Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arynda Isnayni Nurfadilla
"ABSTRAK
Beberapa penelitian menemukan bahwa kesesuaian pekerjaan-individu (person-job fit) memiliki hubungan dengan intensi mengundurkan diri (turnover intention). Akan tetapi, belum banyak penelitian yang menguji keefektifan intervensi job crafting pada hubungan kedua variabel tersebut. Padahal, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa job crafting merupakan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kesesuaian pekerjaan-individu. Pengumpulan data dilakukan pada karyawan hotel (N = 40) untuk menguji hubungan kesesuaian pekerjaan-individu dan intensi mengundurkan diri. Sedangkan, partisipan intervensi job crafting dipilih berdasarkan skor kesesuaian pekerjaan-individu yang rendah dan intensi mengundurkan diri yang tinggi (N = 6). Hasil menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki tingkat kesesuaian pekerjaan-individu yang tinggi akan memiliki intensi mengundurkan diri yang rendah. Selanjutnya, hasil mengindikasikan bahwa job crafting dinilai sebagai intervensi yang tepat untuk meningkatkan kesesuaian pekerjaan-individu karyawan sehingga dapat menurunkan intensi untuk mengundurkan diri. Penemuan ini menyarankan bahwa dengan melakukan job crafting, karyawan dapat mengoptimalkan kesesuaian mereka dengan pekerjaannya.

ABSTRACT
Some scholars found that the person-job fit has a relationship with turnover intention. But, not many studies examined the effectiveness of job crafting intervention towards the relationship between these variables. Several studies indicate that job crafting is the best intervention to improve person-job fit. Data collection was conducted on hotel employees (N=40) to examine the relationship between person-job fit and turnover intention. Meanwhile, participants on job crafting intervention were selected based on scores (N=6). Results indicate that employees who have a high level of person-job fit will have a low intention to quit. Furthermore, results indicate that job crafting is considered as the right intervention to optimize their person-job fit so that it can reduce their turnover intention. These findings suggest that by crafting their work, an individual can maximize their suitability with their work.

"
2019
T53408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nawira Shahab
"Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi dukungan organisasi serta kepuasan kerja keseluruhan, yang merupakan faktor yang mempengaruhi intensi mengundurkan diri karyawan. Peneliti menggunakan variabel keterikatan pegawai sebagai mediator untuk melihat pengaruh secara tidak langsung dari variabel tersebut.
Subjek penelitian ini adalah para pegawai kantor pusat sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang manufaktur dan distributor dengan total pegawai kantor pusat berjumlah 191 orang. Sampel yang diambil berjumlah total 100 responden dari 134 kuesioner yang disebar dalam penelitian ini. Komposisi responden diatur secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi karyawan dalam setiap divisinya, serta mempertimbangkan keterwakilan setiap level jabatan, masa kerja dan usia. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan SEM-PLS yaitu dengan program Smart-PLS 3.
Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang signifikan terkait dengan pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap intensi mengundurkan diri yang dimediasi melalui keterikatan pegawai. Begitu pula dengan kepuasan kerja keseluruhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi mengundurkan diri yang dimediasi melalui keterikatan pegawai. Variabel keterikatan pegawai turut diperhitungan terkait pengaruhnya secara langsung terhadap intensi mengundurkan diri, dan terbukti hubungan tersebut memiliki pengaruh yang signifikan. Di samping itu keterikatan pegawai sebagai mediasi terbukti memperkuat dan membuat hubungan pengaruh antara persepsi dukungan organisasi dan kepuasan kerja keseluruhan terhadap intensi mengundurkan diri, di mana tanpa keterikatan pegawai ini maka hubungan pengaruh ini tidak terjadi.

