Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulder, Niels
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
305.899 MUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sediono M.P. Tjondronegoro
Abstrak :
ABSTRACT
As administrative and territorial units Indonesian villages and hamlets have, for the last decade or so, increasingly come within the sphere of interest of both national and regional planners for the simple reason that a balanced and effective development strategy has to account for the rural hinterland where the majority of approximately 130 million people live. There seems to be a growing consciousness among both planners and other less professional policy makers that sustained economic development of the country would only be possible if villages and hamlets are successful in skillfully exploiting their resources and potencies, and thus becoming growth centres themselves. Therefore, in order that hamlets and villages be enabled to deploy and accelerate the pace of development appropriate measures will continue to be taken by the government. Its interference, having been a long accepted principle, is not the problem. However, where the shoe pinges is in the relative ignorance and lack of data about a good many aspects of rural life, in national and regional level planning boards, encompassing specific patterns of interacting social categories, e.g. institutions and more formal groupings as associations or corporate organizations. There is, moreover a lack of knowledge
1977
D1625
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiono Herusatoto
Depok: Oncor Semesta Ilmu, 2012
398.209 598 BUD m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meylina Sari
Abstrak :
Penelitian ini membahas perihal nilai didaktis atau nilai pendidikan yang dapat ditemukan dalam novel Lumbung Jati ing Gunung Kendheng. Partini B. sebagai pengarang novel tersebut berperan aktif menanam nilai-nilai didaktis dalam karya novelnya kepada para pembaca, sehingga karya-karyanya menjadi media utama dalam penyampaian moral kebaikan untuk masyarakat. Permasalahan yang dapat dirumuskan ialah bagaimana bentuk nilai didaktis dalam sumber data dan bagaimana relevansinya terhadap masyarakat Jawa. Maka tujuan dari adanya penelitian ini ialah untuk membuktikan adanya nilai-nilai didaktis dalam data melalui kajian sosiologi sastra. Penelitian ini menunjukkan terdapat delapan nilai didaktis yang terkandung dalam novel Lumbung Jati ing Gunung Kendheng yaitu, kegigihan, tolong menolong antar sesama, menghargai antar manusia, toleransi, keburukan yang dibalas dengan kebaikan, pelajaran berharga, mengedepankan kebaikan, dan nilai yang bermanfaat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai-nilai tersebut perlu dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat agar menjadikannya lingkungan yang harmonis. ......This study discusses about didactic value or educational value that can be found in the novel Lumbung Jati ing Gunung Kendheng. Partini B. as the author of the novel plays an active role in instilling didactic values in his novels to the readers, so that his works become the main media in spreading morals to society. The problem that can be formulated is how the form of didactic values in the data source and how relevant it is to Javanese society. So the purpose of this research is to prove the existence of didactic values in the data of sociological studies. This study shows eight didactic values contained in the novel Lumbung Jati ing Gunung Kendheng, namely, persistence, helping each other, respecting humans, tolerance, compliments in return, valuable, valuable, and useful values. The conclusion of this study is that these values need to be used as guidelines in social life so that a harmonious environment is used.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
Abstrak :
Kakawin smaradahana is one of the most famous literature in old Java. Until these time Kakawin Smaradahana for Javanese people still give a great inspiration to write, so there is always a transformation from time to time. This short article shows how the manuscript transform from time to time.
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Varian Tjahjadi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas kalimat larangan dalam bahasa Jawa sehari-hari. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara kepada masyarakat Jawa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini variasi bahasa dan kalimat imperatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian terhadap data kalimat yang diperoleh dari 12 responden, ditemukan berbagai macam varian kalimat yang digunakan oleh penutur terhadap kawan tutur, yang memiliki hubungan yang akrab, tidak akrab, lebih tua, dan lebih muda. Selain varian pilihan kata yang memarkahi perbedaan situasi hubungan antar penutur ditemukan kalimat larangan dalam tuturan ngoko, madya dan krama.
ABSTRACT
This thesis discusses the prohibition sentence in the Javanese daily language. The data used in this study was taken from interviews to the Javanese society. The theory used in the study of language variation and imperative sentences. The method used in this study is a qualitative research method. Results from a study of the data obtained from the sentence of 12 respondents, found a wide range of variants of the phrase used by speakers to the friend said, which have a close relationship, not familiar, older and younger. In addition to variants of the choice of words marker differences between speakers of relationship situations sentences found in the speech ngoko, madya and krama.
