Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiyogo Prio Wicaksono
"Strip test immunokromatografi telah dikembangkan untuk deteksi kuantitatif kandungan melamin dalam sampel susu dan produk susu. Strip test ini dibuat berdasarkan reaksi kompleks antigen-antibodi (melamin-anti melamin). Nanopartikel emas (AuNP) digunakan sebagai label terhadap antibodi membentuk kompleks nanopartikel emas-antibodi (AuNP-Ab). Studi kuantifikasinya dilakukan dengan mengukur nanopartikel emas secara elektrokimia menggunakan metode anodic stripping voltammetry (ASV). Perangkat elektroda pada strip test difabrikasi dengan menggunakan boron-doped diamond (BDD) sebagai elektroda kerja, Ag/AgCl sebagai elektroda standar, dan platina (Pt) sebagai elektroda penunjang. Limit deteksi (LOD) untuk AuNP sebesar 24.3 μM dapat dicapai menggunakan perangkat ini. Komponen strip test immunokromatografi dilakukan dengan kondisi volume sampel melamin 100μL, nanopartikel emas-antibodi (AuNP-Ab) 60 μL, antibodi penangkap 10 μL, waktu immunoreaksi 7 menit, volume pelarut HClO4 0.02 M sebesar 200 μL, dan dengan kondisi elektrokimia pada rentang potensial dari -0.5 V sampai 1.5 V, scan rate 100 mV/s, serta waktu deposisi 240 sekon. Limit deteksi (LOD) strip test immunokromatografi yang dapat dicapai adalah 0.15 mg melamin/mL PBS (phosphate buffer solution) (150 ppm). Hasil ini menunjukkan bahwa strip test immunokromatografi tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan melamin secara kuantitatif.

Immunochromatographic strip test was developed for quantitative detection of melamine in sample milk and milk products. The strip test was developed based on antigen-antibody (melamine-anti melamine) complex reaction. Gold nanoparticle (AuNP) was used as a label to antibody to form antibody-labeled gold nanoparticle (AuNP-Ab). The quantification study was studied by electrochemical measurement of gold nanoparticle using anodic stripping votlammetry (ASV) method. Electrode device for the strip test was fabricated using boron-doped diamond (BDD) as the working electrode, Ag/AgCl as the reference electrode, and platinum (Pt) as the counter electrode. Limit of detection(LOD) of AuNP detectable in the strip test electrode device was 24.3 μM. Immunochromatographic strip test using sample volume of 100μL, AuNP- Ab of 60 μL, capturing antibody of 10 μL, immunoreactions time of 7 min, volume HClO4 0.02M of 200 μL performed by electrochemical condition of scan rate of 100 mV/s and deposition time of 240 s, showing an LOD of 0.15 mg melamine/mL PBS (phosphate buffer solution) (150 ppm). The results indicated that the strip test immunochromatographic could be used to quantitative detection of melamine."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S43517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyowati
"Pada penelitian ini dilakukan pengembangan strip test immunokromatografi untuk deteksi selektif melamin menggunakan platform magnetic. Strip test dibuat menggunakan membran nitroselulosa dan tersusun dari sample pad, conjugate pad, test zone, dan absorbent pad. Conjugate pad mengandung antibodi melamin berlabel nanopartikel emas (AuNP-Ab), test zone mengandung antibodi penangkap dan digunakan sebagai tempat pengukuran, sedangkan digunakan absorbent pad untuk mengarahkan aliran sampel. Untuk menahan sampel agar tidak bergerak selama pengukuran di test zone, antibodi pada test zone dimodifikasi dengan magnetic beads (MB). MB yang digunakan adalah MB yang mengandung gugus fungsi avidin. Sehingga dengan memodifikasi antibodi dengan biotin membentuk Ab-biotin, Ab-MB dapat terbentuk melalui interaksi avidin-biotin. Bila sampel melamin mencapai conjugate pad, melamin akan berinteraksi dengan AuNP-Ab membentuk kompleks mel-Ab-AuNP yang akan bergerak ke test zone dan membentuk kompleks MB-Ab-mel-Ab-AuNP. