Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Lauda Azmi
"Menstrual cup merupakan cangkir menstruasi yang berbentuk seperti corong minyak dengan ukuran lebih kecil yang terbuat dari silikon berstandar medis dan aman bagi tubuh. Penggunaan menstrual cup membuat vagina seolah-olah dimasuki oleh segel vakum menimbulkan berbagai pandangan yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menerima dan mencobanya. Penelitian ini menggunakan desain studi eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan dengan teknik pengambilan data secara Focus Group Discussion (FGD) dan Wawancara Mendalam (WM). Hasil pada penelitian ini menunjukkan persepsi sebagian besar informan dalam melihat bentuk dan penggunaan menstrual cup dianggap berisiko dan memberikan rasa ngilu, nyeri, perih dan luka pada organ intim. Sikap mahasiswi yang belum menikah tidak jauh berbeda dengan mahasiswi yang sudah menikah dan memiliki riwayat melahirkan. Sebagian besar informan menyikapi penggunaan menstrual cup sebagai pengganti pembalut dengan menerimanya karena menstrual cup dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pembalut karena tidak menimbulkan rasa lembab, gatal, dan kebocoran. Niat untuk menggunakan menstrual cup telah diungkapkan oleh sebagian informan namun masih membutuhkan waktu lama, sebab belum memiliki keberanian untuk menggunakan menstrual cup sebagai pengganti pembalut. Persepsi, sikap, dan niat yang mendasari pengambilan keputusan pada mahasiswi di Kota Padang dalam menyikapi menstrual cup sebagai pengganti pembalut

Menstrual cup is an object that is shaped like an oil funnel with a smaller size made of medical-standard silicone and is safe for the body. The use of a menstrual cup makes it seem as if the vagina is being entered by a vacuum seal, causing various views that influence the decision to accept and try it. This study uses an explorative study design with a qualitative approach and with data collection techniques by Focus Group Discussion (FGD) and In-depth Interviews (WM). The perception of most of the informants in seeing the shape and use of menstrual cups is considered risky and gives aches, pains, sores and wounds to the intimate organs. The attitude of unmarried female students is not much different from that of married female students who have a history of giving birth, some informants think that menstrual cups damage the hymen and cause trauma in using them. Most of the informants responded to using menstrual cups as a substitute for sanitary napkins by accepting them because menstrual cups are considered more effective than sanitary napkins because they do not cause dampness, itching, and leakage. The intention to use a menstrual cup has been expressed by some informants but it still takes a long time, because they do not have the courage to use a menstrual cup as a substitute for sanitary napkins. There are various perceptions, attitudes, and intentions that underlie the decision making of female students in the city of Padang in responding to menstrual cups as a substitute for sanitary napkins"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Daracantika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan menstrual cup di Komunitas Girls Menstrual Cup (G-Cup) Wilayah DKI Jakarta Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian metode cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di Komunitas Girls Menstrual Cup (G-Cup) Wilayah DKI Jakarta pada bulan September sampai Oktober 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 186 responden. Penggunaan menstrual cup sebagai variabel dependen, sedangkan usia, pendidikan, pengetahuan, persepsi, keterjangkauan, dukungan keluarga, pengaruh teman dan pengaruh influencer sebagai variabel independen. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan menstrual cup dengan usia muda (85,5%), pendidikan tinggi (95,2%), pengetahuan baik (54,3%), persepsi keperawanan yang baik (86,6%), keterjangkauan (95,7%), dukungan keluarga (66,7%), pengaruh teman (68,3%) dan pengaruh influencer (74,3%) (p<.05). Hasil penelitian ini menyarankan bagi komunitas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai menstrual cup agar masyarakat dapat menerima dan beralih menggunakan menstrual cup serta sosialisasi penggunaan menstrual cup kepada petugas kesehatan di berbagai instansi kesehatan.

This study is a cross-sectional method research using primary data conducted in the Girls Menstrual Cup (G-Cup) Community DKI Jakarta area from September to October 2021 with a total sample of 186 respondents. The use of menstrual cup as the dependent variable, while age, education, knowledge, perception, affordability, family support, influence of friends and influence of influencers as independent variables. There is a significant relationship between the use of menstrual cups with young age (85.5%), higher education (95.2%), good knowledge (54.3%), good virginity perception (86.6%), affordability (95 ,7%), family support (66.7%), friend influence (68.3%) and influencer influence (74.3%) (p<.05). The results of this study suggest for the community to provide education to the wider community about menstrual cups so that people can accept and switch to using menstrual cups and socialize the use of menstrual cups to health workers in various health agencies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library