Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrida Budiarti
Abstrak :
Seksualitas merupakan keinginan menjalin relasi, kemesraan, dan cinta. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap fenomena pengalaman seksualitas perempuan selama masa kehamilan. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif sesuai filosofi Hussler digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode interview semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan tehnik analisa data Colaizzi. Sebanyak 8 ibu post partum berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian adalah diidentifikasinya 4 klaster tema, yaitu ekspresi kasih sayang selama masa kehamilan, coital activity selama masa kehamilan, pelayanan keperawatan seksualitas selama masa kehamilan, dan harapan terhadap petugas kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bagi perawat untuk proaktif melakukan pengkajian dan memberikan asuhan keperawatan yang berhubungan dengan aspek seksualitas selama masa kehamilan. Selanjutnya direkomendasikan bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum mata ajar keperawatan maternitas terkait konseling seksualitas pada level S2 keparawatan maternitas.
Sexuality was a desire to built relationship, intimacy and love. The aim of this research was to explore the phenomenon of women experience of sexuality during pregnancy. A qualitative approach with Husserlian phenomemenological design was used in this research. Data was obtained by a semi-structured interview and analyzed by using the Colaizzi?s method. There were 8 postpartum mothers participated in this research. The result was 4 clusters of themes, which were the expression of love and care during the pregnancy, coital activity during pregnancy, nursing service for pregnant women and the expectation toward health care team. Based on the result, it was recommended for nurses to be proactive in assessing and providing nursing care related to women sexuality during pregnancy. Furthermore, it was recommended for nursing education institution to develop curriculum that incorporated sexuality counseling during pregnancy in maternity nursing subject in master degree.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Solihah
Abstrak :
Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia sering dilatar belakangi oleh tiga jenis keterlambatan (3T) yaitu keterlambatan mengenai tanda bahaya gawat darurat dan mengambil keputusan untuk merujuk, keterlambatan mencari fasilitas pclayanan kcschatan dan keterlambatan mempcroleh pcrtolongan memadai di fasilitas pelayanan rujukan (Depkes,2005). Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan. nifas dan neonatus, di Kabupaten Garut Jawa Barat, tahun 2007. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari " Survei Data Dasar Pengem-bangan Madel Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 2007'; yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan UI & Pusat Kajian Promkcs FKM-UI bekerja sarna dengan Save The Children, pada bulan Juli sampai Oktober 2007, di 40 desa dari 10 kecamatan di Kahupaten Garut. Rancangan penelitian adalah potong lintang (cross sectional). Sampel yang digunakan yaitu suami yang memiliki istri dengan hayi yang berumur 0-11 bulan. Jumlah sampcl sebanyak 209 pasang suami istri. Sumber data berasal dari modul survei suami dan ibu. Data yeng berasal dari suami yaitu pengelahuan tentang tanda bahaya pada masa kebamilan, persalinan. nifas dan neonatus, kererlibatan keanggotaan kegiatan sosial, keterpaparan mdia informasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, kepercayaan/kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan maternal dan neonatal, sedangkan yang berasal dari ibu yaitu umur suami pendididkan suami, pekerjaan suami, jumlah anak, pendapatan keluarga yaitu pendapatan istri, suami dan jumlah tanggunagn keluarga, kepemilikan media elektronik, kepemilikan alat transportasi. Variabel terikat adalah pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus, sedangkan variabel bebas adalah karakteristik. suami (umur, pendidikan, pekeljaan, jumlah anak, jumlah pendapatan keluarga, kepercayaan/kebiasaan terkait kesehatan maternal dan neonatal), kepemilikan media komunikasi elektronik, kepemilikan alat transportasi, keterpaparan terhadap media infonnasi, keterpaparan terhadap Desa Siaga, keterlihatan keanggotaan kegiatan sosial. Berdasarkan hasil analisis multivariat dari regresi model akhir kandidat model multivariat didapatkan bahwa variabel pendidikan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan pengetahuan suami tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus. Saran bagi Depkes RI. khususnya Bagian Promosi Kesehatan agar meningkatkan kerjasama dalam bidang komunikasi dan inforrnasi khususnya dengan institusi pertelevisian nasional untuk memasukan acara penayangan infonnasi kesehatan tematama tentang tanda bahaya pada masa kehamilan persalinan, nifas dan neonatus. Bagi Dinkes Kabupaten, agar I) melakukan advokasi ke Pemda Kabupaten Garut untuk selanjutnya dilimpahkan ke Diknas untuk melakukan peningkatan pendidikan masyarakat Kabupaten Garut. 2) Menganjurkan kepada petugas kesehatan untuk senantiasa mendorong suami agar dapat berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan maternal dan neonatal, khususnya pengetahuan tentang tanda bahaya diatas.; 3) Melakuan sosialisasi Desa Siaga serta uji coba dibentuknya kader kesehatan yang terdiri dari para suami dalarn suatu forum kegiatan sosial.; 4) Melakukan keljasama dengan stasiun radio setempat untuk mernasukan prognm sosialisasikan peningkatan pegetahuan tentang tanda bahaya pada masa keharnilan, persalinan, nifas dan neonatus. dengan acara yang disukai masyarakat; 5) Kerjasama dengan iustitusi pendidikakan kesehatan setempat baik pemerintah maupun swasta melalui kerjasarna pengelolaan daerah binaan kesehatan. Bagi kelompok profesi IDI, PPNI, IBI, agar senantiasa meningkatkan pemberikan informasi kesehatan khususnya tentang tanda bahaya pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus dengan sasaran suami atau keluarga. Bagi masyarakt dan LSM, PKK, Forum Desa Siaga, agar dapat berperan serta aktif yaitu mengikuti kegiatan social yang dibentuk untuk mengatasi maalah maternal dan neonatal, sehingga dimasa yang akan datang kematian ibu dan bayi yang disebabkan karena keterlambatan mengenal tanda bahaya tersebut dapat teratasi.