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan batang magnet di bawah test zone sehingga komples tersebut tidak bergerak selama pengukuran. Dengan asumsi bahwa konsentrasi AuNP berbanding lurus dengan konsentrasi antibodi dan dengan demikian dengan konsentrasi melamin, pengukuran dapat dilakukan dengan metode anodic stripping voltammetry. Boron doped diamond (BDD) 0.1% digunakan sebagai elektroda kerja, kawat platina spiral sebagai elektroda pendukung, dan Ag/AgCl sebagai elektroda pembanding. Strip test dipreparasi menggunakan volume AuNP-Ab 60 μL dan Ab-MB 30 μL. Deteksi melamin pada strip test immunokromatografi dilakukan dengan volume sampel 100 μL, waktu immunoreaksi 7 menit, dan volume pelarut HClO4 0.02 M 200 μL. Kondisi elektrokimia yang digunakan adalah rentang potensial dari -500 mV sampai 1500 mV, scan rate 100 mV/s, potensial deposisi -500 mV, serta waktu deposisi 240 sekon. Limit deteksi melamin yang diperoleh adalah 150 ppm (0.15 mg melamin/mL PBS).

In this research, immunochromatographic strip test for selective detection of melamine was developed by using platform magnetic. The strip test was made from nitrocellulose membrane and composed of sample pad, conjugate pad, test zone, and absorbent pad. The conjugate pad consisted of gold nanoparticle labeled melamine antibody (AuNP-Ab), while the test zone consisted of the capture antibody and used for the measurements. In addition, there was an absorbent pad used to direct the sample flow. In order to keep the sample in the test zone, the capture antibody was immobilized at the magnetic beads (MB). The MB contained avidin functional groups. Therefore, the antibody was modified by biotin (Ab-biotin) to form antibody modified MB (Ab-MB) through avidin-biotin interaction. When the sample contained melamine reach the conjugate pad, melamine interacts to antibody to form mel-ab-AuNP complexes, which then move to the test zone and form MB-Ab-mel-Ab-AuNP complexes. The measurements were performed by placed a magnetic bar under the test zone to avoid the movements of the complexes. As per assumption that the AuNP concentration is equivalent to the antibody as well as the melamine concentrations, the measurement can be performed by Anodic Stripping Voltammetry method. Boron doped diamond (BDD) 0.1% was applied as the working electrode, while a wire platinum spiral and an Ag/AgCl system were used as the counter and the reference electrodes, respectively. The strip test were prepared by using AuNP-Ab and Ab-MB volumes of 60 μL and 30 μL, respectively. The melamine detection was performed with a sample volume of 100 μL, an immunoreaction time of 7 min, and 200 μL of 0.02 M HClO4, while the electrochemical measurements was performed in a potential range from -500 mV to1500 mV, a scan rate of 100 mV/s, a potential deposition of -500 mV and a deposition time of 240 s. Limit of detection of 150 ppm (0.15 mg melamine/mL PBS) can be achieved."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ajeng K.
