Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wibowo
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
658.406 WIB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Juni Kuntari
Abstrak :
Pertamina sejak tahun 2003 berubah menjadi Perusahaan Persero yang berorientasi pada pencapaian laba. Saat ini PERTAMINA berada di bawah koordinator Menteri Negara BUMN dengan tolok ukur pencapaian keuntungan dan bukan lagi volume, balk dalam produksi, distribusi maupun penggunaan sumberdaya. Tahun 2006 Pertamina ditargetkan menyumbang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 15 triliun sekaligus sebagai BUMN yang memberikan kontribusi terbesar terhadap APBN. Kondisi Iingkungan industri yang mendorong-perubahan strategi perusahaan dalam mencapai tujuan untuk menghasilkan laba, meningkatkan kebutuhan akan kemampuan organisasi dan para anggotanya dalam menyikapi perubahan. Kajian tentang perubahan yang signihkan dalam perusahaan ini disusun dalam Tugas Akhir dengan juduI Rancangan Program Intervensi Untuk Mengelola Perubahan Organisasi PT Pertamina (Persero). Situasi organisasi yang mengalami perubahan signifikan membutuhkan pars pemimpin yang memiliki kemampuan menggerakkan perubahan, menentukan visi, menterjemahkan strategi bisnis dan memotivasi orang lain untuk bersama-sama mencapai tujuan baru perusahaan. Pembahasan dengan landasan teori perubahan organisasi dan kepemimpinan transformasional dalam tulisan ini mengusulkan program intervensi dengan metode Appreciative Inquiry (AID. Pendekatan AI menekankan pada proses menggali kekuatan dan potensi keberhasilan inidvidu maupun organisasi dengan menetapkan tujuan serta menyiapkan Iangkah nyata untuk pencapaiannya. Dengan metode AI diharapkan terbentuk sikap dan perilaku positif untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kinerja organisasi dan memenangkan persaingan. Program yang direncanakan berawal dari direktorat keuangan sebagai lokasi pilot untuk kemudian diimplementasikan ke seluruh perusahaan. Para pimpinan puncak dan menengah perlu menyamakan pemahaman atas visi organisasi, menterjemahkan tujuan menjadi strategi bisnis yang diikuti dengan program pendampingan eksekutif. Selanjutnya program pengembangan kemampuan pimpinan transformasional dan transaksional bertujuan untuk memastikan efektilitas para pemegang posisi penting dalam menggerakkan perubahan ke arah tujuan perusahaan. Program komunikasi ditujukan untuk menyebarkan pecan perubahan ke seluruh pekerja di direktorat keuangan serta mempersiapkan tahap implementasi selanjutnya. Pada akhirnya, kunci sukses mengelola perubahan melalui rangkaian program ini membutuhkan adanya dukungan pimpinan puncak dan komitmen seluruh pekerja untuk menyatukan sikap positif, menyamakan pemahaman dan langkah nyata dalam pencapaian tujuan.
Pertamina has legally transformed to be PT PERTAMINA (PERSERO) since September 17,2003 by the enactment of Government Regulation No.31/2003. Pertamina is now under the coordinator of the State Minister of State-owned Enterprises. As a profit-oriented company, PT Pertamina (Persero) has to adopt a new paradigm which focuses on value creation profitability as its performance target replacing its previous target in volume for production, distribution and resources utilization. In early 2006 Pertamina was given target to contribute 15 trillion Rupiah to the National Budgetting and Planning which position this company as the biggest contributor. Industry external environment has been given Pertamina the driver for change the company's strategy to achieve its objectives as profit oriented company, as well as increasing the need for change in organization and its individual members. The significant changes in this company have been reviewed in this paper Designing Intervention Program to Manage Organizational Change in PT Pertamina. Using organizational change theories and transformational leadership concept, this proposal introduced the Appreciative Inquiry (AI) method to design intervension program. This approach introduced by David Cooperrideer in a practice-oriented definition as follows, "Appreciative Inquiry is about the co-evolutionary search for the best in people, their organizations, and the relevant world around them. In its broadest focus, it involves systematic discovery of what gives "life" to a living system when it is most alive, most effective, and most constructively capable in economic, ecological, and human terms." This approach emhasizes the discocery of strengths and potentials for success in individuals and organization to determine its destiny, and prepare to deliver workable actions to achieve the destination. Using Al to plan and design leadership development with other integrated intervention program for Pertamina to develop positive behavior for improving organizational performance and competitive advantage. The program is planned for Finance Directorate as pilot location and to be implemented to the entire organization. Started with every individuals