Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nury Diana Nirwani Moeis
Abstrak :
Gerakan Mei '68 tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Prancis. Gerakan bersejarah ini dipelopori oleh mahasiswa yang menuntut perbaikan sistem pendidikan. Solidaritas masyarakat muncul setelah perjuangan mahasiswa dihadapi dengan tindakan represif. Serikat-serikat sekerja menyerukan pemogokan umum. Seruan ini mendapat tanggapan yang positif, pemogokan berlangsung di berbagai daerah di Prancis. Pemogokan besar-besaran yang terjadi merubah gerakan mahasiswa menjadi aksi massa. Gerakan Mei '68 membesar setelah kaum buruh melaksanakan aksi pemogokan yang kemudian diikuti dengan aksi pendudukan pabrik sehingga pabrik-pabrik berhenti berpropduksi. Tuntutan utama yang diserukan oleh buruh adalah peningkatan kesejahteraan dan kondisi kerja. Aksi buruh ini mempengaruhi pegawai pemerintah dan pelayanan umum untuk turut serta melancarkan aksi mogok. Bergabungnya pegawai pemerintah dan pelayanan umum ini dengan kaum buruh menyebabkan Prancis mengalami pemogokan terbesar sepanjang sejarah. Lumpuhnya ekonomi Prancis dan sektor kehidupan lainnya karena pemogokan nasional memaksa pemerintah yang dipimpin Charles de Gaulle untuk mengadakan perundingan dengan aktor utama Gerakan Mei '68. Kaum buruh yang diwakili oleh serikat-serikat buruh bersedia melakukan perundingan dengan pemilik perusahaan dan pemerintah. Perundingan tersebut menghasilkan Persetujuan Grenelle yang isinya menitikberatkan pada masalah perburuhan. Pada awalnya persetujuan tersebut ditolak oleh sebagian kelompok buruh. Akan tetapi setelah muncul dukungan terhadap De Gaulle dan ancaman tindakan tegas terhadap pihak yang mengganggu stabilitas negara, kaum buruh pada akhirnya bersedia menerima Persetujuan Grenelle dan pemogokan pun berangsur-angsur berhenti. Pada bulan pertengahan bulan Juni diadakan pemilihan umum yang dimenangkan partai Gaullist dan menandakan akhir dari Gerakan Mei '68.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S16067
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tamba, Nokiamy Sesena
Abstrak :
Mei 1968 adalah salah satu peristiwa yang penting di Prancis pada periode setelah Perang Dunia II. Gerakan tersebut dimulai sejak tanggal tiga Mei oleh para mahasiswa dan mampu mengajak masyarakat berbagai golongan hingga bulan Juni 1968. Hal tersebut ditandai dengan aksi 13 Mei 1968 yang melibatkan para buruh untuk ikut berdemonstrasi bersama mahasiswa. Keberhasilan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya tract sebagai media komunikasi untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan demonstrasi. Akan tetapi, pembuatan tract harus memerhatikan dengan baik pemilihan kata dan kalimat karena keterbatasan media kertas dalam menyampaikan informasi. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan, artikel ini memaparkan struktur kalimat korpus tract seruan aksi berlandaskan teori struktur kalimat Le Querler (1994). Kerterbatasan media kertas dan kebebasan pembuat tract dalam menyajikan kalimat menyebabkan adanya perbedaan struktur pada setiap tract yang menjadi korpus. Akan tetapi, penyusunan kalimat-kalimat tetap memudahkan dua kelompok masyarakat dalam aksi 13 Mei 1968 dalam memahami alasan dan tujuan aksi yang akan dilaksanakan.
......May 1968 was one of the important events in French History on the period after World War II. The movement began on May 3 with students and was able to invite various groups of people until June 1968. This was marked by the action on May 13, 1968 involving workers to participate in demonstrations with students. This success cannot be done without a tract as a communication medium to invite and mobilize the community to conduct demonstrations. However, making tracts must pay attention to the selection of words and sentences because of paper limitations in conveying information. Using qualitative methods with library study techniques, this article outlines the sentence structure of the corpus tract call-to-action based the sentence structure theory of Le Querler (1994). The paper limitations of the media and the freedom of tract makers in presenting sentences led to the structural differences in each tract that became the corpus. However, the compilation of fixed sentences made it easier for two groups of people in the action on May 13, 1968 in understanding the reasons and objectives of the action to be implemented.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library