Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ridho Fakhrin
Abstrak :
Berdasarkan data RPJMN tahun 2015-2019, realisasi pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia mengalami keterlambatan sebesar 49% atau sepanjang 904 km dari rencana total. Salah satu penyebab keterlambatan adalah akibat dari faktor kelembagaan. Studi kasus pada penelitian ini adalah Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi serta melakukan pengembangan fungsi kelembagaan pada Pembangunan JTTS berdasarkan risiko yang paling dominan. Analisis risiko dilakukan berdasarkan fungsi, peran, tugas, dan tanggung jawab dari setiap stakeholder yang dilakukan pada Tahap Pendanaan, Tahap Perencanaan Teknik, dan Tahap Pelaksanaan Konstruksi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner, selanjutnya diolah menggunakan metode statistik yaitu uji homogenitas, uji kecukupan data, uji validitas, dan uji reliabilitas, serta dilanjutkan dengan penilaian risiko menggunakan matriks risiko. Hasil dari analisis didapatkan 28 risiko yang paling dominan dari 20 stakeholder yang ada pada JTTS. Pengembangan fungsi kelembagaan dilakukan dengan merubah sistem pendanaan yang semula menggunakan pendanaan perusahaan (corporate finance) menjadi pendanaan proyek (project finance). Sehingga, dalam melaksanakan Pembangunan JTTS digunakan pendanaan yang didapatkan dari sponsor/investor. Sedangkan, anggaran Pemerintah dapat lebih difokuskan untuk membiayai pembebasan lahan. ......Based on the 2015-2019 RPJMN data, the realization of toll road infrastructure development in Indonesia experienced a delay of 49% or 904 km of the total plan. One of the causes of delays is the result of institutional factors. The case study in this research is the construction of the Trans Sumatra Toll Road (JTTS). The purpose of this study is to evaluate and develop institutional functions in JTTS development based on the most dominant risk. Risk analysis is carried out based on the functions, roles, duties, and responsibilities of each stakeholder which is carried out at the Funding Stage, Technical Planning Stage, and Construction Implementation Stage. This research was conducted by collecting data through a questionnaire survey, then processed using statistical methods, namely homogeneity test, data adequacy test, validity test, and reliability test, and continued with risk assessment using a risk matrix. The results of the analysis are 28 of the most dominant risks of the 20 stakeholders in JTTS. The development of institutional functions is carried out by changing the funding system which originally used corporate finance to become project finance. Thus, in carrying out the JTTS development, funding obtained from sponsors/investors is used. Meanwhile, the Government's budget can be more focused on financing the land acquisition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Radhitya
Abstrak :
Kontrak rancang bangun adalah pengaturan kontrak yang merupakan gabungan antara kontrak desain dan konstruksi. Keberhasilan proyek ini dipengaruhi oleh bagaimana kinerja kolaboratif stakeholder yang terhubung dengan proyek. Di sisi lain, kinerja kolaborasi tim proyek di Indonesia masih belum maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa permasalahan muncul akibat dari berbagai faktor yang menghambat kinerja kolaborasi. Penelitian ini didukung oleh literatur sebelumnya, kuesioner ahli yang divalidasi, pengumpulan data dari responden yang kompeten, dan kemudian hasil pengolahan data divalidasi lagi oleh para ahli, untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kolaborasi antar stakeholder dengan memetakan pola hubungan yang paling efektif dalam tim proyek konstruksi bangunan dengan kontrak rancang bangun. Dari penelitian ini didapatkan ada beberapa hubungan antar stakeholder yang harus dikelola dengan baik karena memiliki signifikansi hubungan yang cukup tinggi, yaitu antara tim pelaksana dengan sub kontraktor, konsultan MK dengan pemilik, tim pelaksana dengan tim logistic, manajer proyek dengan tim desain, serta tim desain dengan tim perencana. ......Design and Build contracts are contractual arrangements whereby the design and construction contracts constitute a union of design and construction contracts. The success of the design and build project is influenced by how the collaborative performance of stakeholders which is connected directly or indirectly to the project. On the other side, collaboration performance of the project team in Indonesia is still not