Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermes Santosa
"Latar belakang: Medical tourism menjadi bidang yang penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Perkembangan medical tourism di Indonesia, khususnya Bali memiliki potensi yang cukup tinggi karena Bali telah dikenal dengan keindahan alam serta budayanya sebagai tujuan wisata. Pre-arrival experience merupakan aspek penentu dalam pengambilan keputusan melakukan medical tourism. Tujuan Penelitian: Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pre-arrival experience dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan melakukan medical tourism. Metodelogi penelitian Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian dilakukan di RSK Bedah BIMC Nusa Dua Bali, pada Oktober-November 2023. Hasil penelitian: Faktor pre-arrival experience yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yaitu faktor reputasi rumah sakit, komunikasi, sumber infrormasi, status ekonomi, biaya layanan, kualitas layanan, kualifikasi tenaga medis, citra lokasi, dan faktor motivasi individu. Faktor pendukung dalam pengambilan keputusan sebagian besar berkaitan dengan kualitas rumah sakit, jarak yang dekat dengan negara asal, dan Word-of-Mouth (WoM). Peneliti tidak menemukan adanya faktor penghambat dalam pengambilan keputusan, namun terdapat beberapa kondisi yang membuat tourist kurang nyaman dalam pre-arrival experience yaitu faktor psikologis, kendala bahasa di luar rumah sakit, dan kekhawatiran dari lingkungan sekitar, berkaitan dengan kualitas layanan medical tourism di Indonesia. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan beberapa faktor pre-arrival experience memberikan pengaruh besar dalam pengambilan keputusan, terutama faktor biaya layanan. Citra lokasi dan faktor motivasi individu menjadi faktor baru yang peneliti temukan.

Background: Medical tourism is an important field in the economic development of a country. The development of medical tourism in Indonesia, especially Bali, has quite high potential because Bali is known for its natural beauty and culture as a tourist destination. Pre-arrival experience is a determining aspect in decision making for medical tourism. Research Objective: This study aims to determine the factors that influence pre-arrival experience in relation to decision making to undertake medical tourism. Research methodology This research uses a qualitative design with a phenomenological approach. The research was conducted at the BIMC Surgical Hospital Nusa Dua Bali, in October-November 2023. Research results: Pre-arrival experience factors related to decision making, namely hospital reputation, communication, information sources, economic status, service costs, service quality, qualifications medical personnel, location image, and individual internal factors. Supporting factors in decision making are mostly related to hospital quality, proximity to the country of origin, and Word-of-Mouth (WoM). Researchers did not find any inhibiting factors in decision making, but there were several conditions that made tourists less comfortable in the pre-arrival experience, namely psychological factors, language barriers outside the hospital, and concerns from the surrounding environment, related to the quality of medical tourism services in Indonesia. Conclusion: This research finds that several pre-arrival experience factors have a big influence on decision making, especially the service cost factor. Location image and individual motivation factors are new factors that researchers discovered."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Risnawaty
"Perjalanan ke luar negeri untuk tujuan kesehatan, yang akrab disebut sebagai medical tourism khususnya perjalanan medis, kini sedang menjadi hal yang menarik minat banyak individu yang mencari layanan perawatan medis berkualitas di luar negeri. Malaysia menjadi salah satu destinasi terkenal bagi masyarakat Indonesia yang mencari pelayanan kesehatan internasional, dan Pulau Penang menjadi tujuan utama warga Indonesia. Sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan yang signifikan kunjungan medis ke Penang dikarenakan lock down. Namun setelah dibukanya kembali kunjungan medis di Malaysia, terjadi peningkatan yang signifikan dan hal tersebut membawa dampak kerugian nilai valuta asing yang cukup besar bagi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus pemanfaatan pelayanan kunjungan medis Warga Negara Indonesia (WNI) ke Penang. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian cross sectional. Lokasi di wilayah Indonesia dengan jumlah sampel penelitian sebesar 97 responden dengan instrumen penelitian menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas responden melakukan pemanfaatan pelayanan kunjungan medis berulang dan rata-rata sebanyak dua kali, dengan persepsi terhadap kualitas pelayanan yang baik. Umur, pekerjaan, pendapatan dan riwayat Penyakit memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang. Dimana variabel yang paling besar peranannya dalam mempengaruhi terhadap pemanfataan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang adalah pendapatan, meskipun memiliki kartu BPJS. Dari hasil penelitian tersebut, alasan utama adalah persepsi atas ketepatan diagnosa, biaya yang murah dan kualitas layanan. Pelayanan kesehatan di dalam negeri di masa depan harus meningkatkan kualitas pelayanan dan efisien untuk mengurangi biaya dalam pengobatan. Penelitian ini mengusulkan agar mengutamakan kepentingan pasien, ketepatan dalam pengobatan, meningkatkan pelayanan dokter, perawat dan staf yang ramah dan cekatan, dan memberikan kenyamanan fasilitas pelayanan.

