Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Thee, Kian Wie
"Berbagai kajian oleh lembaga-lembaga konsultasi internasional dan peneliti Indonesia maupun asing telah mengungkapkan bahwa kemampuan teknologi industri kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia, termasuk BUMN, kurang memadai. Oleh karena ini daya saing internasional kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia juga kurang memadai untuk bertarung di pasaran internasional.
Untuk memahami mengapa kemampuan teknologi kebanyakan perusahaan manufaktur Indonesia kurang memadai, perlu dikaji kemampuan teknologi nasional (KTN) Indonesia, karena KTN ini menentukan lingkungan ekonomi eksternal maupun pasokan sumber daya produktif yang secara positif atau negatif mempengaruhi keputusan pimpinan perusahaan apakah mengadakan investasi dalam pengembangan kemampuan teknologi perusahaan tersebut menguntungkan atau tidak.
KTN sesuatu negara terdiri atas tiga faktor utama, yaitu sistem insentif, kemampuan, dan lembaga-lembaga. Interaksi antara ketiga faktor utama ini akan menentukan hasrat dan kemampuan perusahaan manufaktur untuk mengem-bangkan kemampuan teknologi mereka dalam rangka peningkatan daya saing. Penilaian KTN Indonesia mengungkapkan, bahwa sistem insentif yang dihadapi perusahaan-perusahaan Indonesia pada umumnya belum cukup kondusif untuk mendorong pengembangkan kemampuan teknologi mereka. Meskipun kebijakan ekonomi makro selama era Soeharto pada umumnya cukup baik, namun ke-bijaksanaan niaga dan terutama kebijaksanaan persaingan domestik kurang baik.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
EFIN-XLVIII-1-Mar2000-35
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Kurnia
"Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi Penanaman Modal Asing Langsung sektor industri manufaktur di Indonesia. Hal lain yang dibahas adalah prioritas alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi investasi asing di sektor tersebut. Kajian data dilakukan dengan menggunakaan Proses Analisis Hirarki (PAH). Metode PAH adalah proses pembandingan langsung antara beberapa variabel tertentu yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing langsung di Indonesia khususnya sektor industri manufaktur.
Dengan melakukan proses perbandingan terhadap beberapa variabel tertentu yang dianggap panting yang didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh para ahli yang dianggap benar-benar memahami dan terkait langsung pada masalah pembinaan PMA dan pengembangan sektor industri manufaktur di Indonesia. Dari hasil perhitungan dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas penanaman modal asing khususnya sektor industri manufaktur dan alternatif strategi yang dapat ditempuh dalam upaya penciptaan daya tarik bagi para investor asing di Indonesia.
Untuk keberhasilan upaya penciptaan daya tarik investasi tersebut perlu diupaya kerjasama antara instansi pemerintah terkait, industri domestik , lembaga keuangan, perguruan tinggi , lembaga penelitian dan riset dan pihak terkait lainnya. Kerjasama dapat dilakukan dalam upaya menciptakan daya tarik investasi asing yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara - negara pesaing lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Ramdhan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Perusahaan FDI dengan intensitas energi pada industri manufaktur Indonesia dan sub-sektor industri . Data yang digunakan berasal dari Survei Industri Manufaktur diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS dengan periode observasi 2007-2015. Model pada penelitian ini diestimasi menggunakan metode estimasi fixed effect. Hasil estimasi dari model menunjukkan bahwa perusahaan FDI berkorelasi negatif terhadap intensitas energi artinya terdapat penurunan intensitas energi atau efisiensi energi. Sedangkan pada sub-sektor industri, perusahaan FDI menunjukkan intensitas energi yang bervariasi, akibat dari karakteristik yang berbeda pada sub-sektor industri. Sementara itu, analisis tambahan pada sub-sektor padat energi, sub-sektor industri galian bukan logam menunjukan hasil negatif dan signifikan terhadap intesitas energi. Namun, pada sub-sektor logam dasar menunjukkan hasil positif signifikan. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh efek teknik dari sub-sektor industri tersebut masih rendah sehingga tidak terjadi penurunan intensitas energi.

ABSTRACT
This study aimed to analyse the relationship between FDI firms with energy intensity in Indonesian manufacturing industry and its sub-sector. The data used are from the Manufacturing Industry Survey obtained from the Central Statistiks Agency BPS with observation period 2007-2015. The model in this study were estimated used the fixed effect estimation method. Estimation results from the model showed FDI firms tend to had a negatifly correlated to the energy intensity that mean there is a decrease in energy intensity which indicates energy efficiency. In the industrial sub-sector FDI firms show varying correlation with the energy intensities. in additional, sub-sector with high energy intensif showed the non-metal excavation industry sector had a negatifly correlation and significant results on energy intensity, However, the base metals sector showed significant positive results that might occur due to the engineering effect of this industrial sector which was so low that there was no decrease in energy intensity.