This study was conducted to obtain a description of the effect of perceived organization support and overall job satisfaction, as the factor affecting the employeeeintention to quit. Researcher use employee engagement as a mediator variable to see the indirect effects of these variables.
The subject of this research is employees in the head office of a private company within the industry of manufacturing and distributors with total head office employees amounted to 191 people. Total 100 employees participate as respondents in this research from 134 questionnaires distributed. The composition of respondents is arranged proportionally in accordance with the number of employee population in each division and consider the representation of each level of position, work period and age. The obtained data then processed using SEM-PLS is with Smart-PLS program 3.
The results of this study showed significant results associated with the perceived organization support to the intention to quit which is mediated through employee engagement variable as the mediator. Similarly, overall job satisfaction has a significant effect on the intention to which is mediated through employee engagement variable as the mediator. In addition, the employee engagement as mediation proves to strengthen and make the relationship of influence between the perceived organization support and overall job satisfaction to the intention to quit, whereares without the mediating role of employee engagement the relationship of this influence does not occured.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Khusnul Hisyam
"Spiritualitas di tempat kerja muncul sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam menemukan tujuan, makna, dan pemenuhan kehidupan pada pekerjaan mereka. Konsep tersebut diformulasikan memiliki tiga dimensi yaitu meaningful work, sense of community, dan alignment with organizational values. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh spiritualitas di tempat kerja (workplace spirituality) terhadap intensi untuk mengundurkan diri (intention to quit) dan perilaku kewarganegaraan organisasi (organizational citizenship behavior) yang dimediasi oleh  kesejahteraan kerja (well-being at work). Sampel penelitian ini adalah 351 karyawan generasi milenial yang bekerja di Jabodetabek dan minimal telah bekerja selama setahun di tempat kerja mereka. Data responden diolah menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  spiritualitas di tempat kerja berhubungan positif terhadap kesejahteraan kerja, perilaku kewarganegaraan organisasi, dan secara tidak langsung berpengaruh negatif terhadap intensi untuk mengundurkan diri. Kesejahteraan kerja memediasi secara penuh hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan intensi untuk mengundurkan diri dan memediasi secara parsial hubungan spiritualitas di tempat kerja dengan perilaku kewarganegaraan organisasi.

Workplace spirituality emerges as one of managerial efforts to meet the needs of employees in finding purpose, meaning, and fulfillment of life in their work. The concept is formulated to have three dimensions, namely meaningful work, sense of community, and alignment with organizational values. The purpose of this study is to study the impact of workplace spirituality on intention to quit and organizational citizenship behavior mediated by well-being at work. The samples of this study are 351 millennial employees who work in Jabodetabek and at least have worked in their workplaces for one year. The data is processed using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results of the study prove that workplace spirituality positively correlated with well-being at work & OCB and indirectly negatively correlated with intention to quit. Well-being at work mediated fully the relationship of workplace spirituality and intention to quit & mediated partially the relationship of workplace spirituality and OCB."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haiti Maria Esterlita
"Penelitian ini terbagi menjadi dua studi, yaitu studi 1 (studi korelasional) dan studi 2 (program intervensi). Studi 1 bertujuan untuk meneliti hubungan persepsi peluang karier dengan intensi mengundurkan diri. Sedangkan studi 2 bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan career coaching dalam meningkatkan persepsi peluang karier dan menurunkan intensi mengundurkan diri. Terdapat 63 karyawan dari Divisi Rooms (Health Club & Spa) Hotel XYZ yang berpartisipasi dalam studi 1. Alat ukur yang digunakan untuk studi 1 adalah alat ukur Turnover Intentions (2018) dan Perceived Career Opportunity (2011). Hasil analisis korelasi menggunakan Pearson pada studi 1 menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi peluang karier dengan intensi mengundurkan diri (r = -0.35, p < 0.01). Selanjutnya, terdapat delapan karyawan dari Divisi Rooms (Health Club & Spa) Hotel XYZ yang berpartisipasi dalam studi 2. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon pada studi 2 menunjukkan terdapat perbedaan skor intensi mengundurkan diri (Z = -2.02, p < 0.05) dan persepsi peluang karier (Z = -2.03, p < 0.05) sebelum dan setelah pemberian intervensi.