The journey abroad for health purposes, commonly known as medical tourism, especially medical travel, is currently gaining interest among individuals seeking quality medical care services overseas. Malaysia has become a renowned destination for Indonesian citizens seeking international healthcare services, and Penang Island is a primary destination for Indonesian residents. Since the COVID-19 pandemic, there has been a significant decline in medical visits to Penang due to lockdown measures. However, with the reopening of medical visits in Malaysia, there has been a significant increase, leading to a substantial impact on Indonesia's foreign exchange losses. This study aims to investigate a case study of the utilization of medical visit services by Indonesian citizens in Penang. The research adopts a quantitative approach with a cross-sectional research design. The study is conducted in Indonesia with a sample size of 97 respondents, and the research instrument utilizes primary data (questionnaires). The findings indicate that the majority of respondents utilize medical visit services repeatedly, averaging twice, with a perception of good service quality. Age, occupation, income, and medical history have a significant relationship with the utilization of medical visit services to Penang. The variable with the most significant role in influencing the utilization of medical visit services to Penang is income, even though respondents have BPJS cards. The main reasons for utilizing medical visit services are perceived accuracy of diagnosis, affordability, and service quality. Future domestic healthcare services should focus on improving service quality and efficiency to reduce treatment costs. The study proposes prioritizing patient interests, accuracy in treatment, enhancing the services of doctors, nurses, and friendly and efficient staff, and providing comfortable facilities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarika Zuhri
"ABSTRAK
Wisata medis merupakan bentuk baru kombinasi antara pariwisata dan medis
yang saat ini sedang berkembang. Fenomena ini memberikan dampak positif
untuk perekonomian suatu negara dan berdampak negatif untuk negara asal
wisatawan medis. Wisata medis juga berkembang di Indonesia, salah satu
contohnya adalah warga Aceh yang sering melakukan perjalanan medis ke
Malaysia. Sehingga perlu dilakukan analisis untuk menyelidiki faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap perilaku wisata medis yang mempengaruhi loyalitas
masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan Structural Equation modelling
(SEM) dan sampel yang berhasil dikumpulkan sebesar 208 kuesioner melalui
teknik non probability. Dengan menggunakan software AMOS, dapat
disimpulkan bahwa loyalitas masyarakat Aceh terhadap perjalanan medis ke
Malaysia dipengaruhi oleh perceived quality, perceived value, kepuasan,
kepercayaan, Citra Kesehatan, destination competitiveness, medical tourism in
Malaysia dan medical tourism loyalty baik secara langsung maupun tidak
langsung.