"
2019
T54891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Herusaleh
"Membanjirnya produk produk impor di pasar domestik meningkatkan kompetisi. industri manufaktur Indonesia menghadapi kompetisi impor. Penetrasi impor akan mempunyai pengaruh terhadap Produktivitas tenaga kerja di Industri Manufaktur. Penelitian ini menganalisis pengaruh penetrasi impor terhadap Produktivitasi industri manufaktur Indonesia dengan menggunakan data panel industri besar dan sedang periode 2008 ndash; 2012.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penetrasi Impor menurunkan tingkat Produktivitas industri manufaktur Indonesia. Keterbukaan pasar membawa dampak mudahnya barang impor masuk ke pasar domestik. Hadirnya barang substitusi dari impor menyebabkan produk industri kehilangan daya saing. Industri yang tidak efisien menjadi semakin tidak kompetitif.
......A flood of Imported products in the domestic market increased competition, manufacturing industry in Indonesia facing import competition. Import penetration will have some impact on labor productivity in the Manufacturing Industry..This study analyzed the effect of imports penetration on productivity in Indonesian manufacturing industr, by using panel data large and medium industries from 2008 2012.
From this study it can be concluded that the Imports competition reduce the level of productivity of Indonesian manufacturing industry. Disclosure ease market impact of imported goods into the domestic market. The presence of substitution of imported goods causing industrial products lose competitiveness. Inefficient industry is becoming increasingly competitive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Maharani Ekaningtyas
"ABSTRAK
Teori diskriminasi Becker (1957) memprediksi bahwa peningkatan persaingan di pasar
barang akan mengurangi diskriminasi. Untuk menguji teori tersebut, penelitian ini
mengestimasi dampak peningkatan penetrasi impor pada diskriminasi upah gender di
Industri manufaktur Indonesia dari 2000 sampai 2014. Diskriminasi upah gender diukur
dengan perubahan residual gender wage gap. Hasil uji empiris menggunakan
menunjukkan bahwa diskriminasi upah gender cenderung menjadi lebih rendah di sektor
yang mengalami peningkatan penetrasi impor lebih tinggi dan pada awalnya memiliki
market power lebih besar.

ABSTRACT
Beckers discrimination theory (1957) predicts that the rise of competition in final goods
will drive out discrimination. To test this theory, this study estimates the impact of rising
import penetration on gender wage discrimination in Indonesian manufacturing
industries from 2000 to 2014. Gender wage discrimination is proxied by change in
residual gender wage gap. Empirical result suggests that the bigger market power, the
bigger impact of rising import penetration on narrowing residual gender wage gap. This
result can be interpreted as lower gender wage discrimination in sector which is more
exposed to import penetration and initially has bigger market power.
"
2019
T53768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Priadi
Jakarta: UI-Press, 2013
PGB 0339
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Sunaryo
"Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Pemerintah Indonesia secara konsisten terus memberikan stimulus, salah satunya melalui pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Fasilitas KITE tersebut berupa pemberian pembebasan dan Bea Masuk, PPN, PPnBM serta Pengembalian Bea Masuk. Selama 10 tahun terakhir setidaknya telah terjadi 3 kali perbaikan fasilitas KITE, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari nilai dan perubahan kebijakan KITE terhadap nilai devisa ekspor dengan menggunakan model regresi metode general least square (GLS). Penelitian menguji hubungan nilai ekspor dari 7 sektor industri manufaktur dari tahun 2005 sampai 2019 dengan nilai pembebasan bea, nilai pengembalian bea, variable dummy kebijakan KITE pada tahun 2011, 2013, dan 2018. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas KITE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai devisa ekspor. Nilai pembebasan dan pengembalian bea berkorelasi positif terhadap nilai ekspor. Selain itu, perubahan pemberian fasilitas KITE secara keseluruhan, termasuk relaksasi dan perbaikan prosedur memperoleh fasilitas KITE menunjukkan pengaruh positif yang sangat signifikan terhadap nilai ekspor. Jenis industri yang paling sensitif terhadap kebijakan fasilitas KITE pembebasan adalah industri barang dari plastik dan jenis industri yang paling sensitif dengan perubahan kebijakan di tahun 2013 (relaksasi fasilitas KITE) dan perubahan kebijakan di tahun 2011 (pengetatan fasilitas KITE) adalah industri elektronik dan komponen. Sementara itu dari ketujuh jenis industri yang di teliti tidak ada satupun industri yang sensitif terhadap fasilitas KITE dengan skema pengembalian. Hal ini menunjukkan industri manufaktur dengan orientasi ekspor membutuhkan relaksasi aturan, kemudahan administrasi serta simplifikasi prosedur permohonan fasilitas KITE untuk dapat meningkatkan devisa ekspor.
