Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlin Yuliastuti
"Kekayaan alam berupa hutan merupakan karunia dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya. Oleh karenanya, hutan wajib diurus dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya berdasarkan akhlak mulia sebagai ibadah dan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hutan banyak manfaatnya bagi kesinambungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah satu manfaat hutan secara langsung adalah menghasilkan kayu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kayu tersebut ditebang dan kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan kayu tersebut harus berdasarkan ijin dari Departemen Kehutanan.
Namun pada kenyataannya, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat sehingga menimbulkan kerusakan hutan yang salah satunya adalah perdagangan kayu ilegal. Tindak pidana perdagangan kayu ilegal sangat marak diIndonesia dan melibatkan banyak pelaku dan merupakan tindak pidana yang rapi dan teroganisasi. Hal mendasar yang menyebabkan sulitnya memberantas perdagangan kayu ilegal adalah karena perdagangan kayu ilegal adalah termasuk kategori "kejahatan teroganisasi". Kegiatan ini melibatkan banyak pelaku yang teroganisasi dalam suatu jaringan yang sangat solid, luas rentang kendalinya, kuat dan mapan. Oleh karena itu penegakan hukum perlu diwujudkan melalui sistem peradilan pidana. Proses penegakan hukum di bidang kehutanan khususnya terhadap pelaku perdagangan kayu ilegal dilakukan melalui suatu sistem yang dikenal dengan istilah Sistem Peradilan Pidana (criminal justice system).
Sistem Peradilan Pidana terdiri dari komponen-komponen antara lain Kepolisian, PPNS Kehutanan, Kejaksaan, Kehakiman dan Lembaga Pemasyarakatan. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan telah mengatur pengelolaan hutan dan basil hutan dengan tujuan agar hutan dapat dikelola secara proporsional dan tidak mengurangi nilai kegunaannya. Dalam praktek penanganan kasus perdagangan kayu ilegal, proses penegakan hukum terhadap perdagangan kayu ilegal sangat lemah. Salah satu faktor lemahnya penegakan hukum terhadap tindak pidana perdagangan kayu ilegal ditandai dengan penanganan tindak pidana perdagangan kayu ilegal yang tidak integral (menyeluruh) karena pelaku intelektual yang berkaitan langsung seperti pemodal, pemesan, pengirim, pemalsu dokumen, saw mill yang berperan sebagai penghubung jarang sekali dipidana dan hanya orang-orang lapangan Baja yang dipidana.
Selain itu banyak faktor yang menyebabkan lemahnya penegakan hukum terhadap tindak pidana perdagangan kayu ilegal sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam penegakan hukum. Dalam penegakan hukum diperlukan sinkronisasi dalam sistem hukum yaitu sinkronisasi substansial, sinkronisasi struktural dan sinkronisasi kultural. Sistem dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan jika semua sinkronisasi sistem hukum saling mendukung dan melengkapi. Dengan demikian penegakan hukum terhadap tindak pidana perdagangan kayu ilegal dalam sistem peradilan pidana perlu didukung oleh sinkronisasi sistem hukum."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pfund, Robert
London: Elsevier Limited, 2005
615PFUD001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Grant, David J.W.
New York: John Wiley & Sons, 1990
547.134 GRA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Elvandari
"Kemajuan teknologi dunia yang semakin pesat, ternyata menyangkut juga dalam sektor perdagangan khususnya perbankan. Hal ini terlihat dan terbukti adanya produkproduk perbankan yang lebih menjamin keamanan dan kepraktisan dalam lalulintas pembayaran khususnya kartu kredit.
Pada dasarnya, bentuk perjanjian penggunaan kartu kredit, pada dasarnya mengacu pada klausula baku, yang berarti substansi perjanjiannya telah ditentukan sepihak oleh pihak produsen yakni Bank, dimana Bank sebagai pihak yang dominan, maka konsekuensi dipihak konsumen, adalah :
a. Konsumen berada dipihak yang tidak dominan, konsumen hanya dapat menyepakati, yang berarti akan tunduk terhadap seluruh kewajiban dan persyaratan dalam perjanjian baku tersebut, tanpa punya kesempatan tawar menawar atau konsumen tidak menyepakati.
b. Pada perjanjian baku banyak terdapat klausula eksorerasi, yaitu syarat yang secara khusus membebaskan pihak yang dominant yaitu produser yakni pihak Bank dari tanggung jawab terhadap akibat yang merugikan yang timbul dari pelaksanaan perjanjian baku.