"Maraknya penyalahgunaan bahan kimia melamin dalam suatu produk makanan impor dewasa ini bukanlah merupakan hal yang baru lagi. Penggunaan melamin tersebut terbukti berdampak buruk bagi kesehatan konsumen, seperti mengkakibatkan gagal ginjal hingga yang paling parah adalah menyebabkan kematian. Tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan terus berlanjut, melihat telah menyebar dan maraknya penyalahgunaan bahan kimia tersebut di tanah air, sedangkan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dirasakan belum efektif. Untuk itu penulis mencoba melakukan penelitian dalam hal ini. Penulisan ini dibuat dengan menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif, yaitu suatu penelitian terhadap norma atau hukum, Cara pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode studi pustaka, dan menggunakan metode analisis data secara kualitatif. Penggunaan melamin yang ditemukan pada produk-produk makanan impor belakangan ini, menimbulkan keresahan masyarakat sebagai konsumen. hal ini disebabkan karena apabila kandungan melamin yang masuk kedalam tubuh manusia, melebihi ambang batas, maka akan menyebabkan kematian. Namun hingga saat ini pemerintah Indonesia, belum menetapkan kadar toleransi untuk melamin, sehingga masih wajar apabila dikonsumsi oleh manusia. Penetapan ambang batas tersebut, tidak terlepas dari adanya perbandingan dengan negara-negara lain. Sehingga dapat ditemukan ambang batas yang selaras. Selain itu juga, kewenangan BPOM dalam melakukan penyidikan terhadap kasus pelanggaran produk makanan bermelamin ini perlu ditegakkan. Hal ini mengingat bahwa BPOM merupakan lembaga yang memahami mengenai maraknya peredaran produk makanan bermelamin, sebagai pengawas obat dan makanan. Dalam hal penyidikan ini, tentu saja BPOM bekerjasama dengan instansi kepolisian serta kejaksaan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T26751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramos Mangisi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30501
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Legasari
"Sejak September 2008, ketika isu kontaminasi melamin diketahui secara luas, telah menjadi perhatian kesehatan internasional untuk memenuhi kebutuhan pemantauan cepat dan akurat deteksi melamin dalam sampel susu. Suatu metode indirect competitive enzyme-linked immunosorbent assay (icELISA) dengan spesifisitas yang tinggi dikembangkan untuk deteksi melamin dalam susu. Sintesis hapten dan pembentukan konjugat hapten-protein dilakukan sebagai immunogen untuk membentuk antibodi yang selektif terhadap melamin. Hapten melamin disintesis dengan mereaksikan asam gamma-amino butirat (GABA) dengan 2- kloro-4,6-diamino-1,3,5-triazin (CAAT). Digunakan disikloheksilkarbodiimida (DCC) dan N-hidroksisuksinimida (NHS) untuk merubah gugus karboksilat hapten menjadi ester aktif sehingga dapat dikonjugasikan ke bouvine serum albumin (BSA). Hapten asam 4-(4,6-diamino-1,3,5-triazin-2-ylamino)-butanoat berhasil disintesis dengan yield 8,16%, dan serapan maksimum UV pada panjang gelombang 233 nm.
Karakterisasi hapten menunjukkan adanya serapan inframerah gugus amina sekunder pada bilangan gelombang 1654,92 cm-1 dan spektrum mass spectroscopy pada m/z 212,4 yang menunjukkan massa relatif hapten (C7H12N6O2). Konjugat hapten-BSA menunjukkan serapan UV maksimum pada panjang gelombang 215 nm. Hasil karakterisasi menunjukkan hapten dan konjugat hapten-BSA telah berhasil disintesis. Dua plat coating antigen dipersiapkan menggunakan kopling antara hapten dengan ovalbumin (OVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibodi poliklonal dengan titer yang tinggi berhasil diproduksi dan dapat dideteksi menggunakan uji AGPT dan metode icELISA, hasilnya menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk mempunyai spesifisitas yang tinggi untuk deteksi melamin.

Since September 2008, when the current melamine contamination incident became widely known, have become an international health event to meet the need for rapid and reliable monitoring of melamine in milk samples. An indirect competitive enzyme-linked immunosorbent assay (icELISA) with enhanced specificity for melamine in milk was developed. Hapten and hapten-protein conjugate were prepared as immunogen of antibody production for melamine assay. Hapten was synthesized by reacting gamma amino butyric acid and 2- chloro-4,6-diamino-1,3,5-triazine (CAAT). Dicyclohexylcarbodiimide (DCC) and N-hydroxysuccinimide (NHS) were used to alter carboxylic group of hapten into active ester goup, which made it possible to be conjugated to bovine serum albumin (BSA). Hapten 4-(4,6-diamino-1,3,5-triazine-2-ylamino) butanoic acid was successfully synthesized with 8.16% yield and 233 nm maximum wavelength of UV absorption.
