Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Azizah
"Selenium yeast merupakan salah satu sumber selenium dan ekstrak khamir merupakan sumber untuk memperoleh manan dan β-glukan, namun di Indonesia untuk memperoleh selenium yeast masih sulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan metode pembuatan selenium yeast yang optimal serta isolasi manan dan β-glukan dari ekstrak khamir hasil fermentasi Saccharomyces cerevisiae. Pembuatan selenium yeast dilakukan dengan variasi penambahan selenium yaitu konsentrasi 30 µg/mL [Selenium yeast A], 40 µg/mL [Selenium yeast B], dan 50 µg/mL [Selenium yeast C] pada kultur fase stasioner (84 jam), kemudian diinkubasi kembali selama 24 jam. Kadar selenium dianalisis dengan SSA dan proteinnya dianalisis dengan metode Bradford. Isolasi manan dan β-glukan dengan menggunakan air dengan pemanasan, kemudian diendapkan dengan pelarut organik. Analisis manan dan β-glukan dalam isolat dilakukan dengan KCKT-RID. Hasil pembuatan selenium yeast diperoleh selenium yeast A, B dan C masing-masing, sejumlah 2,5; 2,1 dan 2,0 g serta hasil analisis kadar selenium masing-masing yaitu 4258,0096; 5097,4238; 5508,9759 µg/g dan protein masing-masing yaitu 0,8505; 0,8642; 0,9900 mg/mL. Hasil isolasi manan dan β-glukan masing-masing, sejumlah 0,2243 g dan 0,9130 g serta hasil analisis kadar manan dan β-glukan masing-masing yaitu 76,63% dan 95,47%. Selenium yeast dengan kandungan selenium tertinggi dapat diperoleh dengan penambahan selenium konsentrasi 50 µg/mL pada kultur fase stasioner.
......Selenium yeast is a source of selenium and yeast extract is a source for obtaining mannan and β-glucan, but in Indonesia it is still difficult to obtain selenium yeast. The purpose of this study was to obtain an optimal method of producing selenium yeast and the isolation of mannan and β-glucan from the fermentation of Saccharomyces cerevisiae. Selenium yeast was made by varying the addition of selenium, namely concentration 30 µg/mL [Selenium yeast A], 40 µg/mL [Selenium yeast B], and 50 µg/mL [Selenium yeast C] in stationary phase culture (84 hours), then incubated again for 24 hours. The contents of selenium were analyzed by AAS and the protein were analyzed by the Bradford method. Isolation of mannan and β-glucan were using water with heating, then precipitated with organic solvent. Manan and β-glucan analysis in isolates was carried out by HPLC-RID. The results of the manufacture of selenium yeast obtained selenium yeast A, B and C amounting to 2.5; 2.1 and 2.0 g, the results of the analysis content of selenium are 4258.0096; 5097.4238; 5508.9759 µg/g and protein are 0.8505; 0.8642; 0.9900 mg/mL, respectively. The results of the isolation of mannan and β-glucan were 0.2243 g and 0.9130 g, the results of the analysis of the levels of mannan and β-glucan were 76.63% and 95.47%, respectively. Selenium yeast with the highest selenium content can be obtained by adding selenium concentration of 50 µg/mL in the stationary phase culture."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Sharon Wibowo
"ABSTRAK
Yeast inaktif atau disebut juga nutritional yeast adalah yeast yang sudah tidak aktif yang tidak dapat digunakan untuk mengembangkan adonan tepung tetapi kandungan nutrisinya tetap ada. Yeast inaktif banyak digunakan sebagai pengganti keju pada masakan vegan. Yeast inaktif adalah sumber mineral, vitamin terutama vitamin B kompleks, dan protein. Pada dinding sel yeast, terdapat beta-glukan dan manan yang berfungsi sebagai imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metode yang valid untuk menganalisis kadar beta-glukan dan manan yang terdapat dalam sampel dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor indeks bias dan membandingkannya dengan metode enzimatis. Berdasarkan analisis, kondisi optimum analisis adalah dengan menggunakan fase gerak asetonitril-air dengan perbandingan 70:30 dan laju alir 1 ml/menit. Metode yang didapatkan valid dengan linearitas y = 3663136,716 + 336629,1411x untuk glukosa dan y = 3399565,334 + 336736,0175x untuk manosa; nilai r keduanya adalah 0,9985 pada rentang 0,1-1ppm. Hasil LOD untuk glukosa adalah 0,058 dan LOQ 0,192. Untuk manosa LOD=0,034 dan LOQ=0,116. Kadar rata-rata beta-glukan adalah 19,373% dan 17,470%. Kadar rata-rata manan adalah 17,487% dan 24,340%.

ABSTRACT
Inactive dried yeast or nutritional yeast is deactivated yeast that has no leavening properties but still contain its nutrition. It is widely used in vegan dishes and it is an excellent source of minerals, vitamins, and proteins. Yeast cell wall contains beta-glucan and mannan which have immunomodulatory effect. The aim of this study was to obtain a valid method to determine the concentration of beta-glucan and mannan in nutritional yeast using high performance liquid chromatography with refractive index detector. The results were then compared with enzymatic method. The optimized conditions were found to be 1 ml/min for flow rate using acetonitrile-water (70:30) as the mobile phase. The linearity of this method was confirmed in the range of 0,1-1,0 ppm (r=0,095) with the equation of calibration curve y = 3663136,716 + 336629,1411x for glucose and y = 3399565,334 + 336736,0175x for mannose. The limit detection was shown to be 0,058 ppm for glucose and 0,034 ppm for mannose. The limit of quantification was shown to be 0,192 ppm for glucose and 0,116 ppm for mannose. The determination result of beta-glucan was 19,373% and 17,470%. The mannan content was 17,487% and 24,340%. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library