Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Elly Sobariah
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk memeriksa obat-obat (go-iongahtranquilizer) dan Tnetabolitnya dari urine. Penelitian mi bertujuan untuk mencari cara isolasi dan peniurnian yang terbaik terhadap metabolit obat dari urine. Selain itu,"jugainenoániCara identifikasi yang cepat, sederhaiia dan ekonomis. Dengan métode mi urine dapat dianalisatanpa dihidrolisa le'bih dahulu, tetapi dapat langsung diisoiasi dengan pelarut organik (chloroform) dalamsuasana basa untuk obat-obat yang bersifat basa dan dalam suasana asain untuk obatobat yang bersifat asam, sedangkan untuk -pemurnian d.ilakukan ekstraksi kembali dengan asam atau basa dengan tehnik kertas saring. Pada penelitian mi identifikasi metabolit obat dilakukan denganara reaksi warna dan khromatograf I lapisan tipis. Ternyata ekstrak yang diperoleh dari urine memberikan hacii yang dapat ditentukan scara kwalitatif. Disarankan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan secara kwantitatif, juga terhadap metabolit obat dari jaringan tubuh lain secarakwlittif dan kwantitatifdegafl metode yang sama. ......An investigation to determine tranquilizer drugs and their metabolites in urine has been carried out. The objective of this investigation is to find the best method of isolation and purification of drug metabolites in urine, besides a rapid, simple and economical. In this method, the urine can be analyzed without prior hydrolisis. Basic drugs can be isolated directly by organic solvent (chloroform) in alkaline medium, where acid drugs in acid medium. . . . . Purification can be done by back-extraction with acid or alkaline using filter paper. In this work, identification of drug .metabolites were qualitatively determined by colour reaction and thin layer chromatography. It is suggested to do the same method further examination quantitatively and also to drug metabolites from other body tissues.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1982
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhamdania
Abstrak :
Benzena merupakan salah satu komponen dalam bahan bakar dan diemisikan dalam gas buang kendaraan bermotor. Dengan menghirup emisi kendaraan bermotor memungkinkan untuk dapat terpapar senyawa benzena. Benzena diklasifikasikan sebagai senyawa Group 1 penyebab kanker oleh International Agency for Research on Cancer {\ARC), karena bersifat karslnogen terhadap manusia. Orang-orang yang kesehariannya sering berhubungan dengan emisi gas kendaraan bermotor memungkinkan untuk terpapar benzena, seperti pedagang asongan yang selalu berada di tempat yang ramai kendaraan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan ada atau tidaknya paparan yang terjadi dengan melakukan human biomonitoring terhadap senyawa hasil metabolisme (metabolit) benzena seperti fenol dan asam-trans,trans-mukonat (tt-MA) yang terdapat pada spesimen urin. Nilai kuantitatif ditentukan terhadap nilai kreatinin pada masing-masing individu. Pada penelitian ini digunakan pedagang asongan di wilayah Jakarta sebagai subyek sebanyak 25 orang sedangkan kontrol sebanyak 12 orang. Dari data keseluruhan, diperoleh kadar fenol subyek dengan rerata 38.5056 ± 23,1513 mg/g kreatinin sedangkan kontrol 34,6121 ± 14,5481 mg/g kreatinin. Kadar tt-MA subyek secara keseluruhan diperoleh dengan rerata 1,0189 ± 0.4928 mg/g kreatinin sedangkan kontrol 0,6180 ± 0,2979 mg/g kreatinin. Perbedaan kadar yang lebih tinggi pada subyek daripada kontrol baik untuk kadar fenol maupun tt-MA mengindikasikan adanya paparan benzena yang terjadi pada kelompok subyek yang berasal dari lingkungan. Dari basil ujl statistik yang diiakukan terhadap kadar fenol diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan kadar fenol yang signifikan antara kelompok subyek dan kontrol. Sedangkan basil uji terbadap kadar tt-MA diperoleb babwa terdapat perbedaan kadar tt-MA yang signifikan antara kelompok subyek dan kontrol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilita Rina Yanti Eff