ABSTRACT
Medical tourism is a new combination of tourism and medic which is now
trending. The medical tourism phenomenon gives positive impact to the
destination country and at the same time negative impact to the country where the
tourists come from. Medical tourism is also trending in Indonesia. To cope with
this situation, deep analysis is necessary to identify factors which contribute to
medical tourism behavior, which affect loyalty of Aceh citizen. Structural
Equation Modeling (SEM) is used in this research and there are 208
questionnaires collected in total through the non-probability technique. After a
test conducted using AMOS software. So the conclusion is, the loyalty of Aceh
citizen towards medical trip to Malaysia is influenced by perceived quality,
perceived value, satisfaction, trust, image, destination competitiveness, medical
tourism in Malaysia and medical tourism loyalty, directly and indirectly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vrilia Adirasari
"ABSTRAK
Pada 29 November 2012 Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif menandatangani Nota Kesepakatan Bersama no
412/Menkes/SKB/XI/2012 dan NK/30/PW.202/MPEK/201 untuk mendukung
Wisata Kesehatan atau Health Tourism. Nota tersebut berlaku selama 2 tahun dan
akan berakhir pada November 2014. Indonesia menargetkan menjadi negara
tujuan medical tourism pada 2015. Untuk mengetahui implementasi medical
tourism saat ini, dilakukan analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus di
Wing Amerta Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali. Telah dilakukan
wawancara kepada 12 informan kemudian dilakukan analisis konten. Kecukupan
informan diperoleh dengan mekanisme “snow balling”. Validasi dengan
triangulasi melalui pengamatan dan tilik dokumen. Simpulan penelitian adalah
bahwa medical tourism sudah terlaksana di Wing Amerta Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Bali sebagai proses alamiah. Tahapannya belum seperti pre dan
post prosedur diagram Deloitte 2008. Kajian implementasi yang mengacu pada
mekanisme sistem masih dalam tahap perencanaan. Membutuhkan dukungan
kebijakan, sarana, teknologi informasi, publikasi pemasaran dan otoritas
pelaksana. Program medical tourism di Bali telah dilaksanakan di beberapa
Rumah Sakit Swasta, antara lain Bali Royal Hospital dengan program unggulan
Bayi Tabung/ Fertilisasi In Vitro dan Bedah Plastik.

ABSTRAK
On 29th November 2012, Ministry of Health and Ministry of Tourism and Creative
Economics signed the Memorandum Of Understanding number
412/Menkes/SKB/XI/2012 and NK/30/PW.202/MPEK/201 to support medical
tourism or health tourism. There were twelve (12) informan have been asked.
Observation and reviewing documents were done for triangulation. Study showed
that the medical tourism has been implemented in Wing Amerta of Sanglah
General Hospital as a natural process. This medical tourism did not suit as pre
and post procedure of medical tourism from Deloitte 2008 diagram. The process
is still on the planning stage. It needs regulation support, information technology
resources, publication support and authority good will. In Bali there are private
hospitals which have medical tourism as their main services, one of them is Royal
Bali Hospital choose In Vitro Fertilization and Plastic Surgery as their prime
services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Okayeni
"Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar telah mengimplementasikan wisatamedis sejak tahun 2010, namun implementasi wisata medis tersebut belumdianalisis secara sistematis. Oleh karena, itu perlu dilakukan kajian lebih lanjuttentang implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali RoyalDenpasar.Tujuan umum penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentangimplementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Tujuankhusus penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedurimplementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar;menganalisis kesesuaian prosedur implementasi wisata medis pada Rumah SakitUmum Bali Royal Denpasar dengan Permenkes No. 76/2015; menganalisiskesesuaian prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum BaliRoyal Denpasar dengan diagram wisata medis model Deloitte 2008; danmenganalisis kepuasan wisatawan medis terhadap implementasi wisata medispada Rumah Sakit Umum Bali Royal Denpasar. Penelitian ini adalah penelitiankualitatif dengan desain deskriptif. Pelayanan wisata medis pada Rumah SakitUmum Bali Royal Denpasar mencakup pelayanan prarumah sakit, selama di rumahsakit, dan pascarumah sakit. Prosedur implementasi wisata medis pada RumahSakit Umum Bali Royal Denpasar belum sesuai dengan Permenkes No. 76/2015.Prosedur implementasi wisata medis pada Rumah Sakit Umum Bali RoyalDenpasar sesuai dengan diagram wisata medis model Deloitte 2008. Wisatawanmedis belum sepenuhnya puas terhadap pelayanan wisata medis pada Rumah SakitUmum Bali Royal Denpasar.
