Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitinjak, Franky Hamonangan
Abstrak :
Keselamatan kerja di ketinggian sampai saat ini belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Menurut Asosiasi Ahli Keselamatan Kerja di Bangunan Tinggi (A2K2BT) saat ini Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia mengenai kematian akibat jatuh dari ketinggian. Banyak kejadian kecelakaan kerja di ketinggian menelan korban jiwa salah satunya pada pekerjaan yang menggunakan gondola. Kejadian kecelakaan kerja diketinggian lebih disebabkan karena para pekerja sama sekali tidak mempunyai pengetahuan dasar mengenai keselamatan kerja di ketinggian selain itu aturan mengenai keselamatan kerja diketinggian yang ada masih sangat minim menyentuh mengenai keselamatan kerja diketinggian atau teknologi keselamatan yang diterapkan sudah tidak valid (A2K2BT). Menurut jurnal yang berjudul An investigation of managements commitment to construction safety yang ditulis oleh Osama Abudayyeh, Tycho K. Fredericks, Steven E. Butt, Areen Shaar didapatkan hasil yang menunjukan bahwa 3 faktor penyebab disuatu perusahaan sering terjadi kecelakaan dan cidera dikarenakan kurangnya kepemimpinan dan komitmen manajemen, kondisi bekerja yang aman, kebiasan kerja yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat komitmen manajemen pengelola gondola terhadap K3. Terdiri dari 3 komponen yaitu identifikasi, keterlibatan dan loyalitas. Ketiga komponen tersebut memiliki 6 variabel yaitu pengetahuan, penerimaan, partisipasi proses, partisipasi sumber daya K3, kepatuhan terhadap UU dan keinginan melaksanakan K3. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan K3 cukup, penerimaan terhadap K3 baik, partisipasi proses K3 kurang, partisipsi sumber daya K3 cukup, kepatuhan terhadap K3 cukup, keinginan melaksanakan K3 cukup. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa identifikasi cukup, keterlibatan cukup, loyalitas cukup sehingga komitmen K3 pengelola gondola baru sampai pada nilai cukup. Saran dari peneliti berfokus pada peningkatan pengetahuan terhadap K3, manajemen lebih terlibat dalam partisipasi proses K3, melakukan evaluasi program K3, menambah pegawai sebagai safety officer pada gedung.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Andika Setyadi
Abstrak :
Kecelakan kerja setiap tahun nya kerap kali meningkat, hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor dan didasarkan pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang kurang baik. Pelaksanaan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat sehingga dapat mengurangi terjadinya risiko besar berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, dan penyakit akibat kerja. Bidang listrik sendiri menjadi sektor yang paling sering dan/atau memiliki tingkat keparahan terbesar dalam kasus kebakaran. Penelitian ini merupakan studi kasus audit penerapan SMK3 bidang listrik di salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. Audit yang dilakukan terdiri dari audit dokumen (ISO 45001), visual (standar kelistrikan), dan pengukuran (kualitas daya, tahanan isolasi penghantar, dan instalasi penyalur petir) dengan metode studi kasus deskriptif. Penerapan SMK3 telah baik dengan tingkat kepatuhan 94.55% berdasarkan ISO 45001. Berdasarkan audit visual didapatkan titik risiko kebakaran tertinggi terdapat pada Panel Prelevement dan Ruang Genset. Sedangkan titik risiko kecelakaan kerja listrik tertinggi terdapat pada Panel Pit. Kedua temuan titik risiko tersebut berkaitan dengan temuan ISO 45001, yaitu perusahaan belum melaksanakan audit external dan audit internal. Disisi lain, ditemukan keberadaan harmonisa individual arus yang melampaui batas standar yang dibangkitkan oleh peralatan fasilitas pelayanan kesehatan. Tidak ditemukan masalah dari nilai karakteristik beban listrik. Sedangkan, Penghantar listrik dan instalasi penyalur petir sudah terpasang dan dalam kondisi baik. ......Work-related injuries often increase every year, it could be due to many factors with a poor occupational health and safety management system. The implementation of an Occupational Safety and Health (OH&S) management system is one form of effort to create a safe and healthy workplace therefore to reduce the occurrence of major risks in the form of accidents, fires, explosions, and occupational diseases. The electricity itself is the sector that is most frequent and/or has the greatest degree of severity in fire cases. This research is a case study on the application of electrical OH&S audits in a health care facility. The audits carried out consisted of document audits (ISO 45001), visuals (electrical standards), and measurements (power quality, insulation resistance