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian: Glukokortikoid memiliki efek penting terhadap proses seluler dan metabolik yang berperan dalam respon imun dan inflamasi. Masalah utama dalam penggunaan glukokortikoid adalah dalam timbulnya efek samping yang sering terjadi pada pemberian jangka panjang dengan dosis menengah. Penggunaan liposom sebagai pembawa obat, dalam hal ini metilprednisolon palmitat (MPLP) diharapkan dapat menurunkan efek samping yang ditimbulkan. Metilprednisolon palmitat adalah senyawa yang berhasil diinkorporasi ke dalam membran liposom, membentuk L-MPLP. Penelitian ini bertujuan: 1) menilai efek biologik L-MPLP sebagai senyawa Baru, yaitu dengan menilai secara kuantitatif kadar TNF a yang diperoleh dari kultur limpa mencit jantan galur C3H menggunakan ELISA, setelah 48 jam pemberian MPLP intravena dengan dosis 2 mg/kg BB, 8mg/kg BB dan 16 mg/kg BB dan pemberian L-MPLP ke dalam kultur secara in vitro dengan konsentrasi 5x 10"3 mM, 5 x10`2 mM dan 5 x104 mM, dibandingkan dengan kontrol metilprednisolon (MPL). 2) Mengetahui apakah MPLP atau metabolitnya akan terdistribusi di hepar dan limpa dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan MPL pada jangka waktu dan pemberian yang sama, yang diukur dengan menggunakan TLC. Perhitungan kadar diiakukan menggunakan grogram Presto Page Manager dan Adobe Photo Shop 5.0. Hasil dan Kesimpulan : Pada kultur in vivo, L-MPLP dengan dosis 8 nag/kg BB dan 16 mg/kg BB setelah 48 jam pemberian, menyebabkan hambatan proliferasi limfosit (penekanan kadar TNF a), yang berbeda bermakna (pc-0,05) dibandingkan kontrol MPL. Sedangkan pada kultur in vitro, L-MPLP dengan konsentrasi 5 x 10-1 mM menyebabkan hambatan proliferasi limfosit (penekanan kadar TNF a) yang berbeda bermakna (p<0,05) dibandingkan kontrol MPL . Distribusi MPLP atau metabolitnya di hepar dan limpa, walaupun tidak bermakna secara statistik (p>0,05), tetapi menunjukkan kecenderungan terdistribusi di hepar dan limpa dengan kadar yang lebih tinggi dibanding dengan kontrol MPL.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T1693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qory Herrahmawati
Abstrak :
Lalat buah dari spesies Bactrocera spp. merupakan hama yang menyebabkan kerugian ekonomi besar dalam produksi buah-buahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keanekaragaman jenis lalat buah dan mengkaji potensi ekstrak buah-buahan sebagai atraktan bagi lalat buah Bactrocera spp. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder dari berbagai jenis buah dan mengevaluasi potensi senyawa tersebut sebagai atraktan bagi lalat buah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi host rearing, steiner trap metil eugenol, dan steiner trap ekstrak buah untuk mengeksplorasi keanekaragaman jenis lalat buah. Kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak buah-buahan dianalisis dengan metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Pada host rearing, ditemukan empat jenis spesies lalat buah yang teridentifikasi pada dua tumbuhan inang. Lalat buah Bactrocera dorsalis dan Bactrocera albistrigata teridentifikasi menyerang jambu air (Syzygium aqueum), sementara Bactrocera fuscitibia dan Bactrocera carambolae teridentifikasi menyerang mangga arum manis. Selain itu, menggunakan metode steiner trap tiga jenis lalat buah lainnya berhasil teridentifikasi, yaitu Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, dan Bactrocera musae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah jeruk kalamansi kuning, jeruk kalamansi hijau, anggur, dan belimbing memiliki daya tarik terhadap lalat buah Bactrocera spp. Spesies lalat buah yang