Akan tetapi didalam pelaksanaannya, sering kita jumpai penyalahgunaan kartu kredit, oleh karena itu praktek penyalahgunaan kartu kredit meliputi aspek-aspek hukum yang terkait dalam penerbitan, penggunaan kartu kredit, dan secara perlindungan konsumen dapat dikaitkan dengan jenis perlindungan hukum yang diberikan kepada pengguna kartu kredit, serta kendala-kendala yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya. Aspek-aspek tersebut diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kasus penyalahgunaan kartu kredit dari waktu dan kewaktu."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Febriawan Pamungkas
"ABSTRAK
Telah banyak dilakukan penelitian tentang efek dari audience terhadap performa kerja seseorang. Akan tetapi, tidak banyak penelitian yang mencari tahu tentang bagaimana tingkat otoritas seseorang memengaruhi audience effect dalam memengaruhi performa seseorang. Mengacu kepada white coat effect dalam ruang lingkup klinik, kita berpendapat bahwa adanya authority presence akan memengaruhi performa seseorang. 3-level between subject study dilakukan kepada 30 mahasiswa di University of Queensland. Performa peserta yang tersebar dalam 3 kelompok (no audience, audience (dengan jas lab), dan audience (tanpa jas lab)) diukur dengan verbal fluency test. Penelitian kami menemukan bahwa peserta dalam kelompok dengan kondisi adanya authority presence yang menggunakan jas lab memilki performa terbaik, diikuti dengan kelompok tanpa audience presence, dan performa terburuk dilakukan oleh peserta dalam kondisi dengan audience presence tanpa jas lab. Ditemukan pula kemungkinan kecil adanya social facilitation yang disebabkan oleh authority presence yang menggunakan jas lab, berbeda dengan argument awal kita. Akan tetapi, t-test kita menemukan tidak adanya perbedaan signifikan dalam performa seseorang mengerjakan verbal fluency test di antara kelompok dengan adanya authority presence dan kelompok tanpa authority presence. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lemahnya manipulasi authority presence. Untuk kedepannya, peneliti alangkah baiknya mempertimbangkan bahwa mengandalkan pakaian saja tidak cukup untuk melakukan manipulasi authority presence.

ABSTRACT
There has been many research regarding the effect of audience on performance. However, there was not many research on how sense of authority might influence audience effect on performance. Based on the white coat effect in clinical setting, we argued that authority presence might impair performance. 3-level between subject study was conducted with 30 University of Queensland (UQ) students. Participants performance across 3 groups (no audience, audience (lab coat), audience (no lab coat)) is measured through the same verbal fluency test. It is found that university students performed best in the presence of authority with a lab coats, followed by no audience condition, followed by audience condition (without lab coat). This result hinted a social facilitation that caused by authority presence (lab coat), in contrast with what argued. However, further analysis of t-test results found that there was no significant difference in performance between condition with authority presence and condition without authority presence. This might be caused by the weak manipulation of authority presence. Further research should consider that relying on apparel itself might not be enough to manipulate authority presence.
"
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Widi Nugroho
"Aneurisma intrakranial sakular terjadi akibat lemahnya dinding pembuluh darah karena hilang atau rusaknya tunika muskularis. Belum ada penelitian yang bertujuan memperkuat dinding aneurisma intrakranial dengan cara menumbuhkan kembali lapisan tunika muskularis. Penelitian-penelitian Mesenchymal Stem Cells (MSC) pada hewan coba berhasil menumbuhkan otot polos vaskular pada aneurisma aorta dan arteri karotis. Diharapkan MSC dapat berperan dalam pembentukan tunika muskularis pada aneurisma intrakranial.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pertumbuhan tunika muskularis aneurisma intrakranial pada hewan coba dengan perlakuan pemberian Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells (BM MSC) dan manipulasi tekanan darah tikus, dengan penanda SM-actin dan calponin.