of cable, and lightning protection) using a descriptive case study method. The implementation of OH&S has been good with a compliance level of 94.55% based on ISO 45001. However, based on a visual audit, it was found that the highest fire risk were in the Prelevement Panel and Genset Room. Meanwhile, the highest risk point for electrical work accidents is in the Pit Panel. The two risk point findings are related to ISO 45001 findings, the company has not carried out external and internal audits. On the other hand, individual harmonic current generated by health care facility equipment were found exceeded the standard limits. No problems were found from the value of the electrical load characteristics. Meanwhile, the electrical conductor and lightning conductor installation have been installed and are in good condition.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rotua Elyzabeth
Abstrak :
Tesis ini mcmbahas penerapan SMK3 di cnam KKKS migas di Indonesia pada tahun 2010 dcngan mengacu standard yang bersiĀ£at univcrsila yaitu OHSAS l800l : 2007. Pcnclitian ini adalah penelitian kunlitatif dengan dcsain dcskriplif komparasi. Hasil pcnclilian menunjuldwn bahwa scmua KKKS telah menerapkan SMK3 dalam opemsional perusahaannya dalam upnya penccgahan kecelakaan. Scmua KKKSte1ah mcncrapkan SMK3 dengnn baik sesuai OHSAS |8001 : 2007. Hal ini ditunjukkan dari nilai prcsentasi pemenuhan 5 (lima) KKKS diatas 85% dan hanya I KKKS yang pcncapaiannya 83%. Aspck budaya dun sejarah suatu negara mcnjadi salah satu faktor yang mcmpengaruhi penerapan SMK3 di KKKS. Disarankan untuk mcningkatkan penerapan SMK3 maka scmua SMK3 hams disusun berdasarkan sistcmatika proses Manajcmcn dan anlar elemen hams saling terkait.
This thesis evaluate the lmplernentation of Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) at six oil and gas company at Indonesia in 2010 refer to OHSAS 18001: 2007, which is one of universal OHSMS Standard. This rmeareh is a qualitative descriptive comparisons. Ther results showed that all companies have been applied OHSMS in his company operation in efforts lo prcvcnl accidents. OHSMS Company's have applied in accordance OHSAS 18001: 2007. This is shown from thc presentation iirliillment 5 (five) companies above 85% and the only one who has achieved 83%. Cultural and historical aspects of a country become one of the factors that affect the application in OHSMS in companies. The Researcher suggests that to improve implementation of OHSMS, ai! companies should be prepared OHSMS based on the systematic management process and between elements should be linked.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T32082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Yoga Bharata
Abstrak :
Nama : Ardian Yoga BharataProgram Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kajian Panca Nirbhaya HSE Management System PT. HarmoniPanca Utama Terhadap OHS Management System Theories BerbasisPrinsip ResiliencePembimbing : Drs. Psi Ridwan Zahdi Sjaaf, MPHTesis ini melakukan kajian mendalam Panca Nirbhaya yaitu sistem manajemenkeselamatan pertambangan di PT HPU yang merupakan salah satu perusahaan jasapertambangan di Indonesia. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan metodeanalisa kualitatif dengan melakukan analisa gap dan Kajian Panca Nirbhaya terhadapOHS Management System Theories berbasis resilience. Pada penelitian ini metodekualitatif digunakan untuk menilai keefetifan dan kehandalan Sistem ManajemenKeselamatan dan Kesehatan Kerja PT HPU Panca Nirbhaya .Dalam OHS Management System dikena suatu konsep Sistem Manajemen K3 yang berprinsip resilience yang dikenal dengan Safety I dan Safety II. Kajian yang dilakukanadalah melihat secara mendalam konten dalam standar di Panca Nirbhaya berada dalamSafety I atau Safety II. Konsep Safety Management Sistem berbasis resiliencememberikan pandangan tentang Safety I dan Safety II, yaitu Safety I sangatberkonsentrasi pada ldquo;hal yang buruk rdquo;, maka ketiadaan hal yang buruk dianggap sebagaisebuah prestasi sedangkan Safety II berfokus memastikan hal yang sudah baik terusmenjadi baik. Selain itu juga mengkaji Panca Nirbhaya secara prinsip resilience apakahstandar mampu merespon setiap kondisi/aktivitas baik yang bersifat rutin dan tidakrutin dengan cara yang efektif, sistem mampu mengambil pelajaran/mampu belajar dariperistiwa yang telah terjadi, mengerti benar apa yang terjadi dan mengapa hal tersebutterjadi, sistem mampu memantau perkembangan jangka pendek dan ancaman yangmungkin terjadi serta mampu mengantisipasi ancaman jangka panjang dan melihatpeluang untuk perbaikan.Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagain besar sub elemen dalam Panca Nirbhayasudah berada di Safety II yaitu sebanyak 37 sub elemen, serta 18 elemen masih beradadi Safety I. Sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut masih belummengakomodir kriteria ndash; kriteria yang dalam konsep resilience safety II terutama dalamhal antisipasi yang harus dilakukan organisasi kedepan/jangka panjang sertamengakomodir hal-hal lain yang bersifat inisiatif dan improvement yang bisa dilakukanorganisasi. Semua sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut, perlu dirubah danditambahkan agar sub elemen tersebut bisa memperkuat sistem pertahanan yang telahada diperusahaan, sehingga sistem Panca Nirbhaya menjadi suatu sistem yang telahberbasis prinsip resilience.Kata kunci:Sistem Manajemen K3, resilience safety , Safety I dan Safety II
ABSTRACTName Ardian Yoga BharataStudy Program Master of Occupational Health SafetyTitle Study Of Panca Nirbhaya HSE Management System PTHarmoni Panca Utama against OHS Management System withResilience Principle based theoryCounsellor Drs. Psi Ridwan Zahdi Sjaaf, MPHKey words Occupational Health Safety, resilience safety , Safety I dan Safety II, informationThis thesis conducts in depth study Panca Nirbhaya mining safety management systemsnamely PT HPU which is one of the mining service companies in Indonesia. Studiesconducted using qualitative analysis method with Study and gap analysis PancaNirbhaya against OHS Management System resilience based Theories. In the currentstudy qualitative methods were used to assess the effectiveness and reliability of safetyand health management systems Work PT HPU Panca Nirbhaya .In the OHS Management System management system, a concept of systems known K3with resilience, known as the principle of Safety I and Safety II. The study does is lookdeeply content in standard in Panca Nirbhaya are in Safety I or II Safety. The concept ofSafety Management Systems based resilience gives the view of Safety I and Safety II,namely Safety I was very concentrated on the bad thing , then the absence of a badthing is considered an achievement while Safety II focuses ensure good things continueto be good. It also examines the Panca Nirbhaya resilience in principle whether standardable to respond any condition good activities which are routine and not routine in a waythat is effective, the system is able to take the lessons capable of learning from the eventhas happened, understand correctly what happened and why it happened, the system isable to monitor short term developments and threats that may occur as well as beingable to anticipate a long term threat and see opportunities for improvement.Results of the study show that filmed the sub element in Panca Nirbhaya already are inSafety II as much as 37 sub elements, as well as 18 elements are still in Safety i. Subelements that remain in Safety I still have yet to accommodate the criteria ndash the criteriain the concept of resilience safety II especially in anticipation of the future organizationshould do long term as well as accommodate the other things which are initiatives andimprovement that could be made of the organization. All sub elements that remain inSafety, I need to change it and added so that the sub elements can reinforce existingdefence systems inside, so the system Senses Nirbhaya became a principle based systemthat has resilience.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Suryohartono Sasmita
Abstrak :
PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang pengolahan minyak nabati/ minyak CPO crude palm oil , yang menghasilkan produk margarine, shortening serta minyak goreng. PT. XYZ menerapkan beberapa sistem manajemen, diantaranya sistem manajemen K3, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen mutu. Implementasi sistem manajemen K3 secara formal dimulai sejak tahun 2010 dan saat ini sudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit. Namun demikian untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap sistem menajemen K3, PT. XYZ belum mengetahui efektivitas penerapan sistem yang ada, meskipun selama ini sudah mendapatkan sertifikasi dari badan audit,belummenjamin sistem sudah efektif dan bisa diandalkan mengelola keselamatan dan kesehatan pekerja. Analisis dilakukan terhadap efektivitas sistem manajemen K3 yang sedang diterapkanmenggunakan metode triangulasi, yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen terhadap implementasi sistem. Hasil penelitian selain mengetahui efektivitas SMK3 juga mengungkap tipe sistem yang digunakan oleh PT. XYZ yaitu tipe traditional design and engineering. Instrumen penilaian kinerja sistem manajemen menggunakan hasil penelitian dari Gallagher, 1997 dan diperoleh hasil