teridentifikasi menggunakan ekstrak buah adalah Bactrocera umbrosa dan Bactrocera dorsalis. Berdasarkan analisis metabolomiks, ester dan minyak atsiri diidentifikasi sebagai senyawa volatil utama dalam buah-buahan tersebut. Beberapa senyawa volatil yang terdeteksi, seperti undecane, 4-Hydroxy-3-methylacetophenone, 2-Decenal (E-), dan 9-Tricosene (Z-), memiliki potensi sebagai feromon yang dapat menarik lalat buah. Penelitian ini menggabungkan informasi mengenai keanekaragaman jenis lalat buah, potensi ekstrak buah sebagai atraktan, serta identifikasi senyawa volatil yang berperan penting dalam menarik lalat buah. Temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan metode pengendalian yang lebih efektif dan ramah lingkungan terhadap lalat buah Bactrocera spp. ......Fruit flies of the species Bactrocera spp. is a pest that causes significant economic losses in fruit production. This study aims to explore the diversity of fruit fly species and examine the potential of fruit extracts as attractants for Bactrocera spp. Furthermore, this study analyzed the content of secondary metabolites from various types of fruit and evaluated the potential of these compounds as attractants for fruit flies. The methods used in this study included host rearing, methyl eugenol steiner traps, and fruit extract steiner traps to explore the diversity of fruit fly species. The content of secondary metabolites of fruit extracts was analyzed using the GC-MS (Gas Chromatography-Mass and Spectrometry) method. In host rearing, four types of fruit fly species were identified in two host plants. Fruit flies Bactrocera dorsalis and Bactrocera albistrigata were identified to attack water rose (Syzygium aqueum), while Bactrocera fuscitibia and Bactrocera carambolae were identified to attack arum manis mango. In addition, using the Steiner trap method, three other fruit flies were identified: Bactrocera umbrosa, Bactrocera dorsalis, and Bactrocera musae. The results showed that extracts of yellow calamansi oranges, green calamansi oranges, grapes, and star fruit had an attraction to fruit flies Bactrocera spp. The fruit fly species identified using fruit extracts were Bactrocera umbrosaand Bactrocera dorsalis. Based on metabolomics analysis, esters and essential oils were identified as the main volatile compounds in these fruits. Some of the volatile compounds detected, such as undecane, 4-Hydroxy-3-methylacetophenone, 2 Decenal (E-), and 9-Tricosene (Z-), have potential as pheromones that can attract fruit flies. This study combines information on the diversity of fruit fly species, the potential of fruit extracts as attractants, and the identification of volatile compounds that play an essential role in attracting fruit flies. These findings can be used to develop more effective and environmentally friendly control methods against Bactrocera spp.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Saepul Adnan
Abstrak :
ABSTRAK
Sponge merupakan hewan multiselular primitif tanpa jaringan nyata. Komposisi kimia sponge, terutama tersusun oleh silika, karbonat dan protein serat, juga mengandung senyawa-senyawa metabollt yang berguna bag! manusia untuk dimanfaatkan dalam bidang industri farmasi serta kedokteran. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi dan mengisolasi serta menentukan struktur senyawa-senyawa alkaloid dari sponge Agelas sp. yang dikumpulkan di perairan Lombok Timur Nusa Tenggara Barat pada bulan Mei 2004. Senyawa alkaloid diisolasi dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak metanol dipartisi dengan n-heksana dan metanol (3 ; 1), ekstrak metanol diuapkan dan dilakukan pemisahan dengan kromatografi kolom dengan fasa gerak yang sesuai dengan kromatografi lapis tipis yaitu kloroform ; metanol (sistem gradien polaritas). Fraksi-fraksi yang tertampung dimurnikan kembali dengan kromatografi