Sebanyak 40 tikus Wistar diinduksi aneurisma selama 16 minggu. Modifikasi penurunan tekanan darah dan pemberian BM MSC pada minggu ke16, 18. Tikus dialokasi random ke dalam empat kelompok, yaitu hipertensi tanpa BMMSC, normotensi tanpa BMMSC, hipertensi dengan BMMSC, dan normotensi dengan BM MSC. Pada akhir minggu ke18 dilakukan nekropsi untuk pemeriksaan histopatologi, ekspresi SM-actin dan calponin terhadap aneurisma intrakranial, serta penilaian histopatologi pembuluh darah ekstrakranial.
Sebanyak 27 tikus memenuhi kriteria sampel dengan 62 aneurisma intrakranial. Pada kelompok dengan pemberian BMMSC didapatkan 8 (53,33%) aneurisma memberikan ekspresi SMα-actin (p = 0,014; OR = 14,86) dan 8 (70,00%) ekspresi calponin (p = 0,008; OR = 7,78). Terdapat 4 (57,14%) aneurisma dengan ekspresi SMα-actin (p = 0,070, OR = 2,33) dan 7 (87,5%) dengan ekspresi calponin (p = 0,01, OR = 42,00) pada kelompok normotensi dengan pemberian BM MSC. Pada keempat kelompok tidak didapatkan perbedaan luas dan tebal tunika media arteri karotis (p = 0,616 dan p = 0,222) dan arteri iliaka (p = 0,452 dan p = 0,325).
Pemberian BMMSC berhubungan dengan ekspresi SMα-actin dan calponin positif pada dinding aneurisma, menunjukkan pertumbuhan tunika muskularis. Faktor tekanan darah berhubungan dengan ekspresi calponin namun tidak berhubungan dengan ekspresi SMα-actin. Pemberian BM MSC tidak memberikan efek terhadap tunika media pembuluh darah ekstrakranial.

Saccular intracranial aneurysm is a weak arterial wall caused by degeneration of tunica muscularis. There is still no research focused on strengthening intracranial aneurysm wall by restoring or regenerating tunica muscularis. The mesenchymal stem cells research in animal model had successfully regenerate vascular smooth muscle in abdominal aorta and carotid artery aneurysm. MSC is expected to have a role in regeneration of tunica muscularis in intracranial aneurysm.
The objective of this study is to analyze the association between regeneration of tunica muscularis in intracranial aneurysm by BM MSC administration and blood pressure manipulation with SMα-actin dan calponin marker.
Forty male Winstar rats were subjected to intracranial aneurysm induction for sixteen weeks. Then, the rats were randomly assigned into four groups, which were hypertension, normalized blood pressure, bone marrow mesenchymal stem cells BM MSC administration and hypertension group, and normalized blood pressure and BM MSC administration group. At the end of 18th week, all rats were sacrificed and evaluated for histopathology, immunohistochemistry (SMα-actin dan calponin), and extracranial artery structure.
Twenty-seven rats with 62 aneurysms were eligible for sample criteria. Eight (53.3%) and fourteen (70.0%) aneurysms in group with BM MSC administration expressed SMα-actin (p = 0.014, OR = 14.86) and calponin (p = 0.008, OR = 7.78). In normotension and BM MSC administration group there were 4 (57.1%) aneurysm with SMα-actin expression (p = 0.070, OR = 2.33) and 7 (87.5%) with calponin expression (p = 0.01, OR = 42.00). There were no significant differences of wall area and thickness of carotid artery (p = 0,616 and p = 0,222) and iliac artery (p = 0.452 and p = 0.325) among four groups.