Bali Royal Hospital Denpasar has been implementing medical tourism since2010, but the implementation of medical tourism has not been systematicallyanalyzed. Therefore, it is necessary to do further study on the implementation ofmedical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar. The general purpose of theresearch is to obtain an overview of the implementation of medical tourism at BaliRoyal Hospital Denpasar. The specific objective of the study are to obtain anoverview of procedures for the implementation of medical tourism at Bali RoyalHospital Denpasar analyzing the appropriateness of procedures for theimplementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar with HealthMinister Regulation No. 76 2015 analyzing the appropriateness of medical tourismimplementation procedures at Bali Royal Hospital Denpasar with the medicaltourism diagram of Deloitte 2008 model and analyzing the satisfaction of medicaltourists on the implementation of medical tourism at Bali Royal Hospital Denpasar.This research is a qualitative research with descriptive design. Medical tourismservices at Bali Royal Hospital Denpasar include pre hospital, during the hospital,and post hospital services. The implementation procedure of medical tourism at BaliRoyal Hospital Denpasar has not been in accordance with Health MinisterRegulation No. 76 2015. The implementation procedure of medical tourism at BaliRoyal Hospital Denpasar in accordance with the medical tourism diagram ofDeloitte 2008 model. Medical tourists have not fully satisfied with medical tourismservices at Bali Royal Hospital Denpasar."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Marchela Taslim
"Seiring dengan adanya globalisasi, banyak aspek kehidupan yang dipengaruhi, salah satunya adalah munculnya diversifikasi jasa pariwisata yaitu medical tourism. Banyak negara yang menetapkan medical tourism sebagai industri nasional, salah satu yang terbaik adalah Singapura. Penyedia layanan medis di Singapura ahli dalam merancang strategi pemasaran untuk membentuk paradigma positif di benak calon pasien, salah satu strateginya adalah dengan memanfaatkan online word-of-mouth. Penelitian ini dilakukan untuk menganalis pengaruh online word-of-mouth terhadap destination trust dan intention to travel ke sebuah destinasi medical tourism. Responden dari penelitian ini adalah pasien di salah satu rumah sakit di labodetabek, pernah mem-posting atau membaca online review tentang rumah sakit di Singapura minimal 6 kali dalam 2 bulan terakhir, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang rumah sakit di Singapura. Metode pengelolaan data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa online word-of-mouth merniliki pengaruh yang signifikan terhadap destination trust dan intention to travel ke sebuah destinasi medical tourism, serta destination trust merniliki pengaruh yang positif terhadap intention to travel ke sebuah destinasi medical tourism.

Along with the rise of globalization, there are many aspects of life which are affected, one of which is the emergence of diversified tourism service called medical tourism. Many countries have set medical tourism as the national industry, Singapore is one of the greatest. Singapore Hospitals marketers are experts in designing marketing strategy to build positive paradigm in patients' point of view, using online word-of-mouth is one of the most popular strategy. This study aims to analyze the impacts of online word-of-mouth on destination trust and intention to travel to a medical tourism destination. Respondents of this research are those who have posted or browsed about Singapore medical services reviews at least six times within the last 2 months and those who have a good knowledge about hospitals in Singapore. Structural Equation Modeling (SEM) is used to process the data. The result of this research shows that online word-ofmouth has a significant impact on destination trust and intention to travel to a medical tourism destination and also destination trust has a significant impact on intention to travel to a medical tourism destination which is Singapore."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vrilia Adirasari
"Pada 29 November 2012 Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menandatangani Nota Kesepakatan Bersama no 412/Menkes/SKB/XI/2012 dan NK/30/PW.202/MPEK/201 untuk mendukung Wisata Kesehatan atau Health Tourism. Nota tersebut berlaku selama 2 tahun dan akan berakhir pada November 2014. Indonesia menargetkan menjadi negara tujuan medical tourism pada 2015. Untuk mengetahui implementasi medical tourism saat ini, dilakukan analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Wing Amerta Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali. Telah dilakukan wawancara kepada 12 informan kemudian dilakukan analisis konten. Kecukupan informan diperoleh dengan mekanisme "snow balling". Validasi dengan triangulasi melalui pengamatan dan tilik dokumen.