kolom dengan fasa gerak etil asetat ; metanol ( sistem gradien polaritas), sehingga didapatkan 6 isolat berupa minyak yang berwarna coklat yang positif terhadap pereaksi alkaloid. Selanjutnya 6 isolat tersebut dianalisis dengan FT-IR dan GC-MS. Dari hasil pengujian kimia dengan pereaksi Mayer dan Wagner, serta pengukuran dengan instrumen diperkirakan beberapa senyawa alkaloid antara lain 4-bromopirol-2-karbamida (waktu Retensi : 10.83 dengan^BK/T^" 188, rumus molekul C5H5BrN20 ) , asam 4-bromoplrol-2-karbosilat pada waktu retensi 16.44 dengan berat molekul 191 ( C5H4 BrN02).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halwa Zukhrufa
Abstrak :
Diospyros discolor Willd. (Bisbul) diketahui merupakan satu dari banyak tanaman yang memiliki aktivitas sebagai agen pereduksi ion perak menjadi nanopartikel perak. Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh kandungan fitokimia dalam ekstrak. Komparasi penggunaan pelarut yang berbeda berdasarkan tingkat polaritas pelarut sangat dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik senyawa fitokimia yang terekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pelarut etanol, etil asetat dan heksana untuk pembuatan ekstrak kasar daun D. discolor, serta kandungannya untuk sintesis nanopartikel perak. Ekstrak kasar pelarut ogranik diperoleh melalui hasil maserasi. Selanjutnya, setiap ekstrak dengan konsentrasi 0,025% digunakan untuk proses sintesis nanopartikel perak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua jenis ekstrak mengandung terpen dan alkaloid, serta tidak terdeteksi saponin dan flavonoid. Sementara itu, ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat, mengandung fenol, sedangkan pada ekstrak heksana tidak terdeteksi adanya fenol. Hasil uji total fenol tertinggi yaitu pada ekstrak etanol sebesar 247,47 ± 2,3 mgGAE/g sampel. Hasil uji kandungan flavonoid tertinggi terdapat pada ekstrak heksana dengan nilai 19290 ± 777,82 mgQE/g sampel. Analisis spektrum UV-Vis dari hasil biosintesis nanopartikel perak memperlihatkan puncak absorbansi pada panjang gelombang 350—500 nm pada sintesis menggunakan ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat. Hasil tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa pelarut yang bersifat semi polar dapat berperan dalam mengekstraksi senyawa-senyawa yang diduga berperan dalam biosintesis nanopartikel perak dengan kecepatan reaksi yang berbeda. ......Diospyros discolor Willd. (Bisbul) known as one of many plants that has activity to reduce silver ion into silver nanoparticles. The ability influenced by phytochemical content in the extract. Comparison of different solvents based on solvent polarity level is needed to determine the characteristics of phytochemical compounds extracted. This study aims to determine the effect of using ethanol, ethyl acetate, and hexane solvents to get the crude extracts of D. discolor leaves and their contents for the synthesis of silver nanoparticles. The crude extract with organic solvent is obtained through maceration results. Furthermore, extract with concentration of 0.025% were used for the synthesis of silver nanoparticles respectively. The results of this study indicate that all types of extracts contain terpenes and alkaloids, and no saponins and flavonoids were detected. Meanwhile, ethanol and ethyl acetate extracts contained phenols, while in hexane extract there was no phenols detected. The highest total phenol test results 247.47 ± 2.3 mgGAE/g sample are in the ethanol solvent of. The highest flavonoid test results 19290 ± 777.82 mgQE/g sample are in hexane extract. Analysis of UV-Vis spectrum from the results of biosynthesis of silver nanoparticles from ethanol and ethyl acetat extracts showed peaks ranging from 350—500 nm. The result showed the tendency semi-polar solvent play a role in extracting compounds that estimate play a role in the biosynthesis of silver nanoparticles with different reaction rate.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Kusumaningrum