Characterization of hapten showed the infrared vibrational spectrum of secondary amine at 1654.92 cm-1 and mass spectrum (MS) m/z 212.4 refers to hapten (C7H12N6O2). The hapten-BSA conjugate showed UV absorption at maximum wavelength of 216 nm. These results indicated that hapten and conjugate were successfully synthesized. Two plate coating antigens were prepared by coupling both haptens to egg ovalbumin (OVA). The results showed that polyclonal antibodies with high titers were successfully production and can be detection use AGPT test and icELISA method, the result showed that a high specificity of antibody for detection melamine.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T38755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Permata Sari
"Pencemaran makanan oleh zat aditif seperti formalin dan melamin merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pengembangan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk mendeteksi formalin dan melamin sangat penting, salah satunya dengan nanopartikel Au (AuNP). Dalam sintesis AuNP seringkali digunakan bahan yang mencemari lingkungan. Pada penelitian ini berhasil dikembangkan green synthesis AuNP dengan ekstrak kulit manggis (EKM) (Garcinia Mangostana L.) yang berpotensi sebagai pendeteksi formalin dan melamin.
Hasil partisi, kromatografi kolom, KLT, dan karakterisasi dengan spektrofotometer FTIR dan LC-MS menunjukkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam EKM yang diusulkan adalah senyawa aktif turunan flavonoid. Pada kondisi optimum sintesis AuNP@EKM diperoleh λmaks 531 nm (22 nm). AuNP@EKM stabil selama 17 hari dengan λmaks 530-532 nm. Hasil karakterisasi spektrofotometer UV-Vis dan PSA menunjukkan AuNP@EKM berpotensi mendeteksi formalin dan melamin ditandai dengan pergeseran λmaks dan perubahan warna koloid AuNP@EKM akibat adanya interaksi hidrogen.

Contamination of food additives such as formaldehyde and melamine is familiar in this recent cases. Developments of easy, rapid, and sensitive methode to detect formaldehyde and melamine are precisely very important and one of the methodes is detection with gold nanoparticles (AuNP). In synthesis of AuNP, often used materials that pollute the environment. This research has successfully developed green synthesis AuNP with mangosteen peel extract (MPE) (Garcinia Mangostana Contamination of food additives such as formaldehyde and melamine is familiar in this recent cases. Developments of easy, rapid, and sensitive methode to detect formaldehyde and melamine are precisely very important and one of the methodes is detection with gold nanoparticles (AuNP). In synthesis of AuNP, often used materials that pollute the environment. This research has successfully developed green synthesis AuNP with mangosteen peel extract (MPE) (Garcinia Mangostana L.) that had potentiality as detector for formaldehyde and melamine.
The results of the partition, column chromatography, TLC, and characterization by FTIR spectrophotometer and LC-MS showed that the active compound contained in MPE is flavonoid derivative active compound. The optimum condition of AuNP@MPE synthesis was obtained at λmaks 531 nm (22 nm). AuNP@MPE stable for 17 days with λmaks 530-532 nm. The results of characterization of UV-Vis spectrophotometer and PSA showed that AuNP@MPE has potentiality to detect formaldehyde and melamine. It characterized by shifting of λmaks and discoloration of the colloidal AuNP@MPE due to the interaction of hydrogen.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Astianingrum
"Berdasarkan informasi dari WHO tahun 2008, bahwa di negeri China telah terjadi pencampuran melamin dalam bahan makanan yang mengandung susu seperti susu, biskuit, yogurt dan bahan makanan lainnya. Campuran melamin pada makanan dan minuman dapat mengakibatkan penyakit gagal ginjal, kanker bahkan kematian. Pencampuran melamin sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman ditujukan untuk mengelabuhi badan pengecekan kualitas pangan, karena pada melamin terdapat kadar nitrogen 66% yang membuat bahan makanan dan minuman akan terlihat memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bahan makanan dan minuman tersebut dapat dikategorikan normal dan sesuai standar badan pengecekan kualitas pangan.