maximized. This is indicated by several problems caused by various factors that hamper the performance of collaboration. This research is supported by previous literatures, validated expert questionnaires, data collection from competent respondents, and then the results of data processing are validated again by experts, to get a reliable result. This study aims to develop collaboration among stakeholders by mapping the most effective relationship patterns in a building construction project team. From this research there are some relationships among stakeholders that must be well managed because it has a fairly high relationship, construction team with sub contractors consultants with owner, construction team with logistics team, project manager with design team, and design team with engineering team.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Yunita Sari
Abstrak :
Bandara XYZ merupakan salah satu proyek konstruksi dengan sistem kontrak Design and Build yang pada umumnya dipilih untuk efisiensi dan efektifitas pekerjaan proyek. Namun dalam pelaksanaan dalam proyek Bandara XYZ masih terjadi construction waste yang salah satunya disebabkan oleh banyaknya keterlibatan stakeholder. Penelitian ini telah diidentifikasi kepentingan masing-masing stakeholder internal dan eksternal serta dilakukan survey untuk mengidentifikasi kepentingan dari tiap- tiap stakeholder yang berpengaruh dalam construction waste, dari hasil survey dilakukan identifikasi dan analisis terhadap stakeholder menggunakan software Partial Least Square kemudian disusun strategi dan pengelolaan hubungan termasuk di dalamnya pola komunikasi antara para stakeholder sehingga dapat mengurangi construction waste yang berbasis PMBOK. Berdasarkan hasil penelitian terdapat bahwa stakeholder eksternal sangat mempengaruhi construction waste pada proyek Bandara XYZ. ......XYZ airport is one of the construction project contract system Design and Build are generally chosen for the efficiency and effectiveness of project work. However, in the implementation of the project is on XYZ airport of construction waste and this is due to the many stakeholder involvement. This research has identified the interests of each internal and external stakeholders and conducted a survey to identify the interests of each stakeholder in the construction waste, from a survey conducted stakeholder identification and analysis of the use of software Partial Least Square then organized strategy and managing relationships including in which the pattern of communication among stakeholders so as to reduce construction waste based on PMBOK. Based on the results of the study are that the influence of external stakeholders on the project of construction waste at XYZ airport.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delta Annabarobby Glegar Antariksa
Abstrak :
Penelitian bertujuan untuk membandingkan secara komprehensif praktek Stakeholder Mapping yang menjadi alat untuk menentukan Who and What Really Counts di dalam organisasi nirlaba. Data studi kasus diambil dari dua organisasi nirlaba berbentuk yayasan di Indonesia. Organisasi nirlaba memiliki banyak stakeholder yang mempengaruhi operasional organisasi. Hal tersebut membuat perusahaan membutuhkan Stakeholder Mapping. Wahana Lingkungan Hidup dan Yayasan Keanekaragaman Hayati adalah contoh dua organisasi nirlaba yang bergerak di bidang lingkungan menjadi objek penelitian ini. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara di masing-masing organisasi. Penulis akhirnya dapat menyimpulkan stakeholder mana yang paling penting bagi dua organisasi nirlaba tersebut, dan mengambil persamaan kondisi stakeholder antara kedua organisasi nirlaba tersebut. ...... The study aims to comprehensively compare the practice of Stakeholder Mapping as a means to determine Who and What Really Counts in the non-profit organization. Nonprofit organizations have many stakeholders which affect the organization?s operational. This makes the foundation requires Stakeholder Mapping. Wahana Lingkungan Hidup and Kehati Foundation is two example of non-profit organizations engaged in the environment field, has become the research object for this study. The author conducted research using interviews in each organization. Authors can finally conclude where the most important stakeholders for the two non-profit organizations, and find the similarities between these two non-profit organization stakeholders.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library