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan senyawa aktif dari kapang laut Aspergillus flavus yang mempunyai aktivitas terhadap Artemia salina Leach. Tahap awal dari penelitian adalah pemilihan isolat kapang laut dan media tumbuhnya berdasarkan aktivitasnya. Terhadap 2 isolat kapang (PR 28.1 dan PR 34.1) dilakukan fermentasi dengan media Wickerham dan Malt ekstrak selama 15 hari. Sel kapang (pelet) dipisahkan dari media fermentasi (supernatant) dengan penyaringan. Pelet diekstraksi secara maserasi dengan etil asetat dan dilanjutkan dengan methanol. Supernatan diekstraksi cair-cair dengan etil asetat dan dilanjutkan dengan butanol jenuh air. Terhadap ektrak yang diperoleh dilakukan skrining aktivitas terhadap jamur Fusarium oxysporum, radikal bebas DPPH dan larva Artemia salina Leach. Hasil uji menunjukkan ekstrak etil asetat dari supernatan kapang PR 28.1 yang difermentasi dengan media malt ekstrak mempunyai aktivitas yang relatif lebih tinggi dibanding ekstrak lainnya. Ekstrak etil asetat tersebut (kode J) difraksinasi menggunakan metoda Kromatografi Cair Vakum (VLC) dengan fase diam silika gel 60 dan fase gerak sistem gradien diklorometan-metanol. Dari tahapan ini diperoleh 5 kelompok fraksi. Kelima kelompok fraksi tersebut dilakukan uji aktivitas dengan metode BSLT dan DPPH. Hasil uji menunjukkan bahwa kelompok fraksi I (JFI) dan II (JFII) mempunyai aktivitas terhadap A.salina dan DPPH. Terhadap fraksi II dilakukan kromatografi kolom dengan fase diam sephadex LH20 dan fase gerak metanol dan diperoleh 10 fraksi. Fraksi ke-5 mempunyai aktivitas tinggi terhadap A.salina Leach sedangkan fraksi ke-7 dan ke-8 mempunyai aktivitas terhadap DPPH. Fraksi ke-5 dilakukan pemurnian lebih lanjut dengan kolom Sephadex dan eluen metanol sehingga diperoleh senyawa A yang mempunyai aktivitas terhadap Artemia salina Leach. Fraksi ke-7 dan ke-8 tidak dilakukan pemurnian lebih lanjut karena jumlahnya yang sangat sedikit. Elusidasi struktur dilakukan terhadap senyawa A dengan metode spektroskopi GC-MS, 1H-NMR, 13C-NMR dan NMR 2 dimensi (COSY, HSQC dan HMBC). Dari elusidasi struktur tersebut dapat ditentukan bahwa senyawa A adalah senyawa dengan rumus molekul C6H6O4 dengan berat molekul 142 dengan nama asam kojiat. Asetilasi terhadap senyawa tersebut menghasilkan senyawa asetil kojiat. Asetilasi terjadi pada gugus alkohol primer. ......Research finding secondary metabolite from marine fungi Aspergillus flavus having activity against Artemia salina Leach was carried out. Prelimanary study for this research was selected marine fungi and culture medium based on activity. Two fungi were fermented for 15 days on Wickerham and Malt Extract medium. Cell of fungi (pellets) and fermentation medium (supernatant) were separated by filtration. Then pellets were extracted by ethyl acetate using maceration method and followed by methanol. Supernatant were extracted by ethyl acetate and buthanol. Their activity were screened for antifungal (Fusarium oxysporum), antioxydant using DPPH and Lethality test using Artemia salina Leach (BSLT). The result indicated that ethyl acetate extract of PR 28.1 supernatant has activity higher than the others. Ethyl acetate extract (code J) was fractionated using Vacuum Liquid Chromatography (VLC) with silca gel 60 as stationer phase and gradient system of dichloromethane-methanol as mobile phase. Five group fractions (JFI, JFII, JFIII, JF IV and JFV) were found. JFI and JFII showed activity against A.salina Leach. Using Coloumn Chromatography with Sephadex LH20 as stationer phase and methanol as a mobile phase, JFII was separated and found fraction 5 (JF2.5) that was active against A.salina Leach larvae, while fraction 7 and 8 were active to radical scavenger (DPPH). The isolation of active compound from Fraction no. 5 was done using coloumn chromatography with Sephadex as stationer phase and methanol as mobile phase. Structure elucidation on compound A was carried out using spectroscopy methods, there are GC-MS, 1H-NMR, 13C-NMR and two dimension NMR (COSY,HSQC and HMBC). Compound A has been identified as kojic acid (C6H6O4) with molecular weight of 142. Acetylation on this compound has resulted the compound kojic acetyl. Acetylation was taken place on the primer alcohol group.