Skripsi ini membahas tentang analisa dan identifikasi kadar melamin pada berbagai bahan makanan dan minuman yang mengandung susu dengan metode Hidden Markov Model (HMM). Sistem ini terbagi menjadi dua proses utama, yaitu pembentukan database dan identifikasi kadar melamin. Kedua proses ini dilakukan dengan cara yang hampir sama, yaitu setiap sampel data larutan akan mengalami proses pelabelan, pembuatan codebook dan pembentukan parameter Hidden Markov Model (HMM). Hanya saja, pengolahan sinyal data pada proses identifikasi mengacu pada database yang telah lebih dulu diproses. Dimulai dengan pembentukan vektor-vektor data dengan proses ektraksi, yang kemudian dicari suatu nilai centroid yang presisi dengan teknik Vector Quantization (VQ) dan kemudian diproses kedalam Hidden Markov Model (HMM) untuk menentukan nilai-nilai parameter yang dibutuhkan. Berdasarkan parameterparameter inilah, dapat dihitung suatu nilai probabilitas (Log of Probability) maksimum yang akan menunjukkan hasil keluarannya.
Dari hasil perancangan sistem ini, akan dibandingkan akurasi sistem terhadap variasi jumlah data training dan ukuran codebook. Pada perancangan sistem ini, jumlah database yang optimal dengan menggunakan jumlah data training sebanyak 7 (tujuh) buah dan untuk ukuran codebook yang optimal adalah 128. Sementara akurasi sistem secara keseluruhan bervariasi antara 60% hingga 85%.

Based on information from WHO in 2008, many food industry in china added some melamine in milk, biscuit, yogurt, and other food. This can be very harmful because melamine in food can cause many disease for example kidney abortive function, cancer which can lead to the death. The purpose of adding melamine in the food is for cheating government food quality department, because the nitrogen content in melamine is 66%, so the food and drink will be seen contains high protein and categorize a normal food and can pass food quality check.
This final project will dwell on analyze and identification of melamine content in foods using Hidden Markov Model (HMM). The system divide in two process, the making of data base and introducing of melamine content in foods or drink. This both process will be done in almost the same way, that is labialization process of each data, codebook making process, and Hidden Markov Model (HMM) parameter making process. The difference is data signal processing in introducing process will refer to database previously made. Its all start with the making of vectors using quantization vector technique (VQ) which will be use for determine the precision centroid value use for Hidden Markov Model (HMM) state for determine the needed parameters value. Based on this parameters, the maximum probability (Log of Probability) can be count and will show the output of percentage melamine content.
From this layout system, system accuracy will be compare with the amount of data training variation and codebook size. At this layout system, the amount of optimum database will be get by using 7 (seven) data training and the optimum codebook size is 128. Meanwhile, the overall accuracy of the system will be variate from 65% up to 85%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaira Naftassa
"Cryptococcus merupakan khamir bersimpai yang menyebabkan kriptokokosis dan pada era HIV/A1DS jumfah kasus meningkat tajam. Manifestasi klinik kriptokokosis berbeda sesuai dengan spesies dan serotipe, sehingga identifikasi menjadi sangat penting. Selain itu penerapan spesies pe;nting untuk studi epidemiologis kriptokokosis. Penelitian ini merupakan penelltian deskriptif untuk mengidentifikasi spesies dan serotipe serta virulensi jarnur. Seiai itu ingin diketahui penyebaran penyakit di Jabodetabek. Bahan yang diperiksa adalah 40 lsolat koleksi Departemen P.arasitologi FKUI dan 25 isolat dari cairan otak kulit dan darah. Metode pemeriksaan terdiri ata:s uji asimilasi (kit API 20C AUX), uji pembentukan germ tube, biakan pada medium CGB dan CDBT dan NSA. Penyebaran kasus kriptokokosis diadapatkan berdasarkan domisili pasien. Hasil uji asimilasi didapatkan Cr. neoformans (64 isolat), Cr. lat:rentii var. laurentfi (l isolat). Hasil uji pembentukan germ tube didapatkan bahwa jamur yang diteliti bukan golongan Candida. Penetapan spesies dengan medium CGB didapatkan seluruh isolat adaiah Cr. neoformans. Hasil penetapan serotipe dengan median CDBT didapatkan seluruh isoiat adalah Cr. neoformans serotipe A. Uji virulensi dengan medium NSA memperlihatkan pembentukan pigmen melanin pada semua isofat. Data demografis menunjukkan distribusi penderita kriptokokosis di Jim a wilayah DKI,.Bogor dan Bandung.

