of analysis on the section's clients indicates that there is a change in the organization culture and managerial behavior in the Communicable Disease Control Section. Result of observation on routine activity of unit member?s shows that members of the section are closely related to each other and are likely as operatives. There are many positions occupied by same person while some are vacant. Referring to result from in depth interview with and checklist completion by the unit members, it seems that the main motivation for the unit members is their concern on achievement. Observed from their inter-member relation, it appears that the work atmosphere is likely to be conducive, supporting and free of communication barriers. In respect of the available and required facilities, it seems that the existing facilities and equipment are not adequate to meet the needs. Meanwhile the leadership style applied lends to he task completion-oriented. The social environment seems to accept matters carried out by the section. In addition, superior officers are likely to support the section well and appear not to intervene staff activities.
Recommendations offered based on the study are as follows: superior officers should put more concern on managing the positions occupied by same person and the vacant ones, the unit staffs need to be more empowerment so that they can serve as program managers rather than as program operatives, the existing work atmosphere needs to be maintained for it is a good beginning in solving present problems.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`ruf Toha
"Era globalisasi menuntut pelayanan yang bermutu dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Barat telah dilaksanakan berbagai kegiatan peningkatan mutu pelayanan. Pihak Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat menyadari perlunya suatu perubahan dan perbaikan menyeluruh untuk menanggulangi kelemahan pelayanan yang diberikan oleh jajaran kesehatan, diantaranya adalah peningkatan kemampuan manajerial Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang meningkatkan kemampuan organisasi dalam manajemen kesehatan, dilakukan suatu intervensi budaya mutu dengan kalakarya berupa pembimbingan Total Quality Management dengan pendekatan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perubahan perilaku manajerial pada Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang setelah dilakukannya intervensi tersebut serta hal-hal yang berperan dalam perubahan perilaku manajerial tersebut.
Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan perilaku manajerial pada Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa persepsi seluruh anggota Seksi Pelayanan Kesehatan tentang pentingnya rencana kegiatan (POA) pada umumnya baik. Demikian pula sikap anggota Seksi Pelayanan Kesehatan terhadap pentingnya pembuatan SOP POA. Kerja sama tim pads Seksi Pelayanan Kesehatan tampak mendukung perubahan prilaku manajerial pada seksi tersebut. Anggota Seksi Pelayanan Kesehatan juga memiliki motivasi yang baik untuk memiliki POA.
Pola kepemimpinan yang dikembangkan cukup kondusif dalam hal pengembangan hubungan kerja sama dan pengikutsertakan anggota seksi dalam proses pengambilan keputusan. Insentif finansial tidak disediakan oleh organisasi Dinas Kesehatan, tetapi adanya suasana kekeluargaan yang tinggi, perasaan aman dan tentram, dan rasa saling percaya antar anggota seksi telah mendorong terjadinya perubahan prilaku manajerial. Walaupun desain pekerjaan dan penempatan tenaga belum sesuai dengan latar belakang pendidikan, adanya pendidikan dan pelatihan serta keterlibatan staf sangat membantu pelaksanaan tugas-tugas seksi yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian ini menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan staf, pendelegasian tugas yang lebih jelas, dan penyusunan rencana kegiatan yang kemudian dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan menilai kinerja staf.
Kepustakaan 26 ( 1986 - 2000)

Analysis Of Managerial Behavior Change At The Health Service Section, Sintang Health Office In The Year Of 2000
The globalization era requires quality services in all sectors, including health. Many activities have been implemented to increase the quality of health sevices in West Kalimantan Province. The Provincial Health Office of West Kalimantan realizes that comprehensive improvement is needed to cope the weakness of health services, includes improvement of managerial ability of the District Health office. Intervention of quality culture by "on the job training" of Total Quality Management Leadership Training with PDCA ( Plan, Do, Check, Act) cycle has been implemened to assist the District Health Service in Sintang District, West Kalimantan.
The purpose of this study is to analyze the managerial behavior change at the Health Service Section of Sintang District Health office after the intervention and to analyze factors associated with the managerial behavior change.
The results showed that there were positive changes in managerial behavior of the Health Service Section of Sintang District Health office. The results from in iv depth interview revealed that all members of Health Service Section showed good perceptions, attitudes and supports regarding the importance of Plan of Activity (POA), the preparation of SOP POA, and the team work. They had also good motivation to have the POA. Leadership pattern is conducted by paying attention to the team work and involvement of the section is member in the decision making process. There was no financial incentive given by the district Health office but with good, peacefiil, secure and mutual trustful atmosphere the managerial behavior change could be achieved. Although the job design and man power placement were not evenly distributed and often unsuitable with the staffs' educational background, training and education program, as well as the staff involvement supported the staffs in conducting their jobs.
It is suggested that the Section Head need to monitor and evaluate the staffs' activities, properly and clearly delegate the jobs among the staffs and to prepare Plan of Action as a base for activity implementation and staffs' performance evaluation.
References 26 (1986 - 2000)"
2001
T9265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library