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T40063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauharuddin Luthfi Al Jabbar
Abstrak :
Metabolit sekunder pada tanaman memiliki peran penting dalam sintesis nanopartikel. Senyawa yang terkandung pada tanaman dapat menggantikan peran dari stabilizersdan sumber basa dari bahan kimia berbahaya dan beracun, salah satu yang memiliki potensi, yaitu tanaman adas Foeniculum vulgare . Pada bagian batang dari tanaman adas, mengadung senyawa alkaloid yang digunakan sebagai sumber basa untuk sintesis logam oksida. Pada penelitian ini sintesis nanopartikel besi dan vanadium dalam bentuk oksida FeVO4 menggunakan ekstrak batang tanaman adas. Hasil sintesis nanopartikel FeVO4 dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Visible, spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FTIR , Transmission Electron Microscopy TEM , Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray SEM-EDX , X-ray Diffraction XRD , dan Particle Size Analyzer PSA . Kemudian nanopartikel FeVO4dilakukan pengujian kinerja katalis dalam reaksi reduksi 4-nitrofenol. Hasil analisis serapan spektrofotometer UV-Vis, nanopartikel FeVO4memberikan serapan maksimum pada panjang gelombong 441 nm. Karakterisasi spektofotometer FTIR menunjukkan adanya vibrasi logam dengan oksigen pada daerah fingerprint. Pada bilangan gelombang 920-991 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi V-O, sedangkan pada 680-890 cm-1 merupakan vibrasi dari V-O-Fe, dan pada kisaran 520 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi deformasi V-O-V yang bercampur dengan moderegangan Fe-O. Pola XRD dari FeVO4 menunjukkan puncak difraksi 2theta di 27,64o dan 28,66o dengan struktur kristal anorthic dan space group P-1. Hasil ukuran partikel FeVO4 dengan menggunakan PSA memberikan ukuran sebesar 45 nm. Kinerja katalis nanopartikel FeVO4 terhadap reaksi reduksi 4-nitrofenol dengan pereduktor NaBH4 menunjukkan bahwa persen reduksi dengan berat optimum katalis 5,0 mg pada 20,0x10-5 M 4-nitrofenol sebesar 84,22 4-nitrofenol selama 50 menit. Nilai konstanta laju dari reaksi reduksi 4-nitrofenol sebesar 5,71x10-2 menit-1. ......Secondary metabolites in plants have an important role in nanoparticle synthesis. The compounds contained in the plant can replace the role of stabilizers and bases sources of hazardous and toxic chemicals, one of which has the potential is the fennel plant Foeniculum vulgare . In the fennel plant stems are containing alkaloid compound, it used as the base source for the synthesis of metal oxide. In this research, synthesis of iron vanadate nanoparticles FeVO4 NPs using extract of fennel plant stems. Synthesis of FeVO4 NPs was analyzed using UV Visible spectrophotometer, Fourier Transform Infra Red FTIR spectrophotometer, Transmission Electron Microscopy TEM , Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X Ray SEM EDX , X ray Diffraction XRD and Particle Size Analyzer PSA . Then FeVO4NPs were used for catalyst performance in a reduction reaction of 4 nitrophenol.The results show absorbance analysis of UV Vis spectrophotometer, FeVO4 NPs gave maximum absorbance at 441 nm. Characterization of FTIR spectrophotometer shows the presence of metal oxygen vibrations in the fingerprint region. In