Cryptococcus is encapsulated yeast that caused Cryptococcosis in human. In the era of HIV/AIDS there is an increased number of cryptococcosis. Its clinical manifestation varied according to the species, so species idcntif1calion is quite important. Furthermore species identification is also important in epidemiology study. This descriptive study aimed to identify species and stereotype of Cryptococcus and also its virulence. The study also aimed to know the distribution of Cryptococcosis in Jabodetabek. There wex 40 isolates from the collection of Department of Parasitology FKUl. and other 25 isolates were isolated from spinal fluid, blood and skin. The study Vas done using API 20C AUX, germ tube fonnation test, CGB for the differentiation of Cryptococcus. gattii and Cryptococcus neoformans. and, CDBT for serotyping and melanine production by plating the isolates on niger seed agar. The study on the distribution of the disease was based on patients residence. The results were, 64 isolates of Cr. neoformans and 1 Cr. laurentii. Germ tube formation test is negative. Identification of species with CGB agar showed all isolates were Cr. neoformans. Stereotype identification with CDBT were all stereotype A. All isolate were capable of forming melanin when growth on NSA. Demographic data of the patients shows a wide distribution including 5 areas of DKI, Bogor and Bandung."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T32385
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlela
"Terdapat banyak metode untuk mendeteksi kontaminasi melamin dalam makanan atau produk pakan termasuk immunoassay. Dalam penelitian ini, hapten melamin disintesis dengan mereaksikan 2-kloro-4,6-diamino-1,3,5-triazina (CAAT) dengan asam 6-aminokaproat. Karakterisasi hapten dengan spektrometer Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan absorpsi ikatan N-H dari gugus amina sekunder alifatik pada frekuensi 3350-3310 cm-1 dan vibrasi ulur ikatan C-N pada daerah sidik jari 1250-1020 cm-1. Karakterisasi dengan 1H-NMR menunjukkan pergeseran kimia pada 4,20 ppm (t, 1H), sedangkan dengan 13C-NMR pada pergeseran kimia 139 ppm. Karakterisasi dengan spektrometer massa menunjukkan M+. m/z 240,4 untuk hapten (C9H16N6O2). Imunogen disintesis dengan cara menkonjugasikan hapten dengan bovine serum albumin (BSA) dengan menggunakan metode ester aktif. Konjugat hapten-BSA menyerap panjang gelombang maksimum UV pada 224 nm. Data menunjukkan bahwa hapten dan imunogen berhasil disintesis. Hapten-BSA kemudian disuntikkan ke kelinci untuk menghasilkan antibodi poliklonal. Setelah tiga minggu imunisasi, serum menunjukkan adanya antibodi melalui Gel Agarose Precipitation Test (AGPT). Dari hasil optimasi awal indirect ELISA diketahui konsentrasi optimum coating antigen hapten-OVA adalah 1 μg/mL dan konjugat HRP-anti rabbit IgG adalah 1:10.000. Dari hasil indirect competitive ELISA diperoleh bahwa pengenceran optimum antibodi yang masih memberikan respon positif berupa absorbansi yang tinggi adalah 1:125 (6 μg/mL). Antiserum yang dihasilkan memiliki sensitivitas yang cukup baik terhadap melamin dengan nilai IC50 sebesar 2,83 ppm dan limit deteksi (IC15) sebesar 0,22 ppm melalui indirect competitive ELISA.