akhir PT. XYZ memenuhi kriteria penilaian sebesar 63,9 . Outcome data 5 tahun terakhir menunjukkan tiga indikator insiden di PT. XYZ memiliki tren yang variatif positif dan negatif. Sehingga bisa disimpulkan kinerja sistem belum efektif dalam menurunkan tingkat insiden final outcome. ......PT. XYZ is one of the manufacturing companies in the processing vegetable oil area crude palm oil CPO, which produces margarine, shortening and cooking oil. PT. XYZ applies several management systems, including OHS management system, environmental management system and quality management system. The implementation of OHS management system formally started in 2010 and todayit has certified by the audit body. However, regarding continuous improvement to the health and safety management system, PT. XYZ is not aware of the effectiveness of existing system, although it has been certified by the audit body, does not guarantee the system has been effective and reliable manage the safety and health of workers. Analysis was conducted on the effectiveness of implemented OHS management using triangulation method, ie in depth interview, observation and document review. The results of research besides knowing the effectiveness of OHSMS also reveal the type of system used by PT. XYZ is the traditional design and engineering type. The performance analysis instrument of the management system adopted from Gallagher, 1997 and obtained the final result of PT. XYZ criteria complianceis 63.9. The last 5 years data outcome shows three incident indicators at PT. XYZ has a varied trend positive and negative . So it can be concluded that the system performance has not been effective in decreasing the incident rate final outcome.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penerapan sistem manajemen K3 di Rumah Sakit RST Dompet Dhuafa berdasarkan kriteria penerapan SMK3 dalam PP No. 50 Tahun 2012. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memiliki potensi kecelakaan dan penyakit kerja wajib melalukan penilaian penerapan SMK3 sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir risiko bahaya kesehatan dan penilaian terhadap capaian penerapan SMK3 di rumah sakit itu sendiri. Oleh karena itu analisis penerapan SMK3 dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui penerapan sistem kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja, sampai dengan peninjauan dan peningkatan kinerja K3 di Rumah Sakit RST Dompet Dhuafa. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti bersifat deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, telaah dokumen, dan wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan adalah 12 elemen dengan 166 kriteria yang ada di lampiran II PP 50 Tahun 2012. Hasil akhir dari penelitian ini, menunjunkan bahwa penerapan sistem manajemen K3 di Rumah Sakit RST Dompet Dhuafa adalah baik dengan persentase 77,6%, dimana terdapat 125 kriteria yang sudah dilaksanakan, 36 kriteria masih dalam proses atau belum dilaksanakan, dan 5 kriteria lainnya dianggap tidak relevan dengan Rumah Sakit RST Dompet Dhuafa.
ABSTRACT
This research discussed about the application of Management System Occupational Health and Safety in RST Dompet Dhuafa Hospital with assessment criteria from Indonesian Government Regulation No. 50 of 2012. Hospital as one of the health care facilities that have the highest potential for accidents and occupational diseases are required to do the assessment of implementation Management System of Occupational Health and Safety to minimize the risk of health hazards and the assessment of the achievements for management system of occupational health and safety in that hospital itself . Therefore, these analysis deemed necessary to determine the application of the system from policy, planning, implementation, monitoring and evaluation, to review and improvement of Occupational Health and Safety at Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Hospital. The research method that used by the authors of this research is qualitative descriptive with Cross-sectional design study. Collecting data in this study conducted with a observation, document review, and in-depth interviews. And for the analysis data, the authors using 12 elements with 166 criteria in Appendix II of Indonesian Govermant Regulation No. 50 of 2012. The final results of this research, that the implementation of the management system occupational health and safety in RST Dompet Dhuafa Hospital is good with a percentage of 77.6 %. 125 criteria have been implemented, 36 criteria are still in the process or have not been implemented, and the other criteria (5 criteria) are considered irrelevant to the RST Dompet Dhuafa Hospital.
