Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Ajri Karima
Abstrak :
Tujuan: Mengetahui hubungan status kesehatan gigi dan mulut serta kemampuan mastikasi self-assessed terhadap kualitas hidup lansia independen di beberapa wilayah DKI Jakarta. Metode: Desain studi cross-sectional dilakukan pada 177 subjek yang berusia 60 tahun atau lebih. Standar pemeriksaan klinis WHO, kemampuan mastikasi self-assessed, dan wawancara kuesioner GOHAI versi Bahasa Indonesia dilakukan pada seluruh subjek. Hasil: Dari 177 subjek, 89,3 subjek perempuan dan 10,7 subjek laki-laki dengan rata-rata usia 66,3 tahun. Rata-rata skor kuesioner GOHAI adalah 48,5. Uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara status kesehatan gigi dan mulut serta kemampuan mastikasi self-assessed dengan kuesioner GOHAI. Kemampuan mastikasi self-assessed dan jumlah gigi asli memiliki hubungan yang bermakna dengan total skor GOHAI r=0,63; r=0,37. Jumlah gigi sehat memiliki hubungan yang bermakna dengan total skor GOHAI r=0,36. Gigi berlubang DT memiliki hubungan yang bermakna dengan penggunaan obat untuk pereda nyeri r=0,18. Gigi yang ditambal FT memiliki hubungan yang bermakna dengan kenyamanan saat makan r=0,18. Status gigi tiruan memiliki hubungan yang bermakna dengan total skor GOHAI r=0,36. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara status kesehatan gigi dan mulut serta kemampuan mastikasi self-assessed terhadap kualitas hidup lansia di beberapa wilayah DKI Jakarta. ...... Objectives: To assess the relationship between oral health status and self assessed masticatory ability with quality of life in elderly living independently in some areas of Jakarta. Methods: the study design was cross sectional. The participants n 177 age 60 years old and above were clinically examined using WHO form, self assessed their masticatory ability, and intervewed using Indonesian version of GOHAI questionnaire. Results: Among 177 participants, 89,3 were female and 10,7 were male. The mean age of the participants was 66,3 years old. The mean score of GOHAI was 48,5. Spearman correlation test was used to assess the relationship between oral health status and self assessed masticatory ability with GOHAI questionnaire. Self assessed masticatory ability and the amount of natural teeth are significantly associated with the total score of GOHAI r 0,63 r 0,37. The amount of sound teeth was also significantly associated with the total score of GOHAI r 0,36. Decay teeth was significantly associated with the consumption of analgesic r 0,18. Restored teeth was significantly associated with the comfort while eating r 0,18. Denture status was associated with the total score of GOHAI r 0,36. Conclusion: Oral health status and self assessed masticatory ability are associated with quality of life in elderly in some areas of Jakarta.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maxwell, David
Abstrak :
Latar belakang : Konsep balanced occlusion umum digunakan pada pembuatan GTP, namun konsep canine guidance menawarkan proses yang sederhana dan mengurangi resorbsi alveolar ridge. Diperlukan penelitian mengenai perbandingan kedua konsep oklusi ini di Indonesia. Tujuan : Menganalisis efektivitas konsep canine guidance dibandingkan balanced occlusion pada pemakai gigi tiruan penuh (GTP). Metode : Sepuluh pemakai GTP berpartisipasi dalam uji klinis dengan desain menyilang, lima subjek dipilih acak untuk memakai GTP balanced occlusion kemudian canine guidance dan lima yang lain memakai GTP canine guidance kemudian balanced occlusion. Pengukuran dilakukan tiga puluh hari setelah pemakaian setiap konsep oklusi. Aktivitas elektromiograf otot masseter superfisialis dan temporalis anterior subjek direkam dengan alat EMG, dan subjek mengisi kuesioner kemampuan mastikasi. Hasil : Rerata antara aktivitas EMG otot masseter superfisialis dan otot temporalis anterior pada pemakaian GTP canine guidance berbeda bermakna (p < 0,05) dengan balanced occlusion. Rerata antara skor kuesioner kemampuan mastikasi pada pemakaian GTP canine guidance berbeda bermakna (p=0,046) dengan balanced occlusion. Terdapat korelasi yang bermakna (p = 0,045) dan kuat (r=0,642) antara aktivitas EMG otot temporalis anterior dengan skor kuesioner kemampuan mastikasi saat pemakaian GTP balanced occlusion dan antara aktivitas EMG otot masseter superfisialis dengan skor kuesioner kemampuan mastikasi (p=0,045 ; r=0,648) saat pemakaian GTP canine guidance. Kesimpulan : Aktivitas otot mastikasi saat memakai GTP canine guidance lebih rendah signifikan secara klinis dan berbeda bermakna secara statistik dengan balanced occlusion. Kemampuan mastikasi secara subjektif juga lebih baik saat memakai GTP canine guidance.
