Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Maulana Wildani
"Gangguan menstruasi terjadi akibat disregulasi hormon yang terjadi dalam tubuh dan memberikan dampak pada wanita usia produktif, termasuk mahasiswi kedokteran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan menstruasi, dan stress psikologis merupakan salah satu penyebabnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa mahasiswi kedokteran rentan mengalami tingkat stress yang tinggi, dan hal tersebut berhubungan dengan kejadian gangguan menstruasi. Terdapat sedikit studi yang membahas mengenai hubungan antara gangguan menstruasi dengan tingkat stress pada populasi mahasiswi kedokteran di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mencari prevalensi gangguan menstruasi pada mahasiswi kedokteran dan hubungannya dengan tingkat stress. Kuesioner dibagikan untuk mengumpulkan data cross-sectional dari subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek dibagi menjadi populasi klinik dan preklinik, dan data akan dibagi menjadi data karakteristik subjek, parameter menstruasi, dan juga parameter nyeri haid. Terdapat proporsi yang besar terhadap tingkat pendarahan abnormal (59.0%) dan nyeri haid (67.0%). Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stress dan tingkat kehilangan darah (p = 0.049). Studi analisis data menunjukkan hubungan bermakna antara stress psikologis dengan gangguan menstruasi yang ditandai dengan tingkat pendarahan abnormal.

Menstrual disorder happens as hormonal dysregulation occurred inside the body and it affects women in productive age, including medical students. There are many factors that influence the occurrence, and psychological stress is one of them. Studies shows that medical students are prone to high level of stress, and it correlates with the occurrence of menstrual disorder. There are few researches that discuss correlation between menstrual disorder and level of stress on Indonesian medical students’ population. This study aims to find the prevalence of menstrual disorder among female medical student and its correlation with psychological stress. Questionnaire were distributed to collect cross-sectional data from subjects who had fulfilled inclusion and exclusion criteria. Subjects will be divided into clinical and preclinical population and the data will be classified into subjects’ characteristics, menstruation parameters, and dysmenorrhea parameters. There are large proportions of subjects who experienced abnormal blood loss (59.0%) and dysmenorrhea (67.0%). There was significant association between level of stress and amount of blood loss (p = 0.049). Study data analysis showed statistically significant association of psychological stress with menstrual disorder that is marked by abnormal blood loss."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Damara Praditya
"Latar Belakang
World Health Organization (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi dan menyebabkan diterapkannya beberapa kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus. Kebijakan-kebijakan tersebut, seperti pembatasan fisik, diketahui dapat memengaruhi tingkat aktivitas fisik seseorang yang penting bagi kesehatan. Dengan demikian, penting untuk mengevaluasi pandemi COVID-19 terhadap aktivitas fisik, terutama pada mahasiswa kedokteran.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cross-sectional yang menggunakan data primer dari survei kuesioner daring yang disebarkan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada bulan Februari hingga Juni 2023. Tingkat aktivitas fisik diukur dengan menit MET per minggu atau waktu yang dihabiskan dalam aktivitas fisik. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS), khususnya dengan menggunakan uji Wilcoxon, Mann-Whitney, dan Kruskal-Wallis.
Hasil
Sebanyak 119 mahasiswa mengisi kuesioner penelitian ini secara lengkap. Studi ini menemukan bahwa tingkat aktivitas fisik sebelum pandemi COVID-19 berkisar antara 0 hingga 15120 MET dengan nilai median sebesar 1020 MET, sedangkat tingkat aktivitas fisik setelah pandemi berkisar antara 0 hingga 13744 MET dengan nilai median sebesar 1120 MET. Terlebih, tidak ada pengaruh yang signifikan antara Pandemi COVID-19 terhadap perubahan tingkat aktivitas fisik (p = 0,725). Studi ini juga menemukan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada tingkat aktivitas fisik sebelum dan sesudah Pandemi COVID-19, serta tidak ada pengaruh yang signifikan antara karakteristik demografi dan tingkat aktivitas fisik.
Kesimpulan
Tidak ada perubahan tingkat aktivitas fisik yang pada seseorang mahasiswa fakultas kedokteran sebelum dan setelah pandemi COVID-19.

Introduction
The World Health Organization declared COVID-19 as a pandemic and resulted in the implementation of policies to reduce the spread of the virus. The policies, such as physical distancing, were known to affect the physical activity level among individuals, which is also important for one’s health. Thus, it is important to evaluate the COVID-19 pandemic on physical activities, especially among medical students.
Method
This study was an analytical observational cross-sectional study that used primary data from the online questionnaire survey that was distributed from February until June 2023. The physical activity level was measured with MET minutes per week or time spent in physical activity. The data were analyzed using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS), specifically using the Wilcoxon, Mann-Whitney, and Kruskal-Wallis tests. Results
A total of 119 students filled in the questionnaire completely. This study has found that the physical activity level before the COVID-19 pandemic ranges between 0 to 15120 MET with a median of 1020 MET, while the physical activity level after the pandemic ranges between 0 to 13744 MET with a median of 1120 MET. Moreover, there is no significant effect between the COVID-19 pandemic and the changes in the level of physical activity (p = 0.725). This study has also found that there are no significant changes in the level of physical activity before and after the COVID-19 pandemic, as well as no significant effect between the demographic characteristics and the level of physical activity.
Conclusion
There are no significant changes in the physical activity level of medical students before and after the COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library