Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boston: McGraw-Hill, Higher Education, 2005
616.025 2 BAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: H.S. Stuttman CO., Inc., 1964
R 613.030 NEW
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Dexa Medica, 2008,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, Jo
Nereus House: Lancaster Quay Publishing , 1994
362.106 8 WIL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dorland, W. A. Newman
"Buku yang berjudul "Dorland's Illustrated medical dictionary" ini ditulis oleh W.A. Newman Dorland. Buku ini merupakan sebuah kamus tentang dunia medis."
Philadephia: W.B. Saunders Company , 1994
R 610.3 DOR d XXVIII
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Matteo, M. Robin
Pacific Grove, Calif: Brooks/Cole, 1991
155.916 DIM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Chronic diseases--cardiovascular disease, cancer, chronic respiratory disease and diabetes--are not only the principal cause of world-wide mortality but also are now responsible for a striking increase in the percentage of sickness in developing countries still grappling with the acute problems of infectious diseases. This "double disease burden" poses demanding questions concerning the organisation of health care, allocation of scarce resources and strategies for disease prevention, control and treatment; and it threatens not only improvement in health status but economic development in the many poorer countries of the Asia Pacific region. This book presents an historical account of the development of the double disease burden in Asia and the Pacific, a region which has experienced great economic, social, demographic and political change. With in-depth analysis of more than fifteen countries, this volume examines the impact of the double disease burden on health care regimes, resource allocation, strategies for prevention and control on the wealthiest nations in the region, as well as the smallest Pacific islands. In doing so, the contributors to this book elaborate on the notion of the double disease burden as discussed by epidemiologists, and present real policy responses, whilst demonstrating how vital economic development is to the health of the nation. Health Transitions and the Double Disease Burden in Asia and the Pacific will be of great value to both scholars and policy makers in the fields of public health, the history of medicine, as well as to those with a wider interest in the Asia-Pacific region"--"
New Jersey : Routledge, 2015
614.25 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniarto Tedja
"Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan oleh pasien sebelum berobat pada Subdep Kesehatan Anak Rumkital Dr. Mintohardjo dan bagaimana proses pelayanannya, untuk masukan bagi program pelayanan kesehatan Subdep Kesehatan Anak khususnya dan Rumkital Dr. Mintohardjo umumnya dalam rangka pelayanan kesehatan bagi anak sebaik mungkin. Data untuk penelitian ini didapat dengan melakukan wawancara dan pengamatan di poliklinik dan di ruang rawat mondok Subdep Kesehatan Anak Rumkital Dr. Mintohardjo. Untuk pasien poliklinik diambil sampel secara proportional systematic random sampling sedang sampel di ruang rawat mondok seluruh penderita yang dirawat. Data dikumpulkan dalam kurun waktu 10 Juni 1988 sampai dengan 18 Juli 1988. Didapat sampel pasien pengunjung poliklinik berjumlah 116 sampel dan pasien rawat mondok 48 sampel dan digunakan untuk analisa dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian di poliklinik menunjukkan pasien poliklinik berobat 55% tidak dirujuk dan pasien yang dirawat mondok 54% tidak dirujuk. Pasien yang berobat di poliklinik 63% pernah mendapat pelayanan dokter umum atau dokter ahli. Pada pasien yang berobat dilakukan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium; radiologi, atau konsultasi. Dari diagnosa yang ditegakkan 59% menderita penyakit akut tetapi tidak gawat, sisanya menderita penyakit kronik. Sebagian surat rujukan yang berasal dart pelayanan kesehatan dasar menyalahi prosedur. Sebagian kecil dari surat rujukan tidak dijawab karena penderita sakit ringan. Pasien yang masuk rawat mondok terbanyak melalui poliklinik gawat darurat 162,5%) dan dirawat karena menderita penyakit dan dalam keadaan gawat.atau potensial gawat.
Disarankan agar disediakan fasilitas poliklinik untuk melayani kebutuhan anggota yang sukar menjangkau lokasi BP/BK TNI-AL yang melayani keluarga tetapi mudah menjangkau lokasi Rumkital Dr. Mintohardjo. Perlu ditingkatkan komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dengan tenaga kesehatan yang melayani BP dan BK TNI AL misalnya dengan menyelenggarakan latihan di Rumkital Dr. Mintohardjo atau penugasan sementara di Rumkital secara bergilir."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Nuhamara
"Penelitian ini mempelajari perkembangan dan kesinambungan pelayanan posyandu berkaitan dengan pelayanan proyek kelangsungan hidup anak. Proyek kelangsungan hidup anak dimulai pada bulan September 1992 dan berakhir bulan September 1995 di Kecamatan Balai dan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan unit analisis adalah posyandu. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dimana seluruh populasi sebanyak 46 posyandu sekaligus adalah sampel. Analisis univariat dilakukan ; untuk mengetahui perkembangan dan kesinambungan pelayanan posyandu selama dan setelah SCSP berakhir. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal dengan kesinambungan pelayanan posyandu. Sedangkan analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui faktor faktor yang paling berpengaruh dan memperoleh model hubungan yang paling baik (fit model) dan paling sederhana menggambarkan hubungan antara faktor-faktor pemberdayaan posyandu secara bersama-sama dengan kesinambungan pelayanan posyandu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan SCSP mempunyai andil besar dalam upaya memfungsikan posyandu yang sudah ada, meningkatkan frekwensi kegiatan posyandu, partisipasi masyarakat dan rerata jumlah kader aktif didua kecamatan tsb.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesinambungan pelayanan posyandu di wilayah pelayanan SCSP adalah partisipasi masyarakat, rerata jumlah kader aktif dan kunjungan petugas puskesmas. Ketiga faktor tersebut erat kaitannya dengan upaya peningkatan knalitas sumber daya manusia yang dilakukan oleh SCSP baik terhadap pengguna, pelaksana dan provider pelayanan kesehatan yang sudah ada. Ketiga faktor tersebut merupakan faktor kunci yang menjamin kesinambungan pelayanan posyandu pada masa-masa yang akan datang.