Simpulan penelitian adalah bahwa medical tourism sudah terlaksana di Wing Amerta Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali sebagai proses alamiah. Tahapannya belum seperti pre dan post prosedur diagram Deloitte 2008. Kajian implementasi yang mengacu pada mekanisme sistem masih dalam tahap perencanaan. Membutuhkan dukungan kebijakan, sarana, teknologi informasi, publikasi pemasaran dan otoritas pelaksana. Program medical tourism di Bali telah dilaksanakan di beberapa Rumah Sakit Swasta, antara lain Bali Royal Hospital dengan program unggulan Bayi Tabung/ Fertilisasi In Vitro dan Bedah Plastik.

On 29th November 2012, Ministry of Health and Ministry of Tourism and Creative Economics signed the Memorandum Of Understanding number 412/Menkes/SKB/XI/2012 and NK/30/PW.202/MPEK/201 to support medical tourism or health tourism. There were twelve (12) informan have been asked. Observation and reviewing documents were done for triangulation.
Study showed that the medical tourism has been implemented in Wing Amerta of Sanglah General Hospital as a natural process. This medical tourism did not suit as pre and post procedure of medical tourism from Deloitte 2008 diagram. The process is still on the planning stage. It needs regulation support, information technology resources, publication support and authority good will. In Bali there are private hospitals which have medical tourism as their main services, one of them is Royal Bali Hospital choose In Vitro Fertilization and Plastic Surgery as their prime services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T43014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Indra Dewi
"Penandatangan Nota Kesefahaman antara KemenParekraf dan Kemenkes pada tahun 2012 dan disahkannya PMK No. 76 Tahun 2015 tentang Wisata Medis merupakan sebuah bentuk dukungan dari pemerintah terhadap program wisata medis di Indonesia. Hal tersebut pun disambut baik oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan adanya penandatanganan Nota Kesefahaman antara 4 rumah sakit besar di Lombok pada 19 Februari 2019 dan adanya SK Gubernur tentang Pembentukan Tim Gugus Kerja Pengembangan Wisata Medis di NTB. Ikut andil di dalamnya adalah RS Harapan Keluarga sebagai salah satu rumah sakit swasta yang juga telah lama berkecimpung dalam penanganan pasien mancanegara. Dengan demikian, perlu dilakukan penetapan strategi pemasaran berdasarkan penetapan segmentasi pasar, target pasar, dan posisi pasar untuk program tersebut. Telah dilakukan wawancara pada 12 informan kemudian dilakukan analisis konten. Validasi dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Kesimpulan penelitian adalah kesiapan RS Harapan Keluarga dalam program wisata medis berdasarkan PMK No. 76 tahun 2015 tentang Wisata Medis masih harus dilengkapi, terutama dalam kesiapan syarat administratif. Dari segi strategi pemasaran telah ditetapkan segmen, target, dan posisi pasar, namun masih perlu dilakukan pengembangan dan dibutuhkan dukungan dalam kebijakan dan kesiapan, peningkatan kemampuan SDM dalam bahasa mandarin dan arab, pembentukan tarif dalam US Dollar, dan promosi untuk program unggulan Total Knee Replacement (TKR) di RS Harapan Keluarga Mataram.

Memorandum Of Understanding that been signed between Ministry of Health and Ministry of Tourism and Economis also the passed of PMK No. 76 2015 about Medical Tourism are the support of Indonesia goverment for medical tourism program. This support was welcomed by West Nusa Tenggara Goverment by signed the Memorandum Of Understanding from 4 big hospitals in Lombok and Governor decree about The Formation of Medical Tourism Program Workforce Team in West Nusa Tenggara. Harapan Keluarga hospital is one of the hospital that have a lot of experience with expatriat patient. Therefore, need to establish the marketing strategy by segmenting, targeting, and positioning for this program. There were twelve informan have been asked. Validation is using source and methode triangulation. Study showed that Harapan Keluarga hospital isnt ready enough, especially from the administratif aspect, refer to PMK No. 76 2015 about Medical Tourism. From marketing strategy, need more support from policy and readiness, enhacement of Mandarin and Arabic for communication, also promotion for Total Knee Replacement (TKR) as their prime service."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library