the wavenumber of 920 991 cm 1are indicating the presence of vibration V O, while at 680 890 cm 1 is a vibration of V O Fe, and in the range of 520 cm 1 shows the vibration of deformation V O V mixed with Fe O stretching mode. The XRD pattern of FeVO4 NPs shows diffraction peaks 2theta at 27.64o and 28.66o with the anorthic crystal structure and the P 1 space group. The result of FeVO4 particle size using PSA gives a size of 45 nm.The catalyst activity of FeVO4 nanoparticles in the 4 nitrophenol reduction reaction with the NaBH4 reductor agent showed that the percent reduction with the optimum weight of 5.0 mg catalyst at 20.0x10 5 M 4 nitrophenol was 84.22 for 50 minutes. The rate constant value of reduction reaction of 4 nitrophenol was 5.71x10 2min 1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Innas Widiasti
Abstrak :
Kemoterapi digunakan untuk terapi kanker kolorektal memiliki efek samping yang merugikan pasien. Obat herbal digunakan sebagai terapi komplementer karena memiliki nilai terapeutik dan toksisitas yang rendah, seperti kurkumin yang diekstrak dari umbi tanaman Curcuma longa L. Kurkumin memiliki mekanisme kerja yang terintegritas ke beberapa target sehingga digunakan analisis metabolomik untuk mempelajari mekanisme dan memantau respons pengobatan. Metabolomik sebagai metode analisis pengembangan obat dapat memberikan informasi fenotipik tentang sistem biologis melalui pemeriksaan perubahan metabolisme pada metabolomik tidak tertarget. Analisis PCA spektrum absorbansi FTIR menunjukkan kemiripan profil metabolit pada daerah panjang gelombang NC=O medium kultur sel HT-29 antara perlakuan dengan kurkumin dan perlakuan dengan cisplatin. Lima metabolome hasil anotasi data pengolahan MSDIAL yaitu 1-Bromo-2-Chloroetana, 2-Cyanoacetamida, Dimetilamina, Asam 2-Nitrobenzoat , dan Butana. Metabolome 2-Cyanoacetamida sebagai penanda respon sel HT-29 terhadap perlakuan dengan kurkumin berdasarkan uji t -test nilai p < 0,05. Akurasi pemisahan data PCA kultur sel HT-29 antara perlakuan kurkumin dan kontrol dengan Support vector machine nilai AUC > 0,92 dan CA > 0,80 untuk semua spektrum serapan (O-H, C-H dan N-C=O). Confusion matrix kelima metabolit anotasi MSDIAL bisa dibedakan pada kultur sel HT-29 perlakuan dengan kurkumin, tetapi kelima metabolit ini tidak bisa membedakan antara cisplatin, doxorubicin, 5-fluorouracil, dan kontrol sel. ......Chemotherapy used for colorectal cancer therapy has adverse effects in patients. Herbal medicine is used as a complementary therapy because it has a low therapeutic toxicity, as in curcumin. Curcumin has an integrity mechanism of action to several targets so metabolomics analysis is used to study the mechanisms and monitor treatment responses. Metabolomic as a method can provide phenotypic information about biological systems through the examination of metabolic changes in untargeted metabolomics. PCA of the FTIR absorbance spectrum showed similarities in metabolite profiles N-C=O wavelength region of the HT-29 cell culture medium between treatment with curcumin and treatment with cisplatin. The five metabolomes of the MSDIAL data annotations are 1-Bromo-2-Chloroethane, 2-Cyanoacetamide, Dimethylamine a, 2-Nitrobenzo acid, and Butane. Metabolome 2-Cyanoacetamide as a marker of HT-29 cell response with curcumin based on a ttest p-value< 0.05. Accuracy of PCA data separation of HT-29 cell cultures between treatment with curcumin and control with Support vector machine AUC values > 0.92 and CA > 0.80 for all absorption spectrums (O-H, C-H and N-C=O). Confussion matrix of MSDIAL five annotated metabolites could be distinguished in HT-29 cell cultures treated with curcumin, but these five metabolites could not distinguish between cisplatin, doxorubicin, 5-fluorouracil, and kontrol cells.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>