2017
S66738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Njaju Jenny Malik
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1992
499.2 NJA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ras, J.J.
Leiden: Vakgroep Talen en Culturen van Zuidoost Azie en Oceanie Rijksunivesiteit Leiden, 1988
899.222 RAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Talia
Abstrak :
Rewang dalam masyarakat Jawa dikenal sebagai kegiatan bergotong-royong terutama ketika adanya hajatan. Upaya pelestarian rewang sebagai hasil budaya terlihat mulai dari adanya penelitian, hingga produksi film pendek. Namun, apakah makna rewang yang dikenal dalam masyarakat Jawa memiliki pengertian yang sama dari masa ke masa? Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya perubahan makna pada kata rewang dalam masyarakat Jawa. Data dalam penelitian ini diperoleh dari Serat Centhini Jilid 1 (Pupuh 1-29) tahun 1922 oleh H. Buning, dua film pendek Jawa dengan tema rewang tahun 2021 dan 2022, dan wawancara kepada masyarakat pelaku rewang di Desa Sidomulyo, Jember-Jawa Timur pada tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori semiotika Peirce yang dikembangkan oleh Hoed (1994), serta teori perubahan makna Chaer (2009) untuk menemukan adanya perubahan makna dalam kata rewang. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penyempitan makna kata rewang, dari tiga makna yang diasosiasikan dengan kata rewang dalam serat Centhini yaitu ‘pengiring’, ‘teman’, dan ‘perewang’, menjadi satu makna utama yaitu ‘perewang’, sebagaimana dikenal dalam masyarakat Jawa melalui film pendek dan wawancara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahasa bersifat dinamis dan adanya perubahan makna kata seperti pada kata rewang, dapat terjadi karena perubahan faktor waktu, ekonomi dan perkembangan pikiran dalam masyarakat. ......Rewang in Javanese society is known as a mutual cooperation activity, especially when there is a celebration. Efforts to preserve rewang as a cultural product can be seen from the existence of research, to the production of short films. However, does the meaning of rewang known to the Javanese people from time to time have the same meaning? This study aims to show the changing meaning of rewang in Javanese society. The data in this study were obtained from Serat Centhini Volume 1 (Pupuh 1-29) in 1922 by H. Buning, two short Javanese films with the theme rewang in 2021 and 2022, as well as interviews with the rewang community in Sidomulyo Village, Jember-East Java in 2022. This study uses a qualitative descriptive method with Peirce's semiotic theory developed by Hoed (1994) and Chaer's (2009) meaning change theory to find changes in the meaning of the word rewang. The results of this study show the meaning of the rewang, of the three meanings associated with the word rewang in the Serat Centhini, namely 'accompaniment', 'friend', and 'perewang', one of the main meanings of which is 'perewang', as known by Javanese people through short films and interview. This study concludes that language is dynamic and changes in the meaning of words, such as the word rewang, can occur due to changing times, the economy and the development of thought in society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hariani Santiko
Abstrak :
Penelitian kali ini mengenai Pengertian Triwikrama Pada Masyarakat Jawa Kuna, yang datanya diambil dari naskah kakawin dan prasasti. Di India peristiwa triwikrama ini te1ah muncul da1am syair-syair (samhita) Veda dan kitab-kitab Brahmana, serta kitab-kitab Purana. Dalam sumber-sumber India tersebut triwikrama dihubungkan dengan dewa visnu, tetapi mitos Visnu Triwikrama jaman Veda berbeda dengan mitos Triwikrama jaman Hindu yang sumbernya dari kitab Purana. Dari data prasasti di Jawa, triwikrama masih dihubungkan dengan wisnu, tetapi dari sumber naskah (kakawin) tokoh yang melakukan triwikrama tidak hanya wisnu. oleh karena itu muncul permasalahan, pertama apakah makna triwikrama di Jawa, dan kedua mengapa di Jawa yang melakukan triwikrama tidak hanya wisnu? Tujuan peneiitian ini adalah untuk memudahkan kedua masalah tersebut. Metode yang dipergunakan adalah metode interpretasi dan rekonstruksi makna triwikrama yang terdapat da1am dua jenis sumber tertulis tersebut di atas. Untuk itu per1u diadakan Studi perbandingan dengan pengertian triwikrama di India. Pada tahap akhir d11akukan rangkuman dan perbandingan Serta mengadakan tafsiran-tafsiran dan kesimpulan-kesimpuTan baik melalui pendekatan sinkronis maupun diakronis. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1. Di Jawa , pada sumber prasasti triwikrama masih dikaitkan dengan wisnu, tetapi dalam karya sastra kakawin tokoh yang dikaitkan dengan peristiwa ini tidak hanya wisnu, di antaranya Ratih, Durga, Siwa, wisnu/Kresna, Baladewa, Arjunasahasrabahu, Manimantaka, Porusada dan raja Dasabahu. 2. Triwikrama di lakukan karena adanya faktor emosi yang meluap-luap dari pelakunya, baik emosi kemarahan maupun kegembiraan. 3. Pelaku triwikrama adalah tokoh yang hebat dan sakti, dan dengan melakukan triwikrama, tubuh tokoh tersebut menjadi sangat besar dengan ciri-ciri demonis. Di India, , Wisnu yang melakukan triwikrama tubuhnya berubah menjadi sangat besar pula, tetapi tidak memiliki ciri-ciri demonis. 4. Perbedaan ini merupakan contoh kecil tentang "Tokah genius" kebudayaan Indonesia, khususnya yang tumbuh di kalangan para kawi (penyair).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>