2016
S63079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusuma Wardani
Abstrak :
Persepsi karyawan terhadap implementasi sistem manajemen K3 adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan agar karyawan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap implementasi sistem manajemen K3 di PT X. PT. X merupakan perusahaan distributor alat berat yang memiliki tingkat bahaya dan risiko yang cukup tinggi bagi karyawan yang bekerja di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Dengan jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 133 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. PT. X telah menerapkan sistem manajemen K3 di seluruh area kerjanya dengan mengintegrasikannya berdasarkan OHSAS 18001 dan PP No.50 tahun 2012. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi karyawan PT. X terhadap implementasi sistem manajemen K3 secara umum masih kurang baik. Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa dari 133 responden yaitu sebanyak 69 orang (51,9%) memiliki persepsi kurang baik tentang implementasi sistem manajemen K3 dan 64 orang (48,1%) yang memiliki persepsi baik tentang implementasi sistem manajemen K3. Disarankan agar perusahaan memberikan sosialisasi kepada seluruh karyawan tentang SMK3 khususnya mengenai manfaat penerapan SMK3 bagi perusahaan, peran serta karyawan dalam penerapan SMK3. Meninjau kembali dan menginformasikan kepada karyawan tentang pencapaian tujuan, sasaran dan program-program K3 dalam pertemuan tinjauan manajemen. Mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing ? masing anggota P2K3 serta meningkatkan pengawasan terhadap kehadiran pengurus terhadap rapat-rapat yang diadakan sehingga pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 dapat lebih efektif. Serta menjaga kesinambungan pelaksanaan SMK3 yang telah ada di perusahaan sehingga senantiasa diperoleh tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan produktifitas dapat ditingkatkan.
Employee perceptions of implementation occupational health and safety management system (OHSMS) is the view of employees to what is given the company aims to secure the safety and health of employees work. The main objective of this study was to determine the employees' perception of the implementation occupational health and safety management system at PT. X. PT. X is a heavy equipment distributor that has the level of hazard and risk is quite high for employees working in the field. This research is descriptive analytic. With the number of respondents involved in this study as many as 133 people. This study was conducted using questionnaires. PT. X has implemented an occupational health and safety management system throughout the work area by integrating based on OHSAS 18001 and PP 50 in 2012. The results of the study showed that the employees perceptions of implementation occupational health and safety management system at PT. X in general is still not good. From the questionnaire results showed that of the 133 respondents as many as 69 people (51.9%) had a poor perception of the implementation of OHSMS and 64 (48.1%) who have a good perception of the implementation of OHSMS. It is recommended that the company provide socialization of all employees about the benefits of applying OHSMS especially for the company, the participation of employees in the application of OHSMS. Reviewing and inform employees about the achievement of goals, objectives and OHS programs in management review meetings. Describe clearly the duties and functions of each member Committe of OHS and increasing supervision of the presence of officials of the meetings are held so that the implementation OHSMS by committee can be more effective. As well as maintain the continuity of the implementation OHSMS that already exist in the company so always obtained workplace that is safe, comfortable, healthy and productivity can be improved.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Sadeli
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Yoga Bharata
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini melakukan kajian mendalam Panca Nirbhaya yaitu sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT HPU yang merupakan salah satu perusahaan jasa pertambangan di Indonesia. Kajian yang dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif dengan melakukan analisa gap dan Kajian Panca Nirbhaya terhadap OHS Management System Theories berbasis resilience. Pada penelitian ini metode kualitatif digunakan untuk menilai keefetifan dan kehandalan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT HPU Panca Nirbhaya .Dalam OHS Management System dikena suatu konsep Sistem Manajemen K3 yang ber prinsip resilience yang dikenal dengan Safety I dan Safety II. Kajian yang dilakukan adalah melihat secara mendalam konten dalam standar di Panca Nirbhaya berada dalam Safety I atau Safety II. Konsep Safety Management Sistem berbasis resilience memberikan pandangan tentang Safety I dan Safety II, yaitu Safety I sangat berkonsentrasi pada ldquo;hal yang buruk rdquo;, maka ketiadaan hal yang buruk dianggap sebagai sebuah prestasi sedangkan Safety II berfokus memastikan hal yang sudah baik terus menjadi baik. Selain itu juga mengkaji Panca Nirbhaya secara prinsip resilience apakah standar mampu merespon setiap kondisi/aktivitas baik yang bersifat rutin dan tidak rutin dengan cara yang efektif, sistem mampu mengambil pelajaran/mampu belajar dari peristiwa yang telah terjadi, mengerti benar apa yang terjadi dan mengapa hal tersebut terjadi, sistem mampu memantau perkembangan jangka pendek dan ancaman yang mungkin terjadi serta mampu mengantisipasi ancaman jangka panjang dan melihat peluang untuk perbaikan.Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagain besar sub elemen dalam Panca Nirbhaya sudah berada di Safety II yaitu sebanyak 37 sub elemen, serta 18 elemen masih berada di Safety I. Sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut masih belum mengakomodir kriteria ndash; kriteria yang dalam konsep resilience safety II terutama dalam hal antisipasi yang harus dilakukan organisasi kedepan/jangka panjang serta mengakomodir hal-hal lain yang bersifat inisiatif dan improvement yang bisa dilakukan organisasi. Semua sub elemen yang masih berada di Safety I tersebut, perlu dirubah dan ditambahkan agar sub elemen tersebut bisa memperkuat sistem pertahanan yang telah ada diperusahaan, sehingga sistem Panca Nirbhaya menjadi suatu sistem yang telah berbasis prinsip resilience.