Dalam proses permodelan, terpilih model terbaik dengan persamaan regresi :
Kesinambungan = f (kunj petugas + kader aktif +part Masy + dana)

The Progress and Sustainability of Posyandu Activities in Relation with a Child Survival Project in Balai and Tayan Hilir Subdistrict - Sanggau DistrictThe progress and sustainability of Posyandu ( Integrated Services Post) in relation with a Sanggau Child Survival Project ( SCSP ) was explored in this study. The SCSP covers two subdistrict are : Balai and Tayan Hilir in Sanggau District which was started in September 1992 and closed in September 1995. The study design was cross sectional and using posyandu as a unit of analyses. Using purposive sampling methods, all (46) existing posyandu in the two impact areas have selected as a total samples of the study. Univariate analyses have conducted to know the progress and sustainability of the posyandu during and after SCSP. Bivariate analyses have conducted to explore the correlation between internal as well as external factors and the sustainability of the posyandu while the multivariate analyses also conducted to identify the most significant factor influenced sustainability and to find the fit and simple model relationship of both internal and external factor interaction to predict the value of sustainability of the posyandu activities.
The study result shows that the ministry of SCSP has a great role in functioning the existing posyandu , increasing the level of community participation and the number of active cadres. The community participation, number of active cadres and frequency of health staff visit are the factors influence the sustainability of the posyandu activities. Those factors are closed related with the effort of SCSP in enhancing the quality of human resources of the users (community), implementors ( cadres) and health providers (puskesmas and BKKBN staff ). Those factors should be consider as key factors to assure the sustainability of posyandu in the future.
In modelling process, the fit and simple model has been selected as a regression equation : Sustainability = f (health staff visit + community participation + active cadres + funds)"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Dwi Astuti
"Di akhir Perang Dingin, sistem internasional telah mengalami perubahan, bukan hanya menyangkut aspek-aspek high politics dan lebih bersifat state-centric, namun telah bergeser ke berperannya aktor-aktor lain selain negara (non-state actor) dalam politik global.
Di era globalisasi batasan wilayah tidak lagi menjadi penghalang utama bagi lahirnya suatu interaksi antar negara yang membawa dampak positif maupun negatif bagi negara-negara yang terlibat. Jaringan kerjasama dalam berbagai bidang merupakan salah satu bentuk positif akibat meningkatnya interaksi antar negara tersebut. Namun, disisi lain, merebaknya kejahatan-kejahatan lintas negara (transnational crimes) sebagai salah bentuk non traditional issues banyak mendapatkan perhatian serius baik dari pemerintah maupun organisasi internasional pada sekitar tahun 1990-an, dan keberadaannya dianggap mewakili ancaman yang bersifat tidak langsung.
Kegiatan transnational crimes dalam segala bentuknya dimana salah satunya adalah peredaran obat-obatan terlarang, muncul sebagai ancaman yang serius bagi keamanan dan stabilitas nasional maupun internasional. Dengan kondisi tersebut, maka masalah drug trafficking bukan lagi mengancam keamanan masing-masing negara namun telah menjadi suatu ancaman bagi ketahanan regional secara keseluruhan, baik untuk saat ini maupun pada masa yang akan datang, mengingat sasaran penggunanya adalah generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa di masa depan. Di samping itu akibat yang .ditimbulkan dari penggunaan narkoba telah terbukti dapat membahayakan kesehatan, mengubah nilai-nilai moral dan dapat menghancurkan eksistensi umat manusia. Untuk itu harus segera ditangani secara serius melalui kerjasama yang lebih intensif oleh berbagai pihak dalam mencegah peredaran narkoba.
Studi ini menitik beratkan pada perkembangan kerjasama (melalui diplomasi parlementer) yang diiakukan oleh Organisasi Parlemen Negara-negara anggota ASEAN sebagai salah satu organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Diplomasi Parlementer merupakan salah satu alternatif bagi penyelesaian masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh negara mengingat sifat dari perrnasalahan tersebut. Apalagi di era sekarang ini peran parlemen tidak dapat dikesampingkan karena kontribusi mereka sangat besar dalam memberi masukan-masukan yang perlu diselesaikan oleh suatu negara.
Kesepakatan-kesepakatan yang dicapai pada tingkat parlemen diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pertukaran informasi dalam menanggulangi masalah drug tricking di kawasan Asia Tenggara. Melalui kesepakatan ini, parlemen dapat menjalankan pengawasan dan penyeimbang bagi eksekutif dalam melaksanankan tugas-tugasnya. Diharapkan pula dengan kerjasama yang intensif antar lembaga eksekutif dan legislatif akan ada keselarasan dalam mengambil keputusan-keputusan, khususnya yang menyangkut masalah obat-obatan terlarang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>