in top and middle management position to ensure common understanding of organizational vision, for them to be able to clearly articulate vision to business strategy with appropriate executive coaching program. Leadership development program to build transformational and transactional leaders aim to ensure effectiveness of leadership role to drive and facilotate change program toward company's objectives. Simulatenously, an integrated communication program has to be planned to distribute change messages to all employees within Finance Directorate to ensure readiness for next implementation stage. Finally, to ensure successful implementation of this program, it is imperative to obtain top management support and commitment from every employee to perform positive behavior and to align every efforts in achieving company's objectives.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusmery Chandra
Abstrak :
Industri keramik terus mengalami peningkatan permintaan meskipun pada periode 1997-2002 merupakan masa krisis ekonomi di Indonesia, melihat peluang majunya industri keramik di Indonesia, maka banyak perusahaan keramik berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitasnya, salah satunya adalah Group Kemenangan Jaya dimana termasuk lima besar perusahaan keramik di Indonesia. Untuk meningkatkan produktivitas, Group Kemenangan Jaya menilai perlu segera melakukan ekspansi perusahaan dan go public. Salah satu langkah yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah melakukan restrukturisasi organisasi. Dalam penulisan karya akhir ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian atas restrukturisasi organisasi yang dilakukan KJ untuk periode 2003-2005, dengan memberikan gambaran bagaimana konsepsi awal dari restrukturisasi serta rencana implementasi proses restrukturisasi ini yang diinginkan oleh eksekutif perusahaan sebagai konsepsi ideal mengenai pengorganisasian group KJ, mendeskripsikan bagaimana proses restrukturisasi dijalankan serta bagaimana kendala-kendala internal diatasi oleh perusahaan, dan menganalisis persepsi manajer menengah keatas mengenai proses restrukturisasi yang telah dilakukan dan bagaimana evaluasi mereka mengenai desain organisasi yang diterapkan, serta melakukan evaluasi variabel penelitian yang terkait dan cars untuk memperbaikinya. Tahap awal restrukturisasi organisasi tahun 2003, KJ diantaranya melakukan recruitment tenaga kerja dan pembenahan SDM. Tidak mudah melakukan hal tersebut, sehingga dalam tahun 2004 sering terjadi konflik antar direktorat. Pada tahun 2005 terjadi mutasi dan reposisi personil, yang diawali oleh complain dari agen atas produk yang dihasilkan oleh KJ yaitu masalah crashing (pecah rambut) sehingga tingkat penjualan menurun padahal tingkat produktivitas mulai meningkat. Tujuan KJ untuk go public sampai scat ini belum tercapai, tetapi hal ini tidak dapat dikatakan restrukturisasi organisasi KJ gagal, karena kendala utama adalah faktor eksternal yaitu gangguan supply gas yang merupakan salah satu sumber energi utama dalam proses pembuatan keramik. Berdasarkan hasil wawancara maupun perhitungan secara statistik tabel kuesioner yang dibagikan kepada para responden, disimpulkan bahwa restrukturisasi organisasi yang telah berjalan menumbuhkan motivasi kerja yang baik, tetapi terdapat conflict interest antar direktorat karena kurangnya komunikasi dan koordinasi pada level top management. Untuk itu perlu ditingkatkan variabel yang terkait yaitu kepercayaan pads organisasi, keamanan karier, serta yang paling panting adalah meningkatkan bimbingan atasan, hal ini ditujukan untuk para direktur KJ.
Industry of ceramic was increase in 1997-2002, although that period is crisis economic in Indonesia. Many company try to increase their productivity for fulfill demand, one of them is Kemenangan Jaya Group which is the big five ceramic company in Indonesia. In order to increase the productivity, Kemenangan Jaya Group does some expansion and organizational restructuring. In this thesis, I am interested in researching organizational restructuring of Kemenangan Jaya Group in 2003-2005 and to describe the concept of the organizational restructuring, the implementation of restructuring, and company's problem from internal and external. In 2003, Kemenangan Jaya Group recruits some personnel and reevaluates human resources. In 2004, conflict interest between directorates is increase. In 2005, company does some mutation and reposition. The big problem is deficiency of gas supply which is the most important material to product ceramic. Productivity decrease and can not full fill demand. The result of the organizational restructuring is increase motivation of work, but increase conflict interest in directorate, this problem because of less of communication in top manager, so we need to increase the communicating in directorates and using Metering & Regulating Station (MRS) to overcome the deficiency of gas supply.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library