ABSTRACT
This thesis do a deep study to Panca Nirbhaya mining safety management systems namely PT HPU which is one of the mining service companies in Indonesia. Studies conducted using qualitative analysis method with Study and gap analysis Panca Nirbhaya to OHS Management System resilience based on Theories. In this research, qualitative methods were used to assess the effectiveness and reliability of safety and occupational health management systems PT HPU Panca Nirbhaya .In the OHS Management System management system, there is a K3 management systems concept with the resilience principled, known as Safety I and Safety II. The review undertaken is to look deeply into the content in the standard at Panca Nirbhaya are in Safety I or II Safety. The concept of Safety Management Systems based on resilience gives the view of Safety I and Safety II, that is Safety I which very concentrated on the bad thing , then the absence of a bad thing is considered an achievement while Safety II focuses ensure good things continue to be good. It also examines the Panca Nirbhaya in resilience principle whether standard able to respond any condition good activities which are routine and not routine in a way that is effective, the system is able to take the lessons capable of learning from the event has happened, understand correctly what happened and why it happened, the system is able to monitor short term developments and threats that may occur as well as being able to anticipate a long term threat and see opportunities for improvement.The result show that most of the sub elements in Panca Nirbhaya are already in Safety II, ie as many as 37 sub elements, and 18 elements are still in Safety I. Sub elements that remain in Safety I are still accommodating the criteria in the concept of resilience safety II especially in anticipation of the future organization should do long term as well as accommodating the other things which are initiatives and improvement that could be made of the organization. All sub elements that remain in Safety I need to be changed and added so that the sub elements can strengthen the existing defense system in the company, so the Panca Nirbhaya system becomes a system that has been based on the principle of resilience.
2018
T49838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Lailatul Rohmah
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2017, konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja terbanyak yaitu sebanyak 32, oleh karena itu penerapan K3 menjadi sangat penting. Penelitian ini membahas tentang analisis pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja K3 di proyek Tamansari Iswara Apartement Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan K3 serta faktor yang terkait berdasarkan fungsi manajemen K3 safety planning, safety organizing, safety leading, dan safety controlling. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan metode observasi, wawancara semi terstruktur, serta telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian di dapatkan bahwa secara umum di proyek ini fungsi manajemen K3 sudah ada, namun secara spesifik masih banyak sub fungsi manajemen K3 yang belum sesuai dan memerlukan perbaikan. Secara rinci, 3 dari 6 sub fungsi safety planning masih belum sesuai safety forecasting, safety programming, dan safety budgeting, 5 dari 6 sub fungsi safety organizing menunjukkan masih adanya kurang sesuaian integrating safety,creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, dan safety accountability, 2 dari 5 sub fungsi safety leading belum sesuai making safety decisions dan safety communication, dan untuk sub fungsi safety controlling secara umum sudah sesuai. Diharapkan pihak manajemen proyek dapat menerapkan semua fungsi manajemen K3 dan memperbaiki beberapa hal yang belum sesuai.
ABSTRACT
In 2017, construction accounted for the highest number of occupational accidents of 32, therefore the application of OSH becomes very important. This study discussed the analysis of health and safety OSH management in Tamansari Iswara Apartement Bekasi project. The purposed of this study was to analyze the application of OSH consist of safety planning, safety organizing, safety leading, and safety controlling. This research was a descriptive research with qualitative approach, conducted by observation method, semi structured interview, and study of company document. It was found that in general the OSH management functions was already exist, however they were some OSH management functions that have not been that need to be improve. In detail, 3 of the 6 sub functions of safety planning safety forecasting, safety programming, and safety budgeting, 5 of the 6 sub function of safety organizing integrating safety, creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, and safety accountability, 2 of the 5 sub functions of safety leading making safety decisions and safety communication were still insufficient, and the other hand all element of safety controlling has been implemented appropriately.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>