This research divided into two studies, namely study 1 (correlational study) and study 2 (intervention program). Study 1 aims to examine the relationship between perceived career opportunity and turnover intentions. Study 2 aims to determine the effectiveness of career coaching training in increasing perceived career opportunity and reducing turnover intentions. There were 63 employees from the Rooms Division (Health Club & Spa) of Hotel XYZ participating in Study 1. Measuring instruments used for Study 1 are Turnover Intentions (2018) and Perceived Career Opportunity (2011) measuring tools. The results of the correlation analysis using Pearson in Study 1 showed that there was a negative and significant relationship between perceived career opportunity and turnover intentions (r = -0.35, p < 0.01). Furthermore, there were eight employees from the Rooms Division (Health Club & Spa) of Hotel XYZ participating in Study 2. The results of the analysis using Wilcoxon in Study 2 showed that there were differences in the scores of turnover intentions (Z = -2.02, p < 0.05) and perceived career opportunity (Z = -2.03, p < 0.05) before and after the intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Daryoto
"Penelitian tesis ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) ABC & Rekan, sebuah perusahaan penyedia jasa professional di bidang akuntansi dan auditing. Kredensial perusahaan adalah karyawan dengan pengetahuan baik eksplisit maupun tacit. Tingkat pengunduran diri auditor yang tinggi merupakan ancaman yang bisa mengganggu proses pencapaian sasaran usaha maupun keberkelanjutannya. Faktor penyebab utama tingkat pengunduran diri yang tinggi adalah tekanan waktu (time pressure) dan gaya supervisi (supervisory style). Agar tingkat pencapaian laba (profitability) dan keberlanjutan (sustainability) tidak terganggu maka perlu dilakukan intervensi untuk menurunkan tingkat pengunduran diri. Program intervensi untuk mengatasi efek negatif tekanan waktu dan gaya supervise adalah program flexible working arrangement dengan memanfaatkan keunggulan teknologi jejaring dan program berbagi pengetahuan dari para tokoh sentral melalui Community of Practice (CoP). Kedua program intervensi ini menggunakan pendekatan double-loop learning sehingga hasil program dapat diperoleh dengan maksimal dan dalam waktu jangka pendek.

This thesis research conducted at the Public Accounting Firm (KAP) ABC & Rekan, a professional services firm in accounting and auditing. The company's credentials are employees with both explicit and tacit knowledge. Levels of high auditor resignation is a threat that could disrupt the process of achieving business objectives and its sustainability. The main factors causing the high rate of resignation is time pressure and the supervisory style. In order to achieve the level of profitability and sustainability is not disturbed, it is necessary to intervene to reduce the level of resignation. Intervention programs to overcome the negative effects of time pressure and supervisory style is flexible working arrangement with the program take advantage of technology network and knowledge-sharing program of the central figure through the Community of Practice (CoP). Both of these intervention programs using a double-loop learning approach so that results can be obtained with a maximum program result and in the short term period."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31534
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Kartika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komitmen afektif sebagai mediator pada hubungan antara kepuasan kerja dan intensi mengundurkan diri pada guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di sekolah internasional XYZ yang berjumlah 80 orang dengan sampel seluruh populasi. Metode pengambilan data dengan metode survei menggunakan instrumen penelitian job description index, affective commitment organization questionaire, dan turnover intention scale.
Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen afektif berperan sebagai mediasi penuh pada hubungan antara kepuasan kerja dan intensi mengundurkan diri guru. Bentuk intervensi dalam penelitian ini menggunakan individual coaching pada lini atasan dengan model GROW, untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen afektif yang akan menurunkan intensi mengundurkan diri pada guru. Intervensi coaching signifikan meningkatkan kepuasan kerja pada guru, dengan hasil uji signifikansi peningkatan nilai mean post test (t = -10,702 dengan p<0,001). Dapat disimpulkan bahwa dukungan atasan sebagai aspek kepuasan kerja dapat meningkatkan kepuasan kerja yang akan berdampak pada peningkatan komitmen afektif pada guru.

This study aims to investigate the mediating effect of affective commitment on the relationship between job satisfaction and turnover intention in international school teachers. Data was collected through questionnaire from 80 teachers in XYZ international school. In this study used job description index scale, affective commitment organization questionaire, and turnover intention scale.
Analysis result indicated that affective commitment fully mediates the relationship between job satisfaction and turnover intention. Intervention in this study has used individual of coaching supervisor support with GROW model for improving job satisfaction; this will apparently reducing turnover intention of the teachers and engender affective commitment. Coaching intervention found increased job satisfaction of teachers, with significance test in mean post test (t = -10.702, p <0.001). It can be concluded that supervisor support as a aspect of job satisfaction will increase job satisfaction which will impact on affective commitment to teachers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library