In Indonesia the high number of both maternal and neonatal death rate frequently has Background which consist of delay?s in recognizing emergency danger signs, making decision where to refer the emergency case to the health service facilities and in getting adequate treatment from referral services facilities. (Depkes,2005). This research used aimed to aim factors related wife husband's knowledge about danger sign at pregnancy time,partus, pcstpartus and neonates in Ga:rut West Java, 2007. This research usad secondary data from "Baseline Survey of Neonatal Essential Health Services Improvement Model in Garut Districk West Java, 2007' which was conducted by the Center of Health Research University of Indonesia & Center of Health Promotion Study FKM-UI in cooperation with Save the Children. It third July until October 2007, at 40 covered from 10 district in Garut Distrek. The research design was cross sectional. The selected sample was the husband whose wife matter having infant age 0..11 months. Total sample was 209 couples. The data instrument was take from the modules survey of husband and wife matter infant 0..11 moun infant. The data taken from husbands were knowledge about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, involvement in the of social organization exposure to information media, exposur towards ? Desa Siaga ?, Aler village program wich related to maternal and neonatal health, while data taken from the mothers were husband?s age, last education, work state job, number of children, family income consist with wife?s and husband?s income and number of family burden, electronic media partnership, vehicles partnership. The independent variable was husband's the knowledge,about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates, while dependent variable was husband characteristic (age, education, job, number of children, family income, trust/habits related with maternal and neonatal health), electronics media communication partnership, vehicles possession, exposures towards information media, exposures towards "Desa Siaga" involvement in social organization activity. The multivariate analysis result showed that from regression of the last candidate model, education variable was the most dominant factor which related with husband knowledge about danger sign at pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode. Suggestions for the Health Department of the Republic Indonesia especially to the latter of Health Promotion is to improve the cooperation in communication and information especially with national television exident status to eximined health information speclatly about danger sign at pregnancy time, partus, postpartus and neonates. sub-province Health Department shall; (1) advocate to the Garut local government especially to ide to improve of level education the people, (2)Emergency health personal always to support the husband to develop their role in increasing knowledge of health maternal and neona!al, especially the above knowledge of danger sign, (3) conduct socialization of Desa Siaga and tryout health cadre formation which coos lists of the husbands , (4) establish cooperation with local radio station to create program of socialization of danger sign in pregnancy time, pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode, with event or agenda that interest the society, (5) make cooperation with local health educational institution not only government but also private institution trough cooperation in establish pilot project such at IDI, PPNI, IBI could asistant socially, especially about danger sign in pregnancy time) pregnancy delivery, postpartum, and neonates periode with husband or family as target program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20889
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryasni
Abstrak :
Tujuan: Beberapa istilah telah digunakan untuk menggambarkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) untuk usia kehamilannya, yaitu kecil untuk usia kehamilan (KMK) dan pertumbuhan janin terhambat (PJT). Sebanyak 6,2% anak di Indonesia lahir dengan BBLR setiap tahunnya. Evaluasi pertumbuhan janin dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun penggunaan indeks pertumbuhan jarang diteliti meskipun dapat mendiagnosis lebih dini masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan indeks pertumbuhan untuk memprediksi kejadian kecil masa kehamilan pada janin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode Nested case control yang membandingkan indeks pertumbuhan antara bayi sesuai masa kehamilan dan kecil masa kehamilan. Subjek dari penelitian ini merupakan bayi yang dilahirkan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo pada Januari 2015 hingga Desember 2019 dan telah dilakukan pemeriksaan USG dua kali dengan interval 3-6 minggu. Janin dengan kelainan kongenital atau kehamilan ganda dieksklusi dari penelitian. Berat badan lahir dibagi menjadi kecil masa kehamilan dan sesuai masa kehamilan. Hasil: Didapatkan 38 bayi kecil masa kehamilan dan 152 bayi sesuai masa kehamilan. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan pertambahan diameter biparietal, lingkar kepala, lingkar perut dan panjang femur yang lebih tinggi secara statistik pada kelompok berat badan lahir kecil masa kehamilan dibandingkan kelompok berat badan lahir sesuai masa kehamilan (p < 0,05). Kejadian kecil masa kehamilan dapat diprediksi dengan perubahan HC < 4,9 mm/minggu (sensitivitas 66.5%, spesifisitas 57,9%) dan perubahan AC < 6,9 mm/minggu. (sensitivitas 65.1%, spesifisitas 65,8%). Kesimpulan: Kejadian kecil masa kehamilan pada janin dapat diprediksi dengan pertumbuhan lingkar kepala < 4,9 mm/minggu dan pertumbuhan lingkar perut < 6,9 mm/minggu. ......Background: Several terms have been used to describe infants with low birth weights (BW) for their gestational age. These include small for gestational age (SGA) and fetal growth restriction (FGR). About 6.2% of all children in Indonesia were born with LBW. Evaluation of growth impairment can be utilized using various methods. However, use of ultrasound growth index is understudied despite it’s usefulness in early diagnosis of low birth weight infants. This study aims to utilize growth index for predicting low birth weight infants. Method: This study was an observational analytic study using nested case-control method comparing fetal growth index between small gestational age and appropriate gestational age babies. Subjects of this study were babies born in Cipto Mangunkusumo National General Hospital on January 2015 to December 2019 and had been examined twice using ultrasound examination, three to six weeks apart. Fetus with congenital abnormalities or twin pregnancy were excluded from this study. Birth weight was divided into small gestational age and appropriate gestational age. Result: There were 38 small gestational age subjects and 152 appropriate gestational age subjects included in this study. Growth of biparietal diameter, head circumference, abdominal circumference, and femur length was higher on smallfor- gestational-age birth weight group than on appropriate-for-gestational-age group (p < 0.05). Incidence of small gestational age birth weight can be predicted using head circumference growth < 4,9 mm/weeks (sensitivity 66.5%, specificity 57,9%) and abdominal circumference growth < 6,9 mm/weeks. (sensitivity 65.1%, specificity 65,8%) Conclusion: Small gestational age fetus could be predicted using head circumference growth < 4,9 mm/weeks and abdominal circumference growth < 6,9 mm/weeks.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Lisa
Abstrak :
Kelangsungan hidup bayi didefinisikan sebagai kemampuan bayi untuk bertahan hidup menjalani kehidupan sampai berusia 1 tahun. Tahun 2012, AKB Indonesia sebesar 32 per-1000 kelahiran hidup. Status ekonomi akan mempengaruhi kekangsungan hidup bayi melalui faktor maternal, gizi, kondisi janin saat lahir, pengendalian penyakit dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat lahir menurut usia kehamilan terhadap kelangsungan hidup bayi di Indonesia. Metode penelitiannya adalah kohort retrospektif dengan pemanfaatan 13.295 data anak yang terdapat pada data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelangsungan hidup bayi berat lahir kecil masa kehamilan memiliki probabilitas paling rendah sebesar 97. Hasil cox regresi diperoleh berat lahir kecil masa kehamilan pada status ekonomi kaya, HR=8,95, pada ekonomi menengah, HR=3,72, dan pada ekonomi miskin, HR=7,36. Kecil masa kehamilan memiliki kontribusi terhadap kematian bayi di populasi sebesar 42. Peningkatan kualitas antenatal care selama kehamilan dan sosialisasi metode perawatan kanguru pada bayi baru lahir merupakan salah satu alternatif untuk menurunkan kejadian kecil masa kehamilan.
Infant survival is defined as the ability of infants to survive through life until the age of 1 year. In 2012, Indonesia IMR reported as 32 per 1,000 live births. Sosio economic status will affect infant suvival through maternal factors, nutrition, fetal condition at birth, disease control and environment. This study aims to determine the effect of birth weight for gestational age on the infants survival in Indonesia. The Method of study is a retrospective cohort, utilize of data 13 295 child data contained in the Riskesdas data 2013. Result of the analysis showed that the survival of small for gestatioanal age had the lowest probability of 97. Results cox regression showed that small for gestational age on the high economic status , HR 8.95, the middle income status, HR 3.72, and the poor economic status, HR 7.36. Small for gestational age have contributed to infant mortality in the population by 42. Improving the quality of antenatal care for during pragnancy and socialization of kangaroo care method for birth weight small for gestational age is an alternative to decrease the incidence of small for gestational age.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library