Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutaryana
"Campak adalah penyakit virus akut(paramyxavirus) sangat mudah menular melalui udara atau kontak langsung namun tergolong penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Di Indonesia penyakit campak telah masuk pada tahap reduksi dengan cakupan imunisasi (>90 %) namun Case fatality rate (CFR) eukup tinggi yaitu sekitar 1,7 - 2,4 oleh karena itu penelitian kearah mencari faktor penyebab penyakit campak pads balita dalam hal ini dibatasi pada faktor kesehatan lingkungan dan karakteristik anak balita yang berkaitan dengan kejadian penyakit campak pada balita menjadi sangat beralasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekwensi, hubungan dan mencari model faktor kesehatan lingkungan (16 variabel) dan karakteristik anak balita (5 variabel ) dengan kejadian penyakit campak pada balita. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Garut dengan metode kasus kontrol, jumlali sampel masing masing 150 kasus dan 150 kontrol total 300 sampel (1:1), rentang waktu antara Bolan Juli 2000 aid Bulan Desember 2001.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 Variabel yang dilakukan uji hubungan bevariat ada 15 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan p 0.05 (hipotesis ditolak). Dan 5 variabel p > 0.05 (hipotesis gagal ditolak).
Model akhir tanpa interaksi didapat lima variabel utama yang berhubungan dengan kejadian campak adalah Imunisasi nilai B (3.340), Jendela (1.468), Vit A ( 1.319), Kepadatan ( 0.885) dan Cahaya (0.846) dengan konstanta -5.218. Faktor paling dominan adalah imunisasi dengan OR 28.228 pada CI 95 % 11.789-67.588, sedangkan setelah melalui uji interaksi terdapat dua variabel tunggal dan 2 yang berinteraksi yaitu 1286 (Imunisasi), 1,393 (Cahaya by Jendela), 0.933 (Kepadatan), dan 0.947 (Cahaya by Vit A) dengan konstanta -3.951 faktor paling dominan yang dapat mempengaruhi kejadian campak adalah Imunisasi dengan nilai B = 3.951 dengan QR = 26.72 nilai C195 % = 11.301-63.201
Untuk aplikasi penanganan program ini tentu memerlukan strategi khusus, yang intinya perlu pelayanan kesehatan masyarakat yang komprehensif berupa pelayanan promosi dan pencegahan berupa pelayanan intensif pelaksanaan imunisasi dan pemberian vitamin A serta melaksanakan perbaikan kesehatan lingkungan fisik rumah terutama sistem pencahayaan, jendelanisasi, dan pengurangan kepadatan kamar.
......
Measles is an accute viruses deseases (paramyxovirus)_ It is very easy infected to other people direct contact, but can be prevented by immunization. In Indonesia measles deseases is in reduction phase with immunimtion trap >90 %, but the Case fatality rate (CFR) is high between 1.7 - 2.4. There efor the study to find the risk factor of measles on childhood in this case is limited on environtmenal health factor and the characteristic of childhood that is associated with measles incidence of childhood is very reasonable.
The purpose of this study is to know the distribution anda freqkfency, the association and find the environment health factors model (16 variables) and characteristik of childhood (5 variable) with the measles incidence on Childhood at Garut District 2000-2001 year.
This study was being done at Garut district using case control method_ The sample of this study is 300 ehilldhood (150 cases and 150 control) the study last from July 2000 --- Descember 2000. The result of this study showed that from 21 variable there is 16 variabels is significant because p < 0.05.
The multivariate final model are : immunization B velue (3.340), Windows (1.468), Vit A ( 1.319), Crowding ( 0.885) and Lighting (0.846), constanta -5.218. The strenght of Factor is immunization with OR 28.228 at CI 95 % 11389-67.588.
Interaksi test result is 3.286 (Imunisation), 1.393 (Light by windows), 0.933 (Croeding, and 0.947 (Lighting by Vit A), constanta -3.951 and strenght factor is Imunisation with B value = 3.951 , OR = 26.72 Cl 95 % = 11.301-63.201
Sugestion for program Aplication cocerning measles program in Garut District is a comprehensif action, covering Promotion, prevention, Curative dan Rehabilitation. The priority program are Immunization programe, Vitamin A, and Rehabilitation of Window, sistem of Lighting Room and reduction of Ovbercrowding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 8197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswandi
"Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat di cegah dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun (Balita) yang di sebabkan oleh virus morbili.
Di Kabupaten PelaIawan Proponsi Riau meskipun keberhasilan cakupan imunisasi campak telah mencapai lebih dari 100 %, sedangkan cakupan Puskesmas Ukui 104,9 %. Namun demikian berdasarkan laporan Puskesmas Ukui pada minggu ke IV bulan April tahun 2002 dilaporkan telah terjadi kasus campak di perkebunan kelapa sawit P.T. Musim Mas Kecamatan Pangkalan Lesung dengan 111 kasus di antaranya 8 orang meninggal (CFR =7,2 % ). Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian campak pada anak usia 9 -- 59 bulan di P.T. Musim Mas Kabupaten PelaIawan tahun 2002. Untuk itu digunakan pendekatan desain kasus kontrol ( Case Control Study).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap kejadian campak pada anak usia (9-59 bin) adalah ventilasi rumah (OR= 44,62), pengetahuan ibu ( OR-6,03 ), status imunisasi campak ( OR=4,77), vitamin A (OR=2,53), interaksi status imunisasi campak dengan ventilasi (00 ,15) dan interaksi pengetahuan ibu dengan ventilasi (OR=1,09).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak yang di imunisasi, mempunyai ibu yang berpengetahuan baik tentang penyakit campak dan mendapat Vitamin A dua kali dalam setahun serta tinggal pada rumah dengan ventilasi yang baik dapat mengurangi angka kejadian (insidence rate) campak.
Dari hasil penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan cakupan imunisasi, penyuluhan, pemberian Vitamin A dan perbaikan ventilasi rumah tinggal untuk menurunkan angka kejadian campak pada balita.
Daftar Perpustakaan : 44 ( 1982 - 2001).

Factors Related to Measles Incidence to the 5-59 Months of Age Babies at Coconut Industry of F.T. Musim Mas in Pangkalan Lesung Sub District of Pelalawan Regency In 2002Measles is one of the infecting disease that could de prevented by immunization and it is still becoming a health problem in Indonesia. This disease generally attacks the 5 years old baby by its morbili virus.
In Pelalawan regency of the province of Riau, although successful coverage of measles immunization has reached 100%, but the coverage in public health clinic in Ukui sub district is 104,9%. Based on the report of Ukui clinic in the fourth week of April 2002, the incidents of measles that have occurred in coconut industry of RT. Musim Mas of Pelalawan Lesung sub district were 111 cases, where 8 of them died (CFR=7,2%). This research aimed to find out the factors related to the measles incidence to the 9-59 months babies at Pelalawan regency in P.T. Musim Mas in 2002. The approach used was Case Control Study.
The result of the research showed that the key factors influenced measles incidents to the babies (9-59 months) was house ventilation (OR=41,62), mothers' knowledge (OR=6,03), measles immunization status (OR=4,77), Vitamin A (OR--2,53), the interaction of measles immunization status and ventilation (OR 0,15), and the interaction of mother's knowledge and ventilation (OR 1,09).
The research concluded that babies immunization, mothers with good understanding about measles, and giving Vitamin A twice a year and also living in good ventilation house might reduce measles incidence.
The result of the study suggested to increase the immunization coverage, provide illumination, give Vitamin A, and uses house's ventilation in order to decrease the number of measles incidence rate to babies.
Bibliography : 40 (1982-2001).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library