Background : Balanced occlusion commonly used in complete denture fabrication, however, canine guidance offers a simple process and reduce alveolar ridge resorption. Comparative study of these two concepts occlusion is required in Indonesia. Objective: To analyze the effectiveness of canine guidance to the balanced occlusion in complete denture wearers. Methods: Ten denture wearers participating in cross-over clinical trials, five subject randomly selected to wear balanced occlusion followed by canine guidance, five others wearing canine guidance followed by balanced occlusion. Outcomes were measured after 30 days of each occlusal scheme. Elektromiograf activities of superficial masseter muscle and anterior temporal muscle were recorded, participants also answered a masticatory ability questionnaire. Results: There are significant differences between the EMG activity of superficial masseter muscle and the anterior temporal muscle canine guidance on canine guidance wearers and balance occlusion (p <0.05). Patients rated their masticatory ability significantly better for the canine guidance denture (p = 0.046). There are significant and strong correlation (p = 0.045 ; r = 0.642) between the EMG activity of anterior temporal muscle and masticatory ability upon wearing balanced occlusion denture, and also between the superficial EMG activity of superficial masseter muscle and masticatory ability (p = 0.043; r = 0.648) upon wearing canine guidance denture. Conclusion: EMG activity of masticatory muscles upon wearing canine guidance denture are clinically and statistically lower to balanced occlusion. Masticatory ability are also better when using canine guidance denture according to the patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheynna Azka Afifah
Abstrak :
Latar belakang: Kehilangan gigi dapat menyebabkan terganggunya kemampuan mastikasi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan umum dan kualitas hidup individu. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik yang sesuai dengan klasifikasi kehilangan gigi dapat membantu mengembalikan fungsi gigi yang hilang, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mastikasi. Namun, tidak semua pengguna gigi tiruan memiliki kemampuan mastikasi yang lebih baik setelah menggunakan gigi tiruan. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik berdasarkan klasifikasi Kennedy terhadap kemampuan mastikasi, menganalisis hubungan antar kelas pada klasifikasi Kennedy terhadap kemampuan mastikasi, menganalisis pengaruh faktor sosiodemografi usia,jenis kelamin, tingkat pendidikan terhadap kehilangan gigi dan kemampuan mastikasi. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional pada 30 pasien RSKGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia berusia 20 tahun ke atas yang baru menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik. Dilakukan pencatatan diri subjek serta wawancara pengisian kuesioner kemampuan mastikasi. Hasil penelitian: Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada kehilangan gigi berdasarkan klasifikasi Kennedy diketahui memiliki pengaruh p=0,00 terhadap kemampuan mastikasi. Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik kelas 1 dan kelas 2 Kennedy, kelas 2 dan kelas 3 Kennedy, kelas 2 dan kelas 4 Kennedy memiliki pengaruh dengan kemampuan mastikasi. Tidak terdapat pengaruh antara faktor sosiodemografi usia,jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap kemampuan mastikasi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan akrilik berdasarkan klasifikasi Kennedy terhadap kemampuan mastikasi. ...... Background: Tooth loss can cause disruption of masticatory ability and may affect patient's general health and quality of life. The use of acrylic removable partial denture based on the classification of tooth loss may restore the oral function, which is expected to increase patient's masticatory ability. However, not all denture wearers have better masticatory ability after using the removable partial denture. Objectives: To analyze the effect of removable partial denture wearing based on Kennedys classification towards masticatory ability, correlation between each class on Kennedy's classification towards masticatory ability, and the effect of sociodemographic factors age, gender, educational level toward tooth loss and masticatory ability. Methods: Cross Sectional Study was conducted on 30 patients of RSKGM Faculty of Dentistry University of Indonesia aged 20 years and over who just used removable partial denture. Subjects personal data were obtained, and interview for masticatory ability was conducted. Results: There was significant difference p 0,00 between removable partial denture wearing on tooth loss based on kennedys classification towards masticatory ability. Kennedy class 1 and 2, class 2 and 3, class 2 and class 4 removable partial denture have significant difference with masticatory ability. There was no significant difference between sociodemographic factors age, gender, educational level, income level toward tooth loss and masticatory ability. Conclusion: The use of removable partial denture based on Kennedys classification may increase patients masticatory ability.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library