......The Indonesian government has been consistently providing stimulus packages to boost its export performance, e.g. by launching import duty drawback scheme through Ease of Import for Export Orientation (KITE) facility. The KITE facility covers rebates and exemptions on export duties such as import tariffs, value added taxes, and tax on luxury goods. KITE facility has been amended three times in the last decade and includes improvement on application procedures to claim duty exemptions and rebates. This study aims to identify the impact of the KITE facility on export values by using a regression model of general least square (GLS). Data on export values of seven manufacture sectors from 2005 to 2019 are used as a dependent variable along with a number of independent variables i.e. duty rebate values, duty exemption values, dummy variable on the KITE policy changes in 2011, 2013, and 2018. The study shows positive and significant correlation between the KITE facility and export values. Duty rebate and exemption values positively affect export values. In addition, changes in the KITE facility as a whole incentive package, including procedures relaxation and improvement on the KITE application, display a much greater and more significant impact on export values. Plastic goods industry shows the highest elasticity caused by changes in the KITE exemption policy and Electronics and components industry is most sensitive industry to policy changes in 2013 (relaxation of KITE facilities) and the policy changes in 2011 (tightening of KITE facilities). Meanwhile, out of seven studied industries, none of the industries were sensitive to KITE facility return scheme. This shows to increase export value, manufacturing industry with an export orientation needs regulation relaxation, ease of administration and procedure simplification for applying KITE facilities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Dhita Ardiwidana
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di Indonesia untuk periode 2017 hingga 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah 205 perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan model estimasi Fixed Effect Model (FEM). Manajemen modal kerja diindikasikan dengan variabel independen inventory turnover, account receivable turnover, account payable turnover, dan cash conversion cycle. Sedangkan untuk profitabilitas perusahaan diukur dengan return-on-assets dan return-on-equity. Hasil studi ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari inventory turnover, account receivable turnover, dan cash conversion cycle. Namun, variabel account payable turnover menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
......This research aims to investigate the influence of working capital management on profitability in manufacturing companies in Indonesia for the period of 2017 to 2022. The sample in this study consists of 205 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research method used is panel data regression with the Fixed Effect Model (FEM) estimation model. Working capital management is indicated by independent variables such as inventory turnover, accounts receivable turnover, accounts payable turnover, and cash conversion cycle. Meanwhile, the profitability of the company is measured by return-on-assets and return-on-equity. The results of this study indicate a significant influence of inventory turnover, accounts receivable turnover, and cash conversion cycle on profitability. However, the variable of accounts payable turnover shows an insignificant influence on company profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Putri Anisti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji aspek dinamis dalam keputusan struktur modal perusahaan manufaktur di Indonesia, sebagai lanjutan dari literatur yang ada di Indonesia dengan menggunakan model dinamis, termasuk keberadaan struktur modal yang optimal, faktor penentu, kecepatan penyesuaian, dan teori-teori yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur Indonesia mempraktikkan struktur modal yang optimal dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bervariasi seiring dengan berjalannya waktu. Karena data yang digunakan relatif baru dan sampel yang digunakan lebih spesifik (hanya satu industri), hasil penelitian ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Karena sampel yang dipilih adalah sejumlah perusahaan yang terdaftar di BEI, maka hasilnya tidak dapat digeneralisasi ke semua perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini diharapkan memiliki implikasi mendalam untuk studi masa depan struktur modal dan suatu hari nanti dapat membantu perusahaan, investor, dan otoritas dalam membuat keputusan yang efektif, serta analis dalam mengamati korelasi antara teori struktur modal dan praktik pembiayaan perusahaan manufaktur di Indonesia.
......This study aims to examine the dynamic aspects in the capital structure decisions of manufacturing firms in Indonesia, offering a continuation to the existing literature on Indonesia by using a dynamic model, including the existence of optimal capital structure, the determining factors, the speed of adjustments, and the aiding theories to explain the findings. The findings show that Indonesian manufacturing firms do practice optimal capital structure and are altered by firm-specific and time-varying factors. Despite relatively recent data and more specific sample firms (one industry only), the results of this study still need to be further developed. The sample chosen focused on listed firms, hence the results may not be generalized to all Indonesian manufacturing firms. This research is expected to have profound implications for future studies of capital structure and might one day be able to help firms, investors, and authorities in making effective decisions, as well as analysts in observing the correlation between the capital structure theories and the financing practice of manufacturing firms in Indonesia."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library