There are many method to detect the melamine contamination in food or feed product including immunoassay. In this study, hapten of melamine was synthesized by reacting 2-chloro-4,6-diamino-1,3,5-triazine (CAAT) and 6-aminocaproic acid. Characterization of hapten with fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) showed secondary N-H stretching vibrational band at 3350-3310 cm-1 and C-N stretching vibrational band at fingerprint region 1250-1020 cm-1. Characterization of hapten with 1H-NMR showed chemical shift at 4,20 ppm (t, 1H), and 139 ppm by 13C-NMR. Hapten also characterized with high-resolution mass spectrometry (HRMS) that showed M+. m/z 240,4 for hapten (C9H16N6O2). The Immunogen was prepared by coupling hapten to bovine serum albumin (BSA) using the active ester method. Hapten-BSA conjugate showed the maximum wavelength of UV absorpstion at 224 nm. The data pointed out that hapten and immunogen was successfully synthesized. Hapten-BSA conjugate then injected into rabbit to produce the polyclonal antibodies. After three weeks immunization, serum showed the presence of antibodies through Agar Gel Precipitation Test (AGPT). The initial optimization of indirect ELISA showed that the optimum concentration of coating antigen hapten-OVA was 1 mg/mL and HRP-conjugated anti-rabbit IgG was 1:10,000. The optimum antibody dilution that still gave a positive response was 1:125 (6 mg/mL) through indirect competitive ELISA. Antiserum produced has a good sensitivity to melamine with IC50 2.83 ppm and a detection limit (IC15) 0.22 ppm using indirect competitive ELISA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimmo Dwi Baskoro
"Metode sensitif dan tervalidasi untuk penentuan melamin dan asam sianurat dalam susu formula dikembangkan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggideteksi diode array (HPLC-PDA) dengan ekstraksi fasa-padat (solid-phase extractor). Kondisi ekstraksi, SPE, dan KCKT diteliti dan dioptimisasi. Linearitas dalam konsentrasi 0,25-5,00 μg/mL memiliki koefisien korelasi 0,9951 untuk asam sianurat standar dan 0,9987 untuk melamin standar. Pada kondisi optimal, batas deteksi (limit of detection/LOD) dan batas kuantifikasi (limit of quantification/LOQ) untuk asam sianurat adalah 0,668 ppm dan 2,227 ppm; dan untuk melamin adalah 0,280 ppm dan 0,934 ppm. Temu balik melamin pada sampel susu yang ditambahkan dengan 24,7-100,2 mg/L diketahui sebesar 96,73- 99,46% dengan SBR (n = 3) 6,458-8,745%. Suatu optimisasi dan metode validasi untuk penentuan melamin dan asam sianurat dalam sampel susu formula didapatkan dan telah diterapkan dengan baik.

A sensitive and validated method for the determination of melamin and cyanuric acid in formula milk is developed using high-performance liquid chromatographydiode array detection (HPLC-DAD) with solid-phase extraction (SPE). The conditions of the extraction, SPE, and HPLC were investigated and optimized. The linearity of satisfactory in the range of 0,25-5,00 μg/mL with a correlation coefficient of 0,9951 for cyanuric acid standard and 0,9987 for melamine. Under the optimal condition, the method limit of detection (LOD) and method limit of quantification (LOQ) for cyanuric acid were 0,668 ppm and 2,227 ppm; and for melamine were 0,280 ppm and 0,934 ppm, respectively. The recovery of melamine for milk samples spiked with 24,7-100,2 mg/L was in the range of 96,73-99,46% with the RSDs (n = 3) of 6,458-8,745%. An optimization and validation method for determination of melamine and cyanuric acid in formula milk samples was achieved and has been applied successfully."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1396
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>