In conclusion BM MSC administration was associated with SMα-actin and calponin expression on aneurysm wall, indicating regeneration of tunica muscularis. BM MSC administration was related to tunica muscularis regeneration, Blood pressure manipulation and BM MSC administration was related to calponin expression but was not related to SMα-actin expression. No effect of BM MSC administration was found on extracranial arteries.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
D2580
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Kharisma Permadi
"ABSTRAK
(LIBOR) atau yang dikenal sebagai Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London merupakan skandal yang melibatkan bank-bank yang tergabung dalam British Banking Association (BBA). Barclays, salah satu bank anggota dari British Banking Association mengaku bahwa mereka telah memanipulasi Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London pada tahun 2005 sampai 2009 dengan tujuan untuk untuk mendapatkan keuntungan atau membatasi kerugian di pasar derivatif dan untuk menggambarkan posisi finansial yang baik kepada investor. Dalam tesis ini, saya akan menjelaskan bagaimana implikasi dari manipulasi Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London yang dilakukan oleh Barclays terhadap pasar finansial, siapa-siapa saja yang bertanggung jawab atas skandal ini, juga peran bank-bank lain atau kompetitor dalam mengetahui tindakan yang tidak etis ini, serta bagaimana memperbaiki Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London yang telah termanipulasi.

ABSTRACT
Barclays and the London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR) scandal is a scandal involving banks that are the members of the British Banking Association (BBA). Barclays, as a member of the British Banking Association, claimed that they had manipulated London Inter-Bank Offered Rate from 2005 to 2009 to gain profit or limit losses in the derivative market and to misrepresent its financial health to investors. In this thesis, I will explain how the implications of Barclays manipulated London Inter-Bank Offered Rate on financial markets, also who are the responsible parties in this scandal, as well as the role of other banks or competitors in knowing these unethical actions, and how to fix the manipulated LIBOR at Barclays."
Lengkap +
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Kania Aleyda Mansoer
"Jaringan internet selain mempercepat era informasi juga telah merevolusi kemampuan manusia dan juga mesin. Seiring perkembangan teknologi danmaraknya otomasasi, kecerdasan buatan (AI) mengusung ancaman signifikan terhadap diseminasi informasidi media digitaldan internet. Teknologi AI yang kian realistis dan sulit untuk terdeteksi menambah keprihatinan public terhadap potensi penyalahgunaan. Dengan itu, penelitian ini beragumen bahwa era pasca-kebenaran telah diakselerasi dengan munculnya kecerdasan buatan dan algoritmaprediksi yang berkemampuan untuh mengubahrealita dan persepsi. Teknologi hiper-realistis tersebut dapat membawa niatan jahat seperti memaksa dan mengintimidasi suatu individu atau organisasi, menyebarkan informasi palsu, sabotase, dan sebagainya;mengakibatkan runtuhnya keaslian dan kebenaran. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implikasi sosial, politik dan budaya dari manipulasi yang dihasilkan AI yang tersebar di media sosial dan internet.
The birth of the internet had accelerated the information age and revolutionized the capabilities of both man and machine. Digital media and the internet are now the facilitators of information. However, with rapid development towards automation, technology had now posed a significant threat to communication as artificial intelligence are now the perpetrators of the diffusion of misinformation. As the technology is increasingly realistic and undetectable, concerns are rising over its misuse. This paper argues that the world is heading towards a post-truth era with the emergence of artificial intelligence and predictive algorithm altering reality as we know it. Such hyper-realistic technology can host malicious intentions such as to coerce and intimidate an individual or organization, spread misinformation, sabotage, etc; resulting in the demise of authenticity and truth. This paper aims to explore the social and political implications of AI generated manipulations spread across social media and the internet. 

"
Lengkap +
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"The UN Volume (Bogue, Arriaga and Anderton, l993)
on population methodology has elaborated different methods for
interpolation of population data. There were two methods in
interpolating empirical data frequently discussed, that are mid-
point method and cumulation-differencing method In some cases
mid-point method was not recommended and cumulation-
differencing method was recommended only on the basis of limited
data. This study tries to explore other methods in manipulating
population data for different nature of data. The paper when at
one instance, finds that the method which was not recommended by
the said volume was acceptable using different nature of data. In
other case, the method which was recommended in the volume was
_,round more sound in respect of other kind of data In addition,
some new types of data have also been tried and appropriate
interpolation formulae were recommended.
"
Lengkap +
Journal of Population, 12 (2) 2006 : 105-126, 2006
JOPO-12-2-2006-105
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This book reports on the DEXMART research project, which sought to fill the gap between the use of dexterous and autonomous dual-hand manipulative robots in industrial environments and the use of future robots in everyday human and unstructured environments. "
Berlin: Springer, 2012
e20397727
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>